Anda di halaman 1dari 11

JURNAL SYARI`AH & HUKUM

Journal homepage: https://journal.uii.ac.id/jsyh

KEBIJAKAN EKONOMI ISLAM UMAR BIN KHATTAB DA-


LAM MENGHADAPI KRISIS
Revi Hayati1
1
Magister Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia

INFO ARTIKEL
Article history E-mail adress:
Received: February, 26, 2021 revihayati@students.uii.ac.id
Accepted: September, 24, 2021
Published: October, 08, 2021 e-ISSN: 2656-193X

ISSN: 2656-1654

ABSTRAK
Krisis Ekonomi merupakan sebuah situasi ketidakstabilan yang dapat mempengaruhi individu
bahkan kelompok luas yang cenderung membahayakan. Ancaman krisis bukan hanya mengancam negara
kecil dan berkembang bahkan sangat dimungkinkan mengancam negara-negara besar seperti Amerika
dan bahkan menyebar ke Eropa. Artikel ini mengkaji pemikiran Umar bin Khattab dalam menerapkan
kebijakan ekonomi Islam di wilayah kepemimpinannya, di mana terjadi krisis selama sembilan bulan
(tahun Ramadah) yang menyebabkan kekeringan yang luar biasa di wilayah Hijaz. Kemudian kebijakan
strategis apa yang beliau gunakan dalam bidang ekonomi Islam untuk dapat diimplementasikan di era
modern saat ini. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan
pendekatan historis melalui studi pustaka (pustaka library) yang mana memanfaatkan sumber yang
berasal dari berbagai jurnal dan beberapa buku yang sesuai dengan topik penelitian. Hasil kajian yang
dapat diimplementasikan di era modern saat ini yaitu kepribadian dan kecerdasan beliau dalam merespon
persoalan. Sikap tegas dan transparansi menjadi kunci kesuksesan Umar bin Khattab sekaligus kreatif
dalam membuat kebijakan ekonomi Islam dengan mengawal pengelolaan zakat agar optimal dan
menyentuh massyarakat yang lemah.
Kata kunci: Umar bin Khattab, Krisis Ramadah, Kebijakan Ekonomi

An economic crisis is a situation of instability that can affect individuals and even broad groups
that tend to be dangerous. The threat of a problem not only threatens small and developing countries,
but it is also even possible to threaten large countries such as America and even spread to Europe.
This article examines the thoughts of Umar bin Khattab in implementing Islamic economic policies in
his leadership area, where there was a crisis for nine months (the year of Ramadan) which caused an
extraordinary drought in the Hijaz region. Then what strategic policies did he use in Islamic economics
to be implemented in today's modern era. The methodology used in this research is qualitative by using
a historical approach through library research that utilizes sources from various journals and several
books relevant to the research topic. The study results that can be implemented in today's modern era are
his personality and intelligence in responding to problems. A firm attitude and transparency are the keys
to Umar bin Khattab's success and being creative in making Islamic economic policies by guarding the
management of zakat so that it is optimal and touches the vulnerable community.
Keywords: Umar bin Khattab, Ramadan Crisis, Economic Policy

41
al-Mawarid: J. Sy. & Hk. 1: 13-26 (2021)

PENDAHULUAN telah memberikan kontribusi kepada dunia berupa


suatu sistem ekonomi yang telah terbukti mampu
Selama 23 tahun Rasulullah SAW. bersama
memperbaiki tatanan sosio-ekonomi sebagian
umat-Nya berhasil menanamkan dasar-dasar
besar bangsa terbelakang. Dengan demikian suatu
Islam yang begitu kokoh dan membangun fondasi
bangsa dapat memiliki dasar-dasar yang sangat
peradaban Islam yang berpusat di Madinah.
kuat dalam mencapai “Kesejahteraan Ekonomi”
Pasca wafatnya Rasulullah SAW., umat Islam
yang merupakan tujuan yang ideal dari sistem
mengalami fase baru dengan terbentuknya sistem
sosio-ekonomi manapun dan hal tersebut dapat
kekhalifahan Islam (Khulafaurrasyidin) di bawah
dicapai dengan menerapkan sistem ekonomi
kepemimpinan empat orang sahabat, yaitu Abu
Islam.
Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman
Para tokoh-tokoh besar terdahulu yang
bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
pemikirannya masih menjadi acuan praktik
Sepeninggalan Rasulullah SAW, beliau tidak
ekonomi Islam hingga saat ini, masih tercatat
meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan
dalam sejarah pemikiran ekonomi Islam. Satu
menggantikannya sebagai pemimpin umat Islam.
diantaranya adalah seorang tokoh muslim yang
Hal tersebut diserahkan langsung kepada kaum
sangat tersohor dan terkenal yaitu Umar bin
muslimin untuk menunjuk dan menentukan
Khattab yang merupakan pemimpin atau khalifah
pemimpin umat Islam selanjutnya. Beberapa tokoh
(pengganti) kedua setelah Rasulullah SAW.
Muhajirin dan Anshar bermusyawarah mengenai
wafat. Beliau merupakan orang pertama yang
siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin
mendapatkan gelar “pemimpin orang-orang
umat Islam. Berdasarkan hasil dari musyawarah
beriman” (amirul mukminin). Beberapa kebijakan
tersebut, maka terpilihnya Abu Bakar untuk
ekonomi pada masa Umar bin Khattab tersebut
menggantikan Rasulullah SAW sebagai kepala
yaitu, pertama, pembaharuan lembaga baitul mal,
negara dan pemimpin umat Islam.
beliau mengambil kebijakan dan keputusan untuk
Dengan masuknya pengaruh ajaran Islam
tidak menghabiskan harta baitul mal sekaligus,
yang dibawa langsung oleh Rasulullah SAW
tetapi dikeluarkan secara bertahap sesuai dengan
serta diterimanya ajaran Islam tersebut oleh
kebutuhan yang ada, menyediakan dana cadangan
masyarakat di Jazirah Arab, hukum Islam juga
serta menerapkan sistem administrasi yang
ikut berpengaruh terhadap aspek kehidupan di
tertata baik dan rapi. Kedua, status kepemilikan
masyarakat Arab, termasuk aspek ekonomi yang
tanah, memutuskan untuk memperlakukan tanah-
juga memiliki peranan penting dalam menopang
tanah wilayah kekuasaan sebagai fai dan tidak
peradaban saat itu. Kegiatan ekonomi yang
membagi-bagikannya kepada kaum muslimin,
tunduk dalam hukum Islam akhirnya berhasil
tetapi membiarkan tanah tersebut tetap berada
melahirkan sistem ekonomi Islam, yaitu segala
pada pemiliknya dengan syarat membayar
bentuk kegiatan ekonomi tunduk dan sesuai
kharaj dan jizyah. Ketiga, manajemen zakat,
dengan ajaran-ajaran Islam.
memberikan intruksi kepada Gubernur Syiria,
Ekonomi Islam merupakan wujud dari upaya
Abu Ubaidah, untuk menarik zakat dari kaum
menginterpretasikan dan mengaplikasikan visi
muslimin dan mendistribusikannya kepada para
Islam sebagai rahmatan lil alamin, kebaikan,
fakir miskin serta budak-budak, serta mengenakan
keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran seluruh
hums zakat atas karet dan hasil laut. Keempat,
alam semesta termasuk manusia itu sendiri. Islam
penetapan ushr, pembebanan sepersepuluh

42
Kebijakan Ekonomi Islam Umar Bin Khattab Dalam Menghadapi Krisis

persen hasil pertanian kepada pedagang Manbij merupakan suatu ilmu yang membahas berbagai
(Hierapolis), tidak menarik ushr dua kali dalam peristiwa atau kejadian dengan memperhatikan
setahun dan menurunkan persentase ushr dan mengamati beberapa unsur, diantaranya
sebesar 5% untuk minyak dan gandum. Kelima, tempat, waktu, objek, latar belakang, dan pelaku
pemberdayaan sedekah dari non Muslim, dari peristiwa atau kejadian tersebut. Adapun
mereka harus membayar dua kali lipat dari yang pendekatan historis adalah suatu pendekatan
dibayarkan oleh kaum muslimin serta memberi yang digunakan dalam memahami kejadian pada
syarat kepada mereka untuk tidak membaptis masa lampau secara akurat dan sistematis, mulai
seorang anak atau memaksanya untuk menerima dari awal kejadian sampai akhir kejadian tersebut
kepercayaan mereka. Keenam, pengadaan mata guna untuk mengetahui dan memahami budaya
uang. Ketujuh, mengklasifikasikan pendapatan dan bahasa disuatu masyarakat.
negara menjadi empat bagian yaitu, pendapatan Adapun fokus dalam penulisan artikel ini
zakat dan ushr, khums dan sedekah, kharaj, fai, adalah membahas terkait dengan biografi potret
jizyah dan sewa tanah serta pendapatan lain- sosok Umar bin Khattab, pemikiran serta potret
lain, dan mengalokasikan pengeluaran negara kebijakan-kebijakannya terkhusus di dalam
memberikan dana pensiun kepada orang yang bidang ekonomi.
telah berjasa serta non-Muslim yang bersedia ikut
dalam kemiliteran. PEMBAHASAN
Abad keemasan dalam sejarah perjalanan
BIOGRAFI UMAR BIN KHATTAB
peradaban Islam juga erjadi pada masa
Pertama, Umar bin Khattab Sebelum Masuk
kekhalifahannya. Ia memimpin kekhalifahan
Islam
hanya selama sepuluh tahun. Walaupun demikian,
memiliki nama lengkap yaitu Umar bin
dalam periode yang singkat tersebut umat Islam
Khattab bin Nufail bin Abdu Al-‘Uzza bin Rabah
berada pada fase kemakuran yang amat pesat
bin Abdullah bin Qurth bin Razah bin Adiy bin
dan perekonomian yang sangat maju. Atas
Ka’ab bin Luay bin Ghalib Al-Qurasyi Al’Adawi.
keberhasilannya tersebut, maka orang-orang Barat
Beliau dilahirkan di kota Mekkah, pada tahun 584
menjuluki beliau sebagai The Saint Paul of Islam.
M. Sedangkan nama lengkap dari ayahnya adalah
Oleh karena itu, artikel ini akan memaparkan
Khattab bin Nufail al-Mahzumi al-Quraisyi dan
mengenai potret sosok Umar bin Khattab dalam
ibunya bernama Hantamah binti Hasyim bin
kebijakan ekonomi sehingga dapat menjadi suri
Mugirah bin Abdullah bin Umar bin Makzum.
teladan bagi umat Islam dan masyarakat umumnya
Keluarganya merupakan golongan Quraisy
pada zaman sekarangini.
dari Bani Adi. Suku Adi merupakan suku yang
terpandang mulia dan mempunyai martabat yang
METODOLOGI
tinggi di kalangan orang-orang Jazirah Arab.
Artikel ini menggunakan penelitian yang Umar bin Khattab tumbuh dan besar
bersifat kualitatif dengan menggunakan sebagaimana mestinya seperti anak-anak
pendekatan historis melalui studi pustaka (pustaka Quraisy lainnya. Namun ada beberapa hal yang
library) yang mana memanfaatkan sumber yang membedakannya dengan kebanyakan anak-anak
berasal dari berbagai jurnal dan beberapa buku Quraisy lainnya, ia sempat belajar baca-tulis, hal
yang sesuai dengan topik penelitian. Historis demikian merupakan hal yang jarang sekali terjadi

43
al-Mawarid: J. Sy. & Hk. 1: 13-26 (2021)

di kalangan Quraisy. Hal tersebut terbukti ketika perpecahan di kalangan kaum Quraisy serta
ketika Nabi Muhammad SAW. diutus ke wilayah kedudukan Mekkah pun akan semakin hina.
tersebut, yang pandai dalam baca-tulis hanya ada Pada saat Umar bin Khattab menyendiri,
tujuh belas orang, termasuk salah satunya Umar suatu persoalan muncul mengganggu pikiran
bin Khattab. Hal tersebutlah yang membuatnya dan hatinya. Ketika ia bertemu masyarakat dan
lebih istimewa daripada teman-temannya yang menyaksikan perpecahan yang ada diantara
lain. mereka, adanya rasa khawatir serta prihatin dan
Ketika beranjak dewasa Umar bin Khattab ingin segera mengembalikan situasi kota Mekkah
ikut mengembala Unta bersama keluarganya ke pada ketenangan seperti sedia kala, dengan cara
Dajnan, tempat lain di pinggiran kota Mekkah. menyingkirkan sumber yang menjadi penyebab
Disisi lain, Umar bin Khattab juga memiliki fisik perpecahan tersebut. Hingga Rasulullah SAW.
yang tampak lebih berkembang dengan cepat memerintahkan dan meminta para pengikutnya
dibandingkan anak-anak seumurannya, ia tampak untuk hijrah ke daerah Habasyah, untuk berlindung
lebih tinggi dan berbadan besar. Wajahnya pun kepada Allah SWT. Ketika Umar bin Khattaab
putih agak kemerahan, tangannya kidal dan menyaksikan hal tersebut dan melihat secara
kakinya lebar sehingga ia dapat berjalan dengan langsung mereka berpisah dengan keluarga-
cepat sekali. Semenjak kecil ia sudah mahir dalam keluarga mereka dan tanah kelahirannya, muncul
berbagai olahraga, diantaranya olahraga gulat rasa iba dan kasihan yang teramat dalam di hati
dan menunggang kuda. beliau. Hal tersebut merupakan persoalan besar
Pada saat berusia yang matang, Umar bin yang telah melukai hatinya ketika melihat suatu
Khattab mempunyai keinginan untuk menikah, perpisahan. Pada saat itu hatinya memberontak dan
dengan tujuan dan harapan ingin mempunyai anak ingin segera membunuh Rasulullah SAW. beserta
yang banyak. Umar bin Khattab menikah dengan ajaran Islam yang dibawanya. Menurutnya, ketika
sembilan orang perempuan dan memiliki keturunan ia berhasil membunuh Rasulullah SAW., maka
sebanyak dua belas anak, delapan anak laki-laki penduduk Quraisy pun akan terbebas, semua
dan empat anak perempuan. Dulunya (sebelum berhala-berhala dan dewa-dewa serta orang-
memeluk agama Islam), ia dikenal sebagai orang orang Arab pun akan berkenan terhadap apa yang
yang paling keras dan kejam serta orang yang akan ia lakukan, ia akan bertanggungjawab demi
paling berani melawan dan menghadapi orang- Mekkah, yang merupakan keluarga-keluarganya
orang yang sudah tidak percaya dan meninggalkan dan tanah kelahirannya sendiri, walaupun ia
kepercayaan nenek moyang mereka. Ia memerangi harus menderita atas apa yang telah ia perbuat.
mereka yang meninggalkan penyembahan berhala Itulah niat yang kuat dan keputusan yang bulat
dan menghina berhala-berhala tersebut tanpa dari sosok Umar bin Khattab. Akan tetapi ia
kenal ampun. Beliau juga merupakan seorang tidak mengetahui, bahwa ada Allah SWT. Yang
pemuda dan pemuka yang sangat membenci memiliki keputusan dan kebijaksanaan terhadap
Rasulullah SAW. beserta pengikutnya. Karena ia makhluk-Nya, dan keputusan sarta kebijaksanaan
beranggapan bahwa Islamlah yang ternyata telah Allah SWT. itu sudah mutlak, tidak dapat diganggu
memecah belahkan persatuan kaum Quraisy serta gugat oleh siapapun, apalagi dapat dikalahkan
menginjak-injak kedudukan tanah suci mereka oleh akal pikiran dan gejolak hati yang selalu
tersebut. Membiarkan dakwah Rasulullah SAW. membara tersebut. Maka Umar bin Khattab pun
beserta pengikutnya berarti juga akan menambah menyatakan diri beriman kepada ajaran Islam

44
Kebijakan Ekonomi Islam Umar Bin Khattab Dalam Menghadapi Krisis

dan juga kepada Rasulullah SAW. kemudian beliau cenderung secara terang-terangan kepada
ia pun menjadi al-Faruq atau “pemisah”, yang masyarakat Quraisy dalam perihal keislaman
namanya akan disebut masyarakat dengan penuh dirinya. Hingga akhirnya ia merupakan sahabat
penghargaan dan rasa hormat hingga akhir zaman. dekat Rasulullah SAW. Beliau rela berkorban
Kedua, Umar bin Khattab ketika Masuk Islam demi melindungi Rasulullah SAW. dan ajaran
Ketika gejolak hati Umar bin Khattab agama Islam, serta ikut serta dalam peperangan
membara melihat seruan dan dakwah Rasulullah yang besar di masa Rasulullah SAW.
SAW. yang telah memecah belahkan keutuhan Ketiga, Pengangkatan Umar bin Khattab
masyarakat Quraisy, ia pun menyiksa orang-orang menjadi Khalifah
yang masuk ajaran atau agama Islam agar keluar Umar bin Khattab diangkat menjadi seorang
dari ajaran tersebut dan meninggalkan agama khalifah kedua tidak sama seperti halnya
mereka serta ia juga memaksa mereka untuk Abu Bakar, yaitu terpilih melalui pemilihan
kembali pada agama mereka yang lama. Setelah musyawarah dalam suatu forum yang terbuka,
Rasulullah SAW. memerintahkan dan meminta namun ia mendapat amanah tersebut melalui
para pengikutnya untuk berlindung kepada Allah wasiat atau ditunjuk langsung oleh pendahulunya,
SWT. dengan hijrah ke daerah Habasyah, ia pun Abu Bakar.
merasa sangat terharu dan kesepian. Pada saat khalifah Abu Bakar sakit dan
Pada saat Rasulullah SAW diangkat sebagai merasa kematiannya akan segera datang, beliau
Rasul Allah yang terakhir untuk menyampaikan bermusyawarah dengan para sahabat mengenai
risalah dan ajaran Islam kepada seluruh umat khalifah pengganti setelahnya. Ia berkata kepada
manusia, beliau meminta dan berdoa untuk Umar para sahabat : “aku sekarang telah menderita
bin Khattab dan Allah menghendakinya serta sakit seperti yang kalian lihat. Sepertinya ajalku
memberinya hidayah kepadanya. Adapun doa akan segera datang. Oleh karena itu,angkatlah
Rasulullah SAW. adalah sebagai berikut: “Ya seseorang yang kalian cintai sebagai pemimpin
Allah, jayakanlah Islam dengan salah satu dari kalian yang akan menggantikanku. Barangkali
dua orang yang lebih Engkau cintai: Abu Jahl jika kalian menentukan pada saat aku masih hidup
dan Umar bin Khattab. Maka salah satu dari sekarang, kalian tidak akan berselisih pendapat
keduanya yang lebih dicintai Allah adalah Umar nantinya setelah kepergianku”. Kemudian para
bin Khattab.” sahabat melakukan musyawarah dan setelah
Umar bin Khattab menyatakan keislaman itu menghadap kembali kepada Abu Bakar
dirinya pada tahun ke-6 dari kenabian. Dengan serta memintanya untuk menetapkan seseorang
keislaman Umar bin Khattab tersebut sangat sebagai pengganti pemimpin mereka. Abu Bakar
berpengaruh besar terhadap kaum muslimin. pun bertanya kepada para sahabat: “apakah
Abdullah bin Ma’ud ra. berkata “kami selalu sangat kalian akan berselisih setelah aku tentukan?”
mulia sejak Umar masuk Islam.” Ibnu Mas’ud Sahabat menjawab: “Tidak” Kemudian ia
berkata dalam riwayat lainnya, “sesungguhnya berkata: “Kalau begitu, berilah aku waktu untuk
keislaman Umar adalah penaklukan, hijrahnya berpikir karena Allah demi kepentingan agama
kemenangan, dan kepemimpinannya rahmat.” dan kaum muslimin.” Setelah itu, Abu Bakar
Beliau masuk Islam dengan penuh semangat sama memanggil Usman bin Affan dan meminta
seperti halnya ketika dulu ia memusuhi Islam. pendapatnya perihal penggantinya tersebut.
Begitu ia berada dalam lingkungan keluarga Islam, Usman bin Affan mengusulkan Umar bin Khattab

45
al-Mawarid: J. Sy. & Hk. 1: 13-26 (2021)

sebagai penggantinya. Kemudian Abu Bakar 2. Negara menambahkan subsidi serta


memerintahkan Usman untuk menulis surat menutup hutang. Dan memberikan hak atas
wasiat tentang Umar bin Khattab sebagai khalifah kekayaan umum, pengeluaran yang ada harus
selanjutnya. sesuai dengan haknya
Setelah wafatnya Abu Bakar, para sahabat 3. Negara hanya menerima harta kekayaan
membaiat Umar bin Khattab sebagai khalifah yang berasal dari hasil yang sesuai dengan syara’.
dan ia menerimanya sebagai khalifah yang akan 4. Negara harus menggunakan kekayaan
membawa umat Islam pada masa yang penuh dengan cara-cara yang sesuai dengan syara’.
dengan kemajuan dan akan membuka cakrawala Ketika pemerintahan Umar bin Khattab
di dunia muslim. Dan akhirnya Umar bin Khattab berlangsung, terjadi krisis tahun Ramadah. Krisis
diangkat sebagai khlifah pada tahun 13 H/634 M. tahun ramadah merupakan krisis ekonomi yang
Masa kepemimpinan Umar bin Khatab dapat digambarkan berupa kelaparan yang berat,
berlangsung selama 10 tahun 6 bulan, yaitu menimpa sebagian besar daerah pemerintahan,
dari tahun 13 H/634 M hingga tahun 23 H/644 terjadi kekeringan yang amat hebat di wilayah
M. Beliau wafat pada usia 64 tahun. Selama Hijaz, hingga akhirnya banyak rakyat yang
masa kepemimpinannya, ia manfaatkan untuk hijrah ke Madinah. Bahkan tak tersisa perbekalan
menyebarkan ajaran Islam serta memperluas sedikitpun pada penduduk. Krisis ramadah ini
kekuasaannya hingga ke seluruh semenanjung terjadi pada tahun 18 H, yang berlangsung selama
Arab. Ia wafatpada tahun 644 M dikarenakan sembilan bulan. Umar bin Khattab menerapkan
ditikam oleh Fairuz (Abu Lukluk), budak berbagai kebijakan tertentu untuk mengurangi
Mughirah bin Abu Sufyan dari perang maupun mengatasi masalah krisis tahun ramadah
Nahrrawain yang sebelumnya merupakan tersebut.
bangsawan Persia. Sebelum wafat, Umar bin Pemerintahan Umar bin Khattab dikenal
Khattab telah mengangkat Dewan Presidium sebagai pemerintahan yang bersih dan memiliki
yang terdiri dari beberapa orang untuk memilih pemimpin dengan karakteristik yang tegas dan
Khalifah penggantinya, salah satu dari anggota berwibawa sehingga akhirnya bisa membawa
tersebut. Dewan Presidium terdiri dari Usman, masyarakat kepada kondisi yang damai,
Ali, Tholhah, Zubair, Saad bin Abi Waqash dan tentram, makmur dan sejahtera. Hal tersebut
Abdurrahman bin Auf. dapat dibuktikan dengan teratasinya masalah
KEBIJAKAN EKONOMI UMAR BIN krisis tahun ramadah dan kondisi perekonomian
KHATTAB serta pendapatan masyarakat Arab pada saat itu
Ketika Umar bin Khattab diangkat menjadi berada pada taraf perekonomian yang merata.
khalifah, ia mengumumkan beberapa kebijakan- Kemakmuran dan meratanya perekonomian
kebijakan ekonomi yang akan dijalankan selama tersebut diperoleh dari beberapa pendapatan,
masa pemerintahannya. Adapun cikal bakal yang diantaranya dari pajak tanah (kharaj), zakat dan
menjadi dasar kebijakan ekonomi pada masa pajak tanggungan (jizyah), harta rampasan perang
pemerintahannya adalah sebagai berikut: (ghonimah) dan pajak perdagangan atau bea cukai
1. Negara mengambil kekayaan umum (usyur).
sesuai dengan syara’ dan tidak mengambil hasil Umar bin Khattab menerapkan perekonomian
dari kharaj ataupun harta fa’i kecuali dengan yang lebih Islami dan tidak adanya kesewenang-
mekanisme yang sudah sesuai dengan syara’. wenangan dari para raja serta mengembangakan

46
Kebijakan Ekonomi Islam Umar Bin Khattab Dalam Menghadapi Krisis

prinsip ekonomi yang berdasarkan pada ajaran pensiun dan dana bantuan; dan pendapatan lain-
Islam, sesuai dengan prinsip Al-Qur’an dan lain, digunakan untuk pemeliharaan anak-anak
Sunnah Rasul, tentang keadilan dan keseimbangan. terlantar, membayar para pekerja, dan dana sosial
Berikut beberapa kebijakan ekonomi pada masa lainnya.
pemerintahan Umar bin Khattab : Adapun perihal mendistribusikan atau
Pertama, Mendirikan Lembaga Baitul Maal penyaluran harta Baitul Maal tersebut, Umar
Kenaikan yang signifikan pada pendapatan bin Khattab mendirikan beberapa departemen,
negara terjadi ketika luasnya wilayah kekuasaan diantaranya: Departemen Pelayanan Militer
pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, yang berfungsi untuk mendistribusikan atau
oleh karena itu sangat di butuhkan pendirian dan menyalurkan dana bantuan kepada orang-orang
pembangunan Baitul Maal. Awal mula cikal bakal yang terlibat dalam peperangan; Departemen
adanya lembaga Baitul Maal telah dicetuskan Kehakiman dan Eksekutif yang bertanggung
dan difungsikan pada masa Rasulullah SAW dan jawab terhadap pembayaran upah atau gaji pejabat
diteruskan pada masa pemerintahan Abu Bakar eksekutif dan para hakim; Departemen Pendidikan
kemudian pada masa pemerintahan Umar bin dan Pengembangan Islam yang berfungsi untuk
Khattab semakin dikembangkan fungsinya. mendistribusikan dan menyalurkan bantuan dana
Umar bin Khattab mendirikan lembaga Baitu bagi pengembang dan penyebar ajaran Islam
Maal yang berpusat di Madinah tersebut pada beserta anggota keluarganya, seperti juru dakwah
tahun 16 H dengan beberapa cabang lainnya di dan guru; dan Departemen Jaminan Sosial yang
berbagai ibu kota provinsi. Dalam hal penanganan menyimpan daftar bantuan untuk mereka fakir
dan pengurusan lembaga tersebut, khalifah Umar yang miskin dan menderita.
bin Khattab menunjuk ketuanya yaitu Abdullah Kedua, Mendirikan Lembaga Hisbah
bin Ubaid Al-Qari dan sebagai wakilnya adalah Hisbah merupakan kantor atau suatu lembaga
Muayqab. yang berfungsi untuk mengontrol pasar dan moral
Umar bin Khattab menerapkan beberapa (adab) secara umum. Adapun tujuan dari al-hisbah
kebijakan dalam lembaga baitul maal tersebut ini adalah untuk menghapus segala perbuatan
di antaranya dengan mengklasifikasikan atau yang buruk dan mungkar sekaligus menggantinya
mengelompokkan sumber pendapatan negara dengan kebajikan dan kemaslahatan hingga
menjadi empat bagian, yakni : pendapatan akhirnya tercipta rasa aman dan tentram serta
yang berasal dari zakat dan ‘ushr, kemudian keadilan di dalam masyarakat.
didistribusikan ke tingkat lokal dan jika terjadi Beberapa kegiatan al-hisbah yang berfungsi
surplus atau kelebihan, sisa pendapatan tersebut terhadap kontrol ekonomi diantaranya, membuat
disimpan di baitul maal pusat serta dibagikan berbagai ketentuan hukum secara jelas agar
kepada delapan ashnaf; pendapatan yang berasal tidak terjadi penyelewengan dalam pemanfaatan
dari khums dan sedekah, didistribusikan kepada sumber daya yang ada, para pedagang dilarang
fakir miskin baik seorang muslim ataupun bukan untuk menyembunyikan kerusakan atau cacat
dan juga untuk membiayai kesejahteraannya; yang ada pada barang dagangannya dan dalam
pendapatan yang berasal dari kharaj, fai, jizyah, transaksi jual beli dilarang bersumpah palsu,
‘ushr dan sewa tanah, digunakan untuk menutupi para pedagang dilarang mengadakan praktik
biaya operasional administrasi, kebutuhan monopoli, mengontrol dan mengawasi alat takaran
militer, dan sebagainya serta membayar dana dan timbangan para penjual, mengawasi jalur

47
al-Mawarid: J. Sy. & Hk. 1: 13-26 (2021)

perdagangan, menentukan harga standar suatu damai tetap dimiliki oleh pemilik sebelumnya dan
barang, memastikan segala urusan perniagaan kepemilikan tersebut dapat dialihkan.
atau jual beli terbebas dari unsur riba, memiliki 2. Membebankan kharaj kepada semua tanah
wewenang untuk memaksa peminjam agar yang berada dibawah kategori pertama, meskipun
membayar pinjamannya jika mampu, berkuasa pemilik tanah bukan pemeluk agama Islam.
untuk menangguhkan hutang sampai orang 3. Selama mereka membayar kharaj dan
yang berhutang dianggap mampu membayar jizyah maka bekas pemilik tanah diberi hak
hutangnya, menyediakan berbagai kemudahan kepemilikan
kepada rakyatnya seperti makanan, perumahan, 4. Tanah usyur diperlakukan apabila tanah
pekerjaan, dan lain-lain. Selain itu, lembaga yang tidak ditempati atau ditanami (tanah mati)
ini juga memberi modal usaha yang dananya atau tanah yang diklaim kembali (seperti Basra),
diperoleh dari dana infaq dan sedekah kepada ditanami oleh orang muslim
orang-orang miskin dan tidak mampu. 5. Membebankan Kharaj sebesar satu dirham
Ketiga, Kepemilikan Tanah dan satu rofz (satu ukuran lokal) gandum dan
Melalui perjanjian damai, selama masa barley (jenis gandum) dengan anggapan tanah
pemerintahan Umar bin Khattab ia berhasil tersebut dapat dilalui air, untuk daerah Sawad
menaklukkan berbagai daerah. Namun penaklukan (Irak)
tersebut justru menimbulkan persoalan-persoalan 6. Membebankan dua dinar bahkan tiga
baru, terutama yang berhubungan dengan Irdab gandum, dua qist untuk minyak, cuka, dan
kebijakan negara mengenai kepemilikan tanah. juga madu, untuk daerah Mesir
Lahir dan adanya pemilik tanah yang berasal 7. Menetapkan pembayaran tunai,
bukan dari penduduk setempat dan menempatkan pembagian tanah dengan kaum Muslim. Beban
kelas tuan tanah sangat berkuasa, merupakan perkepala sebesar satu dinar dan beban jarib (unit
akibat dari sistem kepemilikan tanah yang tidak berat) yang diproduksi per jarib (ukuran) tanah,
seimbang, yang akhirnya akan menjadi parasit pada Perjanjian Damaskus (Syiria)
dan menahan kemajuan perekonomian itu sendiri. Keempat, Perihal Zakat
Pada saat dijalankannya sistem feodal tersebut, Mata pencaharian sebagian umat muslim
masyarakat Arab telah terbiasa dengan hak untuk kelangsungan hidupnya adalah dengan
kepemilikan yang telah berlaku tetap, sehingga melakukan kegiatan beternak. Daerah Syiria dan
Umar bin Khattab mengambil suatu langkah wilayah kekuasaan Islam lainnya banyak yang
dengan menghapuskan hak milik tanah para tuan beternak kuda, bahkan di dalam suatu riwayat
tanah yang bukan penduduk asli daerah tersebut mengatakan bahwa seekor kuda Arab Taghlabi
dan menerapkan sistem kekhalifahan islam dalam ditaksir bernilai 20.000 dirham dan orang-orang
semua bentu sistem pertanahan. Islam terlibat didalam perdagangan tersebut.
Adapun peraturan yang diterapkan oleh Umar Dengan maraknya perdagangan kuda tersebut,
bin Khattab terhadap tanah-tanah tersebut adalah mereka bertanya tentang kewajiban membayar
sebagai berikut : zakat kuda dan budak kepada Abu Ubaidah selaku
1. Daerah Irak yang sudah ditaklukkan Gubernur Syiria. Gubernur tersebut menjawab
tersebut menjadi milik dan hak orang muslim bahwa, tidak ada zakat atas keduanya. Kemudian
dan kepemilikan ini tidak dapat diganggu gugat, mereka mengusulkan kepada Khalifah agar
sedangkan bagian yang berada dibawah perjanjian menetapkan kewajiban zakat atas kuda dan budak

48
Kebijakan Ekonomi Islam Umar Bin Khattab Dalam Menghadapi Krisis

tersebut, namun permintaan tersebut ditolak. Khattab menetapkan dirham perak seberat 14 qirat
Mereka kemudian mendatangi kembali Abu dan satu mistqol adalah tujuh per sepuluh, untuk
Ubaidah dan bersikeras ingin membayar zakat. menghindari kebingungan dan ketidakseragaman
Akhirnya Gubernur menulis surat kepada Khalifah tersebut.
Umar bin Khattab dan beliau pun menanggapinya Pada masa Umar bin Khattab penerbitan
dengan sebuah intruksi agar Gubernur menarik uang tersebut hanya terbatas pada dirham,
zakat dan kemudian mendistribusikannya kepada sementara dinar tidak dicetak. Percetakan dirham
para fakir miskin serta budak-budak. Sejak saat tidak dengan ukiran ala Arab murni, namun
itu, zakat kuda ditetapkan sebesar satu dinar. dicetak dengan ala Ajam dengan menambahkan
Selain zakat kuda, pada saat yang beriringan, ungkapan-ungkapan Arab. Uang tersebut sesuai
gubernur Thaif juga melaporkan bahwasanya dengan tolak ukur syari’ah (enam daniq) dan
pemilik sarang-sarang tawon ingin dilindungi dicetak dengan murni.
secara resmi. Umar bin Khattab mengatakan KEUTAMAAN DAN KELEMAHAN
bahwa bila mereka membayar ushr, maka sarang KEBIJAKAN EKONOMI UMAR BIN
tawon mereka akan dilindungi. Namun jika KHATTAB
mereka tidak membayar ushr maka tidak akan Selama masa kepemimpinan khalifah
mendapat perlindungan. Menurut laporan Abu Umar bin Khattab, kegiatan ekonomi selalu
Ubaid, Umar bin Khattab membedakan madu mengutamakan kepada maslahah, bukan hanya
yang diperoleh dari daerah pegunungan dan yang kepada kepuasan semata. Umar bin Khattab juga
diperoleh dari ladang. Zakat yang ditetapkan selalu meminta berbagai pendapat para sahabat
adalah seperduapuluh untuk madu yang pertama yang lainnya ketika dihadapkan dengan berbagai
dan sepersepuluh untuk madu jenis kedua. persoalan. Pada masa pemerintahannya, Muadz
Khalifah Umar bin Khattab juga mengambil mengirimkan separuh hasil zakat yang dihimpun
kebijakan khusus pada binatang ternak akibat di Yaman kepada Umar bin Khattab, tetapi beliau
terjadinya krisis pada tahun Ramadah untuk mengembalikannya. Muadz berkata: “Aku tidak
menunda pengambilan zakat dikarenakan menjumpai seorang pun yang berhak menerima
banyaknya hewan ternak yang mati pada saat zakat yang aku himpun.”
krisis tersebut. Kemudian khalifah Umar bin Riwayat tersebut menunjukkan betapa
Khattab memerintahkan para amilnya pada saat suksesnya Umar bin Khattab dalam memimpin,
krisis Ramadah dan berkata, ”Berikanlah zakat khususnya dalam hal perekonomian. Akan tetapi
kepada orang yang pada masa krisis ini masih hal tersebut bukan berarti semua kebijakan
memiliki seratus ekor kambing, dan tidak kepada yang beliau ambil tersebut merupakan hal yang
orang yang masih meiliki dua ratus kambing” sempurna. Salah satunya adalah prinsip keutamaan
Kelima, Menerbitkan Mata Uang yang telah ia tetapkan dan terapkan dalam
Mata uang asing dengan berbagai bobot sudah mendistribusikan uang negara kepada rakyatnya.
dikenal di daerah Arab, seperti dinar (koin emas) Prinsip tersebut menyebabkan ketimpangan di
dan dirham (koin perak), pada masa pemerintahan bidang ekonomi dan sosial serta mengundang
Rasulullah dan masa khulafaurrasyidin. Bobot reaksi dari para sahabat sahabat, salah satunya
dinar adalah sama dengan satu mistqal atau sama yaitu seorang sahabat yang bernama Hakim bin
dengan dua puluh qirat atau seratus grain barley. Hizam. Menurut Hakim bin Hizam, tindakan
Sedangkan bobot dirham tidak seragam. Umar bin Umar bin Khattab akan memicu para pedagang

49
al-Mawarid: J. Sy. & Hk. 1: 13-26 (2021)

untuk bermalas-malasan yang akan berakibat fatal tentram, makmur dan sejahtera. Hal tersebut dapat
bagi kelangsungan hidup mereka sendiri, jika suatu dibuktikan dengan teratasinya masalah krisis
saat pemerintah menghentikan kebijakan tersebut. tahun ramadah dan kondisi perekonomian serta
Umar bin Khattab kemudian menyadari pendapatan masyarakat Arab pada saat itu berada
kekeliruannya dan mengubah kebijakannya serta pada taraf perekonomian yang merata.
bersumpah akan menyamakan semua bantuan Adapun beberapa kebijakan ekonomi yang ia
dan pembagian kepada seluruh rakyatnya. Dalam lakukan diantaranya dengan adanya mendirikan
pernyataannya ia mengatakan: “Aku bersumpah Baitul Maal, membangun lembaga hisbah, membuat
demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia. paraturan dalam kepemilikan tanah, zakat hingga
Sesungguhnya tidak ada seorangpun yang tidak mata uang. Hal tersebut menunjukkan betapa
mempunyai hak atas kekayaan (harta) ini (yang suksesnya Umar bin Khattab dalam memimpin,
diterima dari orang banyak) meskipun dalam khususnya dalam bidang perekonomian.
prakteknya ia mungkin memperoleh atau memiliki Akan tetapi hal tersebut bukan berarti semua
hak melebihi dari yang lainnya selain seorang kebijakan yang beliau ambil tersebut merupakan
budak. Kedudukanku dalam hal ini sama dengan hal yang sempurna. Salah satunya adalah prinsip
kalian dan derajat kita akan ditentukan berdasarkan keutamaan yang telah ia tetapkan dan terapkan
Kitab Allah dan Rasulullah SAW. Demi Allah! dalam mendistribusikan uang negara kepada
Sesungguhnya jika aku masih hidup, maka rakyatnya. Prinsip tersebut menyebabkan
pengembala di bukit sanapun akan memperoleh ketimpangan di bidang ekonomi dan sosial. Hingga
bagian dari harta ini di tempatnya sendiri”. akhirnya Umar bin Khattab kemudian menyadari
Namun demikian, walaupun Umar bin Khattab kekeliruannya dan mengubah kebijakannya.
sudah bersumpah dan mengubah kebijakannya, Namun sayangnya, walaupun Umar bin Khattab
ia telah wafat sebelum harapannya tersebut sudah bersumpah dan mengubah kebijakannya,
terrealisasikan pada masa pemerintahannya. ia telah wafat sebelum harapannya tersebut
Tetapi, Umar bin Khattab tetap menjadi salah satu terrealisasikan pada masa pemerintahannya.
pemimpin yang sangat disegani oleh rakyatnya, Meskipun demikian, Umar bin Khattab tetap
baik muslim maupun non-muslim, bahkan ia menjadi salah satu pemimpin yang sangat disegani
adalah salah satu sosok pemimpin yang banyak oleh rakyatnya, baik muslim maupun non-muslim,
dikagumi hingga sekarang. bahkan ia adalah salah satu sosok pemimpin yang
banyak dikagumi hingga sekarang.
KESIMPULAN
Krisis tahun Ramadah yang berlangsung selama DAFTAR PUSTAKA
sembilan bulan yang menyebabkan kekeringan
yang amat hebat di daerah Hijaz, hingga banyak
rakyat yang eksodus ke Madinah terjadi pada Alfiah, Esti, ‘Pemikiran Ekonomi Umar Bin
masa kepemimpinan Umar bin Khattab. Namun Khaththab Tentang Kebijakan Fiskal’, Al-Intaj,
dengan sistem pemerintahan yang bersih dan vol. 3, no. 1, 2017.
memiliki pemimpin dengan karakteristik yang Almakki, H.M. Arsyad, ‘Kebijakan Ekonomi
tegas dan berwibawa sehingga akhirnya bisa Umar bin Khattab’, Jurnal Ilmiah Al QALAM,
membawa masyarakat kepada kondisi yang damai, vol. 11, no. 24, 2017.

50
Kebijakan Ekonomi Islam Umar Bin Khattab Dalam Menghadapi Krisis

Azamzami, Abdul Aziz, ‘Negara Kesejahteraan


dalam Kepemimpinan Umar bin Khattab’,
2008.
Fahlefi, Rizal, ‘Kebijakan Ekonomi Umar bin
Khattab’, Jurnal Ilmiah Syariah, vol. 13, 2014.
Fianda, Irna, ‘Kepemimpinan Umar bin Khattab
dalam Pemberantasan Kemiskinan di Kota
Madinah’, 2016.
Firdaus, Dwi Hidayatul, ‘Analisis Kebijakan
Ekonomi Umar bin Khattab Prespektif Bisnis
Syariah’, At-Tahdzib, vol. 1, 2013.
Harddian, Rahmad, Iwan Triyuwono, and Aji Dedi
Mulawarman, ‘Biografi Umar bin Khattab ra:
Sebuah Analogi bagi Independensi auditor’,
IMANENSI: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan
Akuntansi Islam, vol. 2, no. 2, 2017.
Hasanah, Faizatun Alfi, ‘Manajemen Dakwah
melalui Pengelolaan Zakat pada Masa Umar
bin Khattab’, 2015.
Hermanto, Dody, Kamaruddin Oemar, and Asril,
‘Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi pada Masa
Kekhalifahan Umar bin Khattab (634-644 M)’,
Jurnal Online Mahasiswa, vol. 4, 2017.
Hidayah, Nurul, ‘Konsep Dakwah Bil Maal Umar
bin Khattab sebagai Penunjang Komunikasi
Dakwah terhadap Mad’u’, 2018.
Karim, Adiwarman Azwar, Sejarah Pemikiran
Ekonomi Islam, Depol: PT. Raja Grafindo
Persada, 2017.
Kusnadi, Jamaludin, ‘Kebijakan Ekonomi
Khalifah Umar bin Khattab’, Munich Personal
RePEc Archive, no. 87572, 2018.
Maimunah, Maimunah and Hadi Yasin, ‘Mengenal
Ekonomi Islam di Masa Khalifah Umar Bin
Khattab’, El-Arbah: Jurnal Ekonomi, Bisnis
Dan Perbankan Syariah, vol. 3, no. 02, 2019.
Marwa, ‘Umar bin Khattab : Potret

51

Anda mungkin juga menyukai