Sosiologi adalah sebuah disiplin ilmu yang berusaha untuk mencari tahu
“bagaimana kehidupan sosial bisa terjadi”
Menggunakan cara berpikir sosiologis, sosiolog mencari tahu keteraturan terukur
yang mendasari dan aturan yang tidak terlihat
Imaji sosiologis pertemuan antara histori dan biografi (C Wright Mills)
Sosiolog mengumpulkan keteraturan lewat riset bersifat empiris
RISET DALAM TRADISI ILMU
SOSIAL
Penelitian sosial mengacu pada studi tentang individu dan masyarakat dan sering digunakan untuk
mengidentifikasi pola sosial yang terjadi secara teratur dalam kehidupan sosial. Ini dapat didefinisikan
sebagai pemahaman sistematis tentang fakta atau fenomena sosial melalui pengumpulan dan analisis
data empiris langsung dan dapat diverifikasi
Tujuan riset sosial : penelitian ilmu sosial dapat meningkatkan pemahaman kita tentang realitas
empiris—realitas yang kita temui secara langsung membangun pengetahuan dan menemukan
kebenaran
Tahapan Membangun Riset Ilmu Sosial
Mengidentifikasi ide/topik/fenomena sosial dapat berasal dari
1. Pengalaman personal
2. Literatur
3. Teori
4. Kepentingan pemberi dana
Membaca secara ekstensif untuk menentukan masalah penelitian rumusan masalah, pastikan bahwa
rumusan masalah belum tercakup dalam penelitian terdahulu sebagai upaya memperlihatkan kebaruan temuan
dalam penelitian
Membaca ekstensif untuk mendesain kerangka konseptual dan atau kerangka teoritik, dan membangunnya
sebagai dasar membangun kerangka berpikir sekaligus asumsi / hipotesis menyesuaikan rumusan masalah
Mendesain metode penelitian yang sesuai dengan rumusan masalah dan kerangka teoritik/konseptual sebagai
upaya konkrit peneliti mendapatkan dan menganalisis data dalam rangka menjawab rumusan masalah
Melakukan penelitian di lapang
Melakukan analisis data lapang menggunakan teknik analisis data dan mendialogkan kerangka konseptual dan
atau kerangka teoritik dengan data yang diperoleh
Membangun Argumentasi Riset
Argumentasi riset di pendahuluan adalah fondasi dasar bangunan riset
Paling sulit untuk dilakukan karena melibatkan pembacaan yang ektensif studi terdahulu dan
pengayaan materi yang luas sebagai upaya menemukan secara akademis gap riset, dan
mendialogkan dengan fenomena di lapang (pra-riset baik kuantitatif dan kualitatif menjadi
penting) memastikan bahasan kita belum pernah dilakukan atau melengkapi studi terdahulu
Kebaruan : fokus penelitian, lokasi penelitian, teori/metode
Argumentasi mengarahkan pada rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian dan manfaat
penelitian, teori, metode, data dan pembahasan
Sekali fondasi yang dibangun tidak kuat, maka bangunan atasnya akan mudah dihancurkan
Pemilihan Teori dalam Riset
Teori adalah pernyataan formal tentang aturan yang menjadi dasar subjek studi atau ide-ide yang
disarankan untuk menjelaskan fakta atau peristiwa atau, lebih umum, pendapat atau penjelasan,
dilakukan dengan mengumpulkan fakta yang kompleks dalam waktu lama
Teori digunakan sebagai alat analisis, memprediksi fenomena yang terjadi, menentukan data,
memberikan pemahaman atas fenomena, menentukan metode yang akan digunakan – kuantitatif &
kualitatif
Memilih teori : sesuai dengan rumusan masalah, kuat dalam menjelaskan fenomena yang terjadi &
mudah dalam mengaplikasikannya mengingat riset dilakukan dalam sumberdaya yang terbatas
Dialog Teori dan Data – Metode Riset
Penelitian deduktif—dimulai dengan teori sosial dan kemudian menguji beberapa implikasinya dengan data,
rigid dan sangat terstuktur
- kuantitatif, mengukur fenomena dalam bentuk angka
- generalisasi dan kurang mendalam cocok untuk riset dalam skala besar
- lebih cepat penggalian data dan analisis
Penelitian induktif—pertama mengumpulkan data dan kemudian mengembangkan teori yang menjelaskan
pola dalam data, peneliti bisa bebas mengubah arah penelitian
- kualitatif , memahami fenomena dalam bentuk narasi
- pemahaman karena menggali satu fenomena secara mendalam cocok untuk riset skala kecil
- lebih lama penggalian data dan analisis
Mixed method – menggabungkan deduktif dan induktif
- data angka dan narasi
- kualitatif baru kuantitatif, kuantitatif baru kualitatif
Riset yang Baik
Kesolidan argumentasi penelitian, ketepatan kerangka teoritik/konseptual, ketepatan metode yang
digunakan, analisis yang menjawab rumusan masalah (kuantitatif – membuktikan hipotesis,
kualitatif – membuktikan asumsi apakah sesuai data atau tidak)
Struktur penulisan yang memenuhi kaidah penulisan ilmiah : SPOK, penulisan body note, daftar
pustaka, besar kecil huruf, kutipan, dll.
Struktur bahasa : presisi dan akurasi pemilihan kata, kejelasan struktur kalimat atau paragraf,
koneksi ide dalam dan antar paragraf
Mempertimbangkan ide penelitian dengan waktu dan sumber daya yang kita miliki, peneliti harus
mampu mengukur ketercapaian penelitian dengan konsiderasi waktu, lokasi penelitian, kekuatan
tim, dan pendanaan