Anda di halaman 1dari 84

hukum acara pidana

Oleh :
SETIJO BOESONO, S.H., M.H
 DAKWAAN ( PASAL 143 KUHAP ) :
(1) Penuntut umum melimpahkan perkara ke pengadilan negeri dengan
permintaan agar segera mengadili perkara tersebut disertai dengan surat
dakwaan.
(2) Penuntut umum membuat surat dakwaan yang diberi tanggal dan ditanda
tangani serta berisi :
a. nama, lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin,
kebangsaan, tempat tinggal, agama, dan pekerjaan tersangka.
b. uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu
dilakukan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu
dilakukan
(3) Surat dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) huruf b batal demi hukum.
(4) Turunan surat pelimpahan perkara beserta surat dakwaan disampaikan
kepada tersangka atau kuasanya atau penasihat hukumnya dan penyidik,
pada saat yang bersamaan dengan penyampaian surat pelimpahan perkara
tersebut ke pengadilan negeri. “
CONTOH SURAT DAKWAAN
KEJAKSAAN NEGERI SURABAYA P-29
Jalan Raya Ir Juanda No. 1 Surabaya
” UNTUK KEADILAN”
 
SURAT DAKWAAN
No. Reg.Perk. : PDM-...../Ep.1/01/2013
 
A. IDENTITAS TERDAKWA :
 
Nama lengkap :
Tempat lahir :
Umur / tanggal lahir:
Jenis kelamin:
Kebangsaan :
Tempat tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
  
B. PENAHANAN :

 Penyidik :
Jaksa Penuntut Umum :
LANJUTAN CONTOH SURAT DAKWAAN..2
C. DAKWAAN :
KESATU :

Bahwa ia terdakwa ......yang bertindak sendiri-sendiri atau bermufakat dengan almarhum......


pada hari, tanggal dan bulan yang tidak diingat lagi pada tahun 2000 atau setidak-tidaknya
pada waktu lain masih dalam tahun 2000, bertempat di Kelurahan ......., Kecamatan.......
Surabaya atau setidak tidaknya ditempat-tempat lain yang masih termasuk dalam daerah
hukum Pengadilan Negeri .........., yang melakukan, menyuruh lakukan atau turut melakukan
perbuatan yaitu dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang
lain ................................................. -----------------------------------------------------------

Bahwa pada hari, tanggal dan bulan yang tidak diingat lagi pada tahun 1995, korban ...... telah
ditawari oleh terdakwa tanah
kavling........................................................................................................... --------

Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut korban.... mengalami kerugian yang ditaksir
berjumlah Rp. 10.000.000,- atau setidak tidaknya sekitar jumlah
tersebut.---------------------------------------------------------------------------------------------

Perbuatan terdakwa merupakan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana pasal
378 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. --------------------
LANJUTAN CONTOH SURAT DAKWAAN..3
ATAU :
KEDUA :

Bahwa ia terdakwa ...... pada waktu-waktu dan tempat-tempat seperti diuraikan


dalam dakwaan kesatu diatas, dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri
atau orang lain dengan melawan hak menjual, menukar atau menjadikan
tanggungan......................................................... -------------------------------

Bahwa pada hari, tanggal dan bulan yang tidak diingat lagi pada tahun 1995,
korban ...... telah membeli tanah kavling yang
terletak .........................................................................................
------------------------------------

Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut korban.... mengalami kerugian yang


ditaksir berjumlah Rp. 10.000.000,- atau setidak tidaknya sekitar jumlah
tersebut.--------------------------------------------------------------------------------------------------

Perbuatan terdakwa merupakan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam


pidana pasal 385 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. -------------------------
LANJUTAN CONTOH SURAT DAKWAAN..4
ATAU :
KETIGA :

Bahwa ia terdakwa ...... pada waktu-waktu dan tempat-tempat seperti diuraikan


dalam dakwaan kesatu diatas, yang melakukan, yang menyuruh lakukan atau turut
melakukan perbuatan yaitu dengan sengeja memiliki melawan hak sesuatu
barang.......................................................... ------------------------------------------

Bahwa pada hari, tanggal dan bulan yang tidak diingat lagi pada tahun 1995,
korban ......telah membeli tanah kavling yang
terletak ...................................................................................................
----------------------------

Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut korban.... mengalami kerugian yang


ditaksir berjumlah Rp. 10.000.000,- atau setidak tidaknya sekitar jumlah
tersebut.--------------------------------------------------------------------------------------------------

Perbuatan terdakwa merupakan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana
pasal 372 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. -------------------------------------
LANJUTAN CONTOH SURAT DAKWAAN..5
Surabaya, ............................ 2013

JAKSA PENUNTUT UMUM


 
 
  
 
H.R. ADHIYAKSA, SH.,MH.
Jaksa Pratama NIP : 19667788 99 1010
 EKSEPSI ( PASAL 156 AYAT (1) KUHAP )

“ Dalam hal terdakwa atau penasihat hukum


mengajukan keberatan bahwa pengadilan tidak
berwenang mengadili perkaranya atau dakwaan
tidak dapat diterima atau surat dakwaan harus
dibatalkan, maka setelah diberi kesempatan
kepada penuntut umum untuk menyatakan
pendapatnya, hakim mempertimbangkan
keberatan tersebut untuk selanjutnya mengambil
keputusan. ”
CONTOH EKSEPSI
E K S E P S I / KEBERATAN
ATAS SURAT DAKWAAN
No. Reg.Perk : PDM-123/Ep.1/06/2013
 
PERKARA PIDANA DAFTAR NOMOR : 303 /PID.B/2013/PN.Sby.
DI PENGADILAN NEGERI SURABAYA
 
UNTUK TERDAKWA :
 
Nama lengkap :
Tempat lahir :
Umur / tanggal lahir:
Jenis kelamin :
Kebangsaan :
Tempat tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Penahanan :
- Penyidik :
- Penuntut Umum :
- Pengadilan Negeri :
 
=========================================================================================
CONTOH EKSEPSI..2
Majelis Hakim, yang terhormat.
Dan, Penuntut Umum, yang kami hormati.
 
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayahnya kita semua pada hari ini masih diberi kesempatan bertemu khususnya
dalam acara persidangan yang mulia ini.

Setelah mendengarkan pembacaan surat dakwaan yang dilakukan oleh Penuntut Umum,
di depan persidangan yang mulia ini, pada hari ............,
tanggal ........................... Bahwa setelah kami pelajari, teliti dan
fahami dengan saksama isi surat dakwaan tersebut ternyata secara formil dan
materiil adanya hal–hal yang tidak cermat dan tidak tepat dalam uraian surat
dakwaan tersebut, untuk itu kami selaku penasehat hukum terdakwa berkepentingan
untuk menyampaikan keberatan- keberatan atau eksepsi atas surat dakwaan
tersebut.
 
Keberatan-keberatan atau eksepsi ini, harus kami sampaikan di depan persidangan
yang mulia ini, agar kita semua mempunyai pandangan/gambaran yang obyektif
terhadap perkara ini.
 
Adapun keberatan-keberatan atau eksepsi tersebut kami sampaikan dengan
sistimatika sebegai berikut :
 
I. PENDAHULUAN.
II. EKSEPSI ATAS DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM.
III. KESIMPULAN.
CONTOH EKSEPSI..3
I. PENDAHULUAN.

Majelis Hakim, yang terhormat.


Dan, Penuntut Umum, yang kami hormati.

Kami sampaikan terimakasih kepada majelis hakim pemeriksa perkara ini,


yang telah memberikan kesempatan kepada kami penasehat hukum terdakwa
dalam rangka menyampaikan keberatan/eksepsi atas surat dakwaan
jaksa/penuntut umum. Dan juga tidak lupa kami sampaikan terimakasih
kepada saudara jaksa /penuntut umum atas upaya dan jerih payah yang tidak
mengenal lelah dalam persidangan perkara ini yang semuanya itu adalah
dalam rangka untuk mencari kebenaran dalam arti sesungguhnya/kebenaran
materiil dan juga untuk menegakkan keadilan.
 
Bahwa kita semua sepakat dan bertekad untuk ikut/membantu mencari
kebenaran dan menegakkan keadilan. Namun demikian semangat kita dalam
rangka menegakkan dan mencari kebenaran tersebut harus dilakukan secara
obyektif, jujur, tanpa pamrih serta tidak pandang bulu.
 
Bahwa perkara ini adalah berawal dari adanya jual beli tanah antara saksi
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.............................................................
CONTOH EKSEPSI..4
Oleh karena itu sebenarnya konstruksi hukum tersebut adalah konstruksi hukum
perdata dan telah selesai dilaksanakan .terlebih terdakwa dalam perkara ini bukan
sebagai pemilik tanah akan tetapi hanya membantu menjualkan/atasnama adik
kandungnya bernama ...................................... Oleh karena itu pada
hakekatnya tidak ada keterkaitan/hubungan antara terdakwa dengan
pembeli .........................................................................
..
 
II. EKSEPSI ATAS DAKWAAN JAKSA/PENUNTUT UMUM.
 
Majelis Hakim, yang terhormat.
Dan, Penuntut Umum, yang kami hormati.
 
Sesuai dengan persidangan tanggal ....................... dengan agenda pembacaan
surat dakwaan penuntut umum
No. ...........................................................................
tertanggal ........................................... yang pada pokoknya
terdakwa ................................................... telah didakwa
dengan dakwaan :
 
I. Kesatu
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal .........................
II. Atau Kedua
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal ........................
III. Atau Ketiga
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal ........................
CONTOH EKSEPSI..4
Oleh karena itu sebenarnya konstruksi hukum tersebut adalah konstruksi hukum
perdata dan telah selesai dilaksanakan .terlebih terdakwa dalam perkara ini bukan
sebagai pemilik tanah akan tetapi hanya membantu menjualkan/atasnama adik
kandungnya bernama ...................................... Oleh karena itu pada
hakekatnya tidak ada keterkaitan/hubungan antara terdakwa dengan
pembeli .........................................................................
..
 
II. EKSEPSI ATAS DAKWAAN JAKSA/PENUNTUT UMUM.
 
Majelis Hakim, yang terhormat.
Dan, Penuntut Umum, yang kami hormati.
 
Sesuai dengan persidangan tanggal ....................... dengan agenda pembacaan
surat dakwaan penuntut umum
No. ...........................................................................
tertanggal ........................................... yang pada pokoknya
terdakwa ................................................... telah didakwa
dengan dakwaan :
 
I. Kesatu
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal .........................
II. Atau Kedua
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal ........................
III. Atau Ketiga
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal ........................
CONTOH EKSEPSI..5
Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 156 ayat (1) KUHAP terdakwa
atau penasihat hukumnya diberikan hak /kesempatan untuk mengajukan
keberatan/eksepsi atas apa yang telah didakwakan jaksa/penuntut umum.

Adapun bunyi ketentuan pasal 156 ayat (1) KUHAP tersebut


selengkapnya sebagai berikut : ”Dalam hal terdakwa atau penasihat
hukum mengajukan keberatan bahwa pengadilan tidak berwenang mengadili
perkaranya atau dakwaan tidak dapat diterima atau surat dakwaan harus
dibatalkan ....”
 
Dari bunyi ketentuan tersebut diatas kiranya dapat difahami,
bahwa hal-hal yang dapat dijadikan alasan bagi terdakwa untuk
mengajukan keberatan/eksepsi tersebut adalah :
- pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya;
- surat dakwaan tidak dapat diterima
- surat dakwaan harus dibatalkan.
 
Menurut ketentuan pasal 143 ayat 2 huruf b KUHAP, surat dakwaan
harus merupakan suatu uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai
tindak pidana yang didakwakan, dengan menyebutkan waktu dan tempat
tindak pidana itu dilakukan. Kemudian dalam pasal 143 ayat 3 KUHAP
ditentukan, surat dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan, sebagaimana
dimaksud dalam ayat 2 huruf b, batal demi hukum.
CONTOH EKSEPSI..6
Bahwa Undang-undang memang tidak memberikan uraian lebih lanjut
tentang apa yang dimaksud dengan uraian secara cermat, jelas dan
lengkap. Namun demikian ketentuan lebih lanjut tentang surat dakwaan
yang dianggap telah memenuhi syarat, sebagaimana diatur dalam pasal
143 ayat 2 huruf a dan b KUHAP, justeru diatur dalam Surat Edaran
Jaksa Agung Republik Indonesia, tanggal 16 Nopember 1993, Nomor : SE-
004/J.A/11/1993 dan Surat Jaksa Agung Republik Indonesia, tanggal 22
Nopember 1993, Nomor : B.607/E/11/1963, yang menentukan, bahwa surat
dakwaan harus memenuhi syarat-syarat formil dan materiil.

Syarat formil adalah sebagaimana ditentukan dalam pasal 143 ayat


(2) huruf a KUHAP, yaitu surat dakwaan harus mencantumkan :
nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin,
kebangsaan, tempat tinggal, agama, dan pekerjaan terdakwa secara
lengkap. Bahwa maksud dan tujuan dari pencantuman identitas lengkap
terdakwa ini dimaksudkan agar tidak terjadi error in persona dan
menyebabkan pembatalan surat dakwaan atau vernietigbaar.

Memenuhi syarat materiil, sebagaimana yang ditentukan dalam pasal


143 ayat 2 huruf b KUHAP. Menurut Jaksa Agung Republik Indonesia dalam
suratnya tersebut di atas, antara lain bahwa yang dimaksud dengan :
CONTOH EKSEPSI..7
Cermat adalah Penuntut Umum harus selalu teliti atau korek, dengan
mendasarkan uraiannya pada ketentuan pidana terkait, tanpa adanya
kekurangan atau kekeliruan, yang menyebabkan surat dakwaan menjadi batal
demi hukum atau dapat dibatalkan atau dinyatakan tidak dapat diterima
atau niet onvankelijk verklaard.

Jelas adalah menguraikan secara jelas fakta atau kejadian, sehingga


terdakwa dengan mudah dapat memahami, dengan cara menyusun redaksi yang
mempertemukan fakta-fakta perbuatan dengan unsur-unsur tindak pidana yang
didakwakan, yang meliputi gambaran tentang siapa yang melakukan tindak
pidana, tindak pidana yang dilakukan, kapan dan di mana dilakukan, apa
akibat yang ditimbulkan dan mengapa terdakwa melakukan. Semuanya itu
harus disusun secara sistematis dengan kronologi dan dengan menggunakan
bahasa yang sederhana.

Lengkap adalah uraian yang dapat memberikan gambaran secara bulat


dan utuh tentang unsur-unsur atau elemen tindak pidana yang didakwakan,
yang terlukis dalam uraian fakta kejadian, yang meliputi tindak pidana
yang dilakukan dan ketentuan-ketentuan hukum yang diterapkan atau
kualifikasi delik, siapa yang melakukan, dengan menyebutkan saksi dan
buktinya, di mana dilakukan atau locus delictie, bilamana
dilakukan atau tempus delictie, bagaimana dilakukan atau modus
operandi, akibat apa yang ditimbulkan atau tinjauan victimologis,
dan apa yang mendorong terdakwa melakukan tindak pidana atau
motivasi.
CONTOH EKSEPSI..8
Dengan adanya syarat/ketentuan tersebut, mari kita cermati bagaimana surat
dakwaan Penuntut Umum yang telah dibacakan di depan persidangan. Untuk itu, dapat
kita cermati dari uraian sebagai berikut :

I. Ruang Lingkup Hukum Perdata.

Bahwa pada hakekatnya perkara ini adalah permasalahan jual beli tanah kaveling
antara saksi ........... dengan saksi......, sedangkan terdakwa hanya dipakai
pinjam nama/atasnama jual-beli, yaitu :
..................................................................................
..................................................................................
......................................................

Bahwa dari uraian tersebut diatas telah terbukti bahwa hubungan hukum adalah
hubungan hukum jual-beli yang murni bersifat keperdataan. Terlebih dalam jual beli
tersebut telah dibayar lunas dan sudah ada penyerahan. Sehingga jual beli tanah
kaveling tersebut sudah selesai.

Bahwa andaikata pihak pembeli/saksi ............... merasa dirugikan/keberatan


terhadap jual beli tanah kaveling tersebut maka pembeli dapat memintakan
pembatalan jual beli kepada penjual, yaitu jual-beli dianggap cacat karena syarat
sahnya perjanjian (1320 KUHPerdata) tidak terpenuhi yaitu syarat adanya kausa yang
halal.

Atau pembeli/saksi ................tersebut dapat mengajukan gugatan perdata


perbuatan melawan hukum dengan ganti rugi (pasal 1365 KUHPerdata) kepada mereka
yang secara nyata telah menguasai tanah kavling.
CONTOH EKSEPSI..9
Sehingga oleh karenanya bahwa perbuatan yang dilakukan terdakwa
bukan merupakan perbuatan pidana akan tetapi lebih tepat sebagai
hubungan hukum perdata. Untuk itu terdakwa harus dilepaskan dari
seluruh dakwaan penuntut umum serta surat dakwaan tersebut harus
dinyatakan tidak dapat diterima.

II. Surat Dakwaan tidak lengkap.


1. Tentang Waktu Kejadian atau Tempus Delictie :

Bahwa memperhatikan serta mencermati uraian surat dakwaan Kesatu


jaksa/Penuntut Umum tentang waktu kejadian atau tempus delicti, yang
pada pokoknya menyatakan
”.....................................................................
......................................................................
......................................................................

Bahwa uraian dakwaan tersebut terbukti tidak cermat dan tidak


jelas, karena di satu sisi uraian tentang waktu kejadian/tempus
delicti tersebut terjadi pada tahun 2000 sedangkan disis lain telah
diuraikan bahwa tempus delictinya terjadi pada tahun 1995. oleh karena
itu uraian surat dakwaan tersebut menjadi tidak jelas atau kabur
(obscuur libel).
CONTOH EKSEPSI..9
Sehingga oleh karenanya bahwa perbuatan yang dilakukan terdakwa
bukan merupakan perbuatan pidana akan tetapi lebih tepat sebagai
hubungan hukum perdata. Untuk itu terdakwa harus dilepaskan dari
seluruh dakwaan penuntut umum serta surat dakwaan tersebut harus
dinyatakan tidak dapat diterima.

II. Surat Dakwaan tidak lengkap.


1. Tentang Waktu Kejadian atau Tempus Delictie :

Bahwa memperhatikan serta mencermati uraian surat dakwaan Kesatu


jaksa/Penuntut Umum tentang waktu kejadian atau tempus delicti, yang
pada pokoknya menyatakan
”.....................................................................
......................................................................
......................................................................

Bahwa uraian dakwaan tersebut terbukti tidak cermat dan tidak


jelas, karena di satu sisi uraian tentang waktu kejadian/tempus
delicti tersebut terjadi pada tahun 2000 sedangkan disis lain telah
diuraikan bahwa tempus delictinya terjadi pada tahun 1995. oleh karena
itu uraian surat dakwaan tersebut menjadi tidak jelas atau kabur
(obscuur libel).
CONTOH EKSEPSI..10
2. Tentang Uraian Peran Terdakwa Dalam Surat Dakwaan tidak jelas:
Mencermati uraian surat dakwaan penuntut umum yang pada pokoknya
menyatakan bahwa ia
Terdakwa .............................................................
......................................................................
.........
untuk itu dakwaan yang demikian menjadi tidak cermat dan tidak benar
sehingga harus dinyatakan tidak dapat diterima.

3. Tentang Bagaimana Dilakukan atau Modus Operandi.

Bahwa mencermati uraian surat dakwaan penuntut umum yang pada


pokoknya menyatakan bahwa
”.....................................................................
......................................................................
......................................................................
Bahwa uraian surat dakwaan yang dibuat oleh Penuntut Umum
tersebut adalah tidak cermat, tidak jelas/kabur. Sebab terbukti dalam
uraian dakwaan tersebut tidak dapat menggambarkan secara utuh tentang
bagaimana cara-cara perbuatan terdakwa dalam menawarkan tanah kavling.
Sehingga dengan demikian uraian dakwaan tersebut menjadi tidak cermat
dan tidak jelas (obscuur libel).
CONTOH EKSEPSI..11
4. Tentang Tujuan dan atau Hal-hal yang Mendorong Dilakukannya Tindak
Pidana atau Motivasi :

Bahwa setelah kami mempelajari dan mencermati dengan saksama akan


uraian surat dakwaan yang dibuat oleh Penuntut Umum, maka kami tidak
menemukan sedikitpun tentang uraian alasan yang hendak dicapai oleh
Terdakwa dalam melakukan perbuatan seperti yang didakwakan
itu. .................................................................
......................................................................
.....

Bahwa motivasi dalam melakukan suatu tindak pidana adalah sangat


berpengaruh terhadap pasal - pasal dakwaan, utamanya di dalam
menentukan kualifikasi delik. Oleh karena itu, mengungkapkan motiv
perbuatan pidana adalah sangat penting dalam proses pembuatan surat
dakwaan, pada khususnya, dan penegakan hukum serta keadilan pada
umumnya. Sehingga apabila dalam perkara ini Penuntut Umum ternyata
tidak dapat mengungkapkan secara cermat, jelas, lengkap, bulat dan
utuh tentang motivasi atau hal ihkwal perbuatan Terdakwa di dalam
melakukan perbuatan seperti yang didakwakan, maka secara yuridis,
surat dakwaan yang dibuat oleh Penuntut Umum adalah tidak cermat,
tidak jelas dan tidak lengkap. Sehingga tidak memenuhi persyaratan,
sebagaimana yang ditentukan dalam pasal 143 ayat 2 huruf b KUHAP.
CONTOH EKSEPSI..12
5. Tentang Uraian Dakwaan Kesatu Atas Rumusan Delik Pasal …… KUHP tidak
jelas.

Bahwa tentang uraian rumusan delik dakwaan penuntut umum kesatu pasal
378 KUHPidana yang uraiannya adalah :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Bahwa dengan demikian uraian dakwaan tersebut menjadi tidak jelas
dan tidak tepat, maka uraiandakwaan yang tidak jelas tersebut akan
mennyulitkan terdakwa dalam menggunakan haknya membela diri.oleh karena
itu dakwaan yang demikian tersebut harus dinyatakan batal.

6. Tentang Uraian Dakwaan Kedua pasal ….. ke-1 KUHP tidak lengkap /tidak
jelas.

Uraian dakwaan kedua penuntut umum yang antara lain


menyatakan :“............................................................
........

Bahwa uraian dakwaan tersebut diatas terbukti tidak lengkap dan tidak
jelas karena tidak pernah diuraikan secara lengkap dan utuh tentang bahwa
saksi korban Tatin Nuryati telah membeli tanah kaveling dari mana ?.
apakah dari saksi Indrawan, dari saksi ……….. ataukah dari terdakwa …………….
Sehingga terbukti rumusan tersebut menjadi terputus tidak lengkap, tidak
jelas dan kabur.
CONTOH EKSEPSI..13
Bahwa dari uraian-uraian tersebut diatas terbukti bahwa dakwaan yang
telah disusun oleh jaksa/penuntut umum tidak memenuhi syarat materiil
sebagaimana ditentukan dalam pasal 143 ayat (2) huru b KUHAP. Selanjutnya
sesuai dengan pasal 143 ayat (3) KUHAP surat dakwaan yang tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b adalah batal demi
hukum.

III. KESIMPULAN
Majelis Hakim, yang terhormat.
Dan, Penuntut Umum, yang kami hormati.

Berdasarkan uraian keberatan–keberatan /eksepsi terdakwa tersebut


diatas kiranya dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :

Bahwa dalam perkara ini terdapat hubungan jual-beli antara terdakwa


sebagai atasnama penjual dengan pihak pembeli/saksi ................

Andaikata pembeli/saksi .................. merasa keberatan /dirugikan


terhadap jual beli tanah kaveling tersebut maka pembeli dapat dimintakan
pembatalan jual beli, atau dapat mengajukan gugatan perdata perbuatan
melawan hukum dengan ganti rugi (pasal 1365 KUHPerdata) kepada mereka yang
secara nyata telah menguasai tanah kaveling dimaksud.
Dengan demikian dalam perkara ini adalah masuk dalam ruang lingkup
hukum perdata, sehingga surat dakwaan harus ditolak.
CONTOH EKSEPSI..14
Bahwa selain itu dakwaan yang telah disusun oleh jaksa/penuntut umum
tidak memenuhi syarat materiil sebagaimana ditentukan dalam pasal 143 ayat
(2) huru b KUHAP, yaitu uraian dakwaan dibuat tidak secara cermat, tidak
jelas dan tidak lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan, sehingga
surat adalah batal demi hukum.
 
Majelis Hakim, yang terhormat.
Dan, Penuntut Umum, yang kami hormati.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, kami selaku penasihat hukum


terdakwa, mohon kepada majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
kiranya menjatuhkan putusan sela atas keberatan/eksepsi yang kami sampaikan
dengan putusan sebagai berikut :

- Menyatakan menerima keberatan/eksepsi yang diajukan oleh Penasehat Hukum


terdakwa ............................................
 
- Menyatakan perkara ini masuk ruang lingkup hukum perdata oleh karena itu
surat dakwaan penuntut umum harus ditolak;
 
- Menyatakan surat dakwaan jaksa penuntut umum tidak jelas atau kabur oleh
karena tidak memenuhi ketentuan pasal 143 ayat (2) KUHAP, sehingga surat
dakwaan menjadi batal demi hukum.

- Menyatakan pemeriksaan perkara tidak dapat dilanjutkan.


CONTOH EKSEPSI..15
Demikian, keberatan/eksepsi dari kami kurang dan lebihnya, serta
bilamana ada uraian kata kurang berkenan, kami sampaikan mohon maaf
yang setulus-tulusnya. Dengan penuh harapan, apa yang telah kami
sampaikan dalam keberatan/eksepsi ini benar-benar dapat menjadikan
bahan pertimbangan Majelis Hakim dalam menjatuhkan putusannya.
 
 
Surabaya, ......... .....................
Hormat Kami
Penasihat Hukum Terdakwa
 
 
1. ………………………………… .
 

2. …………………………………
 
 
 TANGGAPAN EKSEPSI ( PASAL 136 HIR )

“ Eksepsi (penangkisan) yang sekiranya hendak


dikemukakan oleh orang yang digugat, kecuali
tentang hal hakim tidak berkuasa, tidak boleh
dikemukakan dan ditimbang satu-satu, tetapi
harus dibicarakan dan diputuskan bersama-sama
dengan pokok perkara.”
CONTOH TANGGAPAN EKSEPSI
KEJAKSAAN NEGERI SURABAYA
Jalan Raya Ir Juanda No. 1 Surabaya
” UNTUK KEADILAN”
 
TANGGAPAN JAKSA PENUNTUT UMUM
ATAS
EKSEPSI/KEBERATAN PENASEHAT HUKUM TERDAKWA
No. Reg. Perkara : PDM – 1039 / EP.1 / 06 / 2013
 
Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Surabaya, setelah memperhatikan hasil
pemeriksaan persidangan dalam perkara pidana atas nama terdakwa :

Nama lengkap :
Tempat lahir :
Umur / tanggal lahir:
Jenis kelamin :
Kebangsaan :
Tempat tinggal :
Agama:
Pekerjaan :
Pendidikan :
Penahanan :
 
CONTOH TANGGAPAN EKSEPSI..2

Yang terhormat Majelis Hakim,


Yang saya hormati Sdr. Penasehat Hukum Terdakwa.

Kami ucapkan terimakasih pada majelis hakim yang telah memeberikan kesempatan pada
kami selaku jaksa Penuntut Umum untuk menyatakan pendapat atas keberatan/eksepsi
Sdr. Penasehat Hukum terdakwa.

Setelah membaca dengan seksama keberatan (ekspsi) dari Penasehat Hukum terdakwa
yang menyebutkan alasan-alasan atas eksepsi dengan sitematika sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN
II. EKSEPSI ATAS DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM
III. KESIMPULAN.

Bahwa atas keberatan Penasehat Hukum terdakwa tersebut diatas, kami jaksa Penuntut
Umum dalam perkara ini, tidak akan menanggapi karena hal-hal yang dikemukakan
Penasehat Hukum terdakwa telah masuk dalam materi pokok persidangan yang akan kami
buktikan.

1. Bahwa eksepsi (keberatan) pada pokoknya mengatur mengenai :


a. Eksepsi mengenai kewenangan pengadilan.
b. Eksepsi dakwaan batal demi hukum.

2. Bahwa tentang ketentuan pasal 156 ayat (1) KUHAP menurut pendapat kami
pasal tersebut telah sesuai dengan kewenagnan pengadilan yang akan
memeriksa dan mengadili perkara ini.
CONTOH TANGGAPAN EKSEPSI..3

Bahwa sesuai pasal 143 ayat (2) huruf a KUHAP berisi identitas lengkap, maka surat
dakwaan penuntut umum tersebut sudah lengkap.

Bahwa sesuai pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP terbukti bahwa surat dakwaan penuntut
umum tersebut telah diuraikan secara cermat, jelas, lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan, dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana dilakukan.
.......................................................................................
...............................
 
Berdasarkan uraian tersebut diatas, kami selaku jaksa penuntut umum mohon kepada
majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk :
- Menolak keberatan (eksepsi) Penasehat Hukum terdakwa...
- Menyatakan surat dakwaan jaksa penuntut umum dapat diterima karena telah memenuhi
ketentuan pasal 143 ayat (2) butir a dan butir b KUHAP;
- Melanjutkan pemeriksaan perkara atasnama terdakwa .....

Demikian tanggapan jaksa penuntut umum atas kkeberatan (eksepsi) dari penasehat hukum
terdakwa, kami bacakan dan diserahkan dalam persidangan hari ini.... tanggal.....
 

JAKSA PENUNTUT UMUM


 
 
 
H.R. ADHIYAKSA, SH.,MH.
Jaksa Pratama NIP : 19667788 99 1010
 TUNTUTAN / REQUISITOIR ( PASAL 182 AYAT (1) HURUF A
KUHAP )

“ Setelah pemeriksaan dinyatakan selesai, penuntut


umum mengajukan tuntutan pidana.”
CONTOH SURAT TUNTUTAN
KEJAKSAAN NEGERI SURABAYA P-42
Jalan Raya Ir Juanda No. 1 Surabaya
” UNTUK KEADILAN”
 

SURAT TUNTUTAN
No. Reg. Perkara : PDM – 1039 / EP.1 / 06 / 2013
 
Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Surabaya, setelah memperhatikan hasil
pemeriksaan persidangan dalam perkara pidana atas nama terdakwa :

Nama lengkap :
Tempat lahir :
Umur / tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Kebangsaan :
Tempat tinggal :

Agama:
Pekerjaan :
Pendidikan :
Penahanan :
CONTOH SURAT TUNTUTAN..2

Berdasarkan Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa tanggal 8


September 2009 Nomor : B-2782/O.5.10/Ep.1/09/2009 dan Penetapan hari
sidang Nomor : 3330/Pid.B/2009/PN.SBY tanggal 08 September 2009 terdakwa
dihadapkan dipersidangan dengan dakwaan telah melanggar Pasal Kesatu :
Pasal 378 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP atau Kedua : Pasal 385 ke-1
KUHP atau Ketiga : Pasal 372 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Fakta – Fakta yang terungkap dalam pemeriksaan persidangan secara


berturut – turut ditemukan keterangan saksi – saksi, petunjuk, keterangan
terdakwa dan barang bukti sebagai berikut :
Keterangan saksi – saksi :

Keterangan saksi - saksi yang diberikan dibawah sumpah pada pokoknya


menerangkan sebagai berikut :

1. FATIN : Pada pokoknya keterangan saksi sesuai BAP tanggal 23 Juni


2008 dan BAP Tambahan tanggal 11 Oktober 2008 ; sebelum memberikan
keterangan dipersidangan saksi telah disumpah menurut agama Islam, pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut :
2. HARTONO : keterangan saksi pada pokoknya sesuai BAP tanggal 09 Agustus
2008 dan BAP Tambahan tanggal 11 Oktober 2008.
3.HARTUTIK : keterangan saksi pada pokoknya sesuai BAP tanggal 10 Juli
2008 dan BAP Tambahan tanggal 16 Oktober 2008.
4.Dst ………………………………………………
CONTOH SURAT TUNTUTAN..3
Keterangan saksi Ad de-charge
Keterangan saksi ad de-charge pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. NYOTO : Keterangan saksi dipersidangan pada pokoknya sebagai berikut :
2. HERATI : Keterangan saksi dipersidangan pada pokoknya sebagai berikut:
 
Keterangan terdakwa
H. FULAN , pada pokoknya sesuai dengan BAP tanggal 01 Desember 2008; pada
pokoknya sebagai berikut :
Barang bukti yang diajukan di dalam persidangan berupa :
 
Berdasarkan fakta – fakta yang terungkap dalam persidangan, maka sampailah kami
kepada pemeriksaan mengenai unsur – unsur tindak pidana yang didakwakan yaitu :

Dakwaan :
Ketiga : Pasal 372 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Dengan unsur – unsur sebagai berikut :
Sebelum kami sampai kepada tuntutan pidana atas diri terdakwa, perkenankan kami
mengemukakan hal – hal yang dijadikan pertimbangan dalam tuntutan pidana yaitu :
Hal – hal yang memberatkan :
 
Hal – hal yang meringankan :

Berdasarkan uraian tersebut di atas, kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini :
CONTOH SURAT TUNTUTAN..4

M E N U N T U T
 
Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan mengadili
perkara ini memutuskan :

1. Menyatakan terdakwa ………… terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan
tindak pidana “ Yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut melakukan
perbuatan Penggelapan” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372
KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP., sebagaimana dalam dakwaan Ketiga Jaksa
Penuntut Umum :
2. Menjatuhkan pidana pada terdakwa ……….. dengan pidana penjara selama 1 (satu)
tahun
3. Menyatakan barang bukti :
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu
rupiah).

Demikian tuntutan pidana ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini
Rabu tanggal …………………
 

JAKSA PENUNTUT UMUM


 
 
 
H.R. ADHIYAKSA, SH.,MH.
Jaksa Pratama NIP : 19667788 99 1010
 PEMBELAAN / PLEIDOI ( PASAL 182 AYAT (1) HURUF B
KUHAP )

“ Selanjutnya terdakwa dan atau penasihat hukum


mengajukan pembelaanya yang dapat dijawab
mengajukan pembelaanya yang dapat dijawab
oleh penuntut umum, dengan ketentuan bahwa
terdakwa atau penasihat hukum selalu mendapat
giliran terakhir. ”
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI
NOTA PEMBELAAN
(PLEDOOI)

 PERKARA PIDANA DAFTAR NOMOR : 303 /PID.B/2013/PN.Sby.


DI PENGADILAN NEGERI SURABAYA
 
UNTUK TERDAKWA :
 
Nama lengkap :
Tempat lahir :
Umur / tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Kebangsaan :
Tempat tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Penahanan :
- Penyidik :
- Penuntut Umum :
- Pengadilan Negeri :
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..2
Majelis Hakim, yang terhormat.
Dan, Penuntut Umum, yang kami hormati.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha kuasa,
atas rahmat dan karunianya, kita dapat melaksanakan tugas penegakan hukum,
dalam persidangan yang mulia ini, secara tertib dan lancar. Selain itu,
perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada
Majelis Hakim maupun kepada Penuntut Umum, atas upaya gigihnya di dalam
mengungkap fakta-fakta hukum dalam persidangan yang mulia ini, yang semuanya itu
pada hakikatnya merupakan upaya sungguh-sungguh untuk mendapatkan kebenaran,
agar dapat dicapai kebenaran dan keadilan materiil dalam arti yang sebenar-
benarnya.

Bahwa tidak terasa tahap demi tahap persidangan telah kita lalui bersama mulai dari
pembacaan surat dakwaan, eksepsi, putusan sela dan juga setelah mendengarkan
keterangan para saksi, baik saksi dari Jaksa Penuntut Umum (a charge), saksi dari
Penasehat Hukum (a de charge), serta Surat Tuntutan No. Reg.Perkara :
PDM-1039/EP.1/06/2009 yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum pada
…………………………………………….
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..3
Adapun surat tuntutan penuntut umum yang antara lain menuntut supaya
majelis hakim Pengadilan Negeri …………….. yang memeriksa dan mengadili
perkara ini memutuskan : menyatakan terdakwa …………………………. terbukti
bersalah secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana yang
melakukan, yang menyuruh-lakukan atau turut melakukan perbuatan
penggelapan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal
……………………KUHP sebagaimana dalam dakwaan ketiga Jaksa Penuntut Umum,
menjatuhkan pidana pada terdakwa ………………………… dengan pidana penjara
selama …………. tahun.

Bahwa tuntutan jaksa Penuntut Umum tersebut adalah tidak adil karena
tuntutan jaksa penuntut umum tersebut tidak didasarkan atas fakta
persidangan, bahkan surat tuntutan tersebut terkesan sebagai suatu imajinasi
jaksa penuntut umum dalam persidangan yang mulia ini.

Sehubungan surat tuntutannya jaksa penuntut umum tersebut maka kami


selaku Penasehat Hukum dari Terdakwa perkenankan akan menyampaikan
NOTA PEMBELAAN (PLEDOOI).
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..4
Bahwa untuk lebih mendekatkan kebenaran fakta-fakta yang telah diperoleh selama berlangsungnya
proses persidangan, maka dalam NOTA PEMBELAAN (PLEDOOI) kami ini akan diuraikan menjadi 4
(empat) bagian, diantaranya:
 
I. DAKWAAN PENUNTUT UMUM.
II. FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN.
III. ANALISA YURIDIS.
VI. FAKTOR LAIN YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN
V. KESIMPULAN.
 
I. DAKWAAN PENUNTUT UMUM.
 
Majelis Hakim, yang terhormat.
Dan, Penuntut Umum, yang kami hormati.
 
Bahwa terdakwa ……………………………..telah dihadapkan dalam persidangan ini oleh penuntut umum
sebagaimana surat dakwaan No. Reg.Perk.:PDM-…………………………. tanggal …………………….. dengan
dakwaan sebagai berikut :
Dakwaan Kesatu : Pasal …………………. ;
Atau Dakwaan Kedua : Pasal …………….…… ;
Atau Dakwaan Ketiga : Pasal ……………….… ;
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..5
II. FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN
 
Majelis Hakim, yang terhormat.
Dan Penuntut Umum, yang kami hormati.
 
Selama persidangan terungkap fakta hukum yang diperoleh oleh Majelis Hakim, Penuntut Umum, maupun
kami sendiri, selaku penasihat hukum terdakwa, melalui berbagai pertanyaan, yang sudah barang tentu, fakta
tersebut sangat bermakna bagi pembuktian ada-tidaknya unsur pidana dalam kaitannya rumusan delik yang
didakwakan.
 
Namun demikian, fakta hukum tersebut telah diabaikan begitu saja oleh Penuntut Umum. Sehingga, Penuntut
Umum, yang menurut terapan, mestinya berposisi obyektif, karena mewakili kepentingan umum, kurang fair
dalam menyikapi fakta hukum dalam persidangan. Oleh karena itu, kami, selaku penasihat hukum terdakwa,
yang senantiasa berpandangan obyektif, meskipun dalam posisi yang subyektif, hendak menyampaikan
pandangan hukum.
 
Berkaitan dengan itu, masih patut dipertanyakan dalam kasus ini “apakah terdakwa memenuhi unsur-unsur
dari dakwaan yang merupakan dasar tuntutan pernuntut umum dalam menuntut terdakwa ?”. Bahkan,
terhadap beberapa perbuatan yang didakwakan oleh penuntut umum ternyata tidak lengkap, tidak cermat
uraiannya, baik mengenai tempus delicti. Bahkan tidak ada bukti yang cukup kuat untuk dapat membuktikan
bahwa terdakwalah sebagai pelaku tindak pidana.
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..6
Adapun fakta persidangan tersebut antara lain adalah :

1. Keterangan Saksi
01. Saksi A.
Memberikan keterangan didepan persidangan dibawah sumpah pada pokoknya telah menerangkan : …
02. Saksi B.
Memberikan keterangan didepan persidangan dibawah sumpah pada pokoknya telah menerangkan : …
 03. Saksi C.
Memberikan keterangan didepan persidangan dibawah sumpah pada pokoknya telah menerangkan : …

Saksi (meringankan/ a decharge) X


Memberikan keterangan didepan persidangan dibawah sumpah pada pokoknya telah menerangkan : …
 
Saksi (meringankan/a de charge) Y.
Memberikan keterangan didepan persidangan dibawah sumpah pada pokoknya telah menerangkan : …
 
 2. Keterangan Terdakwa.

Bahwa terdakwa ……………………… memberikan keterangan didepan persidangan pada pokoknya


menerangkan : ……………………………………………………………………………………………………………………………………….
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..7
3. Barang Bukti
Selama persidangan jaksa penuntut umum telah mengajukan barang bukti antara
lain berupa :
 
– Petunjuk
Dalam surat tuntutannya jaksa penuntut umum telah menyampaikan bukti
petunjuk dalam perkara ini dengan kesimpulan sebagai berikut : adanya
persesuaian antara keterangan saksi–saksi yang telah sumpah didepan
persidangan yang diajukan penuntut umum dan keterangan saksi a de charge
yang diajukan penasehat hukum terdakwa dengan keterangan terdakwa dan
barang bukti ,bahwa terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana
penggelapan.

III. ANALISA HUKUM :


  
Majelis Hakim yang kami hormati,
Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Dan hadirin sidang yang kami hormati,
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..8
1). FAKTA PERSIDANGAN.
Saatnya kami selaku Penasehat Hukum Terdakwa akan menguraikan
pembelaan-pembelaan kami sesuai dengan fakta yang terungkap di
Persidangan. Bahwa sehubungan dengan pendapat penuntut umum dalam
surat tuntutannya terhadap keterangan saksi-saksi, maupun keterangan
terdakwa dan bukti surat tersebut, penasehat hukum terdakwa memberikan
analisa dan tanggapan sebagai berikut :
 01. Tentang Keterangan Saksi-Saksi.
  Bahwa penuntut umum untuk mendukung dakwaan dan tuntutannya didalam
surat tuntutannya telah mengajukan saksi-saksi dalam BAP antara lain
a. Keterangan Saksi Dalam BAP
Bahwa keterangan saksi-saksi tersebut harus ditolak dan dikesampingkan
karena saksi yang diajukan penuntut umum tersebut tidak sesuai dengan fakta
persidangan, dalam hal ini saksi-saksi tersebut tidak pernah dihadirkan dan
tidak pernah diperiksa dimuka persidangan. Serta keterangan saksi-saksi
dalam BAP tersebut tidak pernah dibacakan dimuka persidangan. Bahwa hal
ini tidak sesuai dengan pasal 185 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP) yang menyatakan : “ Keterangan saksi sebagai alat bukti
ialah apa yang saksi nyatakan di sidang pengadilan “
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..9

b. Keterangan Saksi Yang Tidak Disumpah.

Bahwa selama pemeriksaan saksi-saksi di persidangan tidak ditemukan


adanya fakta keterangan seorang saksipun yang dapat membuktikan adanya
keterlibatan terdakwa terhadap dakwaan tindak pidana penipuan, tindak
pidana stellionaat (menyangkut tanah), tindak pidana penggelapan dalam
perkara ini. Bahwa saksi-saksi yang diajukan didepan persidangan oleh
penuntut umum tersebut …………………………………… dalam surat tuntutannya
tersebut tidak pernah disumpah atau tidak dilakukan penyumpahan.

Oleh karenanya keterangan saksi yang tidak disumpah tersebut bernilai


bukan merupakan alat bukti. Hal ini sebagaimana ditentukan pasal 185 ayat
(7) KUHAP yang menyatakan “ Keterangan dari saksi yang tidak disumpah
meskipun sesuai satu dengan yang lain, tidak merupakan alat bukti, namun
apabila keterangan itu sesuai dengan keterangan dari saksi yang disumpah
dapat dipergunakan sebagai tambahan alat bukti sah yang lain”.
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..10
c. Keterangan Saksi Yang Tidak Konsekuen dan Tidak Konsisten.

Bahwa mencermati uraian surat tuntutan penuntut umum tentang saksi yang
diperiksa dimuka persidangan yaitu :
Bahwa dari uraian tersebut diatas terbukti penuntut umum tidak konsekwen
dan tidak konsisten dalam menilai dan menyajikan saksi didepan persidangan.
Penuntut Umum telah mencoba memanipulasi dan bermain kata-kata, yaitu
disatu sisi menyajikan keterangan saksi yang dibuat dalam BAP Kepolisian yang
dianggap dapat membuktikan dakwaannya (padahal tidak), disisi yang lainnya
penuntut umum ingin menyajikan keterangan yang diberikan oleh saksi-saksi
dimuka persidangan karena telah disumpah, padahal ternyata materi keterangan
yang diberikan saksi-saksi dimuka persidangan tersebut tidak dapat mendukung
atau tidak dapat membuktikan dakwaannya justeru sebaliknya keterangan saksi-
saksi yang diajukan dimuka persidangan tersebut meringankan terdakwa.
Bahwa pendirian penuntut umum yang demikian menunjukkan kesulitan dan
keputus-asahan penuntut umum untuk membuktikan keterlibatan serta kesalahan
terdakwa dalam perkara a quo.
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..11
02. Tentang Alat bukti Petunjuk
 
Bahwa dalam surat tuntutannya penuntut umum telah menggunakan alat
bukti petunjuk dalam perkara ini dengan menyatakan : adanya persesuaian antara
keterangan saksi–saksi yang telah sumpah didepan persidangan yang diajukan
penuntut umum dan keterangan saksi a de charge yang diajukan penasehat
hukum terdakwa dengan keterangan terdakwa dan barang bukti, bahwa terdakwa
telah terbukti melakukan tindak pidana penggelapan.
 
Bahwa pendapat/pernyataan penuntut umum yang demikian adalah tidak
cermat serta tidak berdasarkan hukum sehingga harus dikesampingkan, sebab
……………………………………………………………………………………………… Oleh karenanya alat
bukti petunjuk yang disampaikan penuntut umum tersebut tidak mempunyai nilai
pembuktian sehingga harus dikesampingkan.
Hal ini mengingat pasal 188 ayat (1) KUHAP menentukan sebagai berikut :
"Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan karena persesuaiannya
baik antara yang satu dengan yang lain maupun dengan tindak pidana itu
sendiri, menandakan bahwa telah terjadi tindak pidana dan siapa pelakunya" .
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..12
2). UNSUR-UNSUR PIDANA.
Majelis Hakim yang kami hormati,
Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Dan hadirin sidang yang kami hormati,
 
Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa Terdakwa diajukan dalam persidangan
ini oleh Penuntut Umum, karena didakwa telah melakukan tindak pidana :
Dakwaan Kesatu : Pasal ……………………………………...;
Atau Dakwaan Kedua : Pasal …………………………………..….;
Atau Dakwaan Ketiga : Pasal ……………………………………….
 
Selanjutnya di dalam surat tuntutannya, Penuntut Umum menyatakan oleh karena
unsur-unsur dakwaan untuk terdakwa telah terpenuhi, maka unsur-unsur dalam
dakwaan yang lain (Dakwaan Kesatu : Pasal ….KUHPidana jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1
KUHPidana. Atau Dakwaan Kedua : Pasal …. Ke-1 KUHPidana) tidak perlu kami
buktikan lagi.
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..13

Sedangkan untuk dakwaan ketiga pasal …… KUHP jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP
menurut Penuntut Umum, unsur-unsurnya telah terpenuhi, sehingga meminta
kepada Majelis Hakim agar Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana
dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun.

Bahwa apabila kita cermati tentang susunan dakwaan penuntut umum


tersebut adalah berbentuk alternatif. Meskipun undang-undang tidak
menetapkan bentuk surat dakwaan, akan tetapi ditinjau dari berbagai
kepentingan yang berkaitan dengan pemeriksaan perkara pidana, Jaksa Agung
Republik Indonesia telah memberikan pedoman berkaitan dengan Pembuatan
Surat Dakwaan, hal ini sebagaimana Surat Edaran Jaksa Agung Republik Indonesia,
tanggal 16 Nopember 1993, Nomor: SE-004/JA/11/1993 yang menentukan,
bahwa surat dakwaan harus cermat, jelas dan lengkap dengan memperhatikan
pilihan model atau bentuk surat dakwaan, model atau bentuk dakwaan tersebut
diantaranya dakwaan berbentuk alternatif yaitu beberapa dakwaan disusun
secara berlapis, lapisan yang satu merupakan alternatif dan bersifat
mengecualikan dakwaan pada lapisan lainnya.
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..14
Bentuk dakwaan ini digunakan dalam hal belum di dapat kepastian atau
masih ada keraguan tentang tindak pidana yang paling tepat untuk dapat
dibuktikan. Pembuktian atas dakwaan alternatif dilakukan tidak secara berurutan
sesuai dengan lapisan, akan tetapi langsung kepada dakwaan yang dianggap
terbukti. Dan apabila dakwaan yang dipilih sudah terbukti, maka dakwaan lainnya
tidak perlu dibuktikan lagi. Misalnya dakwaan pertama atau kesatu : pencurian
(pasal 362 KUHPidana) dan dakwaan kedua :penadahan (pasal 480 KUHPidana).
Jika sudah dianggap terbukti dakwaan pencurian, maka dakwaan penadahan
tidak perlu dibuktikan lagi.
Untuk itu kami penasehat hukum sependapat dengan pendapat penuntut
umum menyatakan unsur-unsur dalam dakwaan yang lain (Dakwaan Kesatu :
Pasal …….. KUHPidana jo. Pasal ……. ayat (1) ke 1 KUHPidana. Atau Dakwaan
Kedua : Pasal……… Ke-1 KUHPidana) tidak terbukti dan tidak perlu dibuktikan lagi.
Namun demikian Pendapat Penuntut Umum yang telah menyatakan
Terdakwa telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana
dimaksud dalam Dakwaan Ketiga : Pasal ……. KUHP Jo. Pasal …….ayat (1) ke-1
KUHPidana adalah merupakan pendapat yang sangat tidak tepat dan tidak
berdasar hukum. Untuk itu, pendapat Penuntut Umum yang demikian itu harus
ditolak keras, karena sama sekali tidak berdasarkan fakta yang terungkap selama
dalam persidangan maupun ketentuan hukum yang berlaku
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..15

Majelis Hakim yang terhormat.


Dan Penuntut Umum, yang kami hormati.

Sebagaimana yang telah kami uraikan di atas, bahwa berdasarkan azas hukum
pidana yang berlaku universal, seseorang tidak dapat dijatuhi pidana tanpa ada
kesalahan atau “geen straf zonder schuld”. Namun demikian, apabila kita
perhatikan uraian dakwaan, pembuktian sampai dengan adanya surat tuntutan,
ternyata tidak ada upaya dari Penuntut Umum untuk membuktikan di mana letak
kesalahan Terdakwa.

Bahkan, kalau kita cermati, mulai dari kalimat pertama pada halaman pertama
sampai dengan kata terakhir yang ditutup dengan tanda tangan, pada kesimpulan
Penuntut Umum atau surat tuntutannya, tidak akan dapat kita temukan
pembuktian dengan menunjuk saksi-saksi yang mendukung bahwa Terdakwa telah
bersalah. Yang ada hanyalah uraian unsur-unsur rumusan delik dakwaan ketiga.
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..16
Apakah, kalau Penuntut Umum menyatakan telah terpenuhi unsur-unsur rumusan
delik pasal dakwaan, lantas dengan serta-merta Terdakwa dapat dikatakan telah
terbukti bersalah. Apakah kata “salah” sama dengan “terbuktinya unsur-unsur
pasal dakwaan” ?

Untuk jelasnya dan agar kita dapat menilai secara profesional dan proporsional
serta tidak apriori, mari kita cermati surat dakwaan dan fakta hukum dalam
persidangan, agar didapatkan hasil yang obyektif, sebagai berikut :
A. Pasal Dakwaan

B. Rumusan Delik :
Dakwaan Ketiga : Pasal ………………., menyatakan :
 “Barangsiapa ……………………………………………………………………………………………………
 
Dari rumusan delik yang demikian itu, ada beberapa unsur essensial, antara lain
a. ................................. , dst.
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..17
Bahwa apakah fakta hukum sebagaimana yang telah terungkap selama dalam
persidangan telah membuktikan secara sah dan meyakinkan telah memenuhi
unsur-unsur essensial dari rumusan delik pasal tersebut, mari kita buktikan
dengan cermat, uraiannya sebagai berikut :

a. Unsur “barang siapa”


Yang dimaksud “barang siapa” adalah subyek hukum sebagai pelaku tindak
pidana. Dengan demikian, untuk membuktikan apakah Terdakwa merupakan
pelaku tindak pidana, maka harus didukung dengan alat bukti yang sah,
sebagaimana diatur dalam pasal 184 KUHAP.
Penuntut Umum dalam Requisitoirnya menyatakan, bahwa Terdakwa telah
terbukti memenuhi unsur “barang siapa”
Berdasarkan fakta hukum yang demikian itu, maka unsur barang siapa tidak
terpenuhi, karena terdakwa tidak terbukti sebagai pelaku tindak pidana, untuk itu
pendapat penuntut umum yang menyatakan “unsur barang siapa” adalah
terdakwa sama sekali tidak tepat dan tidak berdasarkan hukum, sehingga harus
dikesampingkan.
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..18
b. Unsur “………………………………………………”

……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
.
dst.

Bahwa selanjutnya kami juga membahas dan menanggapi dakwaan penuntut


umum untuk Dakwaan Kesatu : Pasal 378 KUHPidana jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1
KUHPidana. Dan Dakwaan Kedua : Pasal 385 Ke-1 KUHPidana, yang uraiannya
sebagai berikut :

• Dakwaan Kedua : Pasal …….. Ke-1 KUHPidana.

Bahwa tindak pidana pasal ……. Ke-1 KUHPidana disebut juga sebagai tindak
pidana stellionaat yaitu tindak pidana yang berkaitan dengan tanah. Adapun
rumusan pasal 385 ke-1 KUHP adalah sebagai berikut :
• “ ……………………………………………………………………………………………………………………..“
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..19
Bahwa apabila dihubungkan dengan fakta persidangan dari rumusan pasal 385 ke-
1 KUHP tersebut diatas terdapat unsur yang tidak terbukti antara lain :
……………………………………………………………………….
Untuk itu terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan dan tuntutan Pasal 385 Ke-1
KUHPidana dimaksud.

• Dakwaan Kesatu : Pasal …….. KUHPidana jo. Pasal …… ayat (1) ke 1


KUHPidana.
Bahwa rumusan pasal …… KUHPidana adalah sebagai berikut :
“……………………………………………………………………………………………………………………………”

Bahwa unsur esensial rumusan delik dakwaan Pasal …… KUHPidana yang


uraiannya adalah : …………………………………………………………………………………………………

Bahwa berdasarkan fakta persidangan terungkap


……………………………………………………………………………………………………………..………………..
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..20
Bahwa berdasarkan fakta tersebut terbukti bahwa unsur
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………….
sehingga terdakwa ……………. tersebut harus di bebaskan atau dilepaskan dari
semua dakwaan dan tuntutan pasal …… KUHP tersebut.

IV. FAKTOR LAIN YANG HARUS DIPERTIMBANGAN

Hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam perkara ini adalah :


a. Dalam surat tuntutannya tersebut penuntut umum telah menyatakan tentang
hal-hal yang memberatkan antara lain : …………………………………………………………..
b. Selain itu juga yang perlu di pertimbangkan adalah bahwa terdakwa yang
belum tentu bersalah, terdakwa dan keluarga selama proses sudah merasakan
telah mendapat hukuman psikologis dan rasa malu dari masyarakat sekitar
seolah-olah terdakwa sebagai pelaku tindak pidana, sehingga harus dipulihkan
nama baik harkat dan martabat dalam keadaan
semula……………………………………………………………………………….
………………………………
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..21
III. KESIMPULAN

Majelis Hakim, yang terhormat.


Dan, Penuntut Umum, yang kami hormati.

Berdasarkan uraian sebagaimana tersebut diatas kiranya dapat disimpulkan :


- Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana :
a. Dakwaan ketiga pasal ........................
Sehingga dalam hal ini terbukti bahwa barang/uang tidak dalam penguasaan
terdakwa sebagai unsur esensial pasal 372 KUHP tersebut.

b. Dakwaan kedua pasal ………………

- Pasal ………………………tidak tepat dan tidak dapat diterapkan dalam perkara ini
mengingat dalam perkara ini terdakwanya adalah tunggal yaitu
……………………………, serta tidak ada terdakwa utama yang lain.
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..22
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, kami selaku penasihat hukum
terdakwa, mohon kepada majelis hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini kiranya menjatuhkan putusan sebagai berikut :

- Menyatakan terdakwa ...................................... tidak terbukti


secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
sebagaimana dakwaan penuntut umum .
- Membebaskan atau setidak-tidaknya melepaskan terdakwa dari
segala dakwaan dan tuntutan hukum.
- Memulihkan, mengembalikan nama baik, harkat dan martabat
terdakwa dalam keadaan semula.
- Membebankan biaya perkara kepada negara.
LANJUTAN CONTOH PLEDOOI..23
Demikian, nota pembelaan dari kami kurang dan lebihnya, bilamana ada uraian
kata kurang berkenan, kami sampaikan mohon maaf yang setulus-tulusnya.
Dengan penuh harapan, apa yang telah kami sampaikan dalam dalam nota
pembelaan kami ini benar-benar dapat menjadikan bahan pertimbangan Majelis
Hakim dalam menjatuhkan putusannya.

Surabaya, ...........................
Hormat Kami
Penasihat Hukum Terdakwa

1. …………………………………..

2. ……………………..…………….

3. …………………………..……….
 REPLIK

Tanggapan terhadap Pleidoi/pembelaan oleh


Penuntut Umum.
CONTOH REPLIK
KEJAKSAAN NEGERI SURABAYA
Jalan Raya Ir Juanda No. 1 Surabaya
” UNTUK KEADILAN”
 
REPLIK/TANGGAPAN ATAS PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM TERDAKWA
No. Reg. Perkara : PDM – 1039 / EP.1 / 06 / 2013
 
Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Surabaya, setelah memperhatikan hasil pemeriksaan
persidangan dalam perkara pidana atas nama terdakwa :

Nama lengkap :
Tempat lahir :
Umur / tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Kebangsaan :
Tempat tinggal :

Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Penahanan :
LANJUTAN CONTOH REPLIK..2
Berdasarkan Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa tanggal 8
September 2009 Nomor : B-2782/O.5.10/Ep.1/09/2009 dan Penetapan hari
sidang Nomor : 3330/Pid.B/2009/PN.SBY tanggal 08 September 2009 terdakwa
dihadapkan dipersidangan dengan dakwaan telah melanggar Pasal Kesatu :
Pasal 378 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP atau Kedua : Pasal 385 ke-1
KUHP atau Ketiga : Pasal 372 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
 
Sehubungan dengan Pembelaan Penasehat Hukum terdakwa yang dibacakan
pada tanggal ………… bersama ini kami sampaikan tanggapan sebagai berikut :
 
1. Bahwa kami tidak sependapat dengan pendirian Pembelaan Penasehat
Hukum terdakwa yaitu khususnya berkaitan dengan tanggapan atas fakta
persidangan tentang keterangan saksi dalam
BAP. : ................................................................................................................
....
Bahwa keterangan saksi yang demikian adalah cukup mempunyai kekuatan
hukum pembuktian. ……………………………………….…………………………
LANJUTAN CONTOH REPLIK..3

2. Bahwa kami tidak sependapat dengan pendirian Pembelaan Penasehat Hukum


terdakwa yaitu atas fakta persidangan tentang keterangan saksi yang tidak
disumpah. selama persidangan terbukti saksi-saksi dalam BAP (saksi :…………….,
……….) adalah sah

3. Bahwa, kami tidak sependapat dengan pendirian Pembelaan Penasehat Hukum


terdakwa yaitu yang menyatakan fakta tentang keterangan saksi yang tidak
konsekwen dan tidak konsisten. :
………………………………………………………………………………………………………………

4. Bahwa kami tidak sependapat dengan pendirian Pembelaan Penasehat Hukum


terdakwa yaitu yang menyatakan tentang alat bukti petunjuk. Yang tidak sah.
Sebab sudah sesuai dengan pasal 188 ayat (1) KUHAP menentukan: "Petunjuk
adalah perbuatan, kejadian atau keadaan karena persesuaiannya baik antara
yang satu dengan yang lain maupun dengan tindak pidana itu sendiri,
menandakan bahwa telah terjadi tindak pidana dan siapa pelakuknya" .
LANJUTAN CONTOH REPLIK..4

5. Bahwa, kami tidak sependapat dengan pendirian Pembelaan Penasehat Hukum


terdakwa yaitu yang menyatakan yaitu khususnya berkaitan dengan analisa hukum
unsur-unsur delik dengan menyatakan karena unsur-unsur dakwaantidak terbukti
…………………………………………………

6. Bahwa, kami tidak sependapat dengan pendirian Pembelaan Penasehat Hukum


terdakwa yaitu yang menyatakan ”unsur barang siapa” pasal 372 KUHP tidak
terbukti.
Sebab ....................................................................................................................
 
7. Bahwa, kami tidak sependapat dengan pendirian Pembelaan Penasehat Hukum
terdakwa yaitu yang menyatakan ”unsur …………………..” . dst.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini
tetap berpendirian agar supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya yang
memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :
LANJUTAN CONTOH REPLIK..5

1. Menyatakan terdakwa ………… terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan
tindak pidana “ Yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut melakukan
perbuatan Penggelapan” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372 KUHP
Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP., sebagaimana dalam dakwaan Ketiga Jaksa Penuntut Umum
:
2. Menjatuhkan pidana pada terdakwa ……….. dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun
3. Menyatakan barang bukti :
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah).

Demikian Replik/tanggapan jaksa penuntut umum atas Pembelaan/Pledoi dari Penasehat


Hukum terdakwa, kami bacakan dan diserahkan dalam persidangan hari ini.... tanggal.....

JAKSA PENUNTUT UMUM

 
 
H.R. ADHIYAKSA, SH.,MH.
Jaksa Pratama NIP : 19667788 99 1010
 DUPLIK

Tanggapan terdakwa atau penasehat hukum


terdakwa terhadap tanggapan Penuntut Umum atas
pledoi atau pembelaan.
CONTOH DUPLIK
DUPLIK
(TANGGAPAN ATAS REPLIK PENUNTUT UMUM)
 
PERKARA PIDANA DAFTAR NOMOR : 303 /PID.B/2013/PN.Sby.
DI PENGADILAN NEGERI SURABAYA
 
UNTUK TERDAKWA :
 
Nama lengkap :
Tempat lahir :
Umur / tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Kebangsaan :
Tempat tinggal :
Agama :
Pekerjaan:
Pendidikan :
Penahanan :
- Penyidik :
- Penuntut Umum :
- Pengadilan Negeri :
CONTOH DUPLIK..2
Majelis Hakim, yang terhormat.
Dan, Penuntut Umum, yang kami hormati.
 
Dengan hormat,
Sehubungan surat Replik jaksa penuntut umum yang dibacakan pada persidangan
tanggal………tersebut maka kami selaku Penasehat Hukum dari Terdakwa perkenankan
akan menyampaikan Duplik / Tanggapan atas Replik Penuntut Umum.

Adapun dalil replik penuntut umum tersebut perlu kami tanggapi dengan uraian
selengkapnya sebagai berikut :
 
1. Bahwa, kami tidak sependapat dan menolak dalil Replik Penuntut Umum angka 1 yaitu
khususnya berkaitan dengan tanggapan atas fakta persidangan tentang keterangan saksi
dalam BAP. Oleh karenanya kami tetap berpendirian sebagaimana diuraikan dalam
pembelaan/pledoi kami yang pada
pokoknya : ......................................................................................................................
Bahwa keterangan saksi yang demikian adalah tidak mempunyai kekuatan hukum
pembuktian, hal ini mengingat keterangan tersebut tidak disampaikan atau tidak
dinyatakan didepan persidangan.
CONTOH DUPLIK..3

Bahwa hal ini tidak sesuai dengan pasal 185 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana (KUHAP) yang menyatakan : “ Keterangan saksi sebagai alat bukti ialah
apa yang saksi nyatakan di sidang pengadilan “

2. Bahwa, kami tidak sependapat dan menolak dalil Replik Penuntut Umum angka 2
yaitu khususnya berkaitan dengan tanggapan atas fakta persidangan tentang
keterangan saksi yang tidak disumpah. Oleh karenanya kami tetap berpendirian
sebagaimana diuraikan dalam pembelaan/pledoi kami yang pada pokoknya bahwa
berdasarkan fakta selama persidangan terbukti saksi-saksi dalam BAP (saksi :
…………………, …………………………) yang dikemukakan penuntut umum dalam surat
tuntutannya tersebut tidak pernah disumpah atau tidak dilakukan penyumpahan.
……………………………………………………………………………………….…………………………….

Hal ini sebagaimana ditentukan pasal 185 ayat (7) KUHAP yang menyatakan “
Keterangan dari saksi yang tidak disumpah meskipun sesuai satu dengan yang lain,
tidak merupakan alat bukti, namun apabila keterangan itu sesuai dengan keterangan
dari saksi yang disumpah dapat dipergunakan sebagai tambahan alat bukti sah yang
lain”.
CONTOH DUPLIK..4
3. Bahwa, kami tidak sependapat dan menolak dalil Replik Penuntut Umum angka 3
yaitu khususnya berkaitan dengan tanggapan atas fakta persidangan tentang
keterangan saksi yang tidak konsekwen dan tidak konsisten. Oleh karenanya kami
tetap berpendirian sebagaimana diuraikan dalam pembelaan/pledoi kami yang
pada pokoknya : ……………………………………………………………………………………….
Bahwa pendirian penuntut umum yang demikian menunjukkan kesulitan
penuntut umum untuk membuktikan keterlibatan serta kesalahan terdakwa dalam
perkara a quo.
 
4. Bahwa, kami tidak sependapat dan menolak dalil Replik Penuntut Umum angka 4
yaitu khususnya berkaitan dengan tanggapan atas fakta persidangan tentang alat
bukti petunjuk. Oleh karenanya kami tetap berpendirian sebagaimana diuraikan
dalam pembelaan/pledoi kami yang pada pokoknya :Di dalam surat tuntutannya
penuntut umum telah menggunakan alat bukti petunjuk dalam perkara ini dengan
menyatakan : adanya persesuaian antara keterangan saksi–saksi yang telah
sumpah didepan persidangan yang diajukan penuntut umum dan keterangan saksi
a de charge yang diajukan penasehat hukum terdakwa dengan keterangan
terdakwa dan barang bukti, bahwa terdakwa telah terbukti melakukan tindak
pidana …………………………………………...
CONTOH DUPLIK..5
Oleh karenanya alat bukti petunjuk yang disampaikan penuntut umum tersebut tidak
mempunyai nilai pembuktian sehingga harus dikesampingkan.
 
Hal ini mengingat pasal 188 ayat (1) KUHAP menentukan sebagai berikut : "Petunjuk adalah
perbuatan, kejadian atau keadaan karena persesuaiannya baik antara yang satu dengan
yang lain maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi tindak
pidana dan siapa pelakuknya" .

5. Bahwa, kami tidak sependapat dan menolak dalil Replik Penuntut Umum angka 5 yaitu
khususnya berkaitan dengan tanggapan atas analisa hukum unsur-unsur delik dengan
menyatakan karena unsur-unsur dakwaan untuk terdakwa telah terpenuhi, maka unsur-
unsur dalam dakwaan yang lain (Dakwaan Kesatu : …………. KUHPidana jo. Pasal ……….ayat (1)
ke 1 KUHPidana. Atau Dakwaan Kedua : Pasal……. Ke-1 KUHPidana) tidak perlu kami buktikan
lagi.

Sedangkan untuk dakwaan ketiga pasal…… KUHP jo pasal …ayat 1 ke-1 KUHP menurut
Penuntut Umum, unsur-unsurnya telah terpenuhi, sehingga meminta kepada Majelis Hakim
agar Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana dengan pidana penjara selama 1
(satu) tahun. Maka kami tetap berpendirian sebagaimana diuraikan dalam pembelaan/pledoi
kami yang pada pokoknya :
.................................................................................................................................
CONTOH DUPLIK..6

Oleh karena itu kami penasehat hukum sependapat dengan pendapat penuntut
umum menyatakan unsur-unsur dalam dakwaan yang lain (Dakwaan Kesatu : Pasal
378 KUHPidana jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHPidana. Atau Dakwaan Kedua : Pasal
385 Ke-1 KUHPidana) tidak terbukti dan tidak perlu dibuktikan lagi.

Namun demikian Pendapat Penuntut Umum yang telah menyatakan Terdakwa telah
terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Dakwaan
Ketiga : Pasal 372 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana adalah merupakan
pendapat yang sangat tidak tepat dan tidak berdasar fakta persidangan. Sehingga
harus ditolak/dikesampingkan.

6. Bahwa, kami tidak sependapat dan menolak dalil Replik Penuntut Umum angka 6
yaitu khususnya berkaitan dengan tanggapan atas analisa hukum unsur-unsur delik
”unsur barang siapa” pasal 372 KUHP dengan menyatakan bahwa Terdakwa telah
terbukti memenuhi unsur “barang siapa” berdasarkan keterangan saksi dalam BAP
dan juga keterangan saksi diluar BAP dan keterangan terdakwa telah terbukti
bahwa terdakwa adalah pribadi yang dapat dipertanggungjwabakan atas
perbuatannya dan terdakwa adalah pelaku dari tindak pidana yang dituduhkan.
CONTOH DUPLIK..7
Bahwa pendapat penuntut umum tersebut tidak didasarkan atas
fakta hukum yang terungkap di persidangan.
………………………………………………………………………………………

Selain itu keterangan saksi dalam BAP Kepolisian yang dipakai oleh
penuntut umum untuk mendukung pendapatnya tersebut harus
ditolak, hal ini mengingat pasal 185 ayat (1) Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang menyatakan : “ Keterangan
saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan di sidang
pengadilan “

Dengan demikian itu, maka unsur barang siapa tidak terpenuhi,


karena terdakwa tidak terbukti sebagai pelaku tindak pidana, untuk
itu pendapat penuntut umum yang menyatakan “unsur barang
siapa” adalah terdakwa sama sekali tidak tepat dan tidak
berdasarkan hukum, sehingga harus dikesampingkan.
CONTOH DUPLIK..8
7. Bahwa, kami tidak sependapat dan menolak dalil
Replik Penuntut Umum angka ….. yaitu khususnya
berkaitan dengan tanggapan atas analisa hukum
unsur-unsur delik ”unsur………….” pasal ........
……………………………………………………………………………
8. dst…...

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, kami selaku


penasihat hukum terdakwa, mohon kepada majelis
hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
kiranya menjatuhkan putusan sebagai berikut :
CONTOH DUPLIK..9
- Menyatakan terdakwa ................................... tidak terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
sebagaimana dakwaan penuntut umum .
- Membebaskan atau setidak-tidaknya melepaskan terdakwa dari
segala dakwaan dan tuntutan hukum.
- Memulihkan, mengembalikan nama baik, harkat dan martabat
terdakwa dalam keadaan semula.
 - Membebankan biaya perkara kepada negara.
 
Demikian, Duplik dari kami kurang dan lebihnya, bilamana ada uraian
kata kurang berkenan, kami sampaikan mohon maaf yang setulus-
tulusnya. Dengan penuh harapan, apa yang telah kami sampaikan
dalam dalam Duplik kami ini benar-benar dapat menjadikan bahan
pertimbangan Majelis Hakim dalam menjatuhkan putusannya.
 
CONTOH DUPLIK..10
Demikian, Duplik dari kami kurang dan lebihnya, bilamana ada uraian
kata kurang berkenan, kami sampaikan mohon maaf yang setulus-
tulusnya. Dengan penuh harapan, apa yang telah kami sampaikan
dalam dalam Duplik kami ini benar-benar dapat menjadikan bahan
pertimbangan Majelis Hakim dalam menjatuhkan putusannya.

Surabaya, .......................
Hormat Kami
Penasihat Hukum Terdakwa
 
 
1. ……………………………...
 

2. ……………………………..
 PUTUSAN ( PASAL 197 KUHAP )
(1) Surat Putusan pemidanaan memuat :
a. kepala putusan yang dituliskan a.kepala putusan yang dituliskan berbunyi : "DEMI
KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"
b. nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal,
agama dan pekerjaan terdakwa
c. dakwaan, sebagaimana terdapat dalam surat dakwaan
d. pertimbangan yang disusun secara ringkas mengenai fakta dan keadaan beserta alat pembuktian
yang diperoleh dari pemeriksaan di sidang yang menjadi dasar penentuan kesalahan terdakwa,
e. tuntutan pidana, sebagaimana terdapat dalam surat tuntutan
f. pasal peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar pemidanaan atau tindakan dan pasal
peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum dari putusan, disertai keadaan yang
memberatkan dan yang meringankan terdakwa
g. hari dan tanggal diadakannya musyawarah majelis hakim kecuali perkara diperiksa oleh hakim
tunggal
LANJUTAN…
h. pernyataan kesalahan terdakwa, pernyataan telah terpenuhi semua unsur dalam
rumusan tindak pidana disertai dengan kualifikasinya dan pemidanaan atau tindakan
yang dijatuhkan
i. ketentuan kepada siapa biaya perkara dibebankan dengan menyebutkan jumlahnya
yang pasti dan ketentuan mengenai barang bukti
j. keterangan bahwa seluruh surat ternyata palsu atau keterangan di mana Ietaknya
kepalsuan itu, jika terdapat surat otentik dianggap palsu
k. perintah supaya terdakwa ditahan atau tetap dalam tahanan atau dibebaskan;
l.hari dan tanggal putusan, nama penuntut umum, nama hakim yang memutus dan
nama panitera;
(2) Tidak dipenuhinya ketentuan dalam ayat (1) huruf a, b, c, d, e, f, h, j, k dan I
pasal inii mengakibatkan putusan batal demi hukum.
(3) Putusan dilaksanakan dengan segera menurut ketentuan dalam undang-undang
ini.
CONTOH PUTUSAN
PUTUSAN
Nomor : 303/Pid.B/2013/PN.Sby
 
 
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
 
Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana biasa
pada peradilan tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam
perkaranya terdakwa :
 
Nama :
Tempat lahir :
Umur / tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Kebangsaan :
Tempat tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
LANJUTAN CONTOH PUTUSAN..2
Pengadilan Negeri tersebut setelah :-----------------------------------------
- Membaca penetapan ketua pengadilan tentang penunjukan majelis hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini;
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
- Membaca penetapan hakim tentang penetapan hari
sidang;----------------------------------------------------------------
- Membaca berkas tersebut dengan
seksama ;------------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa dalam persidangan ini terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukumnya
yaitu : ”PUTRA &
ASSOCIATES” ......................................................................................................................

Menimbang, bahwa terdakwa telah didakwa oleh Penuntut umum sebagaimana dalam surat
dakwaannya tanggal ...... Nomor Register Perkara : ........ yang telah dibacakan dipersidangan
yang pada pokoknya berisi sebagai berikut :

KESATU :
Bahwa ia terdakwa ......yang bertindak sendiri-sendiri atau bermufakat dengan almarhum......
pada hari, tanggal dan bulan yang tidak diingat lagi pada tahun 2000 atau setidak-tidaknya pada
waktu lain masih dalam tahun 2000.................................................................................
LANJUTAN CONTOH PUTUSAN..3
ATAU :
KEDUA :

Bahwa ia terdakwa ...... pada waktu-waktu dan tempat-tempat seperti


diuraikan dalam dakwaan kesatu diatas, dengan maksud hendak
menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak menjual,
menukar atau menjadikan tanggungan.........................................................

ATAU :
KETIGA :

Bahwa ia terdakwa ...... pada waktu-waktu dan tempat-tempat seperti


diuraikan dalam dakwaan kesatu diatas, yang melakukan, yang menyuruh
lakukan atau turut melakukan perbuatan yaitu dengan sengeja memiliki
melawan hak sesuatu
barang...........................................................................................................
LANJUTAN CONTOH PUTUSAN..4
Menimbang, bahwa terhadap surat dakwaan Penuntut umum tersebut terdakwa
menyatakan telah mengerti dan penasehat hukum telah mengajukan
eksepsi/keberatan.
Menimbang bahwa atas keberatan/eksepsi Penasehat Hukum tersebut jaksa
penuntut umum memberikan tanggapan sebagai
berikut :.....................................................................................................................
Menimbang bahwa atas eksepsi penasehat hukum dan tanggapan jaksa tersebut
selanjutnya majelis hakim menjatuhkan putusan sela sebagai
berikut :............................................................................................
Menimbang bahwa telah mendengar pembacaan tuntutan hukum dari penuntut
umum pada hari ......yang pada pokoknya berpendapat supaya majelis hakim
Pengadilan Negeri Surabaya memutus :..................
Menimbang telah mendengar pembacaan pembelaan (Pledoi) dari Penasehat
Hukum terdakwa pada hari....tanggal.... yang pada
pokoknya :.....................................................................................................................
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaan jaksa penuntut umum
dipersidangan telah dihadapkan dan didengar keterangan saksi –saksi :
1..........................
2.........................dst
LANJUTAN CONTOH PUTUSAN..5
Menimbang bahwa dalam persidangan telah pula didengar
keterangan dari terdakwa ......yang pada pokoknya sebagai
berikut :.................................................... ---------------
Menimbang bahwa oleh karena semua dakwaan yang
diajukan oleh jaksa penuntut umum tidak terbukti, maka
terdakwa harsu dibebaskan dari dakwaan-dakwaan tersebut
dan dipulihkan hak dan martabat seperti semula;----------------
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dibebaskan
maka biaya perkara haruslah dibebankan kepada Negara;-----
Mengingat, pasal-pasal dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku yang berhubungan dengan perkara ini,
khususnya pasal 378, pasal 385, pasal 372 dan pasal-pasal lain
dalam KUHAP serta peraturan hukum lain yang
berhubungan ;-------------------------------------------------------------
LANJUTAN CONTOH PUTUSAN..6

MENGADILI
1. Menyatakan terdakwa.... tidak terbukti secara
sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana
sebagaimana didalam dakwaan pertama pasal
378 KUHP.................dst
2. Membebaskan ia oleh karena itu dari dakwaan-
dakwaan tersebut;
3. Memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan,
kedudukan dan harkat serta martabatnya;
4. Membebankan biaya perkara kepada negara.
LANJUTAN CONTOH PUTUSAN..7
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan majelis hakim
Pengadilan Negeri ........, pada hari : ......yang dihadiri oleh ............
sebagai Hakim Ketua Majelis dan ....masing-masing sebagai Hakim
Anggota, putusan mana dibacakan pada hari ..... dalam persidangan
yang terbuka untuk umum, dihadiri oleh .....sebagai Penuntut Umum
serta terdakwa dan Penasehat Hukum terdakwa.

Hakim-Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

1....................................... .................................

2. .....................................
Panitera Pengganti,
 
..............................

Anda mungkin juga menyukai