Anda di halaman 1dari 10

Praktik Bagi Hasil Petani Karet Secara

Mukhabarah Manfaatnya Dalam Menopang


Perekonomian Masyarakat Di Desa Seratus Lapan
Kabupaten Musi Banyuasin

Listin Afriani - 642018012


BAB
Latar I
Belakang
Dari kebiasaan desa Seratus Lapan cara bagi hasilnya 1/2 untuk pemilik kebun
karet dan 1/2 untuk penyadap karet, dan ada juga 2/3 untuk pemilik kebun karet
dan 1/3 untuk penyadap karet, kebiasaan tersebut sudah turun-temurun dari nenek
moyang terdahulu.
Para pemilik pemilik karet sudah bertahun tahun dan hasil yang diperoleh dari
dibagi rata antara pemilik tanah dan penggarap sawah, yang mana pembagian hasil
belum jelas pada awal perjanjian. Selain itu pemilik tanah tidak mengetahui secara
langsung benih benih yang akan ditanam. Sehingga pemilik tanah hanya menerima
hasil bersih dari semua panennya. Sehingga dari pembagian hasil yang seperti diatas
belum diketahui akan untung dan ruginya masing- masing antara pemilik tanah
dan penggarap sawah, dari yang saya ketahui ladang dari pemilik di olah dan diurus
oleh pengarap dan hasil nya di bagi dua yang sering disebut Mukhabarah.
BAB
I
Manfaat
Rumusan Tujuan Penelitian
Masalah Penelitian
1
Bagi Penulis
Bagaimana praktek bagi Untuk mengetahui bagaimana

1
hasil kebun karet di
masyarakat desa Seratus 1 praktik bagi hasil secara
mukhabarah pada petani karet di
Lapan kab. Musi desa Seratus Lapan Kecamatan

2
Banyuasin? Babat Supat Kabupaten Musi Bagi Tempat
Banyuasin. Penelitian

Bagaimana manfaat bagi Untuk mengetahui bagaimana


hasil kebun karet di desa tinjauan ekonomi islam dalam
2 Seratus Lapan Kec.Babat
Supat, Kab. Musi 2 penerapan bagi hasil petani karet
secara mukhabarah di desa 3 Bagi Almamater
Banyuasin? Seratus Lapan Kecamatan Babat
Supat Kabupaten Musi
Banyuasin.
Jenis Penelitian Penelitian Lapangan

Jenis Data Kualitatif


BAB
I
Sumber Data Primer

Teknik Pengumpulan Observasi, Wawancara dan


Data Dokumentasi
BAB Tinjauan Pustaka
II

A. Penelitian Sebelumnya
BAB
B. Landasan II Syarat(Mukhabarah)
Teori • Akad Pekerjaan
Bagi Hasil (Mukhabarah) • Tanaman Yang Dipelihara Hendaknya Jelas
Dan Dapat Diketahui Oleh Kedua Belah
Mukhabarah ialah mengerjakan tanah (orang lain) Pihak
seperti sawah atau ladang dengan imbalan • Waktu Penggarapan Atau Pemeliharaan Harus
sebagian hasilnya (seperdua, sepertiga atau Jelas Batasnya
seperempat). Sedangkan biaya pengerjaan dan • Persentase Pembagian Harus Jelas Dan Pasti
benihnya ditanggung orang yang mengerjakan.

Berakhirnya Akad (Mukhabarah)


Dasar Hukum(Mukhabarah)
Saat jangka waktu yang disepakati berakhir.
Hukum mukhabarah adalah mubah (boleh). Akan tetapi, apabila jangka waktunya sudah
habis, sedangkan hasil pertanian itu belum layak
panen, maka akad itu tidak dibatalkan sampai
Rukun (Mukhabarah) panen dan hasilnya dibagi sesuai dengan
• Objek Mukhabarah kesepakatan bersama di waktu akad.
• Pemilik tanah
• Petani penggarap • Ijab dan kabul
BAB
B. Landasan II
Teori
Manfaat Bagi Hasil Pertaniam dalam
Perekonomian
Hikmah (Mukhabarah)
Dalam diktum menimbang UU Nomor 18
Hikmah lainnya adalah menimbulkan adanya rasa
Tahun 2004 tentang perkebunan dinyatakan
keadilan dan keseimbangan.
bahwa, untuk mewujudkan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat berkeadilan, maka
perkebunan perlu dijamin keberlanjutan serta
Sistem Bagi Hasil dalam Pertanian ditingkatkan fungsi peranannya dan
perkebunan sebagai salah satu bentuk
Menurut Islam pengelolaan sumber daya alam perlu dilakukan
secara terencana, terbuka, profesional dan
1. Bagi Hasil Muzara’ah
bertanggung jawab
2. Bagi Hasil Musaqah
BAB
III
Deskripsi Wilayah
Penelitian

Desa Seratus Lapan merupakan pemekaran dari Desa induk Babat Banyuasin yang terletak di
Kecamatan Babat Supat Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2010. Asal nama Desa Seratus
Lapan tersebut dari ukuran pipa pertamina. Dipimpin oleh Kepala Desa yaitu Bapak Silahudin.
Memiliki luas wilayah seluas 5000 hektar dengan jumlah penduduk mencapai 1614 jiwa.

Dalam keagamaan, penduduk beragama islam 1604 jiwa dan beragama kristen 10 jiwa. Sedangkan
tingkat pendidikan sudah dikatakan baik karena adanya fasilitas sekolah yang memadai di sekitar
desa Seratus lapan.

Potensi sumber daya alam yang dimiliki desa Seratus Lapan adalah lahan pertanian yang terdiri dari
perkebunan dan perdagangan. Terdapat 530 orang bekerja sebagai petani.
BAB
IV
Hasil Penelitian

A. A. Praktik Bagi Hasil Kebun Karet Di Desa


Seratus Lapan Kecamatan Babat Supat
Kabupaten Musi Banyuasin
01
Name of Your
Section
You could enter a subtitle
here if you need it

Anda mungkin juga menyukai