Anda di halaman 1dari 26

Organic Geochemistry Presentation

GEOCHEMISTRY AND ORIGIN OF CRUDE


OILS AND CONDENSATES FROM THE
CENTRAL PERSIAN GULF, OFFSHORE
IRAN
(A.Fathi Mobarakad et al, 2011, University of Leoben, Austria)

Presented by : Endang Maya Sari


(1410245795)

April 16th, 2016


PENDAHULUAN
Pembentukan Minyak
Minyak terbentuk dari sisa tanaman dan hewan yang tumbuh jutaan tahun yang
lalu di lingkungan marine (air). Sebelum dinosourus. Selama bertahun-
tahun sisa-sisa tumbuhan dan hewan tersebut akan ditutupi lapisan lumpur.
Temperatur dan tekanan dari lapisan ini membantu sisa-sisa tersebut berubah
menjadi crude oil.
Petroleum berarti “rock oil” atau “oil from the earth”
Scientific defenition

Minyak dan Gas disebut hidrokarbon


Ladang penghasil minyak
karena senyawanya terdiri dari atom
berbeda secara signifikan
Hidrogen dan carbon. Berdasarkan
memiliki crude oil yang berbeda
campuran molekul HC minyak
berbeda dalam warna, komposisi dan
konsistensi
Kandungan Biomarker minyak bumi dapat memberikan informasi asal
usul bahan organik melalui penelusuran senyawa prekursornya

Biomarker pristana/phitana digunakan sebagai parameter lingkungan


pengendapan material organik dari batuan sumber yang dapat menunjukkan
korelasi minyak antar sumur produksi (Peters and Moldowan,1993)

MethylPenantrenIndex (MPI)
Parameter kematangan kerogen berdasarkan kelimpahan relatif
penanthren dan homolog metilnya

Vitrinite Reflectane Equivalen (VRE)

Indeks kematangan batuan induk dengan pemantulan vitrinit (%Ro)

Indeks Alterasi Thermal (TAI)


Area Studi
o
t
n
i
Tujuan
d
g
e
a
n
s
si
a
tJ
a
b
l
e
u
rr
a
sm
a
i
lg
r
b
a
e
s
ri
d
a
p
sa
a
d
METODA &
SAMPEL
Lokasi Laboratorium geokimia organik , Universitas Leoben, Austria

Sampel

Kondensat Heavy Oil


(Kangan (Sarvak Formation,
Formation, Lower South Pars)
Triassic di South
Pars)

Sampel Minyak lainnya


(Arab Formatin, ladang minyak
Salman, Reshadat, Resalat dan
Bala
METOD
A
Sampel Minyak (40-60 mg)

Diencerkan dengan campuran heksan-diclorometan (80:1)


Disentrifugasi (asphaltan tak larut dipisah)
Fraksi senyawa organik terlarut dipisahkan menjadi senyawa NSO, Hidrokarbon jenuh dan
Aromatis (MPLC Kohnen-Willsch)

Fraksi hidrokarbon dianalisa dengan GC 30 m DB-5MS kolom kapiler silika (tebal film 0.25
mm;0.25 µm) couple dg MS Ion trap Finnigan MAT GCQ

Temperature oven diprogram dari 70 sampai 300 oC pada laju 4oC/min diikuti dengan periode
isothermal 15 menit. Helium sebagai gas pembawa. temperature injector 275 oC. spectrometer
massa range scan dari m/z 50 sampai m/z 650 (0.7 s waktu scan total)

Data diproses dengan finnigan data system

Analisa komposisi isotop karbon n-alkana dan isoprenoid asiklik dilakukan menggunakan
jejak GC ultra melekat pada Delta V-isotop-ratio (ir) MS (Thermoquest, Finnigan). Untuk
kalibrasi, standar CO2 diinjeksikan pada awal dan akhir masing-masing analisa
Parameter geokimia minyak mentah dan kondensat dari
ladang sumur yang berbeda
Untuk masing-masing sampel teranalisis digunakan dalam menentukan
lingkungan pengendapan dan batuan sumber berdasarkan dari perbandingan
rasio tinggi puncak

Pada kondensat proporsi hidrokarbon 20-40%


- Rasip pristan/phytan dibawah indeks 1.0 menunjukkan kondisi anoxic selama proses
diagenesis awal.
- Rasio steran/hopan semua sampel minyak dalam batasan range yang kecil 0.22 menjadi
0.34.
- Intensitas relatif tinggi dark hopan menunjukkan aktivitas mikrobiologi
HASIL &
Kromatogram gas hidrokarbon dari ladang sumur berbeda
DISKUSI

Gas Chromatograms (Total ion current) of saturated hydrocarbon fractions of oil samples
from the south pars (A), Reshadat (B), Resalat (C,E), Salman (D) and Balal (F). N alkana
labelled according to carbon number.Std = standar (deuterated n-tetracosane)
-Pola distribusi n-
alkana menunjukkan
intensitas dalam range
nC21-nC23 dan nC15-
nC19.

- Kromatogram
hidrokarbon jenuh
BM<13 mungkin
sebagian telah hilang
selama penyimpanan
dan persiapan sampel
untuk analisis
biomarker

Gas Chromatograms (Total ion current) of saturated hydrocarbon fractions of oil samples
from the south pars (A), Reshadat (B), Resalat (C,E), Salman (D) and Balal (F). N alkana
labelled according to carbon number.Std = standar (deuterated n-tetracosane)
- Intensitas αβ-hopan C29 dan C30, trisiklik (C21-C23) dan trisiklik terpan (C240)
kelimpahan relatif rendah, intensitas relatif tinggi menunjukkan aktivitas mikrobiologi
- Proporsi relatif turun dark hopan yang diperpanjang
- Proporsi relatif tinggi dark steran C27 dan sedikit rendah pada C29
- Kelimpahan relatif steran C27>C29>C28 merupakan karakteristik dark minyak yang berasal
dari marine shal dan karbonat mesozoic dan sumber material organik dari alga campuran
Gas Chromatogram (total ion current) of aromatic hydrocarbon fraction of samples from South Pars
(A),Reshadat (B), Resalat (C,E),salman (D) and balal (F) oilfield, DBT dibensothiopene;MDBT methyl
dibensothiopene
- Indeks yang tinggi pada
alkilat naftalen (C1-C4)

- kromatogram lain yang


signifikan adalah
dibenzothiopene

- Rasio DBT Vs
Penanthrene 1,7 yang
merupakan euxonic
botton water condition
pada situs deposisi
senyawa organik

Gas Chromatogram (total ion current) of aromatic hydrocarbon fraction of samples from South Pars
(A),Reshadat (B), Resalat (C,E),salman (D) and balal (F) oilfield, DBT dibensothiopene;MDBT methyl
dibensothiopene
- Kondensat dark reservoir south pars dikarakterisasi dengan n alkana- nC27
- Intensitas maks distribusi n alkana pada nC15
- Komposisi hidrokarbon dark aromatis dg BM rendah digunakan untuk mengevaluasi
Penentuan asal batuan sumber

Zona 1a
Mencerminkan
jumlah hirogen
sulfida bebas di
lingkungan Zona 1b
selama proses
diagenesis awal
Zona 3
Zona 2

- Semua plot sampel minyak pada karakteristik area crude oil dihasilkan dari marine marl
atau sedimen lacustrin kaya dengan sulfat dan marine limestone. Sebaliknya kondensat
pada karakteristik area lacustrine atau marine shales.
Rasio Pr/Ph salah satu parameter yang paling umum digunakan
untuk korelasi minyak bumi dan indikator lingkungan pengendapan

Pada diagram
tidak ada
ditunjukkan
daerah south
pars karna tidak
adanya n-alkana
rantai pendek

- Semua plot sampel minyak pada karakteristik area crude oil dihasilkan dari marine marl
atau sedimen lacustrin kaya dengan sulfat dan marine limestone. Sebaliknya kondensat
pada karakteristik area lacustrine atau marine shales.
Komposisi isotop Carbon n-alkana-C25
dan isoprenoid asiklik

- Nilai isotop karbon dari kondensat lebih rendah(negatif) dari minyak dan menurun
dengan meningkatnya jumlah carbon, konsisten dengan pirolisat batuan sumber silurian.
- profil isotop karakteristik ini adalah bacterial reworking biomassa.
- komposisi isotop yang sama dark pristan phitan menunjukkan sumber isoprenoid asiklik
(klorofil) dan mendukung penerapan rasio phytan/phytan sebagai parameter redoks
KESIMPULAN

1 •Studi tentang geokimia organik menunjukkan bahwa crude oil dari ladang minyak Reshadat, Resalat, Balal dan Salman di sector Iran teluk Persia bersal dari batuan sumber marine (limestone, marls) diendapkan dibawah kondisi anoxic

2 •Intensitas relative tinggi dari hopan dan rasio steran/hopan yang rendah mencerminkan kontribusi biomassa mikroba untuk senyawa organic pada batuan sumber. Rasio steran C28/C29 konsisten dengan batuan sumber Upper Jurassic.

3 •Berdasarkan rasio biomarker dan senyawa spesifik komposisi isotop carbon dari hydrocarbon , sumber identik di reservoir Mesozoic di South Pars untuk Heavy oil

4 •Nilai 13C n-alkana rantai pendek dan isoprenoid asiklik konsisten dengan asalnya dari senyawa organic marine.

5 •Kematangan thermal batuan sumber ditentukan dari nilai MP 1 correspond dengan vitrinite reflectan adalah 0.77 dan 0.87 %.
KESIMPULAN
Kondensat

1. •Komposisi hidrokarbon sampel light saturat dan kondensat aromatil berasal dari endapan shaly marine atau lacustrine
dalam lingkungan oxic

2 •Kematangan thermal batuan sumber dari Nilai MPI 1 adalah 1.72 dan 1.75 % (Re)

3 •Karakteristik pristan/n-C17 versus phytan/n-C18 sesuai dengan data yang dipublikasikan dari kondensat sumber-Silurian
dari bagian timur Arab Saudi
THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION

April 16th, 2016

Anda mungkin juga menyukai