Anda di halaman 1dari 20

Persiapan Tahun

Pelajaran
2022/2023 dan
MPLS
Bidang SMP dan SMA
Rabu, 6 Juli 2022
KRITERIA PTM PADA SATUAN PENDIDIKAN SESUAI SKB 4 MENTERI

Persentase Vaksinasi Warga Satuan


Kriteria Pendidikan di DKI Jakarta
Kapasitas Durasi
Vaksinasi PTM Frekuensi (Jam
Kate Kondisi Vaksinasi Dosis 2 Terbatas Pelajaran
gori Daerah Dosis 2 PTK Lansia di
Tingkat PD Usia 12-18 Tahun 96.14%
Kab/ Kota

PPKM Setiap hari Sesuai


A >80% >60% 100% struktur
Level 123 sekolah Kurikulum
Pendidik 91.26%
B
PPKM <80% <60% 100% Setiap hari Maks 6
Level 12 sekolah jam
2

C
PPKM <80% <60% 50% Setiap hari Maks 6
Level 3 bergantian jam
Tenaga Kependidikan 89.73%

D
PPKM >80% >60% 50% Setiap hari Maks 6
Level 4 bergantian jam

E
PPKM <80% <60% PJJ Penuh - -
Level 4 PD Usia 6-11 Tahun 66.63%
Pengaturan Pembelajaran
• Satuan Pendidikan yang berada pada PPKM level 1 (satu), PPKM level 2 (dua), dan PPKM level 3
(tiga) dengan capaian vaksinasi dosis 2 (dua) pada pendidik dan tenaga kependidikan di atas
80% (delapan puluh persen) dan capaian vaksinasi dosis 2 (dua) pada warga masyarakat lansia
di atas 60% di tingkat kabupaten/kota dilaksanakan pembelajaran tatap muka dengan ketentuan
sebagai berikut:

jam pembelajaran
jumlah peserta didik
sesuai dengan
dilaksanakan setiap 100% (seratus persen)
kurikulum yang
hari; dari kapasitas ruang
digunakan di satuan
kelas; dan
Pendidikan.
HAL PENTING DALAM PEMBELAJARAN PADA TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Pelaksanaan Jumlah Hari Prinsip Adaptif Kondisi


Pembelajaran Belajar Durasi Pembelaja Pandemi
ran
Pemberlakuan Pelaksanaan Tahun Pelajaran Prinsip pembelajaran Mengawal
PTM 100%. KBM 5 hari 2022/2023 di Masa Pandemi
Sesuai struktur Kurikulum Covid-19 dengan ketat
(capaian vaksin >80%) dan antisipasi PHBS di satuan
Hepatitis Akut pendidikan

5
Upaya Dinas Pendidikan Mengawal Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 dan Hepatitis Akut

Memperkuat Fasilitas Kontak/ Budaya


6M sekolah Makanan Peralatan interaksi

01 02 03 04 05 06

Siswa membawa Tidak bertukar Menghindari Memperkuat


Protokol Kantin dibuka makanan dan makan bersama
makanan dari rumah penerapan PHBS
Kesehatan tetap dengan protokol alat makan
diberlakukan ketat diatur oleh ataupun alat
sekolah tulis

7
Pengaturan Pembelajaran
• Pendidik dan tenaga kependidikan yang melaksanakan tugas pembelajaran/pembimbingan pada pembelajaran tatap
muka wajib telah menerima vaksin Covid-19;
• Pendidik yang tidak diperbolehkan atau ditunda menerima vaksin COVID-19 karena memiliki komorbid tidak
terkontrol atau kondisi medis tertentu berdasarkan keterangan dokter, pelaksanaan tugas pembelajaran/ pembimbingan
pendidik dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh;
• Perilaku warga satuan pendidikan dalam mengikuti pembelajaran tatap muka di dalam maupun di luar lingkungan
satuan pendidikan menerapkan protokol kesehatan yang meliputi:

menggunakan masker
menerapkan jaga jarak tidak saling meminjam
sesuai dengan ketentuan
antar-orang dan/atau menghindari kontak fisik; peralatan atau
yaitu menutupi hidung,
antar-kursi/meja; perlengkapan belajar;
mulut, dan dagu;

tidak berbagi makanan dan rutin mencuci tangan


minuman, serta tidak makan menerapkan etika batuk
dengan menggunakan
dan minum bersama secara dan bersin; dan
berhadapan dan berdekatan; sabun atau hand sanitizer.
Prosedur Pembelajaran Tatap Muka di Satuan
Pendidikan
• Kondisi medis warga satuan pendidikan yang mengikuti pembelajaran tatap muka:
a. tidak terkonfirmasi COVID-19 maupun tidak menjadi kontak erat COVID-19;
b. sehat dan jika mengidap penyakit penyerta (komorbid) harus dalam kondisi terkontrol; dan
c. tidak memiliki gejala COVID-19, termasuk orang yang serumah dengan warga satuan pendidikan.

• Kantin dan pedagang ditentukan sebagai berikut:


a. kantin di dalam lingkungan satuan pendidikan diperbolehkan dibuka selama pelaksanaan pembelajaran tatap
muka; dan
b. pedagang yang berada di luar gerbang di sekitar lingkungan satuan pendidikan diatur oleh satuan tugas
penanganan COVID-19 wilayah setempat bekerja sama dengan satuan tugas penanganan COVID-19 pada satuan
pendidikan.
Prosedur Pembelajaran Tatap Muka di Satuan
Pendidikan
• Kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga dapat dilaksanakan di ruang terbuka dengan menerapkan protokol
kesehatan secara ketat dan sesuai dengan prosedur operasional standar yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
• Kegiatan pembelajaran di luar lingkungan satuan pendidikan diperbolehkan sesuai dengan ketentuan pengaturan
PPKM.
• Pengantaran dan penjemputan dilakukan di tempat yang telah ditentukan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. tempat pengantaran dan penjemputan dilaksanakan di tempat terbuka dan cukup luas sehingga memungkinkan
penerapan protokol kesehatan secara ketat; dan
b. jadwal kedatangan dan kepulangan peserta didik pada masing-masing kelompok belajar diatur untuk menghindari
kerumunan pada saat pengantaran dan penjemputan.
• Tempat parkir terutama untuk kendaraan roda 2 (dua) diatur agar memungkinkan penerapan jaga jarak.
Pengawasan Pembelajaran Tatap Muka melalui
Surveilans Epidemiologis
• Surveilans epidemilogis dilaksanakan pada satuan pendidikan yang melaksanakan pembelajaran tatap muka dalam
bentuk:
a. surveilans perilaku, baik yang dilaksanakan oleh internal maupun eksternal satuan pendidikan; dan
b. surveilans kasus Covid-19.
• Tata cara pelaksanaan surveilans epidemiologis diatur dalam Lampiran Keputusan kepala Dinas Pendidikan ini.
• Hasil surveilans epidemiologis digunakan untuk:
a. asesmen ulang kesiapan pembelajaran tatap muka;
b. perbaikan penerapan protokol kesehatan di satuan pendidikan;
c. menentukan terjadinya klaster penularan Covid-19 terkait pembelajaran tatap muka; dan/atau
d. menentukan kelanjutan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka.
Penghentian Sementara
Pembelajaran Tatap Muka
• Penghentian sementara pembelajaran tatap muka pada tingkat satuan pendidikan dan dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh selama 10
(sepuluh) hari apabila:
a. terjadi klaster penularan COVID-19 di satuan pendidikan;
b. hasil surveilans epidemiologis menunjukkan angka positivity rate warga satuan pendidikan terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 5% (lima persen) atau lebih;
dan/atau
c. warga satuan pendidikan yang terkonfirmasi dan menjadi kontak erat COVID-19 pada aplikasi PeduliLindungi sebanyak 5% (lima persen) atau lebih.
• Penghentian sementara pembelajaran tatap muka pada rombongan belajar yang terdapat kasus COVID-19 dan dialihkan menjadi pembelajaran
jarak jauh 5 (lima) hari apabila:
a. terbukti bukan merupakan klaster penularan COVID-19 di satuan pendidikan; atau
b. hasil surveilans epidemiologis menunjukkan angka positivity rate warga satuan pendidikan terkonfirmasi COVID-19 di bawah 5% (lima persen).
• Penghentian sementara pembelajaran tatap muka pada tingkat satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf i angka 1) dan angka 2)
berdasarkan informasi dari:
a. satuan tugas penanganan COVID-19 setempat;
b. dinas kesehatan; dan/atau
c. dashboard evaluasi pembelajaran tatap muka melalui tautan https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapan belajar.
Pembukaan Kembali Pembelajaran Tatap Muka
yang Dihentikan Sementara
• Satuan pendidikan yang dihentikan sementara sebagaimana dimaksud pada huruf i dapat kembali melaksanakan
pembelajaran tatap muka setelah dipastikan bahwa:
a. penerapan protokol kesehatan dan daftar periksa siap untuk dilaksanakan oleh satuan pendidikan bersangkutan;
dan
b. warga satuan pendidikan yang terkonfirmasi dan kontak erat COVID-19 sudah tertangani.
REM Bila ditemukan kasus maka rem darurat
DARURAT ditarik...
Terjadi kasus. Melaporkan. Pengawas/Disdik. Kembali melakukan
blended learning.

Faskes terdekat.

Menginformasikan Proses
kepada semua desinfektan.
warga satuan
Menghentikan PTM.
Pendidikan.
Mengajukan asesmen
Melakukan Melanjutkan PJJ atau verifikasi lagi
isolasi mandiri. minimal 2 kepada pengawas/
minggu. Sudin.

Melakukan tracing.

 Lama waktu satuan pendidikan ditutup sesuai ketentuan yang berlaku.


 Satuan pendidikan dilakukan disinfektasi.
 Peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan yang terpapar melakukan isolasi.
 Kepala satuan pendidikan berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan untuk dilakukan tracing.
 Dilakukan tes swab antigen terhadap hasil close-contact tracing.
 Setelah satuan pendidikan dinyatakan siap dan bersih, proses pembelajaran dapat dilakukan
kembali.
Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)

Kurikulum Merdeka adalah


kurikulum dengan pembelajaran Guru memiliki keleluasaan untuk Projek untuk menguatkan pencapaian
Projek tersebut tidak diarahkan untuk
intrakurikuler yang beragam dimana memilih berbagai perangkat ajar profil pelajar Pancasila
mencapai target capaian pembelajaran
konten akan lebih optimal agar sehingga pembelajaran dapat dikembangkan berdasarkan tema
tertentu, sehingga tidak terikat pada
peserta didik memiliki cukup waktu disesuaikan dengan kebutuhan belajar tertentu yang ditetapkan oleh
konten mata pelajaran.
untuk mendalami konsep dan dan minat peserta didik. pemerintah.
menguatkan kompetensi.
Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)

Mandiri Belajar Mandiri Berubah Mandiri Berbagi

Pilihan yang memberikan kebebasan kepada


Pilihan yang memberikan keleluasaan kepada Pilihan yang memberikan keleluasaan kepada
satuan pendidikan saat menerapkan beberapa
satuan pendidikan saat menerapkan Kurikulum satuan pendidikan dalam menerapkan Kurikulum
bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa
Merdeka dengan menggunakan perangkat ajar Merdeka dengan mengembangkan sendiri
mengganti kurikulum satuan pendidikan yang
yang sudah disediakan pada satuan pendidikan berbagai perangkat ajar pada satuan pendidikan
sedang diterapkan pada satuan pendidikan PAUD,
PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10. PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
kelas 1, 4, 7 dan 10.
Implementasi Kurikulum Merdeka - Implementasi Kurikulum Merdeka -
SMP SMA
30; 5% 3; 1%
1; 0%
9;
50; 8% 3% 29; 10%

Mandiri Belajar Negeri Mandiri Belajar Negeri


Mandiri Belajar Swasta 64; 23% Mandiri Belajar Swasta
Mandiri Berubah Negeri Mandiri Berubah Negeri
Mandiri Berubah Swasta Mandiri Berubah Swasta
169; 28%
151; 25% Mandiri Berbagi Negeri Mandiri Berbagi Negeri
Mandiri Berbagi Swasta Mandiri Berbagi Swasta

98; 35%

80; 28%

195; 33%

IKM - SMP Negeri Swasta Total IKM - SMA Negeri Swasta Total
Mandiri Belajar 50 151 201 Mandiri Belajar 3 64 67
Mandiri Berubah 195 169 364 Mandiri Berubah 80 98 178
Mandiri Berbagi 1 30 31 Mandiri Berbagi 9 29 38
Total 246 350 596 Total 92 191 283
MPLS
PEDOMAN DAN DASAR HUKUM PELAKSANAAN MPLS
Permendikbud Nomor 18 Permendikbud Nomor SK Kadisdik Nomor e-0018 Tahun
Tahun 2016 tentang 20 Tahun 2018 tentang Peraturan Gubernur Nomor
2022 tentang Penyelenggaraan SE Kadisdik Nomor e-0025
Pengenalan Lingkungan Penguatan Pendidikan 26 Tahun 2015 tentang Pembelajaran di Satuan Pendidikan Tentang Masa Pengenalan
Sekolah Bagi Peserta Didik Karakter pada Satuan Masa Orientasi Peserta pada Masa Pandemi Coronavirus Lingkungan Sekolah
Baru; Pendidikan Formal Didik Baru Disease 2019 (COVID-19)

Pelaksanaan
Tujuan pelaksanaan MPLS: • Luring
• Selama 3 (tiga) hari mulai hari Senin s.d. Rabu, 11 s.d. 13 Juli 2022 pukul 07.00 s.d. 11.30 WIB
1. mengenali potensi diri Peserta Didik Baru;
• mengenakan seragam dari Satuan Pendidikan sebelumnya
2. membantu Peserta Didik Baru mengenal,
• dilarang mewajibkan Peserta Didik menggunakan atribut/aksesoris dan perlengkapan yang berlebihan yang
beradaptasi dan menyatu dengan warga dan membebani Peserta Didik
lingkungan Satuan Pendidikan;
Materi MPLS dalam bentuk Video, foto, infografis, dan bahan lain dalam format digital, menampilkan:
3. memahami tata tertib Satuan Pendidikan;
• Profil satuan pendidikan;
4. mengetahui hak dan kewajiban, serta tanggung
• Lingkungan dan sarana/prasarana satuan pendidikan,
jawabnya sebagai bagian dari warga Satuan
• Prestasi satuan pendidikan
Pendidikan dan warga DKI Jakarta;
• Aktifitas/kegiatan satuan pendidikan; dan
5. menumbuhkan perilaku positif sesuai dengan
• Tata tertib satuan pendidikan.
nilai-nilai Pancasila; dan
Materi Khusus:
6. menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih Sehat
• Mengembangkan materi budaya lokal Jakarta dengan mengikuti kegiatan Wisata Budaya Betawi
(PHBS) dan karakter baik melalui nilai-nilai
• Penguatan pendidikan lingkungan hidup, dan pengenalan program Satuan Pendidikan yang bersih, hijau dan
Pendidikan Karakter sehat
• Sosialisasi tentang penerapan pola hidup sehat dalam masa kenormalan baru
• Pencegahan dan Pemberantasan, (P4GN), serta pesan hidup sehat tanpa narkoba
• Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan
BIDANG SMP SMA

TERIMA KASIH
Prosedur Penanganan Kasus Konfirmasi Covid-19

• Apabila Pendidik atau Tenaga Kependidikan menemukan warga Satuan Pendidikan yang sakit pada saat pelaksanaan
PTM Terbatas, maka Satgas COVID-19 di Satuan Pendidikan melakukan:
a. mengarahkan ke ruang isolasi terbuka;
b. mengukur suhu tubuh; dan
c. menginformasikan kepada keluarga untuk datang ke Satuan Pendidikan.
• Satgas COVID-19 Satuan Pendidikan melaporkan kepada petugas Puskesmas terdekat dan Kasatlak Pendidikan
Kecamatan.
• Puskesmas setempat melakukan swab antigen atau PCR.
• Apabila tidak ditemukan kasus positif maka Satuan Pendidikan dapat melanjutkan Pembelajaran Tatap Muka.
• Apabila ditemukan kasus positif COVID-19, pihak Satuan Pendidikan melaporkan secara tertulis ke Puskesmas atau
Satgas Penanganan COVID-19 setempat, Sudin Pendidikan wilayah secara berjenjang, dan melalui laman
https://siapbelajar.jakarta.go.id/ dan dashboard https://sekolahaman.kemkes.go.id/.
Pemberhentian dan Pembukaan Kembali
Pembelajaran Tatap Muka
• Satuan Pendidikan melaporkan secara berjenjang kepada Suku Dinas Pendidikan apabila terjadi terkonfirmasi positif COVID-19 dalam
penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka, berdasarkan informasi dari:
a. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Satuan Pendidikan; atau
b. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 setempat; atau
c. Dinas Kesehatan; atau
d. dashboard https://sekolahaman.kemkes.go.id/; atau
e. laman https://siapbelajar.jakarta.go.id/.
• Suku Dinas Pendidikan menghentikan sementara penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka pada tingkat Satuan Pendidikan dan dialihkan menjadi
pembelajaran jarak jauh selama 14 (empat belas) hari, apabila:
a. terjadi klaster penularan COVID-19 di Satuan Pendidikan;
b. hasil surveilans epidemiologis menunjukkan angka positivity rate warga Satuan Pendidikan terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 5% (lima persen) atau
lebih; dan/atau
• Suku Dinas Pendidikan menghentikan sementara penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka pada rombongan belajar yang terdapat kasus COVID-19 dan
dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh selama 5 (lima) hari apabila:
a. terbukti bukan merupakan klaster penularan COVID-19 di Satuan Pendidikan; atau
b. hasil surveilans epidemiologis menunjukkan angka positivity rate warga Satuan Pendidikan terkonfirmasi COVID-19 di bawah 5% (lima persen).
Pemberhentian dan Pembukaan Kembali
Pembelajaran Tatap Muka
• Satuan Pendidikan wajib melakukan desinfeksi lingkungan Satuan Pendidikan.
• Puskesmas melakukan penelusuran kontak erat COVID-19 terhadap warga Satuan Pendidikan dan keluarganya dan melaporkan
hasilnya kepada Satuan Pendidikan. Satuan Pendidikan melaporkan secara berjenjang kepada Suku Dinas Pendidikan.
• Suku Dinas Pendidikan membuka kembali pembelajaran tatap muka yang dihentikan sementara, dengan memastikan bahwa:
a. memperoleh rekomendasi dari Puskesmas setempat;
b. penerapan protokol kesehatan dan daftar periksa siap untuk dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan bersangkutan; dan
c. warga Satuan Pendidikan yang terkonfirmasi dan kontak erat COVID-19 sudah tertangani.
• Jika ditemukan pelanggaran protokol kesehatan di Satuan Pendidikan, maka Kepala Suku Dinas Pendidikan melakukan pembinaan
terhadap Satuan Pendidikan dan melaporkan secara tertulis kepada Kepala Dinas Pendidikan sebagai bahan evaluasi Pembelajaran Tatap
Muka bersama-sama Dinas Kesehatan.
• Suku Dinas Pendidikan melaporkan penghentian sementara dan atau membuka kembali Pembelajaran Tatap Muka kepada Dinas
Pendidikan secara tertulis dan melalui laman https://siapbelajar.jakarta.go.id/.

Anda mungkin juga menyukai