Anda di halaman 1dari 22

Akhmad Faqih dan Perdinan

Institut Pertanian Bogor


2013
*
Definisi IPCC:

Variabilitas iklim didefinisikan sebagai variasi iklim terhadap


kondisi rata-rata dan statistik lainnya (seperti standar deviasi,
terjadinya ekstrem, dll) pada semua skala temporal dan spasial
di luar kejadian cuaca individu.

Variabilitas iklim dapat terjadi karena proses alami yang


bersifat internal dalam sistem iklim (variabilitas internal), atau
karena adanya pengaruh variasi gaya eksternal baik alami
maupun antropogenik (variabilitas eksternal).
*
* Definisi IPCC:
Perubahan pada keadaan iklim yang dapat diidentifikasi (misalnya,
dengan menggunakan uji statistik) oleh adanya perubahan rata-rata
dan/atau variabilitas dari sifat-sifat iklim tsb dan berlangsung dalam
jangka waktu yang panjang, biasanya dasawarsa atau lebih. Perubahan
iklim mungkin karena proses internal alami atau faktor pendorong
eksternal, atau karena perubahan antropogenik terus-menerus dalam
komposisi atmosfer atau penggunaan lahan.

* Definisi UNFCCC:
Perubahan iklim yang disebabkan secara langsung atau tidak langsung
oleh kegiatan manusia yang mengubah komposisi atmosfer global dan di
samping variabilitas iklim alami yang diamati selama periode waktu
tertentu.
UNFCCC membuat perbedaan antara perubahan iklim disebabkan oleh
aktivitas manusia mengubah komposisi atmosfer, dan variabilitas iklim
disebabkan penyebab alami.
*

* Variasi antar tahun (year-to-year * Perubahan jangka panjang yang


variability) terus menerus (long-term
* Dinyatakan dengan anomali atau continues change)
simpangan terhadap nilai rata-rata * Dinyatakan dengan tren jangka
(klimatologi) panjang  tren naik atau turun
*
Sumber : Hales et al., tanpa tahun

Pendek Intermediate Panjang

Gelombang panas/ Keragaman dasawarsa


ENSO Keragaman matahari
Kekeringan/Bajnjir
IOD, dll Sirkulasi bawah laut
Siklon
MJO GRK

Intra-sessional Inter-annual Interdecadal-Antar


(antar musim) (antar tahun) dasawarsa–abad
*

Tren awal masuk dan


akhir musim hujan
*

AMH

MUSIM KEMARAU

AMK

Awal MK cendrung mundur, sementara AMH tidak mengalami perubahan,


sehingga secara umum panjang MH cendrung semakin panjang
Keragaman dan Perubahan Iklim
Untuk memprediksi
perubahan iklim ke depan
akibat pemanasan global
digunakan model iklim
(GCM/RCM)

Banyak model
memprediksi bahwa
Sekarang
Mendatang fenomena ENSO akan
menguat dan meningkat
frekuensinya di masa
depan (Timmermann et al. 1999;
Collins 2000; Cubasch et al. 2001;
Chen et al. 2005; Guilyardi 2005)

>100 mm dalam 2 dasarianl

Agus Des Mei


*Fenomena Iklim
Name/Type of Climate Phenomena Reference Frequency
Madden-Julian oscillation, intra-seasonal (MJO or ISO) Madden and Julian (1972) 0.1–0.2
SOI phases based on El Nino–Southern oscillation
Stone et al. (1996) 0.5–7
(ENSO), seasonal to inter-annual
Quasi-biennial oscillation (QBO) Lindesay (1988) 1–2
Antarctic circumpolar wave (ACW), inter-annual White (2000b) 3–5
Latitude of sub-tropical ridge, inter-annual to decadal Pittock (1975) 10–11
Zhang et al. (1997);
Power et al. (1999);
Inter-decadal pacific oscillation (IPO) or decadal pacific 13+
Meinke et al. (2005);
oscillation (DPO) 13–18
Mantua et al. (1997);
Allan (2000)
Multi-decadal rainfall variability Allan (2000) 18–39
Folland et al. (1998) 50–80
Interhemispheric thermal contrast (secular climate signal)
Timmermann et al. (1999);
Climate change (CC) ???
Kumar et al. (1999)

Source: (Meinke and Stone 2005)


Identifikasi Fenomena
Perubahan Iklim
Trend
Suhu
Udara

Source:
http://www.ipcc.ch/publi
cations_and_data/ar4/wg
1/en/fig/figure-ts-6.jpeg
Sumber: IPCC, 2007
Pencairan Es - Greenland
Sumber: ACIA, 2004 and CIRES, 2005

1992 2002 2005


PERUBAHAN IKLIM AKIBAT GRK BERSIFAT JANGKA PANJANG, PERUBAHAN IKLIM YANG
TERJADI SAAT INI AKIBAT DARI EMISI GRK MASA LALU, JADI WALAUPUN DAPAT
DIHENTIKAN EMISI, PERUBAHAN IKLIM TETAP TERJADI
Source: http://garrylynch.files.wordpress.com/2010/02/climate_change_0218.jpg
Perubahan Kondisi
Iklim Indonesia
*
• penyimpangan dari rataan jangka panjang 1901-2000

Ada kecendrungan
penurunan untuk
periode tertentu dan
sebaliknya pada
periode lainnya

(Sumber: CRU TS3.1; CRU, 2008; Mitchell and Jones, 2005; Diolah oleh Faqih 2013)
*

* Secara umum pola hujan


juga sudah mengalami
perubahan. Berdasarkan
perubahan pola di wilayah
ZOM37 JawaBarat-Awal
MH sedikit mengalami
pergeseran dan tinggi
hujan MH mengalami
peningkatan sebaliknya
hujan MK.
* Naylor dkk (2007)
memprediksikan bahwq
trend ini akan berlanjut
terus sampai 2050, awal
MH akan semakin mundur,
tinggi hujan MH terus
cednrung meningkat dan
hujan MK menurun
*

• 10 kejadian El Nino
terkuat yang terjadi
setelah tahun 1940 an
dengan intensitas
semakin kuat

Sumber:http://www.ncdc.noaa.gov/oa/clima
te/research/1998/enso/10elnino.html Ket: lebar garis menunjukkan durasi
fenomena El Nino, antara 6-18 bulan
*

• Curah hujan rata-rata wilayah


Indonesia menurut lintang
(atas) dan keragaman SML di
pasifik (bawah).
• Terjadi peningkatan intensitas
kejadian iklim ekstrim
PERUBAHAN IKLIM DAN KEJADIAN IKLIM EKSTRIM
Banjir di
Queensland,
Australia (2010)

Banjir Jakarta

Wilayah banjir di
Ayutthaya Province,
Thailand
berdasarkan citra
satelit

“Perubahan iklim dapat


menyebabkan terjadinya
perubahan frekuensi, luasan
wilayah, durasi dan waktu
terjadinya kejadian cuaca dan
iklim ekstrim, dan dapat
menyebabkan terjadinya kejadian
cuaca dan iklim ekstrim yang
belum pernah terjadi
sebelumnya”.
-------------------------
IPCC 2012
*
Email: akhmadfaqih@gmail.com,
perdinan@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai