Kuliah V
PERTANIAN CERDAS IKLIM
Pertanian masa depan dalam menghadapi dampak perubahan iklim
Oleh:
Tim Pengajar
Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo ARIFIN, MS (Koordinator)
Learning Outcomes
IPCC, 2018
Laju kosentrasi CO2 di atmosfer trendnya selalu meningkat
Akibat aktivitas manusia, emisi antropogenik dari gas gas rumah kaca saat ini tertinggi dalam sejarah.
Perubahan iklim yang terjadi memberikan dampak yang luas terhadap manusia dan alam (IPCC
Synthesis Report 2014).
Besarnya peningkatan suhu tidak sama antar tempat, pemanasan akan terjadi lebih tinggi di darat dari pada
dilaut karena pengaruh perbedaan kapasitas panas antara muka air dan daratan.
suhu panas
Peluang semakin sering terjadi
Kejadian Semakin sedikit
suhu dingin suhu panas ekstrim
semakin sering
terjadi
ISU UTAMA
Thejakartapost.com Masterfile.com
MENGAPA PERUBAHAN IKLIM
MEMPENGARUHI PERTANIAN ?
Perubahan iklim
secara signifikan
menurunkan
produksi pertanian
Proyeksi perubahan produksi pertanian (gandum, jagung, padi, dan kedelai) karena perubahan iklim (kenaikan
suhu > 2°C), menggunakan skenario emisi, wilayah tropis dan temperate, dan untuk yang sudah beradaptasi (biru)
dan tidak beradaptasi (coklat).
Global warming
meningkatkan suhu
permukaan laut dan
menyebabkan acidification
sehingga potensial
penangkapan ikan di
beberapa wilayah menurun
Sumber : IPCC (2016)
CLIMATE SMART AGRICULTURE Pertama kali diperkenalkan oleh FAO pada tahun 2010
Adaptasi
Mitigasi
Peningkatan
Produktivitas &
Pendapatan
Meningkatkan Intensifikasi
Sistem Produksi secara
berkelanjutan untuk
produktivitas
dan pendapatan
Mengurangi emisi GRK
dan meningkatkan
penyerapan (mitigasi)
Climate smart: Tersedianya ICT atau Teknologi Informasi dan Komunikasi IKLIM untuk pengambilan keputusan (pilihan
komoditas, pola tanam, waktu tanam, jumlah dan waktu aplikasi pupuk, pengendalian OPT, waktu dan jumlah pengairan atau irigasi,
waktu panen), untuk prediksi musiman risiko iklim ekstrim dan dibangunnya Early Warning System, tersedianya asuransi pertanian
BERBASIS INDEKS IKLIM (climate index based insurance)
Water smart: pengelolaan air di lahan petani, pengelolaan air wilayah (komunitas petani) , teknologi penangkapan dan
penyimpanan air hujan, teknologi hemat air, PES (pay for ecosystem services).
Carbon smart: konservasi tanah (tampa pengolahan/no-tillage), sistem penggunaan lahan/landuse (agroforestry), integrasi
peternakan dan pertanian, pengelolaan lahan gambut, pupuk organik.
Soil and Land smart: Pengelolaan pemupukan tanah (site-specific), Precision fertilizers, pemanfaatan legume untuk
menangkap nitrogen, cover crop pada perkebunan, perencanaan wilayah, konservasi tanaman hutan pada wilayah rentan longsor, PES.
Protection Smart: Bioherbisida, pengelolaan OPT yang terintegrasi, rotasi tanaman, peringatan dini OPT (based on climate
information system)
Energy smart: energi alternatif (biofuels, HYDROPOWER), mesin pertanian yang hemat energi, pengelolaan tanah yang
minimum (BAHAN BAKAR MINIMUM), pengelolaan sampah pertanian (MENJADI SUMBER ENERGI).
Farmers Smart: Terbentuk Komunitas petani, networking antar petani, sharing teknologi tersedia, bank benih dan bibit
(Penggunaan varietas unggul rendah emisi, tahan kekeringan, tahan salinitas dan tahan genangan), diversifikasi komoditas, informasi
pasar, sumber alternatif mata pencaharian (agri-eco-tourism).
Teknologi Komunikasi Informasi tentang panjang musim hujan, onset
musim hujan, prediksi cuaca harian dan 10
dan Informasi IKLIM harian yang dkomunikasikan kepada petani
akan digunakan untuk pengambilan
keputusan (pilihan komoditas, pola tanam,
waktu tanam, persiapan lahan, jumlah dan
waktu aplikasi pupuk, pengendalian OPT,
waktu dan jumlah pengairan atau irigasi, waktu
panen).
Sangat diperlukan untuk informasi prediksi
musiman risiko iklim ekstrim sebagai Early
Warning System bagi petani,
Prediksi iklim yang tepat dapat dimanfaatkan
untuk proteksi petani melalui tersedianya
asuransi pertanian BERBASIS INDEKS IKLIM.
Soyemi & Bolaji, 2018
( 4 worst years)
𝑅𝑎𝑖𝑛𝑓𝑎𝑙𝑙 − 𝐸𝑥𝑖𝑡
𝑌 = 1− × 𝐼𝑛𝑠𝑢𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒 𝐶𝑜𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒
𝑇𝑟𝑖𝑔𝑔𝑒𝑟 − 𝐸𝑥𝑖𝑡
STRATEGI ADAPTASI
Strategi Adaptasi
Mitigation
Adaptasi dapat mengurangi ancaman tersebut.
Pada dasarnya aktivitas adaptasi serupa dengan aktivitas pembangunan yang bertujuan
mengurangi kerentanan penduduk . Bedanya, adaptasi menekankan pada kerentanan yang
ditimbulkan oleh dampak perubahan iklim saat ini dan di masa depan.
Pertanian Konvensional
PERTANIAN CERDAS IKLIM
• Boros sumberdaya energi
• Tinggi penggunaan pupuk, • Teknologi efisien energi untuk
pestisida dan herbisida pertanian
• Ekspansi lahan pertanian • Meningkatnya efisiensi
• Menipisnya sumberdaya alam penggunaan pupuk dan
• Meningkatnya spesialisasi pemanfaatan pupuk organik
MENUJU • Intensifikasi lahan
pada produksi pertanian
tertentu dan sistem • Restorasi, Konservasi dan
pemasaran pemanfaatan sumberdaya alam
. Kapasitas petani dalam secara berkelanjutan
penanganangan dampak • Meningkatnya diversifikasi
perubahan iklim lemah, • Kapasitas petani tinggi
. Produksi tidak stabil • Produksi dan Income Stabil