Oleh :
SETIJO BOESONO, S.H., M.H
DAKWAAN ( PASAL 143 KUHAP ) :
(1) Penuntut umum melimpahkan perkara ke pengadilan negeri dengan
permintaan agar segera mengadili perkara tersebut disertai dengan surat
dakwaan.
(2) Penuntut umum membuat surat dakwaan yang diberi tanggal dan ditanda
tangani serta berisi :
a. nama, lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin,
kebangsaan, tempat tinggal, agama, dan pekerjaan tersangka.
b. uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu
dilakukan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu
dilakukan
(3) Surat dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) huruf b batal demi hukum.
(4) Turunan surat pelimpahan perkara beserta surat dakwaan disampaikan
kepada tersangka atau kuasanya atau penasihat hukumnya dan penyidik,
pada saat yang bersamaan dengan penyampaian surat pelimpahan perkara
tersebut ke pengadilan negeri. “
CONTOH SURAT DAKWAAN
KEJAKSAAN NEGERI SURABAYA P-29
Jalan Raya Ir Juanda No. 1 Surabaya
” UNTUK KEADILAN”
SURAT DAKWAAN
No. Reg.Perk. : PDM-...../Ep.1/01/2013
A. IDENTITAS TERDAKWA :
Nama lengkap :
Tempat lahir :
Umur / tanggal lahir:
Jenis kelamin:
Kebangsaan :
Tempat tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
B. PENAHANAN :
Penyidik :
Jaksa Penuntut Umum :
LANJUTAN CONTOH SURAT DAKWAAN..2
C. DAKWAAN :
KESATU :
Bahwa pada hari, tanggal dan bulan yang tidak diingat lagi pada tahun 1995, korban ...... telah
ditawari oleh terdakwa tanah
kavling........................................................................................................... --------
Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut korban.... mengalami kerugian yang ditaksir
berjumlah Rp. 10.000.000,- atau setidak tidaknya sekitar jumlah
tersebut.---------------------------------------------------------------------------------------------
Perbuatan terdakwa merupakan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana pasal
378 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. --------------------
LANJUTAN CONTOH SURAT DAKWAAN..3
ATAU :
KEDUA :
Bahwa pada hari, tanggal dan bulan yang tidak diingat lagi pada tahun 1995,
korban ...... telah membeli tanah kavling yang
terletak .........................................................................................
------------------------------------
Bahwa pada hari, tanggal dan bulan yang tidak diingat lagi pada tahun 1995,
korban ......telah membeli tanah kavling yang
terletak ...................................................................................................
----------------------------
Perbuatan terdakwa merupakan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana
pasal 372 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. -------------------------------------
LANJUTAN CONTOH SURAT DAKWAAN..5
Surabaya, ............................ 2013
Setelah mendengarkan pembacaan surat dakwaan yang dilakukan oleh Penuntut Umum,
di depan persidangan yang mulia ini, pada hari ............,
tanggal ........................... Bahwa setelah kami pelajari, teliti dan
fahami dengan saksama isi surat dakwaan tersebut ternyata secara formil dan
materiil adanya hal–hal yang tidak cermat dan tidak tepat dalam uraian surat
dakwaan tersebut, untuk itu kami selaku penasehat hukum terdakwa berkepentingan
untuk menyampaikan keberatan- keberatan atau eksepsi atas surat dakwaan
tersebut.
Keberatan-keberatan atau eksepsi ini, harus kami sampaikan di depan persidangan
yang mulia ini, agar kita semua mempunyai pandangan/gambaran yang obyektif
terhadap perkara ini.
Adapun keberatan-keberatan atau eksepsi tersebut kami sampaikan dengan
sistimatika sebegai berikut :
I. PENDAHULUAN.
II. EKSEPSI ATAS DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM.
III. KESIMPULAN.
CONTOH EKSEPSI..3
I. PENDAHULUAN.
Bahwa pada hakekatnya perkara ini adalah permasalahan jual beli tanah kaveling
antara saksi ........... dengan saksi......, sedangkan terdakwa hanya dipakai
pinjam nama/atasnama jual-beli, yaitu :
..................................................................................
..................................................................................
......................................................
Bahwa dari uraian tersebut diatas telah terbukti bahwa hubungan hukum adalah
hubungan hukum jual-beli yang murni bersifat keperdataan. Terlebih dalam jual beli
tersebut telah dibayar lunas dan sudah ada penyerahan. Sehingga jual beli tanah
kaveling tersebut sudah selesai.
Bahwa tentang uraian rumusan delik dakwaan penuntut umum kesatu pasal
378 KUHPidana yang uraiannya adalah :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Bahwa dengan demikian uraian dakwaan tersebut menjadi tidak jelas
dan tidak tepat, maka uraiandakwaan yang tidak jelas tersebut akan
mennyulitkan terdakwa dalam menggunakan haknya membela diri.oleh karena
itu dakwaan yang demikian tersebut harus dinyatakan batal.
6. Tentang Uraian Dakwaan Kedua pasal ….. ke-1 KUHP tidak lengkap /tidak
jelas.
Bahwa uraian dakwaan tersebut diatas terbukti tidak lengkap dan tidak
jelas karena tidak pernah diuraikan secara lengkap dan utuh tentang bahwa
saksi korban Tatin Nuryati telah membeli tanah kaveling dari mana ?.
apakah dari saksi Indrawan, dari saksi ……….. ataukah dari terdakwa …………….
Sehingga terbukti rumusan tersebut menjadi terputus tidak lengkap, tidak
jelas dan kabur.
CONTOH EKSEPSI..13
Bahwa dari uraian-uraian tersebut diatas terbukti bahwa dakwaan yang
telah disusun oleh jaksa/penuntut umum tidak memenuhi syarat materiil
sebagaimana ditentukan dalam pasal 143 ayat (2) huru b KUHAP. Selanjutnya
sesuai dengan pasal 143 ayat (3) KUHAP surat dakwaan yang tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b adalah batal demi
hukum.
III. KESIMPULAN
Majelis Hakim, yang terhormat.
Dan, Penuntut Umum, yang kami hormati.
2. …………………………………
TANGGAPAN EKSEPSI ( PASAL 136 HIR )
Nama lengkap :
Tempat lahir :
Umur / tanggal lahir:
Jenis kelamin :
Kebangsaan :
Tempat tinggal :
Agama:
Pekerjaan :
Pendidikan :
Penahanan :
CONTOH TANGGAPAN EKSEPSI..2
Kami ucapkan terimakasih pada majelis hakim yang telah memeberikan kesempatan pada
kami selaku jaksa Penuntut Umum untuk menyatakan pendapat atas keberatan/eksepsi
Sdr. Penasehat Hukum terdakwa.
Setelah membaca dengan seksama keberatan (ekspsi) dari Penasehat Hukum terdakwa
yang menyebutkan alasan-alasan atas eksepsi dengan sitematika sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN
II. EKSEPSI ATAS DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM
III. KESIMPULAN.
Bahwa atas keberatan Penasehat Hukum terdakwa tersebut diatas, kami jaksa Penuntut
Umum dalam perkara ini, tidak akan menanggapi karena hal-hal yang dikemukakan
Penasehat Hukum terdakwa telah masuk dalam materi pokok persidangan yang akan kami
buktikan.
2. Bahwa tentang ketentuan pasal 156 ayat (1) KUHAP menurut pendapat kami
pasal tersebut telah sesuai dengan kewenagnan pengadilan yang akan
memeriksa dan mengadili perkara ini.
CONTOH TANGGAPAN EKSEPSI..3
Bahwa sesuai pasal 143 ayat (2) huruf a KUHAP berisi identitas lengkap, maka surat
dakwaan penuntut umum tersebut sudah lengkap.
Bahwa sesuai pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP terbukti bahwa surat dakwaan penuntut
umum tersebut telah diuraikan secara cermat, jelas, lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan, dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana dilakukan.
.......................................................................................
...............................
Berdasarkan uraian tersebut diatas, kami selaku jaksa penuntut umum mohon kepada
majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk :
- Menolak keberatan (eksepsi) Penasehat Hukum terdakwa...
- Menyatakan surat dakwaan jaksa penuntut umum dapat diterima karena telah memenuhi
ketentuan pasal 143 ayat (2) butir a dan butir b KUHAP;
- Melanjutkan pemeriksaan perkara atasnama terdakwa .....
Demikian tanggapan jaksa penuntut umum atas kkeberatan (eksepsi) dari penasehat hukum
terdakwa, kami bacakan dan diserahkan dalam persidangan hari ini.... tanggal.....
SURAT TUNTUTAN
No. Reg. Perkara : PDM – 1039 / EP.1 / 06 / 2013
Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Surabaya, setelah memperhatikan hasil
pemeriksaan persidangan dalam perkara pidana atas nama terdakwa :
Nama lengkap :
Tempat lahir :
Umur / tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Kebangsaan :
Tempat tinggal :
Agama:
Pekerjaan :
Pendidikan :
Penahanan :
CONTOH SURAT TUNTUTAN..2
Dakwaan :
Ketiga : Pasal 372 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Dengan unsur – unsur sebagai berikut :
Sebelum kami sampai kepada tuntutan pidana atas diri terdakwa, perkenankan kami
mengemukakan hal – hal yang dijadikan pertimbangan dalam tuntutan pidana yaitu :
Hal – hal yang memberatkan :
Hal – hal yang meringankan :
Berdasarkan uraian tersebut di atas, kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini :
CONTOH SURAT TUNTUTAN..4
M E N U N T U T
Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan mengadili
perkara ini memutuskan :
1. Menyatakan terdakwa ………… terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan
tindak pidana “ Yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut melakukan
perbuatan Penggelapan” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372
KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP., sebagaimana dalam dakwaan Ketiga Jaksa
Penuntut Umum :
2. Menjatuhkan pidana pada terdakwa ……….. dengan pidana penjara selama 1 (satu)
tahun
3. Menyatakan barang bukti :
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu
rupiah).
Demikian tuntutan pidana ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini
Rabu tanggal …………………
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha kuasa,
atas rahmat dan karunianya, kita dapat melaksanakan tugas penegakan hukum,
dalam persidangan yang mulia ini, secara tertib dan lancar. Selain itu,
perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada
Majelis Hakim maupun kepada Penuntut Umum, atas upaya gigihnya di dalam
mengungkap fakta-fakta hukum dalam persidangan yang mulia ini, yang semuanya itu
pada hakikatnya merupakan upaya sungguh-sungguh untuk mendapatkan kebenaran,
agar dapat dicapai kebenaran dan keadilan materiil dalam arti yang sebenar-
benarnya.
Bahwa tidak terasa tahap demi tahap persidangan telah kita lalui bersama mulai dari
pembacaan surat dakwaan, eksepsi, putusan sela dan juga setelah mendengarkan
keterangan para saksi, baik saksi dari Jaksa Penuntut Umum (a charge), saksi dari
Penasehat Hukum (a de charge), serta Surat Tuntutan No. Reg.Perkara :
PDM-1039/EP.1/06/2009 yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum pada
…………………………………………….
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..3
Adapun surat tuntutan penuntut umum yang antara lain menuntut supaya
majelis hakim Pengadilan Negeri …………….. yang memeriksa dan mengadili
perkara ini memutuskan : menyatakan terdakwa …………………………. terbukti
bersalah secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana yang
melakukan, yang menyuruh-lakukan atau turut melakukan perbuatan
penggelapan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal
……………………KUHP sebagaimana dalam dakwaan ketiga Jaksa Penuntut Umum,
menjatuhkan pidana pada terdakwa ………………………… dengan pidana penjara
selama …………. tahun.
Bahwa tuntutan jaksa Penuntut Umum tersebut adalah tidak adil karena
tuntutan jaksa penuntut umum tersebut tidak didasarkan atas fakta
persidangan, bahkan surat tuntutan tersebut terkesan sebagai suatu imajinasi
jaksa penuntut umum dalam persidangan yang mulia ini.
1. Keterangan Saksi
01. Saksi A.
Memberikan keterangan didepan persidangan dibawah sumpah pada pokoknya telah menerangkan : …
02. Saksi B.
Memberikan keterangan didepan persidangan dibawah sumpah pada pokoknya telah menerangkan : …
03. Saksi C.
Memberikan keterangan didepan persidangan dibawah sumpah pada pokoknya telah menerangkan : …
Bahwa mencermati uraian surat tuntutan penuntut umum tentang saksi yang
diperiksa dimuka persidangan yaitu :
Bahwa dari uraian tersebut diatas terbukti penuntut umum tidak konsekwen
dan tidak konsisten dalam menilai dan menyajikan saksi didepan persidangan.
Penuntut Umum telah mencoba memanipulasi dan bermain kata-kata, yaitu
disatu sisi menyajikan keterangan saksi yang dibuat dalam BAP Kepolisian yang
dianggap dapat membuktikan dakwaannya (padahal tidak), disisi yang lainnya
penuntut umum ingin menyajikan keterangan yang diberikan oleh saksi-saksi
dimuka persidangan karena telah disumpah, padahal ternyata materi keterangan
yang diberikan saksi-saksi dimuka persidangan tersebut tidak dapat mendukung
atau tidak dapat membuktikan dakwaannya justeru sebaliknya keterangan saksi-
saksi yang diajukan dimuka persidangan tersebut meringankan terdakwa.
Bahwa pendirian penuntut umum yang demikian menunjukkan kesulitan dan
keputus-asahan penuntut umum untuk membuktikan keterlibatan serta kesalahan
terdakwa dalam perkara a quo.
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..11
02. Tentang Alat bukti Petunjuk
Bahwa dalam surat tuntutannya penuntut umum telah menggunakan alat
bukti petunjuk dalam perkara ini dengan menyatakan : adanya persesuaian antara
keterangan saksi–saksi yang telah sumpah didepan persidangan yang diajukan
penuntut umum dan keterangan saksi a de charge yang diajukan penasehat
hukum terdakwa dengan keterangan terdakwa dan barang bukti, bahwa terdakwa
telah terbukti melakukan tindak pidana penggelapan.
Bahwa pendapat/pernyataan penuntut umum yang demikian adalah tidak
cermat serta tidak berdasarkan hukum sehingga harus dikesampingkan, sebab
……………………………………………………………………………………………… Oleh karenanya alat
bukti petunjuk yang disampaikan penuntut umum tersebut tidak mempunyai nilai
pembuktian sehingga harus dikesampingkan.
Hal ini mengingat pasal 188 ayat (1) KUHAP menentukan sebagai berikut :
"Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan karena persesuaiannya
baik antara yang satu dengan yang lain maupun dengan tindak pidana itu
sendiri, menandakan bahwa telah terjadi tindak pidana dan siapa pelakunya" .
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..12
2). UNSUR-UNSUR PIDANA.
Majelis Hakim yang kami hormati,
Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Dan hadirin sidang yang kami hormati,
Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa Terdakwa diajukan dalam persidangan
ini oleh Penuntut Umum, karena didakwa telah melakukan tindak pidana :
Dakwaan Kesatu : Pasal ……………………………………...;
Atau Dakwaan Kedua : Pasal …………………………………..….;
Atau Dakwaan Ketiga : Pasal ……………………………………….
Selanjutnya di dalam surat tuntutannya, Penuntut Umum menyatakan oleh karena
unsur-unsur dakwaan untuk terdakwa telah terpenuhi, maka unsur-unsur dalam
dakwaan yang lain (Dakwaan Kesatu : Pasal ….KUHPidana jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1
KUHPidana. Atau Dakwaan Kedua : Pasal …. Ke-1 KUHPidana) tidak perlu kami
buktikan lagi.
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..13
Sedangkan untuk dakwaan ketiga pasal …… KUHP jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP
menurut Penuntut Umum, unsur-unsurnya telah terpenuhi, sehingga meminta
kepada Majelis Hakim agar Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana
dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun.
Sebagaimana yang telah kami uraikan di atas, bahwa berdasarkan azas hukum
pidana yang berlaku universal, seseorang tidak dapat dijatuhi pidana tanpa ada
kesalahan atau “geen straf zonder schuld”. Namun demikian, apabila kita
perhatikan uraian dakwaan, pembuktian sampai dengan adanya surat tuntutan,
ternyata tidak ada upaya dari Penuntut Umum untuk membuktikan di mana letak
kesalahan Terdakwa.
Bahkan, kalau kita cermati, mulai dari kalimat pertama pada halaman pertama
sampai dengan kata terakhir yang ditutup dengan tanda tangan, pada kesimpulan
Penuntut Umum atau surat tuntutannya, tidak akan dapat kita temukan
pembuktian dengan menunjuk saksi-saksi yang mendukung bahwa Terdakwa telah
bersalah. Yang ada hanyalah uraian unsur-unsur rumusan delik dakwaan ketiga.
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..16
Apakah, kalau Penuntut Umum menyatakan telah terpenuhi unsur-unsur rumusan
delik pasal dakwaan, lantas dengan serta-merta Terdakwa dapat dikatakan telah
terbukti bersalah. Apakah kata “salah” sama dengan “terbuktinya unsur-unsur
pasal dakwaan” ?
Untuk jelasnya dan agar kita dapat menilai secara profesional dan proporsional
serta tidak apriori, mari kita cermati surat dakwaan dan fakta hukum dalam
persidangan, agar didapatkan hasil yang obyektif, sebagai berikut :
A. Pasal Dakwaan
B. Rumusan Delik :
Dakwaan Ketiga : Pasal ………………., menyatakan :
“Barangsiapa ……………………………………………………………………………………………………
Dari rumusan delik yang demikian itu, ada beberapa unsur essensial, antara lain
a. ................................. , dst.
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..17
Bahwa apakah fakta hukum sebagaimana yang telah terungkap selama dalam
persidangan telah membuktikan secara sah dan meyakinkan telah memenuhi
unsur-unsur essensial dari rumusan delik pasal tersebut, mari kita buktikan
dengan cermat, uraiannya sebagai berikut :
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
.
dst.
Bahwa tindak pidana pasal ……. Ke-1 KUHPidana disebut juga sebagai tindak
pidana stellionaat yaitu tindak pidana yang berkaitan dengan tanah. Adapun
rumusan pasal 385 ke-1 KUHP adalah sebagai berikut :
• “ ……………………………………………………………………………………………………………………..“
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..19
Bahwa apabila dihubungkan dengan fakta persidangan dari rumusan pasal 385 ke-
1 KUHP tersebut diatas terdapat unsur yang tidak terbukti antara lain :
……………………………………………………………………….
Untuk itu terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan dan tuntutan Pasal 385 Ke-1
KUHPidana dimaksud.
- Pasal ………………………tidak tepat dan tidak dapat diterapkan dalam perkara ini
mengingat dalam perkara ini terdakwanya adalah tunggal yaitu
……………………………, serta tidak ada terdakwa utama yang lain.
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..22
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, kami selaku penasihat hukum
terdakwa, mohon kepada majelis hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini kiranya menjatuhkan putusan sebagai berikut :
Surabaya, ...........................
Hormat Kami
Penasihat Hukum Terdakwa
1. …………………………………..
2. ……………………..…………….
3. …………………………..……….
REPLIK
Nama lengkap :
Tempat lahir :
Umur / tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Kebangsaan :
Tempat tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Penahanan :
LANJUTAN CONTOH REPLIK..2
Berdasarkan Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa tanggal 8
September 2009 Nomor : B-2782/O.5.10/Ep.1/09/2009 dan Penetapan hari
sidang Nomor : 3330/Pid.B/2009/PN.SBY tanggal 08 September 2009 terdakwa
dihadapkan dipersidangan dengan dakwaan telah melanggar Pasal Kesatu :
Pasal 378 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP atau Kedua : Pasal 385 ke-1
KUHP atau Ketiga : Pasal 372 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Sehubungan dengan Pembelaan Penasehat Hukum terdakwa yang dibacakan
pada tanggal ………… bersama ini kami sampaikan tanggapan sebagai berikut :
1. Bahwa kami tidak sependapat dengan pendirian Pembelaan Penasehat
Hukum terdakwa yaitu khususnya berkaitan dengan tanggapan atas fakta
persidangan tentang keterangan saksi dalam
BAP. : ................................................................................................................
....
Bahwa keterangan saksi yang demikian adalah cukup mempunyai kekuatan
hukum pembuktian. ……………………………………….…………………………
LANJUTAN CONTOH REPLIK..3
Berdasarkan uraian tersebut di atas, kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini
tetap berpendirian agar supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya yang
memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :
LANJUTAN CONTOH REPLIK..5
1. Menyatakan terdakwa ………… terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan
tindak pidana “ Yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut melakukan
perbuatan Penggelapan” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372 KUHP
Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP., sebagaimana dalam dakwaan Ketiga Jaksa Penuntut Umum
:
2. Menjatuhkan pidana pada terdakwa ……….. dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun
3. Menyatakan barang bukti :
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah).
H.R. ADHIYAKSA, SH.,MH.
Jaksa Pratama NIP : 19667788 99 1010
DUPLIK
Adapun dalil replik penuntut umum tersebut perlu kami tanggapi dengan uraian
selengkapnya sebagai berikut :
1. Bahwa, kami tidak sependapat dan menolak dalil Replik Penuntut Umum angka 1 yaitu
khususnya berkaitan dengan tanggapan atas fakta persidangan tentang keterangan saksi
dalam BAP. Oleh karenanya kami tetap berpendirian sebagaimana diuraikan dalam
pembelaan/pledoi kami yang pada
pokoknya : ......................................................................................................................
Bahwa keterangan saksi yang demikian adalah tidak mempunyai kekuatan hukum
pembuktian, hal ini mengingat keterangan tersebut tidak disampaikan atau tidak
dinyatakan didepan persidangan.
CONTOH DUPLIK..3
Bahwa hal ini tidak sesuai dengan pasal 185 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana (KUHAP) yang menyatakan : “ Keterangan saksi sebagai alat bukti ialah
apa yang saksi nyatakan di sidang pengadilan “
2. Bahwa, kami tidak sependapat dan menolak dalil Replik Penuntut Umum angka 2
yaitu khususnya berkaitan dengan tanggapan atas fakta persidangan tentang
keterangan saksi yang tidak disumpah. Oleh karenanya kami tetap berpendirian
sebagaimana diuraikan dalam pembelaan/pledoi kami yang pada pokoknya bahwa
berdasarkan fakta selama persidangan terbukti saksi-saksi dalam BAP (saksi :
…………………, …………………………) yang dikemukakan penuntut umum dalam surat
tuntutannya tersebut tidak pernah disumpah atau tidak dilakukan penyumpahan.
……………………………………………………………………………………….…………………………….
Hal ini sebagaimana ditentukan pasal 185 ayat (7) KUHAP yang menyatakan “
Keterangan dari saksi yang tidak disumpah meskipun sesuai satu dengan yang lain,
tidak merupakan alat bukti, namun apabila keterangan itu sesuai dengan keterangan
dari saksi yang disumpah dapat dipergunakan sebagai tambahan alat bukti sah yang
lain”.
CONTOH DUPLIK..4
3. Bahwa, kami tidak sependapat dan menolak dalil Replik Penuntut Umum angka 3
yaitu khususnya berkaitan dengan tanggapan atas fakta persidangan tentang
keterangan saksi yang tidak konsekwen dan tidak konsisten. Oleh karenanya kami
tetap berpendirian sebagaimana diuraikan dalam pembelaan/pledoi kami yang
pada pokoknya : ……………………………………………………………………………………….
Bahwa pendirian penuntut umum yang demikian menunjukkan kesulitan
penuntut umum untuk membuktikan keterlibatan serta kesalahan terdakwa dalam
perkara a quo.
4. Bahwa, kami tidak sependapat dan menolak dalil Replik Penuntut Umum angka 4
yaitu khususnya berkaitan dengan tanggapan atas fakta persidangan tentang alat
bukti petunjuk. Oleh karenanya kami tetap berpendirian sebagaimana diuraikan
dalam pembelaan/pledoi kami yang pada pokoknya :Di dalam surat tuntutannya
penuntut umum telah menggunakan alat bukti petunjuk dalam perkara ini dengan
menyatakan : adanya persesuaian antara keterangan saksi–saksi yang telah
sumpah didepan persidangan yang diajukan penuntut umum dan keterangan saksi
a de charge yang diajukan penasehat hukum terdakwa dengan keterangan
terdakwa dan barang bukti, bahwa terdakwa telah terbukti melakukan tindak
pidana …………………………………………...
CONTOH DUPLIK..5
Oleh karenanya alat bukti petunjuk yang disampaikan penuntut umum tersebut tidak
mempunyai nilai pembuktian sehingga harus dikesampingkan.
Hal ini mengingat pasal 188 ayat (1) KUHAP menentukan sebagai berikut : "Petunjuk adalah
perbuatan, kejadian atau keadaan karena persesuaiannya baik antara yang satu dengan
yang lain maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi tindak
pidana dan siapa pelakuknya" .
5. Bahwa, kami tidak sependapat dan menolak dalil Replik Penuntut Umum angka 5 yaitu
khususnya berkaitan dengan tanggapan atas analisa hukum unsur-unsur delik dengan
menyatakan karena unsur-unsur dakwaan untuk terdakwa telah terpenuhi, maka unsur-
unsur dalam dakwaan yang lain (Dakwaan Kesatu : …………. KUHPidana jo. Pasal ……….ayat (1)
ke 1 KUHPidana. Atau Dakwaan Kedua : Pasal……. Ke-1 KUHPidana) tidak perlu kami buktikan
lagi.
Sedangkan untuk dakwaan ketiga pasal…… KUHP jo pasal …ayat 1 ke-1 KUHP menurut
Penuntut Umum, unsur-unsurnya telah terpenuhi, sehingga meminta kepada Majelis Hakim
agar Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana dengan pidana penjara selama 1
(satu) tahun. Maka kami tetap berpendirian sebagaimana diuraikan dalam pembelaan/pledoi
kami yang pada pokoknya :
.................................................................................................................................
CONTOH DUPLIK..6
Oleh karena itu kami penasehat hukum sependapat dengan pendapat penuntut
umum menyatakan unsur-unsur dalam dakwaan yang lain (Dakwaan Kesatu : Pasal
378 KUHPidana jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHPidana. Atau Dakwaan Kedua : Pasal
385 Ke-1 KUHPidana) tidak terbukti dan tidak perlu dibuktikan lagi.
Namun demikian Pendapat Penuntut Umum yang telah menyatakan Terdakwa telah
terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Dakwaan
Ketiga : Pasal 372 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana adalah merupakan
pendapat yang sangat tidak tepat dan tidak berdasar fakta persidangan. Sehingga
harus ditolak/dikesampingkan.
6. Bahwa, kami tidak sependapat dan menolak dalil Replik Penuntut Umum angka 6
yaitu khususnya berkaitan dengan tanggapan atas analisa hukum unsur-unsur delik
”unsur barang siapa” pasal 372 KUHP dengan menyatakan bahwa Terdakwa telah
terbukti memenuhi unsur “barang siapa” berdasarkan keterangan saksi dalam BAP
dan juga keterangan saksi diluar BAP dan keterangan terdakwa telah terbukti
bahwa terdakwa adalah pribadi yang dapat dipertanggungjwabakan atas
perbuatannya dan terdakwa adalah pelaku dari tindak pidana yang dituduhkan.
CONTOH DUPLIK..7
Bahwa pendapat penuntut umum tersebut tidak didasarkan atas
fakta hukum yang terungkap di persidangan.
………………………………………………………………………………………
Selain itu keterangan saksi dalam BAP Kepolisian yang dipakai oleh
penuntut umum untuk mendukung pendapatnya tersebut harus
ditolak, hal ini mengingat pasal 185 ayat (1) Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang menyatakan : “ Keterangan
saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan di sidang
pengadilan “
Surabaya, .......................
Hormat Kami
Penasihat Hukum Terdakwa
1. ……………………………...
2. ……………………………..
PUTUSAN ( PASAL 197 KUHAP )
(1) Surat Putusan pemidanaan memuat :
a. kepala putusan yang dituliskan a.kepala putusan yang dituliskan berbunyi : "DEMI
KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"
b. nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal,
agama dan pekerjaan terdakwa
c. dakwaan, sebagaimana terdapat dalam surat dakwaan
d. pertimbangan yang disusun secara ringkas mengenai fakta dan keadaan beserta alat pembuktian
yang diperoleh dari pemeriksaan di sidang yang menjadi dasar penentuan kesalahan terdakwa,
e. tuntutan pidana, sebagaimana terdapat dalam surat tuntutan
f. pasal peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar pemidanaan atau tindakan dan pasal
peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum dari putusan, disertai keadaan yang
memberatkan dan yang meringankan terdakwa
g. hari dan tanggal diadakannya musyawarah majelis hakim kecuali perkara diperiksa oleh hakim
tunggal
LANJUTAN…
h. pernyataan kesalahan terdakwa, pernyataan telah terpenuhi semua unsur dalam
rumusan tindak pidana disertai dengan kualifikasinya dan pemidanaan atau tindakan
yang dijatuhkan
i. ketentuan kepada siapa biaya perkara dibebankan dengan menyebutkan jumlahnya
yang pasti dan ketentuan mengenai barang bukti
j. keterangan bahwa seluruh surat ternyata palsu atau keterangan di mana Ietaknya
kepalsuan itu, jika terdapat surat otentik dianggap palsu
k. perintah supaya terdakwa ditahan atau tetap dalam tahanan atau dibebaskan;
l.hari dan tanggal putusan, nama penuntut umum, nama hakim yang memutus dan
nama panitera;
(2) Tidak dipenuhinya ketentuan dalam ayat (1) huruf a, b, c, d, e, f, h, j, k dan I
pasal inii mengakibatkan putusan batal demi hukum.
(3) Putusan dilaksanakan dengan segera menurut ketentuan dalam undang-undang
ini.
CONTOH PUTUSAN
PUTUSAN
Nomor : 303/Pid.B/2013/PN.Sby
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana biasa
pada peradilan tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam
perkaranya terdakwa :
Nama :
Tempat lahir :
Umur / tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Kebangsaan :
Tempat tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
LANJUTAN CONTOH PUTUSAN..2
Pengadilan Negeri tersebut setelah :-----------------------------------------
- Membaca penetapan ketua pengadilan tentang penunjukan majelis hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini;
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
- Membaca penetapan hakim tentang penetapan hari
sidang;----------------------------------------------------------------
- Membaca berkas tersebut dengan
seksama ;------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa dalam persidangan ini terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukumnya
yaitu : ”PUTRA &
ASSOCIATES” ......................................................................................................................
Menimbang, bahwa terdakwa telah didakwa oleh Penuntut umum sebagaimana dalam surat
dakwaannya tanggal ...... Nomor Register Perkara : ........ yang telah dibacakan dipersidangan
yang pada pokoknya berisi sebagai berikut :
KESATU :
Bahwa ia terdakwa ......yang bertindak sendiri-sendiri atau bermufakat dengan almarhum......
pada hari, tanggal dan bulan yang tidak diingat lagi pada tahun 2000 atau setidak-tidaknya pada
waktu lain masih dalam tahun 2000.................................................................................
LANJUTAN CONTOH PUTUSAN..3
ATAU :
KEDUA :
ATAU :
KETIGA :
MENGADILI
1. Menyatakan terdakwa.... tidak terbukti secara
sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana
sebagaimana didalam dakwaan pertama pasal
378 KUHP.................dst
2. Membebaskan ia oleh karena itu dari dakwaan-
dakwaan tersebut;
3. Memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan,
kedudukan dan harkat serta martabatnya;
4. Membebankan biaya perkara kepada negara.
LANJUTAN CONTOH PUTUSAN..7
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan majelis hakim
Pengadilan Negeri ........, pada hari : ......yang dihadiri oleh ............
sebagai Hakim Ketua Majelis dan ....masing-masing sebagai Hakim
Anggota, putusan mana dibacakan pada hari ..... dalam persidangan
yang terbuka untuk umum, dihadiri oleh .....sebagai Penuntut Umum
serta terdakwa dan Penasehat Hukum terdakwa.
1....................................... .................................
2. .....................................
Panitera Pengganti,
..............................