Anda di halaman 1dari 21

PERTEMUAN EVALUASI PEMBINAAN

KESEHATAN HAJI TAHUN 2015

A S R A M A H A J I PA L E M B A N G , S U M AT E R A S E L ATA N 2 5 - 2 7
FEBRUARI 2015
SISTEMATIKA
DASAR HUKUM
1
PENYELENGGARAAN PEMBINAAN
KESEHATAN HAJI
2 TARGET CAPAIAN PEMBINAAN
KESEHATAN HAJI TAHUN 2010 - 2014

3 EVALUASI PEMBINAAN
KESEHATAN HAJI TAHUN 2014 M /
1435 H
4 UPAYA PENINGKATAN PEMBINAAN
KESEHATAN HAJI TAHUN 2014 M /
1435 H
5 KEBIJAKAN PEMBINAAN
KESEHATAN HAJI
TAHUN 2015 M / 1436 H
1 DASAR HUKUM
PELAKSANAAN PEMBINAAN KESEHATAN HAJI
1. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. UU No. 18 tahun 2012 tentang Pangan;
5. UU No.18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa;
6. Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Derah
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Daerah provinsi,
Pemerintah Daerah Kabupaten/ kota
9. Peraturan Pemerintah No 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji ;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kementerian
Kesehatan;
11. Permenkes No. 1186/MENKES/PER/XI/1996 (Proses Revisi tahun 2012) tentang pemanfaatan Akupunctur di Sarana Pelayanan
Kesehatan;
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan;
13. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/II/2005 tentang Pedoman Promosi Kesehatan di Daerah,
14. Keputusan Menteri Kesehatan Kesehatan RI Nomor 279/Menkes/SK/IV/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas.
15. Keputusan Menteri Kesehatan Kesehatan RI Nomor 585/Menkes/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Puskesmas
DASAR HUKUM
1 PENYELENGGARAAN PEMBINAAN KESEHATAN
HAJI
haji.
UU No. 13
Tahun 2008 Pemerintah berkewaj
iban melakukan pembi
pelayanan, dan pe naan,
rlindungan dengan m
layanan administrasi, enyediakan
bimbingan ibadah haji
Bab III transportasi, Pelayanan
lain yang diperlukan oleh
, akomodasi,
Kesehatan, keamanan, da
n hal
Pasal 6 jemaah haji.

(1) Pembinaan dan


pelayanan Pembinaan yang
Bab VIII kesehatan ibadah haji, baik pa
saat persiapan maupun
da dimaksud dalam
UU tersebut
Pasal 31 pelaksanaan penyelenggaraan adalah
ibadah haji, dilakukan serangkaian
oleh
menteri yang ruang lingkup kegiatan yang
tugas
dan tanggung jawabnya di meliputi
bidang
kesehatan. penyuluhan dan
(2) Pelaksanaan tugas sebaga pembimbingan
imana
dimaksud pada ayat bagi jemaah haji.
(1)
dikoordinasi oleh menteri.
1

TUJUAN
PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
Meningkatkan kondisi kesehatan jemaah haji
sebelum keberangkatan (peran Puskesmas,
Din Kes Kab/Kota dan Provinsi)

Menjaga agar jemaah haji dalam kondisi sehat


selama menunaikan ibadah, sampai tiba
kembali di tanah air (peran TKHI/PPIH)

Mencegah terjadinya transmisi penyakit


menular yang mungkin terbawa keluar / masuk
oleh jemaah haji (peran TKHI, PPIH,
Embarkasi/Debarkasi) Kepmenkes 442 tahun 2009
TARGET CAPAIAN PEMBINAAN KESEHATAN
2
HAJI
2010 2011 2012 2013 2014

SK Kepmenkes No. 493/ Kepmenkes No. 1030/ Kepmenkes No. Kepmenkes No. 319/ Keputusan Kepala
Menkes/ Menkes/ SK/V/2011/ HK.03.01/ XIV/ 031/ Menkes/ Pusat Kesehatan Haji
SK/IV/2010/19 April 27 Mei 2012/ SK/IX/2013/ 9 tentang Pembekalan
27 Februari September Operasioanal
Pembinaan kesehatan
Haji Bagi Petugas
Puskesmas

PROPINSI / KAB/KOTA 22/ 150 33/ 270 33/ 370 33/ 497 20/ 75

BENTUK KEGIATAN
SK 1. Inventarisasi Kab/
kota
Orientasi 120 Kab/
Kota yg
Orientasi 100 Kab/
Kota yg
Orientasi 128 Kab/
Kota yg melaksanakan
melaksanakan melaksanakan Pemeriksaan dan
2.Orientasi 130 Kab/ Pemeriksaan dan Pemeriksaan dan Pembinaan Keseh atan
Kota yg melaksanakan Pembinaan Keseh Pembinaan Keseh Haji
Pemeriksaan dan atan Haji atan Haji
Pembinaan Keseh atan
Haji

BENTUK KEGIATAN Pembekalan Pembekalan Pembekalan


Operasioanal Operasioanal Operasioanal
Pembinaan kesehatan Pembinaan Pembinaan kesehatan
Haji Bagi Petugas kesehatan Haji Bagi Haji Bagi Petugas
Puskesmas Petugas Puskesmas Puskesmas

PROSENTASE 30% 50% 70 % 100 %


3 PROFIL JEMAAH HAJI
TAHUN 2014

* SUMBER DATA : SISKOHATKES 2014


JEMAAH HAJI RISIKO TINGGI
TAHUN 2014

TOTAL
RISTI PENYAKIT
JEMAAH 83.730
RISTI

10 PENYAKIT RISTI TERBANYAK


Essential (primary) hypertension 43,37%

RISTI USIA ≥
Non-insulin-dependent diabetes mellitus 16,46%
RISTI USIA RISTI 60 TAHUN + Disorders of lipoprotein metabolism and
≥60 TAHUN PENYAKIT RISTI other lipidemias 16,94%
PENYAKIT Cardiomegaly 7,20%
Other rheumatoid arthritis 3,92%

Gastritis and duodenitis 3,40%


12,21% 48,57% 39,22%
Dyspepsia 2,83%

Asthma 2,15%
* SUMBER DATA : SISKOHATKES
2014 Iron deficiency anaemia 2,12%
Atherosclerotic heart disease 1,61%
PELAYANAN DI EMBARKASI

EMBARKASI Tunda Batal Rawat Jalan Rujukan Wafat


BTJ - - 230 10 -
MES 1 1 741 16 -
BTH - - 224 10 -
PDG 2 4 306 8 1
PLM - 6 347 0 - Essential (primary)
JKG - 1 238 28 2 hypertension

JKS 100 26 3948 231 4


SOC 61 12 4259 575 -
SUB 14 2 1620 103 2 RUJUKAN
UPG 12 1 614 16 - E11 174
BPN 2 1 592 15 -
BDJ 2 6 263 17 - I10 192

Iron deficiency
LOP 8 7 895 11 - D50 265
anaemia
Total 202 67 14277 1040 9 0 50 100 150 200 250 300

• SUMBER DATA : SISKOHATKES 2014


PELAYANAN DI ARAB SAUDI
RAWAT JALAN
DAKER RUJUKAN RAWAT INAP RWT JLN KLTR WAFAT
BPHI DAN SEKTOR
ARAFAH 87 11 10 5995 6
JEDDAH 541 14 121 1563 14
MADINAH 465 163 514 46025 58
MAKKAH 2943 394 1672 219947 196
MINA 268 74 311 20150 22
MUZDALIFAH 0 0 0 251 1
TOTAL 4304 656 2628 293931 297

EVALUASI KESEHATAN HAJI


014
PELAYANAN DI DEBARKASI
DEB Rawat Jalan Rawat Inap Rujukan Wafat
DBTJ 53 3 3 -
DMES 275 17 17 1
DBTH 769 16 12 1
DPDG 10 - 7 -
DPLM 181 - 9 -
DJKG 28 28 17 -
DJKS 306 58 28 3
DSOC 603 107 74 5
DSUB 136 28 39 1
DUPG 211 15 4 1
DBPN 363 3 4 1
DBDJ 55 - 17 -
DLOP 89 5 7 -
Total 3079 280 238 13

Penyakit Terbanyak Rawat Inap Penyakit Terbanyak Rajal


200
800
160 700
120 600
500
80 400
300
40
200
0 100
D50 E11 I10 N18 I64 I48 J44 I50.0 I25.1 I25.2 0
J00 I10 J06 J02 J06.9 E11 J20 M06 M79.1 K30

* SUMBER DATA : SISKOHATKES 2013


PERBANDINGAN WAFAT DI ARAB SAUDI
TAHUN 2011, 2012, 2013, DAN 2014

PRA ARMINA ARMINA PASCA ARMINA

489
425

297
266
2014
2013
2012
2011

* SUMBER DATA : SISKOHATKES 2014


Perbandingan Rate Wafat Tahun 2011 s.d 2014

Indikator Kematian < 2.0 ‰

* SUMBER DATA : SISKOHATKES 2014


ANALISIS JEMAAH WAFAT DI ARAB SAUDI
TAHUN 2014 (1)
WAFAT BERDASAR KELOMPOK USIA WAFAT BERDASARKAN JENIS KELAMIN

* SUMBER DATA : SISKOHATKES


ANALISIS JEMAAH WAFAT DI ARAB SAUDI
TAHUN 2014 (2)

* SUMBER DATA : SISKOHATKES


ANALISIS JEMAAH WAFAT DI ARAB SAUDI
TAHUN 2014 (3)

* SUMBER DATA : SISKOHATKES


ANALISIS JEMAAH WAFAT DI ARAB SAUDI
TAHUN 2014 (4)

* SUMBER DATA : SISKOHATKES


3
EVALUASI PELAKSANAAN PEMBINAAN KESEHATAN
JEMAAH HAJI TAHUN 2014
INPUT PROSES OUTPUT
1. Standar / Pedoman : belum tersosialisasi ke  Belum semua Puskesmas memasukkan Hasil Pemeriksaan
seluruh Puskesmas data Jemaah dengan HD Kesehatan Haji sesuai
2. Tim Pembina Kesehatan Haji dan Tim  Belum semua Puskesmas memasukkan kategori Jemaah :
Pemeriksa kesehatan masih dibedakan dalam data Jemaah dengan Diabetes Melitus  mandiri :
Surat keputusan Tim Penyelenggara Kesehtaan disertai gangrene 61,19%,
Haji.  Belum semua Puskesmas memasukkan  observasi :
3. Masih banyak tenaga pembinaan kesehatan haji data Jemaah yang mempunyai 36,83%
yg belum terlatih ketergantungan ADL  pengawasan :
4. Sarana Pemeriksaan Kesehatan : Aksesibilitas  Belum semua Puskesmas memiliki data 1,92%
Jemaah menuju Puskesmas untuk melakukan Jemaah yang membutuhkan  tunda : 0,07%.
pemeriksaan ulang masih banyak terkendala penanganan gizi
jarak yg jauh (tidak sesuai domisili)  Belum semua Puskesmas melakukan
5. Jemaah masih beranggapan masih lamaya Test Kebugaran pada Jemaah haji
waktu keberangkatan dengan pemeriksaan  Belum semua puskesmas dapat
sehingga tidak menggap perlu pembinaan mendeteksi Jemaah yang terjangkit
kesehatan. penyakit menular : TBC, HIV (AIDS)
6. Dana Pembinaan Kesehtan Haji :  Masih ditemukan Jemaah hamil diluar
 Belum optimal advokasi ke Pemerintah batasan kriteria
daerah dalam penggunaan dana BOK  Tenaga Petugas belum terlatih untuk
 penggunaan dana BOK masih focus pada memberikan data Jemaah haji dengan
program prioritas MDGIS kasus gangguan jiwa
6. Monitoring Pembinaan kesehatan Jemaah belum
optimal
4 UPAYA PENINGKATAN PEMBINAAN KESEHATAN
HAJI KAB/KOTA TAHUN 2014

KEBIJAKAN

1. Permenkes Pembinaan
Kesehatan Haji
2. Koordinasi Penanggung STRATEGI
jawab Pembinaan
1. pembinaan kesehatan haji
Kesehatan haji LANGKAH KEGIATAN
melalui pelayanan
3. Pengawasan Pembinaan 1. Pendeteksian dini faktor risiko penyakit
kesehatan di Puskesmas
Kesehatan Haji menular dan tidak menular pada Jemaah haji
dan di Rumah Sakit
2. Pembinaan melalui oleh tim penyelenggara kesehatan haji.
Kunjungan Rumah 2. Perawatan Kesehatan masyarakat (home health
3. Pembinaan melalui nursing) dalam pembinaan kesehatan haji
Bimbingan Manasik terhadap masalah/ gangguan kesehatan yang
kesehatan Haji di temukan
4. Pembinaan melalui 3. Pembinaan kesehatan pada Jemaah haji risti
kelompok Sosial kesehatan jiwa yang ditemukan
Kemasyarakatan 4. Pembinaan pelayanan gizi bagi Jemaah haji
5. Pembinaan Kesehatan diutamakan bagi jemaah haji dengan kasus
melalui Kelompok berhubungan dengan peningkatan kesehatan
Terbang gizi.
5. Pembinaan latihan fisik bagi penyiapan
kesehatan dan kebugaran Jemaah haji.
6. Pembinaan preventif promotif kesehatan dalam
rangka meningkatkan status kesehatan Jemaah
haji
7. Pemberdayaan jemaah haji dalam rangka upaya
kesehatan melalui teknik Akupresure mandiri
5 FOKUS PEMBINAAN KESEHATAN JEMAAH
HAJI
• Jemaah haji sehat (termasuk wanita usia subur), fokus pembinaan diutamakan pada promosi dan preventif
kesehatan
Jemaah Haji
Mandiri

• Jemaah haji usia lanjut (>60 tahun)


• Jemaah haji dengan kemampuan tertentu terkait penyakit kronis dan atau penyakit tertentu lainnya.
• Ibu hamil usia kehamilan antara 14 – 26 minggu pada saat masuk embarkasi
Jemaah
• Jemaah haji memiliki minimal salah satu penyakit risiko tinggi contoh : Hipertensi, Diabetes Melitus, Asma,
Observasi dan
pengawasan Bronkhitis/ Emfisema/Efusi Pleura, gangguan jiwa, dan penyakit degeneratif lainnya

• Jemaah penderita penyakit menular tertentu yang tidak boleh terbawa keluar dari Indonesia berdasarkan peraturan
kesehatan yang berlaku.
• Jemaah haji paska stroke.
Jemaah tunda • Ibu hamil usia kehamilan < 12 minggu atau > 26 minggu

KELUARGA
PENDAMPIN
G
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai