DISUSUN OLEH:
BAB I..................................................................................................................................1
Apa itu Change Management ?..................................................................................1
Contoh perubahan organisasi.....................................................................................1
BAB II.................................................................................................................................2
A. Kesiapan untuk Berubah......................................................................................2
B. Mengubah Smart People......................................................................................2
1. Menghapuskan Pemikiran Salah.......................................................................................2
2. Memahami Kekuatan Pendorong Smart People...........................................................5
3. Mengelola Smart People......................................................................................................7
4. Apabila Smart People Egois...............................................................................................8
5. Apabila Smart people Over-ConFident............................................................................9
6. Apabila Smart People Ill-Mannered(Berkelakuan Jelek)............................................9
7. Apabila Smart People Microscopic (Berpandangan Sempit) ...................................10
8. Apabila Smart People Tidak Fleksibel............................................................................10
C. Mencapai Keunggulan........................................................................................11
1. Mengembangkan Potensi..................................................................................................11
D. Pemberdayaan...................................................................................................14
1. Pengertian Pemberdayaan................................................................................................15
2. Perlunya Pemberdyaan......................................................................................................15
3. Hambatan terhadap Pemberdyaan.................................................................................16
E. Membantu Orang Menyesuaikan..........................................................................16
1. Reakasi terhadap Perubahan : Perasaan Kehilangan dan Kekhawatiran ...........16
2. Tahapan Reaksi terhadap Perubahan...........................................................................16
3. Nasihat Konvensional.........................................................................................................17
4. Apa yang Dapat Dilakukan Individu................................................................................17
5. Bagaiman Manajer Dapat Membantu Pekerja Mengatasi ........................................18
BAB III..............................................................................................................................21
Kesimpulan...................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................22
ABSTRAK
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan rekan rekan yang
membantu dalam pembuatan makalah ini hingga bisa selesai tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini penulis memaparkan materi sesuai yang telah tertera pada judul
cover, agar para pembaca bisa memahami perubahan sumber daya manusia. Makalah
ini tentu masih jauh dari kata sempurna maka dari itu penulis sangat terbuka atas saran
dan masukan oleh para pembaca. Terima kasih telah memberikan waktu untuk
membaca makalah ini.
Pendahuluan
1. Perubahan misi
2. Perubahan strategi
3. Perubahan operasional termasuk perubahan struktural Operasional Organisasi
4. Perubahan teknologi
5.
BAB II
Penjelasan
Persoalannya adalah belum semua sumber daya manusia memahami akan arti
pentingnya melakukan perubahan. Masih diperlukan peningkatan pemahaman
tentang hakikat perubahan itu sendiri, tentang apa yang dimaksud dengan
perubahan. Mengapa perlu perubahan dan factor apa yang mendorong
perubahan ? Sampai di mana kesiapan kita melakukan perubahan dan
bagaimana mengelola perubahan tersebut agar dapat mencapai tujuan yang
dikehendaki ? Perubahan harus diawali dengan mempersiapkan segenap sumber
daya manusia untuk menerima perubahan karena pada hakikatnya manusia
menjadi subjek dan objek perubahan serta mempunyai sifat resisten terhadap
perubahan.Oleh karena, itu setiap perubahan sumber daya manusia perlu dimulai
dengan melakukan pencarian terhadap pola perilaku manusia lama yang
mempertahankan status quo untuk diubah agar bersedia menerima pola piker
baru yang berkembang secara dinamis. Di sisi lain, pemimpin perlu memberikan
kesempatan lebih luas untuk berlangsungnya proses pemberdayaan.
Smart people atau orang cerdas memiliki kemampuan melebihi dari orang
kebanyakan. Pada umumnya mereka memiliki daya penalaran tinggi, bersifat
kritis, kreatif, dan dinamis. Dengan demikian, mengubah orang yang sudah
mempunyai pola pikir tersendiri menjadi lebih sulit. Namun, apabila dilakukan
dengan cara yang tepat, mereka merupakan potensi yang kuat untuk
keberhasilan perubahan.
1. Menghapuskan Pemikiran Salah.
d. Waktu terbaik untuk melakukan perubahan adalah pada saat terjadi krisis.
Kita mungkin telah sampai pada orang dengan bakat besar, IQ tinggi dan
kemapuan ganda yang menakjubkan. Akan tetapi, endowed smart people
yang baik sering menekankan secara berlebihan pada dirinya sebagai
brilian dan outstanding. Beberapa endowed smart people sering
menghalangi orang lain apabila merasa bahwa mereka yang
mendengarkan kurang superior atau kurang cerdik daripada
mereka.Prasangka endowed smart people merupakan obsesi mereka
dengan aspek sesuatu yang cerdik dan brilian.Mereka cenderung datang
dengan solusi yang glamor daripada yang bersifat praktis.Sering saran
atau rekomendasi mereka untuk perubahan atau perbaikan lebih
memfokus pada metodologi yang kompleks daripada cara yang sederhana
dan efektif.
Karena smart people sering memegang posisi kekuasaan dan biasanya
sangat berpengaruh penting bagi pemimpin perubahan terlebih dahulu
mencari cara untuk mebujuk orang ini untuk berubah, sebelum bergerak
bekerja dengan orang lain.
3. Mengelola Smart People
Cara terbaik untuk mencegah smart people dari terlalu percaya diri adalah
dengan mulai menggali kemungkinan blind spots dalam organisasi. Cara yang
dapat dipertanggungjawabkan dan jujur adalah dengan menggunakan
konsultan eksternal.
Kita sering kali menemui orang yang berfikir bahwa dirinya superior sehingga
bertindak seperti mereka mempunyai haka tau wewenang untuk berbuat
Kasar. Beberapa dari orang superior ini berfikir bahwa prestasinya, keahlian
atau panjangnya pengalaman merupakan pembenaran kurangnya kesopanan
atau kekasaran mereka dalam berhubungan dengan orang. Namun,
sebenarnya tidak ada yang dapat menggantikan kesopanan dalam
berhubungan dengan makhluk hidup. Sukses tidak berarti kecerdikan atau
kekuasaan.
Cara terbaik berhubungan dengan orang yang ill-mannered atau
mempunyai kebiasaan jelek adalah dengan tidak kehilangan
ketenangan.Menggunakan psikologi sebaliknya akan lebih efektif.Apabila
orang berbuat kasar, sadar atau tidak sadar,cara yang paling efektif untuk
mengatasi mereka adalah dengan menjadikan mereka kehilangan “muka” oleh
kekurangsopanan mereka secara mencolok.
Cara tersebut akan menekan smart people yang berkelakuan buruk sadar
akan kepeduliannya dan akan ketidaksopanannya.Perlahan-lahan akan peduli
dengan kebiasaan jeleknya dan akan mendatangkan kecenderungan di dalam
dirinya untuk memperbaiki apa yang mereka lakukan.Membuat merasa
bersalah merupakan cara yang efektif bagi agen perubahan dalam
memengaruhi sudut pandang smart people.
7. Apabila Smart People Microscopic (Berpandangan Sempit)
Kebanyakan smart people telah memiliki cara berfikir dan pola kerja yang
dianggapnya baik dalam menjalankan pekerjaan. Oleh karena itu, akan sulit
untuk diminta mengubah pola pikirnya. Beberapa pekerjaan akan berjalan
sesuai aturan, sedangkan lainnya sekadar berdasar praktik masa lalu dan
lainnya menurut kebiasaan.
Untuk membujuk smart people melakukan apa yang kita inginkan untuk
mereka lakukan, pertama kali harus melihat pada matanya. Beberapa cara
yang bermanfaat untuk membuat smart people yang tidak fleksibel ingin
berubah adalah
1) membantu mereka untuk melihat rasionalitas untuk perubahan;
2) menunjukan bahwa cara lama tidak lagi relevan atau berguna;
3) mengusahakan memaksakan kenyataan keberhasilan dari cara atau
gagasan baru dilakukan diorganisasi lain yang sama dalam industri
yang sama.;
4) menunjukan kepentingan mereka dengan adanya perubahan.
5) menunjukan bukti bahwa manfaat perubahan melebihi biayanya;
6) membantu mereka mengurangi atau mengelola risiko dari perubahan;
7) mempermudah mereka untuk berubah; dan (8) membimbing dan
mendukung mereka dalam proses perubahan.Untuk membujuk smart
people berubah, harus mengembangkan kesabaran dan pengetahuan
psikologi untuk berhubungan dengan jenis orang ini.
C. Mencapai Keunggulan
Untuk mencapai excellence atau unggul dalam dunia yang sangay kompetitif
dewasa ini, diperlukan dari sekadar melalui pengetahuan dibidang spesifik
saja.Keterampilan orang, seperti kemampuan memberikan inspirasi pada orang
lain, memperkuat rasa kerja sama dan mendelegasikan merupakan masalah yang
sangat penting.
Sama pentingnya adalah mastery dibidang keterampilan praktis, dari
keterampilan analisis secara efektif sampai manajemen waktu, dan sikap percaya
diri terhadap karier.Kombinasi tersebut yang membedakan manajer kompeten
dengan manajer unggul (Robert, 1999:5).
1. Mengembangkan Potensi
Tidak ada alternatif yang baik bagi tujuan pencarian kesempurnaan kinerja
tinggi, dan secara konstan tidak puas atas hasil yang kurang dari
sempurna.Usaha mengejar standar tertinggi yang mungkin, secara
otomatis mengerahkan menuju mencapai keunggulan.Dalam praktif
bercita-cita menjadi unggul berarti berprestasi secara signifikan lebih baik
daripada standar sebelumnya, yang selalu tidak sempurna.Untuk menjadi
yang terbaik, asumsikan bahwa anda selalu menggunakan segenap
kemampuan.Bercita-citalah pada kesempurnaan bahkan ketika
kelihatannya tidak mungkin dan di luar jangkauan.
D. Pemberdayaan
Kinerja suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang
berada di didalamnya.Apabila sumber daya manusianya memiliki motivasi tinggi,
kreatif, dan mampu mengembangkan inovasi, kinerjanya akan menjadi semakin
baik. Pada masa lalu, untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia,
dilakukan pelatihan dan pengembangan atau disebut pula sebagai pembinaan
sumber daya manusia.Cara tersebut secara bertahap mulai ditinggalkan karena
dinilai terlalu bersifat top down sehingga kurang mampu mengembangkan
kreativitas dan inovasi sumber daya manusia.Cara pendekatan baru yang dapat
dipergunakan untuk mengembangkan sumber daya manusia tersebut, sekarang
ini lebih dikenal sebagai pemberdayan sumber daya manusia, suatu pendekatan
yang lebih bersifat bottom-up.
1. Pengertian Pemberdayaan
b. Defensive retreat, orang marah dan menyerang atas apa yang telah
dilakukan terhadap mereka, bahkan meskipun mereka melakukan seperti
kebiasaan.
3. Nasihat Konvensional
Kesimpulan