Anda di halaman 1dari 25

PERBANDINGAN PLASMA HEPARIN DAN PLASMA SARI

BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP KADAR


KREATININ METODE JAFFE REACTION NON
DEPROTEINASE

Dea Ayu Inta Vinatika


G1C018156

Dosen Penguji I Dosen Penguji II Dosen Penguji III


Fitri Nuroini, M.Sc Joko Teguh Isworo, SKM, M.Kes Andri Sukeksi, SKM, M.Si

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM


MEDIS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
LATAR BELAKANG

Antikoagulan

Antikoagulan Antikoagulan Sari


Heparin Bawang Putih

Uji pendahuluan :
1. Plasma heparin hasil kadar 1,1
mg/dL
2. Plasma sari bawang putih pada
konsentrasi 100%
- Volume 50µl hasil kadar 1,0 mg/dL
-Volume 60µl hasil kadar 1,1 mg/dL
-Volume 70µl hasil kadar 1,6 mg/dL Kreatinin
Indikator fungsi
ginjal
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana perbandingan plasma heparin dan


sari bawang putih (Allium sativum) terhadap
kadar kreatinin darah metode Jaffe Reaction
non deproteinase?
TUJUAN PENELITIAN

Umum
1 Khusus
Mengetahui Perbandingan
2
plasma heparin dan sari
bawang putih (Allium Mengukur kadar kreatinin
sativum) terhadap kadar darah metode Jaffe Reaction
kreatinin darah metode Jaffe non deproteinase
Reaction non deproteinase. menggunakan plasma sari
bawang putih (Allium
sativum).
Khusus 3
1
Mengukur kadar kreatinin Menganalisis perbandingan
darah metode Jaffe plasma heparin dan sari
Reaction non deproteinase bawang putih (Allium sativum)
menggunakan plasma terhadap kadar kreatinin darah.
heparin.
MANFAAT PENELITIAN
1 2
Bagi Ilmu Bagi Tenaga
Pengetahuan Laboratorium

Hasil penelitian diharapkan dapat Hasil penelitian diharapkan dapat


memperkaya ilmiah, pada pengetahuan memberikan informasi kepada tenaga
tentang jenis sampel plasma heparin dan sari laboratorium atau menjadi referensi
bawang putih (Allium sativum) terhadap tambahan dalam proses penyempurnaan
pemeriksaan kreatinin darah metode Jaffe dan peningkatan profesionalisme kerja
Reaction non deproteinase. analis dalam bidang klinik.

3 4
Bagi Peneliti Bagi Institusi

Memperluas wawasan dan pengetahuan dalam


bidang klinik khususnya berkaitan dengan jenis Menambah perbendaharaan Skripsi
sampel plasma heparin dan plasma sari bawang di Universitas Muhammadiyah
putih (Allium sativum) terhadap pemeriksaan Semarang.
kadar kreatinin darah yang kemudian
diterapkan dalam dunia kerja.
ORIGINALITAS
Nama Penulis dan TahunPENELITIAN Judul Hasil

Rahmawati, Muammar Potensi antikoagulan sari Pada metode Lee white sari
Fawwas, Rais Razak, Utami bawang putih (Allium bawang putih (Allium
Islamiati, 2018 sativum) menggunakan sativum) memiliki aktivitas
metode Lee white dan apusan sebagai antikoagulan yang
dapat mencegah
darah
pembentukan bekuan darah
(koagulasi). Dan pada
metode apusan darah,
preparat darah yang
ditambahkan sari bawang
putih terlihat sel-selnya
berbentuk bulat dan tidak
berkelompok. Pada preparat
tampak sel darah merah yang
terpisah dan tidak
berkelompok tidak
mengalami koagulasi, dan sel
darah merah yang
berkelompok mengalami
koagulasi.
Nama/Tahun Judul Hasil
Sitti Hadijah, 2018 Analisis perbandingan hasil Hasil penelitian secara
pemeriksaan kreatinin darah statistik tidak ada
dengan deproteinasi dan perbedaan yang
non deproteinasi metode signifikan antara hasil
pemeriksaan kreatinin
Jaffe reaction.
darah cara deproteinisasi
dan non deproteinisasi
metode Jaffe reaction.
Ulfah Maryam, 2017 Perbedaan kadar kreatinin Hasil penelitian secara
pada serum, plasma EDTA statistik didapatkan hasil
dan heparin metode jaffe kadar kreatininn
menggunakan sampelserum
reaction tanpa deproteinasi
dan plasma heparin tidak
terdapat perbedaan
bermakna. Sedangkankadar
kreatinin menggunakan
sampel serum dan plasma
EDTA terdapat perbedaan
bermakna. Dan kadar
kreatinin menggunakan
sampel plasma heparin dan
plasma EDTA terdapat
perbedaan bermakna.
Nama/Tahun Judul Hasil
Yuliani Dwi Lestari, 2017 Perbedaan hasil Hasil penelitian secara
pemeriksaan kreatinin serum statistik terdapat perbedaan
dan plasma EDTA yang bermakna kadar
kreatinin pada sampel
plasma EDTA dan serum.

Penelitian yang akan dilakukan berbeda dengan penelitian sebelumnya


dimana variabel independent yang akan dilteliti yaitu perbandingan sampel
plasma heparin dan sari bawang putih (Allium sativum) metode jaffe reaction
non deproteinase.
KERANGKA TEORI
Antikoagulan Antikoagulan sari
heparin bawang putih

Menghentikan Mengikat ion Ca2+


pembentukan
prothombin menjadi
trombin
Menghambat
agregasi trombosit

Menghambat
pembekuan darah

Plasma Serum

Teknik Pemeriksaan
Menggunakan metode jaffe
Kadar kreatinin reaction non deproteinase
KERANGKA KONSEP

Variabel Bebas Variabel Terikat

Antikoagulan plasma Kadar kreatinin dalam


heparin dan sari darah
bawang putih

HIPOTESIS
Tidak terdapat perbedaan dari hasil kadar kreatinin
berdasarkan perbandingan menggunakan plasma heparin
dan sari bawang putih menggunakan metode Jaffe
reaction non deproteinase.
METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam


penelitian yaitu Analitik

Tempat dan
Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2022,


bertempat di Laboratorium Patologi Klinik Universitas
Muhammadiyah Semarang.
Terikat Kreatinin Darah

Variabel
Penelitian
Plasma heparin dan sari
Bebas bawang putih (Allium
sativum).

Populasi pada penelitian yaitu


Mahasiswa/Mahasiswi D IV Teknologi
Laboratorium Medis Reguler Angkatan 2018
Universitas Muhammadiyah Semarang.
Teknik sampling dalam penelitian adalah
purposive sampling. Dalam pengambilan
jumlah sampel menggunakan rumus Federer,
sebagai berikut :
(t-1) (r-1) ≥ 15
(2-1) (r-1) ≥ 15
1r – 1 ≥ 15
r ≥ (15+1) / 1
r ≥ 16
Sehingga sampel pada penelitian sebanyak 16
sampel dengan jumlah perlakuan 2 kali dan
total sampel sebanyak 32 sampel.
DEFINISI OPRASIONAL
No. Variabel Definisi Oprasional Skala Data

1. Kadar Kreatinin Kandungan kreatinin dalam plasma yang Rasio


diperiksa dengan metode Jaffe reaction
non deproteinasi satuan mg/dL,
menggunakan fotometer.

2. Plasma Heparin Komponen darah yang terpisah dengan Nominal


cairan berwarna kuning yang menjadi
medium sel-sel darah dengan faktor
pembekuan dan penambahan antikoagulan
heparin. Komponen darah di centrifugasi
dan tidak mengalami hemolisa.

3. Plasma Sari Bawang Komponen darah yang terpisah dengan Nominal


Putih (Allium sativum) cairan berwarna kuning yang menjadi
medium sel-sel darah dengan faktor
pembekuan dan penambahan antikoagulan
Sari Bawang Putih (Allium sativum).
Komponen darah di centrifugasi dan tidak
mengalami hemolisa.
ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN

•Fotometer Mindray BA 88A •Darah


•Mikropipet •Kapas swab
•Centrifuge •Bawang putih (Allium sativum)
•Spuit •Reagen Kreatinin
•Torniquet •Aquadest
•Juicer blender •Kassa steril
•Mortar
•Gelas ukur
•Tabung vakutainer heparin
•Tabung reaksi
•Tip biru dan kuning.
PROSEDUR PENELITIAN
Pembuatan Sari/Filtrat Bawang Putih

Dikupas dan
dicuci bersih

Bawang putih Diblender

Dihaluskan

Sari/filtrat bawang Saring dengan kassa


putih 100% steril
PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur Pemeriksaan Kadar Kreatinin Metode
Non Deproteinase

Darah diambil dari vena dan Darah dicentrifugasi 3000rpm Monoreagent kreatinin dipipet
dimasukkan kedalam tabung selama 15 menit untuk dengan R1 400µl dan R2 100µl
antikoagulan sari bawang putih menghasilkan plasma kedalam tabung blangko,
dengan volume 60µl dan tabung tabung standard dan 32 tabung
vakutainer heparin sampel

Plasma 25µl dipipet


kedalam tabung Aquadest 25µl dipipet kedalam
Baca kadar kreatinin sampel sari bawang tabung blangko dan reagen standard
darah dengan alat putih dan heparin 25µl dipipet kedalam tabung standard
fotometer
ALUR PENELITIAN
Sampel (mahasiswa/mahasiswi)

Informed Consen

Darah Vena

Tabung Vakutainer Tabung


Antikoagulan Heparin Antikoagulan Sari
Bawang Putih
Sentrifugasi 3000
rpm selama 5 menit

Plasma

Pemeriksaan Kreatinin Darah Metode


Jaffe reaction Non Deproteinase

Hasil

Analisis Data

Kesimpulan
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Penelitian yang dilakukan menggunakan data penelitian


primer.

PENYAJIAN DATA

Analisis Univariat
Data disajikan dalam bentuk tabel diskriptif dari variabel yang dilakukan
pada penelitian seperti nilai minimum dan maksimum, mean, standar
deviasi, nilai yang dapat disajikan dalam tabel.

Analisis Bivariat
Data disajikan secara statistik menggunakan statistical program for
social science (SPSS).
Data yang terkumpul dilakukan uji kenormalan menggunakan
kolmogorov-smirnov, dan data terdistribusi normal maka dilanjutkan uji
parametik paired sample t-test
HASIL
Gambaran Umum
Penelitian perbandingan kadar kreatinin yang diperiksa dengan metode jaffe
reaction non deproteinase menggunakan sampel plasma heparin dan plasma
sari bawang putih dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Universitas
Muhammadiyah Semarang pada tanggal 29 Maret 2022. Populasi penelitian
adalah Mahasiswa/Mahasiswi DIV Teknologi Laboratorium Medis Reguler
Angkatan 2018 Universitas Muhammadiyah Semarang, sampel yang digunakan
adalah darah vena. Sampel diambil dari mahasiswa yang berjumlah 16 orang
sebanyak 5 ml untuk pemeriksaan kadar kreatinin menggunakan antikoagulan
heparin dan sari bawang putih sehingga jumlah sampel sebanyak 32. Sampel
dimasukkan kedalam tabung heparin 3 ml dan kedalam tabung sari bawang
putih 1 ml. Sampel kemudian diambil plasmanya dan digunakan untuk
pemeriksaan kreatinin.
Analisis Data Univariat
Tabel Diskriptif kadar kreatinin

Jumlah Minimum Maksimum Mean Std. Deviasi Selisih Rerata


Plasma Heparin 16 0,6 1,3 0,969 0,2120

Plasma Sari 16 1,0 1,5 1,150 0,1549 0,181


Bawang Putih
HASIL

Analisis Data Bivariat


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Plasma Sari Bawang
Plasma Heparin Putih
N 16 16
Normal Parametersa Mean .969 1.150
Std. Deviation .2120 .1549
Most Extreme Differences Absolute .170 .252
Positive .162 .252
Negative -.170 -.166
Kolmogorov-Smirnov Z .678 1.006
Asymp. Sig. (2-tailed) .747 .263

Hasil uji kolmogorov-smirnov didapatkan nilai p-value pada pemeriksaan kadar


kreatinin yang diperiksa menggunakan plasma heparin 0,747 > 0,05 sehingga
data berdistribusi normal dan nilai p-value pada pemeriksaan kadar kreatinin
yang diperiksa menggunakan plasma sari bawang putih 0.263 > 0,05 sehingga
data dinyatakan normal
HASIL

Hasil Uji Statistik Paired Sample T-Test

Variabel Sig. (2-tailed)

Kadar Kreatinin menggunakan Plasma Heparin dan Kadar


Kreatinin menggunakan Plasma Sari Bawang Putih 0,000

terdapat perbandingan antara hasil kadar kreatinin plasma heparin dan plasma
sari bawang putih, dimana hasil uji statistik menunjukan nilai p = 0,000. Tabel
hasil uji paired sample t-test didapatkan nilai probabilitas < 0,05. Dapat
disimpulkan bahwa H0 di tolak Ha diterima.
PEMBAHASAN

• Hasil kadar kreatinin dengan plasma sari bawang putih lebih tinggi

dibandingkan dengan plasma heparin. Hal ini disebabkan karena beberapa


faktor antara lain, pemakaian antikoagulan yang memperpendek masa
pembekuan, dan menurunkan aktifitas fibrinolitik bereaksi dengan larutan
reagen yang merupakan campuran dari beberapa enzim, sehingga terdeteksi
tinggi oleh photometer.
• Kandungan yang terdapat pada bawang putih seperti protein lipid juga dapat
mempengaruhi kadar kreatinin, karena kadar kreatinin tidak boleh dipengaruhi
senyawa-senyawa lain seperti protein dan senyawa lainnya.
• Standar deviasi plasma bawang putih lebih baik dan stabil, hal ini
dikarenakan dari keseluruhan hasil kadar kreatinin plasma sari bawang putih
menyebar bervariasi dengan jarak stabil.
Kesimpulan
1. Kadar kreatinin yang diperiksa menggunakan plasma heparin memiliki kadar
rerata 0,969 mg/dL, dengan kadar kreatinin terendah 0,6 mg/dL dan kadar
kreatinin tertinggi 1,3 mg/dL.
2. Kadar kreatinin yang diperiksa menggunakan plasma sari bawang putih
memiliki kadar rerata 1,150 mg/dL, dengan kadar kreatinin terendah 1,0 mg/dL
dan kadar kreatinin tertinggi 1,5 mg/dL.
3. Terdapat perbandingan dari hasil kadar kreatinin menggunakan plasma heparin
dan plasma sari bawang putih, tetapi secara pemeriksaan klinis masih dapat
digunakan sesuai rujukan normal.

SARAN
1. Antikoagulan sari bawang putih dapat digunakan sebagai alternatif pengganti
antikoagulan heparin dalam pemeriksaan.
2. Gunakan antikoagulan sari bawang putih konsentrasi 100% dengan volume
60µl untuk antikoagulan dalam pemeriksaan kadar kreatinin.
3. Berdasarkan hasil penelitian kadar kreatinin menggunakan plasma heparin dan
plasma sari bawang putih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
perbandingan volume darah dan volume sari bawang putih sebanding dengan
volume darah untuk antikoagulan heparin.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai