Anda di halaman 1dari 20

01

AKUNTANSI
DWININGSIH DESTYARINI (154022113)

C 02 LARA (15421993)

03 MIRNAWATI (154021956)

KELOMPOK 04 Enjoy It! :)

4
1
ASERSI
Dalam Laporan Keuangan
LET’S BEGIN NOW!

3
Insert an image

Asersi (Assertions) adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam komponen


laporan keuangan.
Pernyataan tersebut dapat bersifat implisit atau eksplisit. (ISA 315 Alinea 4)

CONTOH ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN

Di Neraca PT Sumilir 31 Desember 2015 dicantumkan rekening kas sebesar Rp.


23.456.987.300.

PENGERTIAN
PERNYATAAN 01 Bahwa kas tersebut benar-benar ada
pada tanggal 31 Des 2015

EKSPLISIT 02 Bahwa jumlah kas tersebut yang benar


adalah Rp. 23.456.987.300

5
PERNYATAAN 01 Bahwa semua kas yang harus
dilaporkan telah dimasukkan dalam

IMPLISIT 02
jumlah tsb
Bahwa semua kas yang dilaporkan
dimiliki oleh PT Sumilir pada tanggal
31 Desember 2015 tsb

03 Bahwa tidak ada batasan apapun


terhadap penggunaan kas yang
dilaporkan tsb
6
REPRESENTASI
UMUM

7
ASERSI MENGENAI
Pengelompokan transaksi dan
peristiwa dalam periode audit

KLASIFIKASI ASERSI MENGENAI

ASERSI Saldo Akun di akhir periode

ASERSI MENGENAI
Penyajian dan pengungkapan

8
JENIS TRANSAKSI DAN PERIODE AUDIT
 Asersi keterjadian : Transaksi dan peristiwa yang sudah dicatat, memang terjadi dan merupakan transaksi
dan peristiwa dari entitas yang bersangkutan

 Asersi Kelengkapan : Semua transaksi dan peristiwa yang harusnya dicatat, memang sudah dicatat

 Asersi Keakuratan : Angka-angka, jumlah dan data lain yang terkait dengan transaksi dan peristiwa yang
dicatat, sudah dicatat dengan akurat

 Asersi Pisah Batas : Transaksi dan peristiwa dicatat dalam periode akuntansiyang benar
 Asersi Klasifikasi : Transaksi dan peristiwa dicatat dalam akun yang benar

9
SALDO AKUN AKHIR PERIODE
 Asersi Keberadaan : Aset, ekuitas dan kewajiban benar ada
 Asersi Hak dan Kewajiban: Entitas memiliki dan menguasai aset dan utang merupakan kewajiban
enttas
 Asersi Kelengkapan : Semua aset, kewajiban dan ekuitas yang seharusnya dicatat, sudah dicatat
 Asersi Peniaian dan Alokasi : Aset, kewajiban dan ekuitas dicantumkan dalam laporan keuangan
dalam jumlah yang benar dan semua penyesuaian untuk penilaian dan alokasitelah dicatat dengan
benar

10
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
 Asersi Ketersediaan, Hak dan Kewajiban : Transaksi, peristiwa dan hal-hal lain yang sudah diungkapkan
dalam laporan keuangan. Memang terjadi dan berkkaitan dengan entitas yang bersangkutan

 Asersi Kelengkapan : Semua pengungkapan yang seharusnya dicantumkan,memang sudah


dicantumkan dalam laporan keuangan

 Asersi Klasifikasi dan Dapat Dipahami: Informasi keuangan disajikan dan dijelaskan dengan tepat dan
pengungkapan dinyatakan denganjelas

 Asersi Keakuratan dan Penilaian : Informai keuangan dan informasi lainnya diungkapkan dengan
wajar dan dalam jumlah yang benar

11
Insert an image

ASERSI GABUNGAN
ASERSI GABUNGAN JENIS TRANSAKSI SALDO AKUN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
C-COMPLETENESS COMPLETENESS COMPLETENESS COMPLETENESS

E-EXISTENCE OCCURENCE EXISTENCE OCCURENCE

A-ACCURACY & CUT-OFF ACCURACY RIGHT AND OBLIGATION ACCURACY


CUT-OFF RIGHT & OBLIGATIONS
CLASSIFICATION CLASSIFICATION
UNDERSTANDABILITY
V-VALUATION
VALUATION 12
VALUATION & ALLOCATION
Insert an image

ASERSI
DALAM Auditor wajib mengidentifikasi dan menilai risiko
salah saji pada :

AUDITING a)Tingkat laporan keuangan


b)Tingkat asersi untuk jenis transaksi, saldo akun
dan pengungkapan untuk merancang dan
melaksanakan prosedur audit selanjutnya

13
PENILAIAN RISIKO
TINGKAT LAPORAN
KEUANGAN
Cenderung bersifat pervasif dan mencakup semua asersi.
Contohnya kekeliruan pada lengkapnya (completeness) jenis
transaksi dan dapat merambah kekeliruan lain seperti accuracy,
existence dan valution

14
PENILAIAN RISIKO
TINGKAT ASERSI
Berkaitan dengan saldo dari asersi tertentu pada
suatu periode tertentu misalnya dalam tahun buku
bersangkutan dan berkenaan dengan penyajian dan
pengungkapan tertentu dalam laporan keuangan.

15
UNTUK APA AUDITOR
MENGGUNAKAN ASERSI ?

TUJUAN
01 TUJUAN
02 TUJUAN
03
 MENENTUKAN JENIS RISIKO  MENILAI SEBERAPA BESAR  MERANCANG PROSEDUR AUDIT
SALAH SAJI YANG BISA TERJADI KEMUNGKINAN TERJADINYA SELANJUTNYA SEBAGAI
RISIKO SALAH SAJI YANG TANGGAPAN TERHADAP RISIKO
MATERIAL YANG DINILAI

16
APA JENIS RESIKO SALAH
SAJI?
PERTANYAAN 06 PERTANYAAN 01
Apakah jumlah yang benar disajikan dan Apakah aset memang ada? (EXISTENCE)
diungkapkan dalam laporan keuangan? 06 01
(ACCURACY)

PERTANYAAN 05 PERTANYAAN 02
04 02
Apakah transaksi dicatat dalam Apakah entitas memiliki aset tersebut?
periode yang benar? (CUT-OFF) (RIGHT&OBLIGATION)

04 03
PERTANYAAN 04 PERTANYAAN 03
Apakah saldo utang sudah meliputi Apakah saldo persediaan diadjust untuk barang
semua kewajiban pada akhir periode? yang lambat perputarannya dan usang?
(COMPLETENESS) (VALUATION)
17
SEBERAPA BESAR
KEMUNGKINAN TERJADINYA
RISIKO ITU?

RISIKO SALAH SAJI


Kombinasi antara risiko
bawaaan (inherent risk) dan
01
RISIKO BAWAAAN
Auditor menentukan potensi
salah saji yang berkenaan
02
RISIKO
PENGENDALIAN
Auditor menentukan apakah
ada pengendalian intern yang
risiko pengendalian (control dengan asersi yang mana, relevan untuk mencegah dan
risk) kemudian menilai seberapa menekan assessed risk dan
besarnya kemungkinan dampaknya terhadap asersi
terjadinya risiko ini terkait

18
Insert an image

APA PROSEDUR AUDIT SELANJUTNYA?


MERANCANG PROSEDUR AUDIT YANG MENJAWAB ASSESSED
RISKS UNTUK SETIAP ASERSI TERKAIT

19
THANK YOU FOR
WATCHING!
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai