Anda di halaman 1dari 9

Analisis Perbandingan Kinerja

Keuangan Perusahaan Farmasi


Milik BUMN dan Swasta
Dosen Pengampu: Bpk Rizki

Kelompok 1:
• Fitranadya Istiqomah 1961201013
• Covinda Nur’Afra 1961201086
• Jeny Hartono 1961201129
• Deni Agung Saputra 1961201131

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS AHMAD DAHLAN


KARAWACI
2021
Pendahuluan
Globalisasi perekonomian berdampak pada kegiatan ekonomi dan perdagangan diseluruh negara dan keberadaannya menjadi
dilema, karena disatu sisi mampu membuka peluang pasar produk dalam negri ke pasar internasional dan di sisi lain membuka
peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik sehingga mengancam keberlangsungan produk domestik.
Globalisasi ekonomi memiliki dampak terhadap negara yaitu :
 Dampak positif globalisasi adalah dari aspek permodalan yang semakin mudah diperoleh dari investasi luar negeri,
namun jika pemerintah tidak mampu mengelola aliran dana asing maka akan menimbulkan krisis ekonomi karena
runtuhnya nilai mata uang negara. Selain itu dampak positif globalisasi ekonomi adalah dapat memicu kreatifitas dan
kualitas produksi agar tetap ada ditengah persaingan global dengan menghasilkan produk dalam negeri yang
berkualitas.
 Dampak Negatif globalisasi adalah kondisi ekonomi dimana daya saing yang rendah dan ketidakmampuan Indonesia
ditengah persaingan, seperti membanjirnya produk asing yang dapat mengancam keberlangsungan produksi dalam
negeri dan membuat masyarakat indonesia memiliki ketergantungan terhadap impor barang dari luar negeri.
Industri farmasi dituntut harus hi-tech. Produk obat-obatan harus benar-benar memenuhi persyaratan safety, efficacy dan quality.
Artinya industri farmasi dalam negeri perlu menata diri agar penerapan teknologi modern yang memiliki standar internasional dapat
diwujudkan. Pada kenyataannya perusahaan farmasi di Indonesia di kuasai BUMS, ini terlihat dari ikhtisar bebanperusahaan farmasi di
Indonesia dimana PT. Kalbe Farma Tbk, sebagai perusahaan swasta mengungguli perusahaan farmasi milik pemerintah yaitu PT.
Indofarma Tbk dan PT. Kimia Farma Tbk

Agar dapat melihat kinerja keuangan perusahaan farmasi milik pemerintah dan swasta diperlukan analisa laporan keuangan secara times
series maupun cross sectional. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan yang banyak digunakan dari sudut pandang manajerial adalah
rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur return saham adalah ROE (Return On Equity) merupakan
kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan (Bambang Riyanto,
2014). Semakin besar ROE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.
Laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas modal sendiri (ROE) adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal
asing dan pajak perseroan atau income tax.

Selain itu peruhaan juga harus mempertimbangkan dari segi nilai pasar dan manfaat yang diperoleh investor, maka dari itu perusahaan
perlu memperhatikan rasio nilai pasar (Earning Per Share) dan Economic Value Added yang diinginkan pemegang saham. Rasio nilai
pasar (Earning Per Share) adalah laba per lembar saham yang merupakan indikator yang secara ringkas menyajikan kinerja perusahaan
yang dinyatakan dengan laba. Makin tinggi nilai EPS semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham (Darmadji,
2006) Hal ini akan berakibat pada meningkatnya laba sehingga harga saham cenderung naik dan memungkinkan terjadinya kenaikan
return saham.
Kajian Literatur

Menurut Suad Husnan, (2015)


Menurut (Fahmi, 2011) Menurut (Kasmir, 2014) rasio keuangan
menyatakan bahwa rasio
kinerja keuangan adalah merupakan kegiatan membandingkan
profitabilitas dimaksudkan untuk
suatu analisis yang angka-angka yang ada di dalam laporan
mengukur seberapa jauh
dilakukan untuk melihat keuangan dengan cara membagi satu
kemampuan perusahaan
sejauh mana suatu angka dengan angka lainnya.
menghasilkan laba dari
perusahaan telah Sementara menurut (Hanafi dan Halim,
penjualan, dari aset-aset yang
melaksanakan dengan 2014) analisis rasio keuangan merupakan
dimilikinya, atau dari ekuitas
menggunakan aturan- cara lain menyajikan informasi dari laporan
yang dimilikinya. Rasio
aturan pelaksana keuangan keuangan, analisis ini disusun dengan
profitabilitas ini bisa didefinisikan
secara baik dan benar. menggabungkan angka-angka dalam dan
menggunakan proksi ROE.
antara neraca dengan laporan laba rugi.
Menurut Munawir (2014) Menurut Suad Husnan (2015)
Menurut Harahap (2013) menyatakan bahwa EVA
Earning Per Share didapat
menyatakan bahwa Return menunjukan ukuran yang baik
dengan cara membagi jumlah
On Equity merupakan
keuntungan yang tersedia sejauh mana perusahaan telah
rasio yang menunjukan
untuk pemegang saham biasa memberikan tambahan nilai
berapa persen diperoleh
dengan jumlah lembar saham kepada pemilik perusahaan.
laba bersih bila diukur dari
biasa yang beredar. Dengan kata lain apabila
modal pemilik. Sehingga
Sementara itu nilai tambah manajemen memusatkan diri
nilai ROE ini bisa dijadikan pada EVA, maka mereka akan
yang didapatkan investor dari
patokan untuk menilai mengambil keputusan-keputusan
penanaman modalnya bisa
keuntungan yang
diinterpretasikan dengan keuangan yang akan
dihasilkan dari
menggunakan EVA. memberikan tambahan nilai bagi
maksimalisasi
pemilik perusahaan.
penggunaan ekuitas.
Metode Penelitian
Metode Penelitian Teknik Pengumpulan
Metode yang digunakan
Data
Teknik pengumpulan data yang
dalam penelitian ini dilakukan adalah Dokumenter
adalah deskriptif dengan mengambil data kuantitatif
komparatif yaitu suatu yang memiliki skala pengukuran
penelitian yang bersifat rasio, yaitu data yang
membandingkan. 01 02 dipublikasikan oleh perusahaan
sub sektor farmasi dari tahun
2010-2014
Jenis Data Populasi dan Sampel
Jenis data dalam penelitian ini 04 03 Populasi yang digunakan ini adalah
adalah data sekunder yang seluruh perusahaan yang ada di sub
diambil secara time series dan sektor farmasi yang terdaftar di BEI.
cross sectional, dengan sementara Sampel dalam penelitian
menggunakan Sumber data ini menggunakan purposive
yang berasal dari laporan judgement sampling dengan kriteria -
keuangan balance sheet dan kriteria Perusahaan Farmasi yang
income statement tahunan terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) selama periode penelitian yaitu
pada sub sektor Farmasi
untuk periode 2010-2014
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
Kelebihan Metode Komperatif Kelebihan Metode Komperatif

Metode komparatif adalah suatu penelitian yang Kesulitan dalam menentukan faktor penyebab yang relevan secara
layak dalam banyak hal bila metode eksperimental aktual dan tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan suatu hasil,
tapi kombinasi dan interaksi dari berbagai faktor yang berkaitan
tidak memungkinkan untuk dilakukan. Penelitian
dibawah kondisi tertentu untuk mendapatkan hasil yang ditentukan.
komparatif akan menghasilkan informasi yang
bermanfaat mengenai hakikat fenomena : apa Suatu fenomena tidak hanya dihasilkan dari satu penyebab, tetapi
juga dari satu penyebab lain dari kejadian yang lain.Apabila
sesuai dengan apa, dibawah kondisi apa, dalam
hubungan antara dua variabel telah terungkap, penentuan mana
urutan dan pola apa, dan seterusnya. Memperbaiki
penyebab dan mana akibat mungkin sulit.Terdapat fakta bahwa dua
teknik, metode statistik, dan desain dengan atau lebih faktor yang berhubungan tidak harus mempunyai implikasi
pengontrolan fitur-fitur secara parsial, dalam hubungan sebab-akibat.
beberapa tahun belakangan, studi ini lebih banyak
Pengklasifikasian subyek kedalam kelompok dikotomi (seperti
dipertahankan. kelompok berprestasi dan kelompok tidak berprestasi) untuk tujuan
perbandingan, penuh dengan masalah karena kategori ini adalah
samar, berubah-ubah, dan bersifat sementara.

Studi perbandingan dalam suatu situasi yang alamiah tidak


memungkinkan pemilihan subyek penelitian yang terkontrol.
Saran

Para investor harus lebih teliti membaca laporan keuangan perusahaan farmasi
sebagai analisis fundamental dalam menentukan perusahaan mana yang
prospek untuk didanai atau untuk berinvestasi. Investor dapat melihat Laba
bersih atau ekuitas yang diterima perusahaan setiap tahun terjadi kenaikan,
Return on Equity (ROE) berada di level 15% atau lebih, Membayar deviden 30-
40% atau lebih dari laba bersih perusahaan dalam setahun, Hutang yang kecil.
Hal-hal tsb perlu diperhatikan untuk mengetahui risiko yang terkait dengan
investasi modal, apakah modal yang diinvestasikan harus ditambah, dikurangi
atau bahkan menjual sahamnya.

Anda mungkin juga menyukai