TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta dapat:
1. Menjelaskan proyeksi perubahan
iklim dan perkembangan terkini
kebijakan adaptasi perubahan iklim
sektor pertanian.
2. Menerapkan strategi adaptasi
sektor pertanian menghadapi
perubahan iklim dan aksi
pengelolaan sumberdaya iklim dan
air.
1998
2005
1938
1981
APAKAH INI MERUPAKAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM…???
1800
Akibat terjadinya perubahan iklim berupa pemanasan global
PERUBAHAN IKLIM
Pemanasan Global
(Global Warming)
Perubahan Iklim
(Climate Change)
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM 1. Perubahan pola hujan
(Pergeseran Musim)
2. Perubahan pola iklim
N2 O
Pemanasan ekstrim (B/K)
Global CH4
3. Peningkatan suhu udara
CO2 CFC
4. Kenaikan muka air laut
El-Nino/
La-Nina
Pertanian
Perubahan Kehutanan
Iklim
Perkebunan
Peternakan
Gejala terjadinya dampak perubahan iklim
dapat diamati dan dirasakan dengan adanya :
1. Pergantian musim yang tidak bisa diprediksi
2. Hujan badai sering terjadi dimana-mana
3. Sering terjadi angin puting beliung
4. Banjir dan kekeringan terjadi pada waktu yang bersamaan
5. Penyakit mewabah di banyak tempat
6. Terumbu karang memutih
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM PADA PERTANIAN
• Peningkatan Suhu
– Pematangan yang lebih cepat dengan hasil berkurang,
peningkatan hama penyakit
• Perubahan Pola Hujan
– Fluktuasi ketersediaan air yang tajam, peluang meningkatnya
hama penyakit
• Peningkatan Kejadian Iklim Ekstrim
– Semakin sering banjir dan kekeringan
• Peningkatan Permukaan Air Laut
– Kehilangan dan pergeseran areal pertanian
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
Degradasi Sumberdaya Lahan, Iklim dan Air
Cekaman (Banjir/Kering),
Penciutan & degradasi lahan
Kerusakan & penurunan kapasitas infrastruktur pertanian
→ jaringan irigasi
Sistem Produksi :
Ancaman kekeringan & banjir → luas areal tanam &
kegagalan panen,
Penurunan produktivitas, produksi, mutu hasil, efisiensi, dll.
➔ Ancaman bagi Ketahanan Pangan Nasional
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
➔ Sosial & Ekonomi : kesejahteraan petani :
Berdampak runtut & berantai terhadap berbagai aspek &
sub-sektor
Sangat bersinggungan dengan petani kecil (produsen
pangan) & rentan terhadap cekaman kekeringan dan
banjir → kemiskinan
Meningkatnya Peningkatan
Perubahan kejadian iklim suhu udara &
pola hujan ekstrim (banjir & permukaan air
kekeringan) laut Menjelang tahun 2050,
tanpa upaya adaptasi
Pergeseran awal perubahan iklim nasional,
Kerusakan Penciutan lahan
musim dan masa diperkirakan produksi
tanaman pertanian
tanam tanaman pangan strategis
Menurunkan akan menurun
Menurunkan potensi
satu periode masa produktivitas Kerusakan - Padi 20,30- 27,10%
tanam padi tanaman pangan infrastruktur - Jagung 13,60%
pertanian - Kedelai 12,40% ,
Meningkatkan konsumsi air, - Tebu 7,60%
Menurunkan mempercepat pematangan Peningkatan
buah/biji, menurunkan mutu
ketersediaan air hasil, & mendorong
salinitas yang
pada waduk berkembangnya hama merusak tanaman
penyakit tanaman
KEBIJAKAN UMUM SEKTOR PERTANIAN
MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM
Aksi ADAPTASI sebagai upaya “penyelamatan & pengamanan” →
melestarikan dan memantapkan ketahanan pangan, SEBAGAI
PRIORITAS UTAMA
7
Pembangunan Rendah Karbon dan
Berketahanan Iklim
Green Growth
Apa Itu Pembangunan Rendah Karbon?
“Pembangunan Rendah Karbon (PRK) adalah
platform baru pembangunan yang bertujuan untuk
mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan sosial
melalui kegiatan pembangunan beremisi GRK rendah
dan meminimalkan eksploitasi SDA”
1. Strategi antisipasi
➢ Mampu memperkirakan pola hujan dan musim serta
mengembangkan kalender tanam
➢ Memahami tentang hidrologi yaitu perkiraan berapa dan
bagaimana sumberdaya air yang kita miliki ( luas area pertanian
yang akan ditanami )
➢ Infrastuktur harus diperbaiki, pengadaan dan distribusi sarana
pertanian
➢ Lokasi-lokasi dengan resiko iklim lebih kecil, dengan
mengembangkan daerah pertanian baru.
STRATEGI MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM GLOBAL
(SEKTOR PERTANIAN)
2.STRATEGI MITIGASI :
tindakan aktif untuk mencegah/memperlambat
terjadinya perubahan iklim/pemanasan global
→Upaya penurunan emisi GRK dan/atau penyerapan
GRK dengan penerapan teknologi budidaya pertanian
(pengelolaan lahan dan air, varietas)
TEKNOLOGI MITIGASI
3. STRATEGI ADAPTASI :
tindakan penyesuaian kegiatan dan teknologi sesuai
kondisi iklim yang diakibatkan oleh fenomena perubahan
iklim/ pemanasan global
→ Penyesuaian Infrastruktur/Sarana, Tata ruang, Teknologi
Sistem Produksi, Sosek, dll
TEKNOLOGI ADAPTASI
40
PROGRAM & AKSI ADAPTASI
42
PROGRAM ADAPTASI
1. Pengembangan Komunikasi →
➢ Sistem Jaringan Informasi Iklim (SJII),
➢ Sistem Peringatan Dini (SPD) → Sekolah Lapang Iklim (SLIP/SLPTT)
2. Penyiapan beberapa Tool & Pedoman
➢ Permentan NO.47/2006 (Pedum Budidaya Pertanian Pada Lahan
Pegunungan)
➢ Atlas Kelender Tanam (2007-2010)
3. Penyesuaian & pengembangan infra-struktur pertanian (JITUT, JIDES, dll.)
43
STARTEGI DAN
STRATEGI RISET INTERNATIONAL
REKOMENDASI)
& REKOMENDASI
AFRIKA (Bimpong et al., 2011)
• STRATEGI
• Perubahan umur semaian untuk transplanting (penanaman)
• Pengembangan varietas padi aerobik
• Pemanfaatan kerabat liar padi untuk perbaikan ketahanan
terhadap hama dan penyakit
• Kebijakan yang mendukung peningkatan produksi padi
• REKOMENDASI
• Perlu lebih melibatkan ahli Iklim & ahli GIS dalam
pengembangan teknologi padi tahan perubahan iklim Perlu
peningkatan kapasitas penelitian
IRRI (IRRI, 2013)
PERAKITAN VARIETAS PADI TOLERAN TERHADAP BERBAGAI KONDISI EKSTREM AKIBAT
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL
➢ Kekeringan
➢ Kadar garam tinggi
➢ Genangan/rendaman
➢ Suhu ekstrim (tinggi-rendah)
➢ Perubahan pola serangan hama, penyakit, gulma
RISET NASIONAL
BB PADI (Balitbangtan)
• STRATEGI
• Pengembangan VUB padi Amphibi, umur Genjah
• Pengembangan VUB toleran kekeringan
• Pengembangan VUB padi tahan rendaman
• Pengembangan VUB padi Green Super Rice (GSR) → Rice
Consortium
• REKOMENDASI
• Perlu rekayasa pola tanam yang adaptif terhadap DPI dengan
memanfaatkan VUB padi sesuai kondisi spesifik
UNSOED (Totok Agung, 2016)
STRATEGI
• Pengembangan VU padi tahan kekeringan →INPAGO UNSOED-1
• Pengembangan Sistem Tanam Kedelai Superbodi
STRATEGI
•Pengembangan VUB Kedelai tahan Naungan
•Pengembangan VUB Kedelai tahan Genangan
•Pengembangan VUB Kedelai tahan Kekeringan
•Paket Teknologi Budidaya Kedelai adaptif DPI (Budega, Budena, Budeka)
ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DI SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN
Resiko Resiko
Kebanjiran Kekeringan
Resiko
Kebanjiran Resiko
Kekeringan
Resiko
Kekeringan
TEKNOLOGI PENDUKUNG :
1. Pengembangan VUB super genjah, tahan kering dan genangan
2. Teknologi pengelolaan lahan, air dan pupuk/hara
3. PHT
4. Pendekatan/Model PTT / SRI Sumber : BALITKLIMAT BOGOR
ALTERNATIF POLA TANAM DAN INOVASI TEKNOLOGI MENGHADAPI
PERUBAHAN POLA UMUM CURAH HUJAN
Wilayah Utara
(Bagian utara Sumatra
dan Kalimantan)
Mendatang
Sekarang
Nov Apr
Juli
Eksisting Padi III/ Palawija
Padi I Padi II
Inovasi Padi 4/ Palawija Padi 3/ Palawija
Padi I Padi 2
Dukungan PTT/SRI dengan dukungan : VUB Ultra Genjah, pengelolaan lahan, air dan
Teknologi hara/pupuk, PHT & Alisntan
Sumber Model : Boer (2007) , IRI (2007)
Sumber : BALITKLIMAT BOGOR http://www.macaulay.ac.uk (DIOLAH)
ALTERNATIF POLA TANAM DAN INOVASI TEKNOLOGI MENGHADAPAI
PERUBAHAN POLA UMUM CURAH HUJAN
Wilayah Selatan
(Jawa dan Bali)
Mendatang
Sekarang
Rata-rata
Varietas Umur (hari) Potensi hasil
hasil
Inpari 12 99 8.0 6.2
Inpari 13 99 8.0 6.6
Inpari 18 102 9.5 6.7
Inpari 19 104 9.5 6.7
Inpari 20 104 8.8 6.4
VARITAS UNGGUL ADAPTIF:
GEPAK KUNING
Hasil : 2,86 ton/ha
Umur : 73 hari
Biji kecil: 8,25 g/100 biji
Rendemen tahu tinggi
GEPAK IJO
Hasil : 2,68 ton/ha
Umur : 76 hari
Biji kecil : 6,82 g/100 biji
Rendemen tahu tinggi
TEKNIK PEMBERIAN AIR IRIGASI
Prinsip:
Metode ini dipraktekkan mulai tanam s/d seminggu
sebelum tanaman berbunga.
Sawah baru diairi bila kedalaman muka air tanah
mencapai 15 cm
Salah satu metode pengairan berselang yang dapat diukur secara
praktis adalah pengairan basah-kering/Alternate Wetting and Drying (AWD,
pengaturan air di lahan pada kondisi tergenang dan kering secara
bergantian) dapat dihemat sampai 20%.
35
PENGAIRAN BERSELANG
1.BMKG https://www.bmkg.go.id/
2.Pusdatin- Si-Perditan
http://sipetani.pertanian.go.id:8081/siperditan/
3.SI Informasi iklim Balitklimat
https://balitklimat.litbang.pertanian.go.id/
4. SI Kalender Tanam Terpadu https://katam.info/
32
33
Menentukan waktu tanam setiap musim
(MH dan MK)
Pilih aplikasi
Dam parit
Normalisasi saluran
Long storage
20
TEKNOLOGI HEMAT AIR PADA TANAMAN PADI SAWAH
• Padi Sawah Irigasi → Pada jaringan irigasi memadai, padi
bisa ditanam minimal dua kali per tahun
• Peningkatan LTT → pengelolaan air yang tepat pada musim
ke 3 dengan gowah (gogo sawah)
• Padi Sawah Tadah Hujan: Tidak memiliki pasokan air
dan/atau pengaturan air untuk irigasi, rentan kekeringan
dan banjir.
• Teknologi pengejar air → gogo rancah musim pertama dan
sistem culik musim kedua perlu diterapkan
Kekurangan air pada SAWAH IRIGASI umumnya terjadi pada
musim tanam kedua dan musim tanam ketiga (Juli – Sep/Okt);
Lahan yang paling jauh dari pintu-pintu air adalah lahan yang
paling sering kekurangan air
GOGO SAWAH
Sumur Bor
8. Kawolu (Kadalapan) 2/3 Februari 28/29 Februari Musim padi beristirahat, banyak ulat,
banyak penyakit.
9. Kasonga (Kasalapan) 1/2 Maret 26/27 Maret Musim padi berbunga, turaes
(sebangsa serangga) ramai berbunyi.
10. Kadasa (Kasapuluh) 26/27 Maret 19/20 April Musim padi berisi tapi masih
hijau, burung-burung membuat sarang,
tanam palawija di lahan kering.
11. Desta (Kasabelas) 19/20 April 12/13 Mei Masih ada waktu untuk palawija, burung-
burung menyuapi anaknya.
12. Sada (Kaduabelas) 121/13 April- 22/23 Juni. Musim menumpuk jerami,
tanda-tanda udara dingin di pagi hari.
(Wiriadiwangsa, 2005)
KEARIFAN LOKAL
KEUNTUNGAN
Menyimpan air yang berlimpah di musim hujan, Harus mempertimbangkan
sehingga aliran permukaan, erosi dan bahaya jarak dg saluran air
banjir di daerah hilir dapat dikurangi serta
memanfaatkan air di musim kemarau PEMILIHAN LOKASI
EMBUNG
Menunjang pengembangan usahatani dilahan kering
khususnya sub sektor tanaman pangan, perikanan
dan peternakan
1 3 5 7
Cocok dikembangkan pada tanah tekstur
berpasir, menampung air untuk irigasi dalam
TEKNOLOGI SUMUR RENTENG bak penampungan yg terhubung dg bak
penampungan lain melalui pipa dibawah tanah
Sumur renteng pada lahan berpasir Air tanah sebagai sumber sumur renteng
1
Efisiensi air karena irigasi
cukup diberikan pada bak
penampungan utama
2
Resiko kehilangan air selama
pendistribusian dapat
diminimalkan karena irigasi dari
bak penampungan dapat
menjangkau zona perakaran KEUNTUNGAN APLIKASI
tanaman scr langsung TEKNOLOGI SUMUR RENTENG
3
Mengurangi tenaga kerja,
terutama pada saat
pengangkutan air dari sumber
air utama ke lahan
TEKNOLOGI IRIGASI KAPILER • Cocok dikembangkan di daerah
yang memiliki topografi terjal dg
sumber air yang relatif terbatas
PRINSIP
Irigasi Macak-macak
TEKNOLOGI IRIGASI CURAH/ SPRINKLE
Mendistribusikan air dg cara
menyemprotkan air ke udara dan
menjatuhkannya di sekitar
tanaman seperti hujan.
Untuk mendapatkan penyebaran
air yang seragam diperlukan:
1. Pemilihan ukuran nozzle
2. Tekanan operasional
3. Spasing sprinkler
Irigasi Curah/ Sprinkle 4. Laju infiltrasi tanah yang
sesuai
REKOMENDASI PENGGUNAAN:
Irigasi curah dapat digunakanuntuk
TEKNOLOGI IRIGASI CURAH/ SPRINKLE hampir semua tanaman
Cocok pada hampir semua jenis tanah, kecuali
untuk tanah bertekstur liat halus, dimana laju
infiltrasi kurang dari 4 mm per jam
KEUNTUNGAN: Tidak cocok pada kondisi kecepatan angin
>13 km/jam
Kecepatan & arah angin
Biaya tenaga kerja utk berpengaruh terhadap
Efisiensi pemakaian pola penyebaran air
operasi biasanya lebih kecil
air cukup tinggi drpd irigasi permukaan Air irigasi harus cukup
cocok untuk tanah berpasir di mana Pemupukan terlarut, herbisida & bersih bebas dari pasir
laju infiltrasi biasanya cukup tinggi fungisida dapat ilakukan dan kotoran lainnya
Utk lahan dg topografi bergelombang & bersama dg air irigasi
kedalaman tanah (solum) dangkal, tanpa
Investasi awal cukup tinggi
Tidak diperlukan saluran terbuka
diperlukan perataan lahan (land grading) maka tidak banyak lahan yang Diperlukan tenaga
Aliran permukaan dpt dihindari tidak dapat ditanami penggerak di mana
shg memperkecil terjadinya tekanan air berkisar antara
erosi Tidak mengganggu operasi
alat & mesin pertanian 0,5 - 10 kg/cm2
TEKNOLOGI IRIGASI PARIT (FURROW Kebutuhan dosis irigasi
IRRIGATION) & interval pemberian
irigasi harus
mempertimbangkan
karakteristik tekstur
tanah, jenis & tahap
pertumbuhan
tanaman, kedalaman
perakaran, serta
evapotranspirasi
Parit berukuran lebar 35-40cm pada bagian atas dan 15-20cm pada
bagian bawah dengan kedalaman 10-15cm.
Jarak antar parit antara 80-100cm tergantung jarak tanam
1. TAYANGAN VIDIO IMPLEMENTASI DAN TESTIMONI
2. TAYANGAN VIDIO TUTORIAL
a. IRIGASI TETES
b. IRIGASI SPRINGKLE
PENUTUP
1. Belum semua strategi dan program sudah dijadikan kebijakan formal (dalam
proses)
2. Empat Kata Kunci Menghadapi Perubahan Iklim Sektor Pertanian:
➢ Analisis: pemahaman dampak & prediksi
➢ Antisipasi: konsepsi & perencanaan (program)
➢ Inovasi & Penyesuaian (mitigasi & adaptasi) → inovasi budidaya & teknologi,
diversifikasi pertanian
➢ Komunikasi: informasi iklim & inovasi teknologi → pemahaman & kepedulian
3. PR: Bagaimana kita semua bisa berperan aktif …???? (Sekecil apapun yang kita
perbuat akan sangat membantu kelestarian alam dan lingkungan)
TERIMAKASIH