Anda di halaman 1dari 49

EVALUASI PRAKTIK

PROFESIONAL
TERFOKUS (EPPT)
Yanmed &Keperawatan
2021
POKOK BAHASAN

1. DASAR HUKUM
2. TUJUAN PENILAIAN KINERJA STAF KLINIS
3. PENGERTIAN EPPB DAN EPPT
4. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN EPPT
DASAR
HUKUM
• UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
• UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
• UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
• UU Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
• UU Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
• UU Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
TUJUAN PENILAIAN KINERJA
STAF KLINIS
1. Menjamin kompetensi staf klinis
2. Meningkatkan keselamatan pasien
3. Menurunkan angka turn over
Dr.dr.Sutoto, MKes, FISQua, KARS
EPPB/ Evaluasi Praktik Profesional
Berkelanjutan = OPPE/ Ongoing Professional
Practice Evaluation
1. Merupakan kegiatan untuk mengevaluasi mutu dan
keselamatan asuhan pasien yang telah diberikan oleh
setiap staf klinis / PPA (Profesional Pemberi Asuhan)
2. Dilakukan secara terus menerus mengumpulkan data dan
informasi, tentang SIKAP/ PERILAKU,
PENGEMBANGAN PROFESIONAL dan hasil layanan yang
telah diberikan oleh staf klinis (KINERJA KLINIS)
3. Sebagai salah satu bahan untuk pertimbangan proses
pemberian kewenangan klinis
EPPT (Evaluasi Praktik Profesional Terfokus =
FPPE/ Focused Professional Practice
Evaluation)
• Dilakukan bila ada temuan yang berdampak
terhadap pemberian kewenangan staf
klinis
FPP
E
• FPPE is the acronym for Focused Professional
Practice Evaluation and it is to validate
competency at (your facility name) using the
hospital’s resources, equipment, environment,
staff, etc.
• FPPE occurs at initial appointment, a new
privileges request, or if a question arises
regarding current privileges
Last updated on March 04, 2021

HAL-HAL YANG PERLU


DITETAPKAN:
1. KRITERIA EVALUASI
2. PEMANTAUAN KHUSUS (UNTUK HAK “ISTIMEWA”
YANG DIMINTA)
3. JANGKA WAKTU PEMANTAUAN
4. BILA PEMANTAUAN OLEH SUMBER EKSTERNAL
DIPERLUKAN
EPPT (Evaluasi Praktik Profesional Terfokus =
FPPE/
Focused Professional Practice Evaluation)
1. Melibatkan pemantauan lebih spesifik dan waktu
terbatas
2. Evaluasi praktek profesional dilakukan dalam tiga
situasi:
a. Saat awal dokter diberikan RKK
b. Ketika ada tambahan kompetensi baru diminta
c. adanya terdentifikasi adanya ketidak sesuaian
kinerja(triger)
dokter Dr.dr.Sutoto, M.Kes, FISQua (KARS)
SIAPA YANG BERTANGGUNG
JAWAB MELAKUKAN EPPT ?
1. Sub komite profesi (Komite Medik)
2. KSM terkait
3. Bidang Pelayanan
4. Dll (sesuai lokasi observasi, misalnya Kamar
Bedah, Laboratorium, Rekam Medis)
5. Dapat dibentuk Panitia Ad hoc
KOMITE MEDIK / KOMITE
KEPERAWATAN/ KOMITE TENAGA
KEEHATAN LAIN

Rekomendasi kepada a. memantau kualitas,


misalnya morning report, a. Upaya Pendisiplinan
kepala/direktur kasus sulit, ronde ruangan,
Perilaku Profesional
rumah sakit tentang kasus kematian (death
case), audit medis, journal b. Pembinaan
lingkup kewenangan reading; Profesionalisme
klinis seorang staf b. tindak lanjut terhadap Kedokteran
medis / temuan kualitas, misalnya c. Pertimbangan
pelatihan singkat (short
keperawatan/ nakes course), aktivitas Keputusan Etis
lain pendidikan berkelanjutan
KAPAN PERLU DILAKUKAN
EPPT ?
1. Bila ada temuan dalam OPPE
2. Bila ada temuan dalam Audit Medis
3. Bila ada komplain berulang
4. Bila ada penyimpangan data LOS bila dibanding
dengan rata-rata
5. Bila ada peningkatan infeksi ulang
6. Dst. dst, sesuai yang terjadi di RS
MENGAMATI
PRAKTIK
1. Implementasi Clinical Pathways
2. KODEKI
3. KODERSI
PENENTUAN TRIGGER: PENENTUAN LEVEL KINERJA YANG TIDAK DAPAT
DITERIMA DIBANDINGKAN DENGAN LEVEL
KINERJA YANG TELAH MAPAN/DITETAPKAN
Contoh
1. Meningkatnya angka infeksi
2. Terjadi sentinel events
3. Meningkatanya LOS dibanding yang
lain
4. Meningkatnya Operasi ulang
5. Pola Tes/Terapi yang tidak dibutuhkan
6. Gagal/tidak patuh terhadap PPK/CP
Dr.dr.Sutoto, M.Kes, FISQua (KARS)
7. dll.
Defines triggers as unacceptable levels of performance within
established defined criteria Defined of events occurring
Defined of individual peer reviews w/ adverse determinations

1. Elevated infection rates


2. Sentinel events Increasing
3. LOS compared to others
4. Increasing returns to surgery
5. Patterns of unnecessary tests/treatments
6. Failure to follow approved clinical practice
guidelines Etc.
Last updated on March 04, 2021

CARA PENGUMPULAN DATA


(KUALITATIF):
1. KOMPLAIN PASIEN
2. PELANGGARAN KODE ETIK
3. REKOMENDASI SEJAWAT
4. DISKUSI (KSM TERKAIT, PPA LAIN, TEMAN
SEJAWAT)
Last updated on March 04, 2021

CARA PENGUMPULAN DATA


1.(KUANTITATIF):
POLA LENGTH OF STAY (LOS)
2. KEJADIAN INFEKSI PASCA TINDAKAN
3. KEPATUHAN TERHADAP REGULASI
OPPE
Kriteria evaluasi praktik profesional berkelanjutan
• Review terhadap prosedur-prosedur operatif dan klinis lain serta
hasilnya (kepatuhan SPO/ outcome misal ILO, Reoperasi,
Pneumoni pasca operasi (anestesi)
• Pola Penggunaan darah/Obat/alkes : keseuaian antara permintaan
dgn kebutuhan  jumlah kantung darah yg tidak digunakan.
Kepatuhan terhadap formularium. Penggunaan alkes yg tidka
sesuai SPO
• Pola Permintaan tes/prosedur/Tindakan: Kepatuhan permintaan
penunjang/prosedur/tindakan sesuai SPO
• Length of stay: berbasis dokter dan penyakit
• Data Morbiditas dan mortalitas: kriteria morbiditas sesuai ndikator
yg digunakan
• Jumlah kasus yang dikonsulkan/dirujuk ke spesialis lain
BAGAIMANADENGAN PERAWAT DAN
NAKES LAIN ? APAKAH DIPERLUKAN
EPPT ?
• MENGACU PADA PELAYANAN KEPADA PASIEN YANG
BERMUTU DAN MENGUTAMAKAN KESELAMATAN
PASIEN, MAKA RUMAH SAKIT DAPAT MELAKUKAN
EPPT JUGA BAGI PERAWAT DAN NAKES LAIN BILA ADA
TEMUAN, KOMPLAIN, HASIL AUDIT, ATAU UNTUK
MENINDAK LANJUTI TEMUAN DI OPPE
KOMITE MEDIK
SUBKOMITE
KREDENSIAL

KOMITE SUBKOMITE MUTU KOMITE ETIK DAN


KEPERAWATA PROFESI HUKUM
N
SUBKOMITE ETIK &
DISIPLIN PROFESI
KOMITE TENAGA
KESEHATAN
LAIN
Perlu disusun:
Peraturan Internal Staf Medik (Medical Staff Bylaws/MSBL)
Peraturan Internal Staf keperawatan (Nursing Staff Bylaws/NSBL)
BENDA ASING
TERTINGGAL DALAM
TUBUH PASIEN

KAIN KASA TERTINGGAL DI DALAM RAHIM SAAT OPERASI CAESAR,


PEREMPUAN INI LAPOR POLISI Kompas.com - 23/07/2019
TULANG BAWANG BARAT, KOMPAS.com — Septina (25), warga Tiyuh
Panaragan, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat,
melaporkan manajemen RS Asy Syifa ke polisi. Laporan tersebut disampaikan
setelah petugas medis menemukan kain kasa di dalam perut Septina. Diduga
kain kasa tersebut tertinggal saat korban menjalani operasi caesar anak
pertama di RS Asy Syifa pada 27 Maret 2019. Kain kasa yang sudah berwarna
kehijauan dan berbau menyengat itu dikeluarkan oleh petugas medis.
• "Awalnya sakit-sakit perut saya. Terus sebulan habis caesar mulai nifas dan
keluar cairan yang berbau busuk," kata Septina saat ditemui di Mapolres
Tulangbawang, Kamis (20/6/2019).
Kondisinya semakin parah bahkan demam hingga mengeluarkan air mata.
• "Saking panasnya, keluar air mata," kata Septina. Untuk memeriksakan
kondisnya, Septina mendatangi seorang bidan di Poned Panaraganjaya,
Kecamatan Tulangbawang Tengah.
• Saat diperiksa diketahui bahwa ada kain kasa di dalam rahimnya. Ketika
dikeluarkan, kain kasa tersebut berwarna kehijauan dan mengeluarkan
aroma menyengat. Eka, bidan di Poned Panaraganjaya, membenarkan bahwa
pihaknya telah melakukan tindakan medis terhadap Septina. Tindakan medis
tersebut berupa mengeluarkan kain kasa di dalam rahim Septina. "Pas itu tadi
kan kami buka rahimnya. Pas dibuka, sesuai keluhan nifasnya bau, ternyata
ada itu (kain kasa)," ujar Eka.
EPPT (Evaluasi Praktik Profesional Terfokus = FPPE/ Focus Professional Practice Evaluation)
KSM OBSTETRI GINEKOLOGI
No INDIKATOR SPM TRIGER KET

1 Sectio caesaria non rujukan <20 % >20%

2 Kematian Ibu karena Persalinan a. Perdarahan < = 1%


b. Pre eklampsi ,=30 %
1

c. Sepsis <=0.2 %

3 Operasi salah prosedur 0 1

4 Benda asing tertinggal dalam tubuh 0 1


pasien
5 Table death 0 1
KETIKA USAI DIOPERASI PASIEN
MENINGGAL DUNIA, BIAYA
OPERASI TAK DITAGIH
MATAMADURANEWS.COM Rabu, 20 November 2019

• PAMEKASAN-Syaifuddin (31), warga Kecamatan Sokobanah, Sampang,


meninggal dunia sehari setelah menjalani operasi di Rumah Sakit (RS) A
Pamekasan.
• Haidar Anshori, salah satu keluarga almarhum mengaku kecewa.
Menurutnya, sebelum menjalani operasi, dokter mendiagnosa pasien
Syafiuddin menderita penyakit peritonitis, EC, dan Hernia
• Keluarga korban menuding dalam proses operasi terdapat beberapa
kejanggalan. Haidar menyebut pasien Syafiuddin sudah lama menderita
penyakit hernia. Tapi masih bisa beraktivitas secara normal.
• Kesehatan Syafiuddin mulai menurun pada Senin (18/11/2019) siang. Pihak
keluarga langsung merujuk ke RS A, Pamekasan.
• Saat dokter mendiagnosa kondisi Syafiuddin, rumah sakit
menyarankan korban menjalani operasi untuk mengangkat
penyakitnya.
• Semula istri korban, Rohimah, keberatan suaminya dioperasi. Dia
minta rawat jalan. Tapi, pihak rumah sakit bersikukuh untuk dioperasi.
Rumah sakit menolak pasien dibawa pulang. Dengan berat hati
Rohimah menandatangani kesediaan operasi, yang diperkirakan
memakan waktu sekitar dua jam.
• Nasib sial terjasi keesokan hari, Selasa (19/11/2019), sekitar pukul
08.00. Pasien Syafiuddin meninggal dunia. Kabar duka bikin keluarga
Syafiuddin syok.
• Lalu, keluarga almarhum menuding pihak rumah sakit melakukan
kesalahan (malapraktik) saat mengoperasi korban.
• Mereka lalu menemui petugas rumah sakit. Menurut Haidar, rumah sakit A
menjelaskan penyakit yang diderita almarhum sudah parah. Upaya dokter
untuk menyelamatkan jiwa korban tidak berhasil. Meminta keluarga korban
menerima dengan kejadian ini.
• “Kami heran dan tidak habis mengerti. Jika dokter di rumah sakit itu sudah
mengetahui kalau penyakit korban sudah parah dan tidak bisa ditangani
sendiri, kenapa tidak dirujuk ke RSUD Slamet Martodirjo, Pamekasan atau
dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya,” kata Haidar, sebagaimana dikutip
surya.coid.
• Haidar melihat kejanggalan dalam kematian Syafiuddin. Dia sebut, biaya
operasi tanpa DP dengan biaya operasi sebesar Rp 15 juta.
• Ketika diketahui korban meninggal dunia, biaya operasi turun menjadi Rp 10
juta. Beberapa saat kemudian, biaya operasi turun lagi menjadi Rp 8 juta.
• “Itu pun tidak usah langsung bayar ketika jenazah mau dibawa pulang, tapi
disarankan bayar nanti, setelah keluarga tenang,” cerita Haidar.
EPPT (Evaluasi Praktik Profesional Terfokus = FPPE/ Focus Professional Practice Evaluation)

KSM BEDAH
NoDIGESTIF INDIKATOR SPM TRIGER KET

1 Operasi salah prosedur 0 1

2 Benda asing tertinggal dalam tubuh 0 1


pasien
3 Table death 0 1
Kronologi Wanita Meninggal Setelah Lahirkan Bayi
Lewat Operasi Caesar, Suami Tak Terima
Senin, 17 Februari 2020
• TRIBUNNEWS.COM - Hendra Datu (36) tak ragu membawa sang
istri, Eka Christi Pangalerang (34) melahirkan di RSUD Kotamobagu, apalagi
tampilan RSUD itu megah
• Namun, sang istri meninggal dunia.
• Eka meninggal setelah melahirkan bayinya lewat operasi caesar.
• Kepada Tribun Manado, Hendra menyesalkan pelayanan rumah sakit yang
tidak maksimal.
"Istri saya kesakitan dan sesak nafas, kami panggil perawat, katanya itu
sudah biasa, berkali-kali saya tanyakan ke perawat, jawabannya tetap
sama, akhirnya istri saya meninggal," kata dia.
• Hendra menuturkan kronologis peristiwa maut itu.
EPPT (Evaluasi Praktik Profesional Terfokus = FPPE/ Focus Professional Practice Evaluation)
KSM OBSTETRI GINEKOLOGI
No INDIKATOR SPM TRIGER KET

1 Sectio caesaria non rujukan <20 % >20%

2 Kematian Ibu karena Persalinan a. Perdarahan < = 1%


b. Pre eklampsi ,=30 %
1

c. Sepsis <=0.2 %

3 Operasi salah prosedur 0 1

4 Benda asing tertinggal dalam tubuh 0 1


pasien
5 Table death 0 1
EPPT (Evaluasi Praktik Profesional Terfokus = FPPE/ Focus Professional Practice Evaluation)
KSM BEDAH

No INDIKATOR SPM TRIGER KET


1 Waktu tunggu operasi elektif <= 2 hari 1
2 Tak melakukan time out sebelum 1
incisi kulit
3 Tak melakukan penandaan daerah 2
operasi
4 Operasi salah prosedur 0 1
5 Benda asing tertinggal dalam 0 1
tubuh pasien
6 Komplikasi anestesi karena 6% > 7%
overdosis, reaksi anestesi, salah
penempatan ET
7 Table death 0 1
Tugas dan Fungsi
Pasal 11
(3) Dalam melaksanakan tugas memelihara mutu profesi staf
medis komite medik memiliki fungsi sebagai berikut:
a. pelaksanaan audit medis;
b. rekomendasi pertemuan ilmiah internal dalam rangka
pendidikan berkelanjutan bagi staf medis;
c. rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka pendidikan
berkelanjutan bagi staf medis rumah sakit tersebut; dan
d. rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi staf
medis yang membutuhkan.
Untuk mempertahankan mutu dilakukan upaya
pemantauan dan pengendalian mutu profesi melalui :
a.memantau kualitas, misalnya morning report, kasus
sulit, ronde ruangan, kasus kematian (death case),
audit medis, journal reading;
b.tindak lanjut terhadap temuan kualitas, misalnya
pelatihan singkat (short course), aktivitas pendidikan
berkelanjutan, pendidikan kewenangan tambahan
SKEMA
PENGOBATANINPUT • Tingkat/Jenis Penyakit
• Usia Pasien
• Inherent risks
• Komplikasi

PROCESS • Anamnesa lengkap/teliti


• Pemeriksaan Penunjang
• State of the art
• Perawatan/Tindakan
• Post operative care
OUTCOME
ADVERSE EVENT (hasil negatif)
• Inherent risks
SEMBUH • Tingkat/Sifat Penyakit
• Kelalaian
• Emboli
• Alergi
J. GUWANDI, 2009 • Error of judgment
Audit
Medis
• Pembahasan kasus (death case, kasus
sulit, kasus langka, kasus kesakitan, kasus
yang sedang dalam tuntutan pasien atau
sedang dalam proses pengadilan dan
lain sebagainya) adalah merupakan
bentuk audit medis yang sederhana atau
tingkat awal.
DASAR HUKUM:
Ps. 39 UU 44/2009 Tentang Rumah
Sakit
(1) Dalam penyelenggaraan Rumah Sakit harus dilakukan audit.
(2)Audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa audit
kinerja dan audit medis.
(3)Audit kinerja dan audit medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dapat dilakukan secara internal dan eksternal.
(4)Audit kinerja eksternal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat
dilakukan oleh tenaga pengawas.
(5)Pelaksanaan audit medis berpedoman pada ketentuan yang
ditetapkan oleh Menteri.

• Audit medis internal dilakukan oleh Komite Medik rumah sakit


BAGAIMANA JIKA ADA KUALIFIKASI
TAMBAHAN ?
LANGKAH-
LANGKAH
1. Tetapkan TIM yang akan melakukan FPPE
2. Susun SPO – EPPT (FPPE)
3. Tetapkan FORM dan MEKANISME yang akan
digunakan
4. Lakukan EPPT (FPPE) berdasar TEMUAN dari Komite
Medik/ Keperawatan/ Tenaga Kesehatan Lain
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
TETAP SEHAT DAN SEMANGAT

Anda mungkin juga menyukai