perilaku 1. Motivation 2. Value o Cultural factors : Berkaitan dengan budaya dan lingkungan asal konsumen (keluarga, teman, lingkungan budaya atau masyarakat yang berpengaruh) o Social factors : Kelompok keanggotaan, Kelompok referensi, serta Keluarga (Peran sosial dan Status sosial) o Personal factors : Krakteristik seorang seperti usia, gaya hidup, pendapatan, daya beli, kepribadian, dan konsep diri. o Psychological factors : 4 kategori, yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan sikap. Perilaku Konsumen Jasa Secara Umum 1. Konsumen yang bersifat Rasional: – Konsumen memilih jasa berdasarkan kebutuhan. – Jasa yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen. – Konsumen memilih jasa yang mutunya terjamin. – Konsumen memilih jasa yang biayanya sesuai dengan kemampuan konsumen. 2. Konsumen yang bersifat Irrasional: – Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik. – Konsumen memilih jasa yang Profesional yang sudah dikenal luas. – Konsumen memilih jasa selain berdasarkan kebutuhan juga berdasarkan gengsi atau prestise. Prilaku Konsumen Jasa secara khusus Identifikasi keputusan pembelian produk jasa,dimulai dari konsumen mendapatkan stimulus (pikiran, tindakan atau motivasi) untuk melakukan pembelian produk jasa. 1.Commercial cues : Kejadian atau motivasi yang menstimulus konsumen untuk melakukan pembelian, sebagai hasil usaha promosi (seperti iklan paket wisata) 2.Social cues : Stimulus yang didapat dari kelompok referensi yang dijadikan panutan atau acuan oleh seseorang. 3.Physical cues : Stimulus yang ditimbulkan karena rasa haus, lapar, lelah dan biological cuel lainnya (orang lapar akan singgah di salah satu restoran) Factor-faktor yang memotivasi berbelanja hedonis (Alnold & Reynolds, 2003) 1. Adventure shopping : yaitu stimulus pembelian untuk berpetualang dan merasa didalam dunia yang “lain”. Beberapa bentuk komentarnya adalah, • Berbelanja merupakan sebuah petualangan tak terlupakan • Berbelanja dapat membangkitkan semangat 2. Social shopping : Belanja karena adanya stimulus utk menikmati kebersamaan dg keluarga dan teman 3. Gratification shopping : Berbelanja untuk stress relief, menghilangkan mood negatif dan berbelanja sebagai perlakukan khusus bagi diri sendiri. Ungkapan umum adalah, • Berbelanja membuat saya menjadi lebih senang • Belanja mengobati stress Factor-faktor yang memotivasi berbelanja hedonis (Alnold & Reynolds, 2003) 4. Idea shopping : Berbelanja dalam rangka mengikuti trend dan fashion atau untuk melihat produk dan inovasi baru. Ungkapannya adalah • Saya pergi belanja untuk melihat trend • Saya pergi belanja untuk melihat mode terbaru 5. Role shopping : Kesenangan lewat berbelanja untuk orang lain, termasuk didalamnya perasaan senang jika menemukan hadiah terbaik untuk orang lain. • Jika mereka senang maka saya pun ikut senang • Saya harus menemukan hadiah yang sempurna 6. Value shopping : Berbelanja untuk mendapatkan diskon dan harga khusus. Ungkapan adalah, • Saya belanja jika ada diskon • Saya suka menawar jika sedang berbelanja Prilaku Konsumen dalam mencari informasi produk jasa 1. Awareness set (semua merek yang dikenal) : Hanya terdiri atas merek atau suplier yang diketahui/dikenal oleh pelanggan. 2. Evoked set (merek-merek yang diingat) : Terdiri atas merek/suplier pada katagori produk / jasa yang diingat pelanggan sewaktu membuat keputusan pembelian. 3. Consideration set (merek-merek yang dipertimbangkan untuk dibeli) : Terdiri atas merek/suplier didalam ingatan yang akan dipertimbangkan untuk dibeli setelah merek atau pemasok yang dianggap tidak memenuhi kebutuhan dieliminasi. Strategi Pencarian Informasi a. Mencari lebih banyak informasi sebelum membeli, khususnya dari sumber personal terpercaya (teman, rekan kerja atau saudara) b. Mengandalkan reputasi perusahaan jasa c. Mencari garansi atau jaminan d. Bertanya pada karyawan mengenai jasa-jasa alternatif e. Mencari peluang untuk mencoba sebelum pembelian (seperti kunjungan pertama gratis ke fitness center, test drive). f. Menggunakan world wide web untuk mencari informasi g. Setia pada jasa yang sudah dipakai saat ini, karena lebih familiar dengan kinerjanya h. Mencari tangibles cues atau bukti fisik lain sebagai sarana untuk menilai kualitas jasa dan menekan persepsi terhadap resiko jasa. KESIMPULAN PRILAKU KONSUMEN JASA 1. Self concept attachment (konsep pemasangan diri) : produk jasa membantu pembentukan identitas diri (parfum, perhiasan) 2. Nostalgic attachment (pemasangan rindu) : produk yang bisa menghubungkan konsumen dengan kenangan masa lalu (album music lama yang diliris ulang, reuni sekolah, dan lain sebagainya) 3. Interdependence (saling ketergantungan) : produk menjadi bagian dari rutinitias sehari-hari (alat toiletries, naik angkutan) 4. Love (cinta) : produk membangkitkan emosional tertentu (seperti kehangatan dan emosi). KESIMPULAN PRILAKU KONSUMEN JASA The dark side of consumer behavior : Yaitu keinginan, pilihan dan tindakan konsumen yang negatif terhadap diri sendiri dan/atau masyarakat sekitarnya. Prilaku ini dibagi menjadi, 5.Addicitive consumption : Kecanduan internet dan chatting video game, narkoba, dan lain sebagainya. 6.Compulsive consumption : Konsumen cenderung secara permanen terdorong untuk selalu berbelanja sekalipun tidak membutuhkan produk yang dibeli, bahkan secara finansial tidak mampu untuk membeli 7.Consumed consumers : Yaitu orang yang dimanfaatkan atau dimanipulasi, baik secara sukarela maupun tidak, demi kepentingan komersial tertentu (seperti prostitusi, penjualan organ illegal, penjualan bayi, dan lain-lain) 8.Aktivitas-aktivitas illegal
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu