• Peningkatan insiden nefrolitiasis yang berkelanjutan kemungkinan besar disebabkan oleh perubahan
kebiasaan makan (diet tinggi protein, natrium, dan gula) dan gaya hidup (penurunan aktivitas fisik) di
semua negara maju.
• Sekitar 80% dari semua kasus batu ginjal adalah urolitiasis oksalat, yang juga ditandai dengan risiko
kekambuhan tertinggi menyebabkan komplikasi berat dan biaya pengobatan yang tinggi.
• Pada beberapa pasien, kondisi ini tidak berhubungan dengan diet; dalam kasus seperti itu, ada bukti
yang mendukung penggunaan obat yang berhubungan dengan pembentukan batu.
• Menariknya, semakin banyak bukti menunjukkan potensi mikrobioma untuk mengurangi risiko kolik
ginjal.
Kata kunci: metabolisme oksalat; probiotik; batu ginjal
PENDAHULUAN
• Nefrolitiasis ditandai dengan adanya endapan yang tidak larut di saluran kemih, yang
disebut batu, yang menghalangi aliran urin yang semestinya diakibatkan
peningkatan kadar kalsium, asam oksalat, fosfat, urat, dan sistin dalam urin.
Oxalobacter formigenes
Karakteristik Deskripsi
Morfologi Batang
Lactobacillus spp
Karakteristik Deskripsi
Morfologi Batang
Pewarnaan Gram Gram (+)
Alat Gerak Non-motil
Pembentukan Spora Nonspore-forming
Anaerobik / aerobik Fakultatif Anaerob
Katalase Katalase (-)
Lactobacillus dan Pencegahan Batu Ginjal
• Terapi dengan bakteri probiotik ini tidak hanya berkontribusi pada degradasi aktif
oksalat, tetapi juga mengurangi jumlah kejadian inflamasi yang terkait dengan
akumulasi oksalat dengan merangsang produksi sitokin.
• pemberian probiotik Lactiplantabillus plantarum N-1 (LPN1) selama empat minggu
sebelum inisiasi hiperoksaluria, yang diinduksi oleh etilen glikol, menghambat
perkembangan deposit oksalat di ginjal
BIFIDOBACTERI
UM SPP.
Karakteristik Bifidobacterium spp
Bifidobacterium spp
Karakteristik Deskripsi
Pewarnaan Gram Gram (+)
Alat Gerak Non-motil
Pembentukan Spora Nonspore-forming
• Giardina et al. melaporkan bahwa bakteri ini dapat mendegradasi oksalat serta
memodulasi respon imun yang terkait dengan akumulasi oksalat di saluran pencernaan
dengan memodulasi produksi sitokin pro dan anti inflamasi
• Imunomodulasi ini ditemukan berkontribusi pada pengurangan kejadian inflamasi yang
terkait dengan akumulasi oksalat
• B. infantis dapat lebih mudah mengkolonisasi usus pasien yang rentan terhadap
pembentukan batu kemih.
BAKTERI LAIN YANG
BERHUBUNGAN
DENGAN METABOLISME
OKSALAT
• E. faecalis disebut "oksalotrof generalis", karena hanya memanfaatkan oksalat sebagai
sumber karbon tanpa adanya pasokan energi alternatif.
• Hokama dkk. menemukan bahwa E. faecalis, diisolasi dari tinja manusia dalam kondisi
anaerobik, menunjukkan kemampuan degradasi oksalat in vitro.
• Kehadiran gen ini menunjukkan kemampuan E. coli untuk mendegradasi oksalat.
• Sayangnya, penelitian yang dilakukan hingga saat ini belum memastikan bahwa bakteri
E.coli mampu menguraikan oksalat.
B. SUBTILIS DAN L.
PLANTARUM
SEBAGAI
PENDEKATAN
REKOMBINAN
BARU
• Kemampuan untuk mencegah pembentukan batu saluran kemih juga ditunjukkan oleh B.
subtills.
• Al dkk, menggunakan model Drosophila melanogaster dari urolitiasis sebagai platform
skrining throughput tinggi untuk mengevaluasi potensi terapeutik bakteri pendegradasi
oksalat pada nefrolitiasis kalsium oksalat, menemukan bahwa Bacillus subtilis 168
(BS168) adalah kandidat yang menjanjikan untuk pencegahan disbiosis mikrobiota yang
diinduksi oksalat
• BS168 dapat mewakili terapi tambahan baru untuk mengurangi kejadian nefrolitiasis
kalsium oksalat berulang pada pasien berisiko tinggi.
• Solusi lain yang mungkin untuk deposisi oksalat yang berlebihan adalah penggunaan
produk enzim murni yang berasal dari bakteri memungkinkan penggunaan bakteri
patogen manusia untuk produksi enzim yang diinginkan
• Solusi lain untuk masalah degradasi oksalat adalah penggunaan bakteri probiotik
rekombinan.
• Bakteri probiotik yang memiliki kemampuan terbaik untuk menjajah usus harus dipilih, dan
gen yang mengkode enzim pendegradasi oksalat harus dimasukkan ke dalam materi
genetiknya.
KESIMPULAN
Sebagian besar penelitian hingga saat ini berfokus terutama pada O. fomingenes,
01 yang merupakan oksalotrof absolut dengan sensitivitas tinggi terhadap antibiotik
dan kondisi formulasi probiotik, seperti pH rendah dan kondisi oksigen.
Pada pasien dengan urolitiasis, konsentrasi tinggi oksalat di usus secara signifikan
04 membatasi pertumbuhan dan multiplikasi bakteri probiotik