Anda di halaman 1dari 29

IDENTIFIKASI POTENSI DAMPAK

PERUBAHAN IKLIM

Perdinan
KEJADIAN CUACA
Kejadian Cuaca

Month Day Hour Minute Second


2000
Fronts
Hurricanes
200 Squall lines
Length (km)

Inertial Waves

20 Sea Breeze
Thunderstorms
Urban Effects
2 Convection
Short Gravity
Waves
0.2

Gambar 1. Rentang waktu dan skala horizontal fenomena cuaca yang berbeda
Sumber: Redrawn dari Delden (1992) berdasarkan pada Orlanski (1975)
FENOMENA IKLIM
Name/Type of Climate Phenomena Reference Frequency
Madden-Julian oscillation, intra-seasonal (MJO or ISO) Madden and Julian (1972) 0.1–0.2
SOI phases based on El Nino–Southern oscillation
Stone et al. (1996) 0.5–7
(ENSO), seasonal to inter-annual
Quasi-biennial oscillation (QBO) Lindesay (1988) 1–2
Antarctic circumpolar wave (ACW), inter-annual White (2000b) 3–5
Latitude of sub-tropical ridge, inter-annual to decadal Pittock (1975) 10–11
Zhang et al. (1997);
Power et al. (1999);
Inter-decadal pacific oscillation (IPO) or decadal pacific 13+
Meinke et al. (2005);
oscillation (DPO) 13–18
Mantua et al. (1997);
Allan (2000)
Multi-decadal rainfall variability Allan (2000) 18–39
Folland et al. (1998) 50–80
Interhemispheric thermal contrast (secular climate signal)
Timmermann et al. (1999);
Climate change (CC) ???
Kumar et al. (1999)

Source: (Meinke and Stone 2005)


SKALA WAKTU DARI KERAGAMAN IKLIM
Sumber : Hales et al., tanpa tahun
Pendek Intermediate Panjang

Gelombang panas/ Keragaman dasawarsa


ENSO Keragaman matahari
Kekeringan/Bajnjir
IOD, dll Sirkuasi bawah laut
Siklon
MJO GRK

Intra-sessional Inter-annual (antar Interdecadal-Antar


(antar musim) tahun) dasawarsa–abad
Perubahan iklim
Berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak
langsung oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkan
perubahan komposisi atmosfir secara global dan selain
itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang
teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan

Sumber:
UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH dan
UNFCCC.
EKSTRIM DAN PERUBAHAN IKLIM
Ekstrim dan Perubahan Iklim
Perubahan iklim menyebabkan perubahan
frekuensi, intensitas, durasi batas spasial, dan
waktu cuaca dan peristiwa iklim ekstrim, dan
dapat mengakibatkan kejadian cuaca dan iklim
yang belum pernah terjadi.
Pengaruh pada
perubahan iklim
ekstrim
IDENTIFIKASI FENOMENA
PERUBAHAN IKLIM
TREN
SUHU
UDARA

Source:
http://www.ipcc.ch/publicat
ions_and_data/ar4/wg1/e
n/fig/figure-ts-6.jpeg
Sumber: IPCC, 2007
PENCAIRAN ES - GREENLAND
Sumber: ACIA, 2004 and CIRES, 2005

1992 2002 2005


PERUBAHAN IKLIM AKIBAT GRK BERSIFAT JANGKA PANJANG, PERUBAHAN
IKLIM YANG TERJADI SAAT INI AKIBAT DARI EMISI GRK MASA LALU, JADI
WALAUPUN DAPAT DIHENTIKAN EMISI, PERUBAHAN IKLIM TETAP TERJADI
Target Suhu Bumi 20C
Konsentrasi CO2 harus stabil pada 450 ppm untuk membatasi
peningkatan global suhu untuk 2°C

Sumber: http://www.washingtonpost.com/sf/national/2015/11/29/carbon/
Sumber: http://www.metoffice.gov.uk/media/pdf/s/e/2degrees-map.pdf
PERUBAHAN KONDISI
IKLIM INDONESIA
Dampak Terhadap Kondisi Iklim Regional
Historical Analysis

Include projection

Source: Perdinan et al. (2016)


Proyeksi Suhu Udara

Sumber: IPCC (2013)


Proyeksi Curah Hujan

Source: IPCC (2013)


POTENSI DAMPAK
PERUBAHAN IKLIM
CGCM3
Multiple simulations for
HadCM3 GFDL each GCM with
CCSM perturbed physics and
varying initial conditions

Model Iklim

Frequency Multiple
Downscaling
Approaches

Skenario Emisi
GRK Projected climate change

Diagram Alir
Penilaian
Dampak Agricultural Hydrology Ecology
Models Models Models
Perubahan Iklim Impact Models Source: Winkler et al.,
Contoh Dampak pada Sektor Utama: Pertanian

Sumber: Perdinan et al. (2016)


Potensi Dampak Kenaikan Suhu Udara
Perubahan temperatur global (relatif terhadap kondisi sebelum industri)
0°C 1°C 2°C 3°C 4°C 5°C
Pangan Menurunnya hasil panen di banyak
daerah, khususnya di negara berkembang
Kemungkinan peningkatan panen Jatuhnya hasil panen
di beberapa daerah yang tinggi di banyak negara maju

Air Penurunan ketersediaan


Pegunungan es kecil Meningkatnya
mulai menghilang - air di banyak daerah, termasuk
persediaan air menipis Mediterania & Afrika bagian Selatan
muka air laut
mengancam kota besar
di beberapa daerah

Ekosistem
Kerusakan Meningkatnya kepunahan jumlah
terumbu karang spesies

Kondisi Cuaca Meningkatnya intensitas badai, kebakaran hutan,


yang Ekstrim kekeringan, banjir, dan gelombang panas
Resiko dari
perubahan besar yang Meningkatnya resiko dampak balik yang berbahaya dan
bersifat mendadak mendadak, perubahan skala besar pada sistem iklim

Source: Stern (2007)


Non Irigated + Non Fertilizer Current 2040 2070
Perubahan
Produktivitas
Yield (t/ha)
<1.50
1.50 - 3.00
Padi
3.00 - 4.50
4.50 - 6.00
• DAS Citarum
6.00 - 7.50
• Varietas IR 64
Irigated + Non Fertilizer

7.50 - 9.00
>9.00
NA
• Simulasi model
tanaman pada
berbagai perlakuan
Non Irigated + Fertilizer

Change (%) Ket: garis hitam menunjukkan


<0
0 - 20
batas kabupaten
20 - 40
40 - 60
60 - 80
80 - 100
Irigated + Fertilizer

> 100

Sumber: diolah oleh Perdinan dan Febrianti (2013)


Perubahan
Non Irigated + Non Fertilizer
Current 2040 2070

Optimum Planting Jadwal Tanam


(Julian Date)
< 200
200 - 225
Optimum Padi
225 - 250
250 - 275
275 - 300
• DAS Citarum
300 - 325
Irigated + Non Fertilizer

> 325
NA
• Varietas IR 64
• Simulasi model
tanaman pada
berbagai perlakuan
Non Irigated + Fertilizer

Changes (days)
< -45 Ket: garis hitam menunjukkan
-45 - -30 batas kabupaten
-30 - 0
0 - 30
30 - 45
45 - 60
> 60
Irigated + Fertilizer

Sumber: diolah oleh Perdinan dan Febrianti (2013)


Evaluasi Suplai - Permintaan

 Perbedaan antara suplai dan permintaan (%)

Suplai beras dan permintaannya untuk kondisi baseline (2010) dan masa depan
(2025) untuk kultivar IR64 dengan menggunakan berbagai strategi pertanaman

Note: Positif berarti surplus dan negatif berarti kekurangan


Pertimbangan Faktor Lain

Rahardjo (2013b) menyebutkan bahwa


tingkat keparahan dampak perubahan
iklim juga diperburuk oleh faktor
antropogenik. penurunan tanah (terkait
dengan eksploitasi air tanah serta
pembangunan kota Jakarta dapat
menambah dampak perubahan iklim
lebih parah. Ancaman ini dapat
menyebabkan kerusakan infrastruktur
di daerah pesisir.

Peta penurunan dari Jakarta 1974-2010.


Sumber: Rahardjo (2013a)
Pertimbangan Faktor Lain
Rositasari et al. (2011) melaporkan bahwa
perairan laut telah menembus sampai beberapa
kilometer di pesisir Cirebon, potensi kerugian
itu diproyeksikan lebih dari 1,2 triliun
rupiah/ha/tahun sebagai kenaikan permukaan
air laut 0,8 meter dapat menyebabkan genangan
tanah yang berdampak negatif pada budidaya
udang, ikan, tambak garam, sawah, dan
pemukiman Rositasari et al. (2011). Penulis
memperkirakan bahwa potensi kerugian atas
dasar wilayah tergenang sebagai konsekuensi
dari banjir pesisir sehingga berdampak buruk
terhadap kehidupan sosial-ekonomi di wilayah
tersebut, khususnya pemukiman (Gambar
6.17).
 
Estimasi Dampak

2010 2030
Daerah rawan banjir
berdasarkan curah
hujan historis dan masa
depan.(A) adalah banjir
daerah rawan menurut
curah hujan historis. (B)
dan (C) yang rawan
banjir untuk periode
2015-2055 Dan 2056-
2095. Sumber :Dasanto
et al. (2013)
 
Tingkat kerentanan Periode Inundasi area (km2)
banjir Ulang [yr]

Estimasi
Historis 2015-2055 2056-2095

Sangat Tinggi <2 0 39.9 21

Dampak
Tinggi 2–5 21 191.65 191.65
Sedang 5 – 10 123.39 205.64 210.77
Rendah 10 – 25 191.65 227.25 227.25
Sangat Rendah > 25 227.25
Bagaimana mengidentifikasi
dampak perubahan iklim di
wilayah anda?

Anda mungkin juga menyukai