Anda di halaman 1dari 81

Manajemen Puskesmas

ENCEP HERMAWAN, SKM, MM

PMK 44 TAHUN 2016


Tahapan kegiatan siklus manajemen Puskesmas (contoh untuk siklus tahun 2019, 2020, dan 2021)

No Tahapan Waktu Pelaksana Pihak Terkait Keluaran


Pelaksanaan
Evaluasi kinerja Puskesmas tahun 2019 Desember 2019 Puskesmas Dinas • Hasil Penilaian Kinerja
1. melalui Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP). kesehatan • Puskesmas tahun 2019
Kab/Kota
2. Persiapan penyusunan Rencana Pelaksanaan Desember 2019 Puskesmas   • Draft RPK tahun 2020.
Kegiatan (RPK) tahun 2020 berdasarkan
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang telah
disetujui dan dibandingkan dengan hasil
kinerja Puskesmas tahun 2019
3. Analisa situasi dan pelaksanaan Survei Mawas Awal Januari Desa/ Pemangku • Hasil analisa situasi
Diri (SMD), Musyawarah Masyarakat Desa 2020 Kelurahan kepentingan Tk. • Hasil SMD dan MMD
(MMD) sebagai bahan penyusunan RUK tahun Desa/ Kelurahan • Usulan kebutuhan pelayanan
2021 dan Rencana lima tahunan periode 2017 s.d kesehatan masyarakat desa/kelurahan
2021, dengan pendekatan Top-Down dan sesuai harapan rasional
Bottom-Up. masyarakat desa/kelurahan

4. Lokakarya Mini (Lokmin) Bulanan Pertama Minggu Kedua Puskesmas   • Kesiapan pelaksanaan kegiatan bulan
Januari 2020 Januari tahun 2020
• Bahan Musrenbangdes tahun
2020
• Draft RUK tahun 2021
• Draft Rencana Lima Tahunan
2017 s.d 2021
5. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa Minggu Desa/Kelur Pemangku • Penyesuaian draft RUK tahun 2021
(Musrenbangdes) keempat ahan kepentingan Tk. dengan hasil Musrenbangdes
Januari 2020 Desa/ Kelurahan • Penyesuaian draft Rencana
No Tahapan Waktu Pelaksana Pihak Terkait Keluaran
Pelaksanaan
          Lima Tahunan 2017 s.d
2021 dengan hasil
Musrenbangdes
Lokmin Bulanan Kedua Awal Minggu pertama Puskesmas   siapan pelaksanaan
Februari 2020 kegiatan bulan Februari
tahun 2020
6.
Bahan Lokmin Triwulan
Pertama
Lokmin Triwulan Pertama Akhir Minggu Puskesmas LS terkait dan Bahan Musrenbangmat
Pertama tokoh bidang kesehatan Tahun 2020
7. Februari 2020 masyarakat di
Kecamatan

Musyawarah Perencanaan Minggu kedua Kecamatan Pemangku • Penyesuaian draft RUK


Februari 2020 kepentingan Tk. tahun 2021 dengan hasil
Pembangunan Kecamatan Musrenbangmat
Kecamatan (Musrenbangmat) • Penyesuaian draft
8. Rencana Lima Tahunan
2017 s.d 2021 dengan
hasil Musrenbangmat

Musyawarah Perencanaan Maret 2020 Kab/Kota Pemangku • Penyesuaian Draft RUK


Pembangunan kepentingan Tk. tahun 2021 dengan hasil
Kabupaten/Kota Kab/kota Musrenbangkab
(Musrenbangkab/kot) • Penyesuaian draft Rencana
9.
Lima Tahunan 2017 s.d 2021
dengan hasil Musrenbangkab
Lokmin Bulanan Pertama
Lokakarya penggalangan tim
Penyusunan RPK
Penanggungjawab program
Pembina desa
Visi misi
Luaran
 Tersusunan RPK Tahunan
 Rpk bulanan
 Kesepakatan pelaksanaan rpk
 Matrik pembagian tugas dan darbin
 Bahan musrenbang des
 Draf RUK Untuk tahun sebelumnya
 Buku cacatan
Lokbul bulanan rutin
 Penyampaian informasi baru
 Evaluasi kegiatan bulan lalu
 Penyampaian rpk bulan berjalan
 Pemantauan kegiatan pkm
 RTM
 Menyelesaikan masalah prioritas
Tugas Pj Program
 Menyiapkan laporan hasil kinerja, analisis masalah,
rancangan tindak lanjut pemecahan masalah
 Bahan usulan kegiatan dari seluruh desa pkm dari desa
untuk keterpaduan program puskesmas
 Rpk bulanan setiap program/kegiatan
 Evaluasi midterm
Ruang lingkup Pedoman Manajemen Puskesmas
meliputi:
A. perencanaan; P1
B. penggerakkan dan pelaksanaan; P2
C. pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja; dan P3

Dukungan dinas kesehatan kabupaten/kota dalam manajemen Puskesmas.


Pembinaan dan pengawasan diarahkan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dan kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal.
Rencana lima tahunan Puskesmas
 Puskesmas dalam:
 1) menyusun rencana 5 (lima) tahunan yang kemudian dirinci kedalam rencana tahunan;
 2) menggerakan pelaksanaan upaya kesehatan secara efesien dan efektif;
 3) melaksanakan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja Puskesmas;
 4) mengelola sumber daya secara efisien dan efektif; dan
 5) menerapkan pola kepemimpinan yang tepat dalam menggerakkan, memotivasi, dan membangun
budaya kerja yang baik serta bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu dan kinerjanya
 Dinas kesehatan kabupaten/kota dalam melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis manajemen
Puskesmas
Tahapan penyusunan Rencana Kerja
 Kepala Puskesmas membentuk Tim Manajemen Puskesmas yang anggotanya terdiri dari Tim Pembina
Wilayah, Tim Pembina Keluarga, Tim Akreditasi Puskesmas, dan Tim Sistem Informasi Puskesmas.
 b. Kepala Puskesmas menjelaskan tentang Pedoman Manajemen Puskesmas kepada tim agar dapat
memahami pedoman tersebut demi keberhasilan penyusunan Rencana Lima Tahunan Puskesmas.
 c. Tim mempelajari:
 (1) Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota, yang merupakan turunan dari Rencana
Lima Tahunan dinas kesehatan provinsi dan Rencana Lima Tahunan Kementerian Kesehatan.
 (2) Standar Pelayanan Minimal tingkat kabupaten/kota.
 (3) Target yang disepakati bersama dinas kesehatan kabupaten/kota, yang menjadi tanggung jawab
Puskesmas.
 (4) Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
 (5) Penguatan Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan Keluarga.
 (6) NSPK lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui oleh tim di dalam penyusunan perencanaan
Puskesmas. ( PPI, Korona Virus, penurunan dan pencegahan Stunting )
Faktor-faktor yang mendukung kemungkinan adanya suatu
perubahan yang signifikan terjadi.
 Faktor yang dapat mendorong perubahan yang signifikan kearah yang lebih baik:
 Penerapan kepemimpinan yang mampu membangun kerja sama dalam tim, mendorong partisipasi
serta mengembangkan kemampuan bekerja profesional yang penuh tanggung jawab (intellectual
happiness
 Kemampuan memanfaatkan data dan informasi, untuk pengambilan keputusan dan melakukan
tindakan tepat dan koreksinya
 Kemampuan untuk melihat hubungan masalah antara satu program dengan program lainnya
 Permasalahan di suatu program bisa saja terjadi akibat/dampak dari program lainnya ( Kerja sama
Tim/team work)
 Dukungan yang diperoleh dari dinas kesehatan kabupaten/kota, dan lintas sektor.
 Ketepatan membuat pemetaan masyarakat untuk mendapat dan memilih mitra masyarakat yang dapat
difungsikan dalam penggerakan peran serta
Faktor yang dapat menyebabkan perubahan signifikan kearah
yang buruk, seperti
a) Kurang mampunya kepala Puskesmas dalam menggerakkan staf untuk menjalankan peran,
tugas dan fungsinya masing-masing.
b) Kurang mampu memanfaatkan data/informasi untuk mengantisipasi risiko, yang dapat
berdampak buruk kesehatan masyarakat.
c) Kurang memperhatikan atau “melalaikan” temuan masalah kesehatan ataupun kesenjangan
pencapaian kinerja dan tidak melakukan tindakan koreksi (corrective action). Hal ini
mengakibatkan sewaktu-waktu dapat terjadi Outbreak/Kejadian Luar Biasa, yang akan
berpengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat.
d) Ketidakmampuan mengatasi kondisi matra sehingga dapat berdampak buruk pada masyarakat.
lokakarya mini bulanan yang pertama
Persiapan:
1) Kepala Puskesmas mempersiapkan:
a) Bahan umpan balik hasil kinerja sekaligus dengan hasil analisanya; PKP
b) Informasi kebijakan baru dan atau program baru yang harus dilaksanakan di
Puskesmas.
c) Tata cara penyusunan RPK tahunan.
d) Tata cara penyusunan Rencana Lima Tahunan dan RUK.
e) Penjabaran uraian peran, tugas dan tanggung jawab dari semua petugas Puskesmas,
berdasarkan hasil analisa beban kerjanya.
lokakarya mini bulanan yang pertama

a) Kepala subbag tata usaha mempersiapkan:


b) Usulan kebutuhan sumber daya yang diperlukan Puskesmas.
c) Surat undangan, dengan kejelasan tempat penyelenggaraan, hari, tanggal dan jam,
serta acara.
d) Tempat pelaksanaan.
e) Alat tulis dan perlengkapan yang dibutuhkan (white board, spidol, kertas lembar
balik, laptop/komputer, proyektor/infocus dan atau bahan lain yang dianggap perlu
untuk pelaksanaan forum).
f) Buku catatan/notulen rapat dinas kesehatan dan rapat lintas sektor kecamatan.
g) Petugas yang bertanggung jawab dalam mengorganisir penyelenggaraan lokakarya
mini.
lokakarya mini bulanan yang pertama
 Proses:
1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika kelompok tentang peran, tanggung jawab dan
kewenangan setiap pegawai Puskesmas;
2) Inventarisasi kegiatan Puskesmas termasuk kegiatan lapangan/daerah binaan;  Analisis beban
kerja tiap pegawai;
3) Pembagian tugas baru termasuk pembagian tanggung jawab daerah binaan (darbin);
4) Penyusunan RPK tahun berjalan berdasarkan RUK yang telah ditetapkan;
5) Penyusunan RPK bulanan berdasarkan RPK tahunan;
6) Penyusunan RUK untuk tahun selanjutnya; dan atau
7) Penyusunan Rencana Lima Tahunan untuk periode selanjutnya;
lokakarya mini bulanan yang pertama
1) Tersusunnya RPK tahunan berdasarkan prinsip keterpaduan dan
kesinambungan;
2) Tersusunnya RPK bulanan;
3) Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan RPK bulanan;
4) Matriks pembagian tugas dan darbin;
5) Bahan Musrenbangdes;
6) Draft RUK untuk tahun selanjutnya;
7) Draft Rencana Lima Tahunan (dalam siklus lima tahunan).
lokakarya mini bulanan yang pertama

 Luaran
a) Rencana tindak lanjut yang berupa RPK bulan berikutnya;
b) Komitmen untuk melaksanakan RPK yang telah disusun;
c) Bahan yang akan disampaikan pada lokakarya mini tribulanan; dan/atau
d) Rekomendasi pertemuan tinjauan manajemen.
Langkah-langkah lokakarya mini bulanan rutin Puskesmas adalah sebagai berikut: a. Persiapan:
1) Kepala Puskesmas mempersiapkan:
a) Umpan balik hasil kinerja bulan lalu dan capaian kumulatif selama bulan berjalan.
b) Informasi kebijakan baru dan atau program baru yang harus dilaksanakan di Puskesmas.
c) Rencana tindakan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja bulan yang akan datang.
d) Bahan Musrenbangcam (khusus untuk lokakarya mini bulan ke dua
Lokbul bulanan rutin
 2) Pelaksana dan penanggungjawab program/kegiatan mempersiapkan:
  Laporan hasil kinerja, analisis masalah dan rancangan tindak lanjut pemecahan masalahnya.
  Bahan untuk pembahasan usulan kesehatan dari seluruh desa/kelurahan dan usulan kegiatan
Puskesmas yang akan dibahas untuk keterpaduannya bersama lintas sektor terkait.
  RPK bulanan setiap program/kegiatan.
 3) Kepala subbag tata usaha mempersiapkan:
  Surat undangan, dengan kejelasan tempat penyelenggaraan, hari, tanggal dan jam, serta acara.
  Tempat pelaksanaan.
  Alat tulis dan perlengkapan yang dibutuhkan (white board, spidol, kertas lembar balik,
laptop/komputer, DnasKabupaenKoa proyektor/infocus dan atau bahan lain yang dianggap perlu untuk
pelaksanaan forum).
  Buku catatan/notulen rapat dinas kesehatan dan rapat lintas sektor kecamatan.
  Petugas yang bertanggung jawab dalam mengorganisir penyelenggaraan lokakarya mini.
 b. Penyelenggaraan:
 1) Masukan:
a) Laporan hasil kegiatan bulan lalu;
b) Rencana awal pelaksanaan program/kegiatan bulan ini;
c) Informasi tentang hasil rapat dikabupaten/kota, informasi tentang hasil rapat
di kecamatan, informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru.
d) Hasil pelaksanaan audit internal dalam rangka pelaksanaan akreditasi, sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh tim audit internal
 2) Proses:
a) Melakukan analisis capaian kinerja bulanan Puskesmas dan hasil pelaksanaan audit internal.
b) Memetakan masalah dan penyebab masalah yang dikaitkan dengan kepatuhan terhadap standar
operasional prosedur yang telah disusun.
c) Menyusun rencana tindak lanjut berupa rencana kerja pemecahan masalah berdasarkan daerah binaan
yang disesuaikan dengan RPK yang ada. Jika tindak lanjut yang diputuskan tidak terakomodir oleh RPK
maka kegiatannya diinventarisir dan dikomunikasikan pada lokakarya tribulanan.
d) Pada periode tengah tahun, dapat dilakukan evaluasi tengah tahun (midterm evaluation) kinerja
Puskesmas dalam 6 (enam) bulan pertama terhadap target yang ditetapkan, dan bila memungkinkan,
RPK semester selanjutnya dapat disesuaikan dengan hasil evaluasi.
e) Pembahasan RUK untuk tahun selanjutnya, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi terkini.
3) Luaran
1) Rencana tindak lanjut yang berupa RPK bulan berikutnya;
2) Komitmen untuk melaksanakan RPK yang telah disusun;
3) Bahan yang akan disampaikan pada lokakarya mini tribulanan;
dan/atau
4) Rekomendasi pertemuan tinjauan manajemen.
lokakarya mini tribulanan yang pertama
 Langkah-langkah lokakarya mini tribulanan yang pertama adalah sebagai berikut:
 a. Masukan
1) Kebijakan program dan konsep baru tentang Puskesmas.
2) Data capaian Puskesmas periode sebelumnya.
3) Kebijakan dan rencana kegiatan dari masing-masing sektor yang berhubungan dengan kesehatan.
4) Dukungan yang diperlukan dari lintas sektor untuk menyelesaikan masalah prioritas kesehatan di
kecamatan.
5) Nama calon anggota tim dari masing-masing sektor berdasarkan pemetaan peran masing-masing
sektor.
Proses
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika kelompok.
2) Menginformasikan dan mengidentifikasi capaian Puskesmas periode sebelumnya berdasarkan
wilayah kerja.
3) Inventarisasi peran dari masing-masing sektor dalam pembangunan kesehatan.
4) Menganalisis dan memutuskan kegiatan berdasarkan masalah dan rencana kegiatan yang sudah
ada di masing-masing sektor.
5) Menganalisis sumber daya masing-masing sektor yang memungkinkan untuk digunakan dalam
tindak lanjut penyelesaian masalah kesehatan.
Lokmin Tribulanan Pertama
 Luaran

1) Rencana kegiatan masing-masing sektor yang terintegrasi.


2) Komitmen bersama untuk menindaklanjuti hasil lokakarya mini
dalam bentuk penandatanganan kesepakatan.
3) Usulan bidang kesehatan yang telah disepakati bersama untuk dibawa
pada tingkat Musrenbang kecamatan.
Lokmin Tribulanan Rutin
 Masukan

1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan dukungan


sektor terkait.
2) Inventarisasi masalah/hambatan dari masing-masing sektor dalam
pelaksanaan program kesehatan.
3) Pemberian informasi baru.
Proses
1) Analisis hambatan dan masalah pelaksanaan program kesehatan.
2) Analisis hambatan dan masalah dukungan dari masingmasing sektor.
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah.
4) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan menyepakati kegiatan
berikutnya.
Luaran
1) Rencana pelaksanaan kegiatan berikutnya.
2) Kesepakatan bersama untuk menjalankan rencana .
Persiapan
 Sebelum lokakarya dilaksanakan, perlu diadakan persiapan yang meliputi:

 Advokasi kepada Camat, agar bersedia untuk:


a) Mempersiapkan tempat untuk penyelenggaraan lokakarya mini.
b) Memimpin lokakarya dengan melakukan koordinasi, komunikasi dan penyampaian informasi
kepada semua sektor yang terlibat.

 Peran sektor terkait :


a) Usulan kontribusi kegiatan masing masing sektor yang mendukung pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan.
b) Menyepakati hasil lokakarya mini.
Peserta
 Peserta Lokakarya mini tribulanan lintas sektor dipimpin oleh Camat, adapun peserta
lokakarya mini tribulanan adalah sebagai berikut:
a) Dinas kesehatan kabupaten/kota.
b) Tim Penggerak PKK kecamatan/distrik.
c) Puskesmas diwilayah kecamatan/distrik.
d) Staf kecamatan, antara lain: sekretaris camat, unit lain yang terkait.
e) Lintas sektor dikecamatan, antara lain: pertanian, agama, pendidikan, BKKBN, sosial
(sesuai dengan lintas sektor yang ada di kecamatan/distrik).
f) Lembaga/organisasi kemasyarakatan, antara lain: Tim Penggerak PKK kecamatan/distrik.
Penilaian Kinerja Puskesmas ( PKP)
 Puskesmas dengan tingkat kinerja baik:
1) Cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil > 91%.
2) Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil ≥ 8,5
 Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup:
1) Cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil 81 - 90%.
2) Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil 5,5 – 8,4
 Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang:
1) Cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil ≤ 80%.
2) Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil < 5,5
Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas
 a. Di tingkat Puskesmas:
 1) Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk melakukan kompilasi hasil pencapaian.
 2) Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan pengumpulan data pencapaian, dengan memperhitungkan cakupan
hasil (output) kegiatan dan mutu.
 3) Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada periode waktu tertentu. Penetapan periode waktu penilaian ini
dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota bersama Puskesmas. Sebagai contoh periode waktu penilaian adalah bulan Januari
sampai dengan bulan Desember.
 4) Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari Sistem Informasi Puskesmas, yang mencakup pencatatan dan pelaporan
kegiatan Puskesmas dan jaringannya; survei lapangan; laporan lintas sektor terkait; dan laporan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya.
 5) Penanggung jawab kegiatan melakukan analisis terhadap hasil yang telah dicapai dibandingkan dengan target yang ditetapkan,
identifikasi kendala/hambatan, mencari penyebab dan latar belakangnya, mengenali faktor-faktor pendukung dan penghambat.
 6) Bersama-sama tim kecil Puskesmas, menyusun rencana pemecahannya dengan mempertimbangkan kecenderungan timbulnya
masalah (ancaman) ataupun kecenderungan untuk perbaikan (peluang).
 7) Dari hasil analisa dan tindak lanjut rencana pemecahannya, dijadikan dasar dalam penyusunan -59- Rencana Usulan Kegiatan
untuk tahun (n+2). n adalah tahun berjalan.
 8) Hasil perhitungan, analisis data dan usulan rencana pemecahannya disampaikan ke dinas kesehatan kabupaten/kota yang
selanjutnya akan diberi umpan balik oleh dinas kesehatan
Di tingkat kabupaten/kota:
 1) Menerima rujukan/konsultasi dari Puskesmas dalam melakukan perhitungan hasil kegiatan,
menganalisis data dan membuat pemecahan masalah.
 2) Memantau dan melakukan pembinaan secara integrasi lintas program sepanjang tahun
pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan urutan prioritas masalah.
 3) Melakukan verifikasi hasil penilaian kinerja Puskesmas dan menetapkan kelompok peringkat
kinerja Puskesmas.
 4) Melakukan verifikasi analisis data dan pemecahan masalah yang telah dibuat Puskesmas dan
mendampingi Puskesmas dalam pembuatan rencana usulan kegiatan. 5) Mengirim umpan balik ke
Puskesmas dalam bentuk penetapan kelompok tingkat kinerja Puskesmas.
 6) Penetapan target dan dukungan sumber daya masingmasing Puskesmas berdasarkan evaluasi
hasil kinerja Puskesmas dan rencana usulan kegiatan tahun depan.
KONSEP MUTU PUSKESMAS

 Peningkatan mutu penyelengaraan pelayanan secara berkesinambungan bertujuan


untuk meningkatkan hasil/output/keluaran
 Memperbaiki kapasitas organisasi secara menyeluruh
 Menurunkan mengendalikan variabelitas dalam proses untuk mencapai
hasil/output/keluaran yg diinginkan secara consisten
 CQI berfokus pada perbaikan proses
 Yang berperan adalah seluruh manajemen dan staf dalam organisasi
P1. Perencanaan

 Adanya penggalangan comitmen manajemen dan semua staf


 Adanya kebijakan mutu puskesmas
 Adanya tim mutu dan uraian tugas tim mutu di puskesmas
 Adanya penyusunan pedoman manual mutu
 Adanya rencana/program kerja peningkatan mutu yang diserta dengan indikator
mutu brdasarkan data hasil asesmen
 Adanya SPA yang dialokasikan berkaitan dengan peningkatan mutu
P2 ( pelaksanaan dan penggerakan)

 Adanya pertemuan tim mutu yang rutin dalam rangka proses pemantauan dan
evalusi indikator mutu
 Adanya identifikasi dan prioritas masalah terkait dengan mutu layanan kesehatan
 Adanya rencana upaya pengendalian dan peningkatan mutu setiap bulan
 terlaksananya pengendalian dan peningkatan mutu setiap bulan
 Adanya rumusan alternatif penyelesaian masalah peningkatan mutu.
P3. pengawasan, pengendalian dan
penilaian kinerja)
 Adanya rapat tinjauan manajemen dan audit internal
 Adanya evaluasi capaian tingkat akses ( seberapa jauh targer sasaran akses bisa
terjangkau dan menjangkau dan tindak lanjutnya
 Adanya hasil pencapaian tingkat upaya ( Capaian UKP/UKM) dan
tindaklanjutnya
 Adanya hasil analisis dan tindaklanjut terhadap capaian indikator mutu
 Terlaksananya prinsif efektip dan efisien dalam upaya tidak terjadinya missed
oportunity dalam pelayanan puskesmas
 Peningkatan kepuasan pelanggan internal
 Peningkatan kepuasan pelanggan external.
Perbaikan mutu berkesinambungan, CQI

Untuk berjalannya peningkatan mutu berkesinambungan perlu


dilaksanakan PDCA
Perencanaan ( Plan)
Merencanakan tujuan dan proses untuk mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan
Identifikasi hasil upaya2 kesehatan dan manajemen puskesmas sesuai dengan standar
indikator dan target, berdasarkan dimensi mutu
Mendeskripsikan upaya2 kesehatan dan manajemen berjalan saat ini
Pengumpulan data dan analisis untuk menetapkan kesenjangan/masalah
Identifikasi akar penyebab masalah dan latarbelakangnya
Identifikasi adanya peluang untuk peningkatan mutu
Mencari dan memilih penyelesaian masalah
Pelaksanaan ( Do)

 Melakukan perencanaan proses yang telah ditetapkan sebelumnya sesegera


mungkin, semakin menunda pekerjaan , semaikin banyak waktu terbuang
 Tim melaksanakan rencana yang telah disusun sebelumnya dan memantau proses
pelaksanaannya
Periksa ( Check )

 Evaluasi terhadap sasaran dan proses serta melaporkan hasil yang sudah dicapai.
 Mengecek kembali apa yang sudah dikerjakan apakah sesuai standar yang ada apa
masih ada kekurangan
 Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran secara sfesifik
 Dalam tahapan ini selalu upayakan sesuatu yang berbeda menuju perbaikan dan
peningkatan mutu ( inovasi)
Aksi ( Action )

 Apabila upaya yang dilakukan berhasil/ sukses maka standarisasikan perubahan


tersebut
 Upayakan langkah-langkah perbaikan/peningkatan secara terus menerus
berkesinambungan
 Bila dinyatakan kurang berhasil harus cari jalan lain, identifikasi ulang atas
masalah atau upaya yang dilaksanakan
P1, P2, P3
P1
Adanya pedoman (manual mutu)
Perencanaan ( Renstra, rencana 5 tahunan RUK, RPK, KAK dan SOP )
P2.
continuitas pelaksanaan lokmin bulanan/tribulanan, umpan balik kinerja/capaian
target, ketepatan akses ( sasaran waktu dan tempat ) pelaksanaan, monitoring
pencapaian target kinerja dan indikator.

P3
adanya audit internal, audit external, RTM, PKP
Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi:
 Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan.
 Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya terhadap standar pelayanan
yang telah ditetapkan.
 Penilaian output pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang diselenggarakan, dimana
masingmasing program/kegiatan mempunyai indikator mutu sendiri yang disebut Standar Mutu
Pelayanan (SMP). Sebagai contoh: Angka Drop Out Pengobatan pada pengobatan TB Paru.
 Penilaian outcome pelayanan antara lain melalui pengukuran tingkat kepuasan pengguna jasa
pelayanan Puskesmas dan pencapaian target indikator outcome pelayanan.
 Selanjutnya dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Puskesmas, Puskesmas wajib diakreditasi
oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri, secara berkala
paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali.
Dukungan dinas kesehatan kabupaten/kota dalam pelaksanaan
manajemen Puskesmas
a) melakukan pembinaan secara terpadu, terintegrasi lintas program, dan berkesinambungan, dengan
menggunakan indikator pembinaan program.
b) meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam proses manajemen Puskesmas.
c) menyelenggarakan pelatihan manajemen Puskesmas.
d) melakukan pengumpulan hasil penilaian kinerja Puskesmas, menganalisis hasil, melakukan evaluasi dan
memberi feedback terhadap hasil Penilaian Kinerja Puskesmas.
e) Bertanggung jawab terhadap penyelesaian masalah kesehatan yang tidak bisa diselesaikan di tingkat
Puskesmas.
f) memberi dukungan sumber daya dalam kelancaran pelaksanaan seluruh proses manajemen di
Puskesmas, sesuai usulan Puskesmas.
g) melakukan advokasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota agar proses perencanaan, pembahasan,
dan persetujuan terhadap rencana usulan kegiatan dapat diselenggarakan tepat waktu, sehingga realisasi
anggaran dapat tepat waktu dan selanjutnya Puskesmas dapat melaksanakan kegiatan sesuai jadwal.
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (BAB I : KMP )

PENETAPAN
STRUKTUR
ORGANISASI
ADA BUKTI PUSKESMAS

TINDAK PEMBINAAN
LANJUT
TERPADU
LOKMIN

DINKE
S KAB
PENDAMPINGAN
FEED BACK
PENYUSUNAN
RPK
KINERJA PKM
( PKP)

PENDAMPINGAN
PENYUSUNAN
RUK
Insiden Keselamatan Pasen
Insiden di Faskes
1. Kondisi Potensial cedera ( KPC) merupakan kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tapi
belum terjadi insiden.
2. Kejadian Nyaris Cedera ( KNC ) merupakan terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasen
3. Kejadian Tidak Cedera ( KTC ) merupakan kejadian yang sudah terpapar, tetapi tidak timbul cedera
4. Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) merupakan insiden yang mengakibatkan cedera pada pasen
Pembentukan tim keselamatan pasen, melaporkan tiap kejadian 2x24 jam, verifikasi dan infestigasi laporan,
menetukan grading membuat analisis RCA , memberikan rekomendasi berdasarkan RCA, melaporkan insiden ke
komite nasional keselamatan pasen ( PMK 11 tahun 2017 )
Jenis SDM
Haturnuhun
Grafik Sarang Laba2/radar
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH
MASALAH
Belum semua ibu Belum semua Belum semua
NO PARAMETER bersalin di faskes penderita memiliki/memakai
hipertensi berobat jamban sehat
teratur

1 TINGKAT URGENSI 3 5 4
MENDESAK ( U )

2 TINGKAT 4 4 3
KESERIUSAN/PENGARUH
NEGATIF ( S )

3 TINGKAT PERKEMBANGAN/ 5 5 3
MASALAH BARU ( G )

JUMLAH NILAI UXSXG 60 100 36


GRAFIK MISSED OPPORTUNITY (analisis Continuum of care)

100
90 83.5
80.1 78
80
71
70 66.8
60 54.3
50 46.6
40
30 24
19.4
20
10
0
KB FE TT2 PN HBO KN2 ASI EXLUSIF VIT A IMUNISASI
CAMPAK
Form SMD
IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
DESA :
KECAMATAN :

NO MASALAH KESEHATAN DARI PUSKESMAS MASALAH KESEHATAN DARI MASYARAKAT

1 Masih ada ibu bersalin di paraji Buang sampah sembarangan

2 Penderita Hipertensi Tidak diperiksa teratur Ibu hamil tidak memiliki administrasi

3 Masih ada balita tidak dibawa ke posyandu merokok di tempat umum

4 penderita batuk tidak diperiksa ke Puskesmas Masih ada posyandu yg belum memiliki gedung

5 bayi bawah 6 bulan tidak asi exlusif sarana Posyandu belum lengkap

6 ODGJ tidak berobat rutin  

7   DATA IKS DESA  

8    
MASALAH KESEHATAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD )
DESA : CIBARANI
KECAMATAN :

NO MASALAH KESEHATAN PRIORITAS

1 Masih ada ibu bersalin di paraji 1


2 Penderita Hipertensi Tidak diperiksa teratur  
3 Masih ada balita tidak dibawa ke posyandu  
4 penderita batuk tidak diperiksa ke Puskesmas 2
5 bayi bawah 6 bulan tidak asi exlusif 3
6 ODGJ tidak berobat rutin 7
7 Buang sampah sembarangan 6
8 Ibu hamil tidak memiliki administrasi  
9 merokok di tempat umum 4
10 Masih ada posyandu yg belum memiliki gedung 5
11 sarana Posyandu belum lengkap 8
     
MASALAH KESEHATAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
DESA : CIBARANI
KECAMATAN :

NO MASALAH KESEHATAN PRIORITAS

1 Masih ada ibu bersalin di paraji 1

2 penderita batuk tidak diperiksa ke Puskesmas 2

3 bayi bawah 6 bulan tidak asi exlusif 3

4 merokok di tempat umum 4

5 Masih ada posyandu yg belum memiliki gedung 5

6 Buang sampah sembarangan 6

7 ODGJ tidak berobat rutin 7

8 sarana Posyandu belum lengkap 8


IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH KESEHATAN MMD
DESA : CIBARANI
KECAMATAN :

Penyebab Masalah PL/Non PL dan


Masalah Kesehatan Prioritas Sasaran Kajian Prilaku Prilaku Saat ini Perilaku yang diharapkan
Lainnya
Sarana Posyandu belum lengkap Primer : Masy sarana belum lengkap posyandu dengan sarana lengkap belum teranggarkan melalui Dana desa

  sekunder : RT/RW, Kader      


  tersier : Kades      
ODGJ tidak berobat rutin Primer : Keluarga penderita Keluarga kurang mendukung Dukungan Keluarga PL: keluarga Kurang memahami
pengobatan
  sekunder : Masy RT/RW, Kader Masih berobat ke orang pintar Berobat rutin ke Puskesmas kepercayaan masy
  tersier : Kades/ kader jiwa kader tidak memfasilitasi pengambilan obat Obat di fasilitasi kader Non PL : belum ada kader jiwa
penderita batuk tidak diperiksa ke Primer : penderita penderita batuk tidak diperiksa dahak Penderita mau memeriksa ke puskesmas ketidak tahuan akan bahaya TBC
Puskesmas
  sekunder : masy RT/RW, Kader masy belum paham tentang TBC masyarakat paham dan mengerti akan  
penyakit TBC
  tersier : Kades      
Buang sampah sembarangan Primer : Keluarga/masy menbuang sampah sembarangan membuang sampah pada tempatnya PL:kebiasaan
  sekunder : RT/RW, Kader     Non PL : belum tersedianya tempat
sampah
  tersier : Kades/ pokja Desa sehat      
Masih ada posyandu yg belum Primer : Masy keberadaan tanah hibah yang tidak ada adanya bantuan dari masyarakat tentang Non PL : belum teranggarkan dari dana
memiliki gedung tanah hibah desa
  sekunder : RT/RW, Kader     Tanah Hibah Susah
  tersier : Kades      
Masih ada ibu bersalin di paraji Primer : Masy kurangnya pengetahuan masyarakat tentang masyarakat paham akan bahaya persalinan PL : Masih bersalin diparaji
  sekunder : RT/RW, Kader bahaya persalinan   Non PL : Belum ada kebijakan
  tersier : Kades      
bayi bawah 6 bulan tidak asi Primer : Masy kurangnya pengetahuan masyarakat tentang ibu mau memberikan ASI eklusif untuk bayi PL : Percaya Sama Kebiasaan orang tua
exlusif sampai
  sekunder : RT/RW, Kader pentingnya ASI eklusif untuk kebutuhan bayi umur 6 bulan Non PL :
  tersier : Kades      
merokok di tempat umum Primer : Masy Masih merokok di tempat umum dan rumah Tidak merokok PL : Ketagihan
  sekunder : RT/RW, Kader     Non PL : Tidak ada larangan merokok
  tersier : Kades      
INSTRUMEN SMD BERDASARKAN PRILAKU PENYEBAB MASALAH KESEHATAN
DESA : CIBARANI
KECAMATAN :

PENYEBAB MASALAH/FAKTOR RESIKO   Rumah 1 Rumah 2 Rumah 3 Rumah 4 Rumah 5 Rumah 6 Rumah 7 Rumah 8 Rumah 9 Rumah 10 JUMLAH

Prilaku :                      
1  Masih ada keluarga yg merokok                      
2  masy belum paham tentang TBC                      
3 Masih berobat ke orang pintar                      
4 kader tidak memfasilitasi pengambilan obat                      
5  penderita batuk tidak diperiksa dahak                      
6  menbuang sampah sembarangan                      
7  Keluarga kurang mendukung                      
8                      
Non Prilaku/Lingkungan                      
1  lingkungan kotor                      
2  sarana air bersih belum ada                      
3                        
4                        
5                        
Faktor Lain Kebijakan Desa                      
1 Kawasan Tanpa Rokok                      
2                        
Potensi yang ada di masyarakat                      
1 Gotong royong jumsih/salasih                      
2 Ada Kelompok Pengajian                      
3 Ada ambulan desa                      
4 Kelompok Olah raga                      
5                        
PEMBAHASAN HASIL SMD DALAM MMD
MASALAH KESEHATAN
SASARAN KAJIAN PRILAKU PRILAKU SAAT INI PERILAKU YANG DIHARAPKAN POTENSI YANG DIMILIKI
PRIORITAS
Sarana Posyandu belum lengkap Primer : Masy sarana belum lengkap posyandu dengan sarana lengkap Swadaya Masyarakat, Dana
Desa
  sekunder : RT/RW, Kader      
  tersier : Kades      
ODGJ tidak berobat rutin Primer : Keluarga penderita Keluarga kurang mendukung Dukungan Keluarga Bidan Desa/ Poskesdes/ Kader
Jiwa
  sekunder : Masy RT/RW, Kader Masih berobat ke orang pintar Berobat rutin ke Puskesmas  
  tersier : Kades/ kader jiwa kader tidak memfasilitasi pengambilan obat Obat di fasilitasi kader  
penderita batuk tidak diperiksa ke Primer : penderita penderita batuk tidak diperiksa dahak Penderita mau memeriksa ke puskesmas Kader/Bidan Desa/Posyandu/
Puskesmas Puskesmas
  sekunder : masy RT/RW, Kader masy belum paham tentang TBC masyarakat paham dan mengerti akan  
penyakit TBC
  tersier : Kades      
Buang sampah sembarangan Primer : Keluarga/masy menbuang sampah sembarangan membuang sampah pada tempatnya gotongroyong Jumsih/salasih/
dana Desa
  sekunder : RT/RW, Kader      
  tersier : Kades/ pokja Desa sehat      
Masih ada posyandu yg belum Primer : Masy keberadaan tanah hibah yang tidak ada adanya bantuan dari masyarakat tentang Swadaya Masyarakat, Dana
memiliki gedung tanah hibah Desa
  sekunder : RT/RW, Kader      
  tersier : Kades      
Masih ada ibu bersalin di paraji Primer : Masy kurangnya pengetahuan masyarakat tentang masyarakat paham akan bahaya Bidan Desa/ Poskesdes/ Kader
persalinan
  sekunder : RT/RW, Kader bahaya persalinan    
  tersier : Kades      
bayi bawah 6 bulan tidak asi exlusif Primer : Masy kurangnya pengetahuan masyarakat tentang ibu mau memberikan ASI eklusif untuk Posyandu/ kader/ bides
bayi sampai
  sekunder : RT/RW, Kader pentingnya ASI eklusif untuk kebutuhan bayi umur 6 bulan  
  tersier : Kades      
merokok di tempat umum Primer : Masy Masih merokok di tempat umum dan rumah Tidak merokok Kebijakan Kepala Desa
  sekunder : RT/RW, Kader      
tersier : Kades
       
FORM PENGORGANISASIAN KEGIATAN MMD
DESA : CIBARANI
KECAMATAN :
WAKTU TEMPAT INDIKATOR
JENIS KEGIATAN TUJUAN SASARAN PENANGGUNG JAWAB PETUGAS YG TERLIBAT SUMBER DANA PELAKSANAAN PELAKSANAAN KEBERHASILAN
kebutuhan sarana Usulan masuk ke
Usulan pemenuhan Posyandu dipenuhi TP PKK Januari minggu musrenbang
Sarana Posyandu dan masuk usulan Kepala Desa Kepala Desa Desa/Tomas/RT/RW/ Swadaya dan Dana pertama / Desa
melalui dana desa musrenbang desa dan Kader Desa Musrenbang Desa desa/sarana
musrenbang kec lengkap

membentuk kader Tersedia petugas Kasi Pemberdayaan Dana Desa/anggaran Jan-20 Terbentuk Posyandu
kesehatan Jiwa kesehatan jiwa Kader/masy Desa Kades/Kader/Tomas Puskesmas Desa Jiwa/Kader Kesehatan
Jiwa
Memantau Minum
Obat/ Memantau Terbentuk Kader
Pelatihan PMO warga penderita Kader/masy Kasi Pemberdayaan Kades/Kader/Tomas Dana Desa/anggaran Feb-20 Desa PMO/Semua
batuk/menganjurkan Desa Puskesmas Penderita Diperiksa
periksa dahak dahak

Jadwal Gerakan
Gerakan Gerakan kebersihan Swadaya dan Dana Jumsih/Salasih/Lingku
Salasih/Jumsih/penye lingkungan secara Masyarakat Kepala Desa / RT/RW Masyarakat Desa 12 Bulan Lingkungan Desa ngan bersih/tersedia
diaan Tong Sampah rutin tiap selasa tong sampah
Gerakan Hibah tanah Tersia tanah
Untuk fasilitas gedung Tersedia
gedung
lahan untuk Masyarakat
posyandu
kasi pembangunan
desa masyarakat / RT/RW Swadaya dan Dana
Desa 12 Bulan desa hibah/gedung
Posyandu posyandu
Pembentukan Kader Gerakan Masy Dana Sehat Desa/
penghubung bumil pendampingan Masyarakat TP PKK Desa Kades/Kader/Tomas Tabulin Jambulin   desa Tidak ada AKI/ AKB
dan bulin Bumil/dan bulin Dasolin

Gerakan Masy dalam Terdapat Spanduk Asi


Kampanye ASI Eklusif meningkatkan Masyarakat TP PKK Desa Kades/Kader/Tomas Swadaya dan Dana 2 kl / tahun desa Ekslusif/ gerakan
persentasi ibu dengan Desa penyuluhan asi
Asi eklusife Ekslusif

Perdes larangan Menurunkan TP PKK Terdapat perdes


merokok di dalam persentasi masy Masyarakat Kepala desa Desa/Tomas/RT/RW/ Swadaya
Desa
dan Dana 12 bulan desa larangan meroko dan
spanduk larangan
rumah dan TTU perokok Kader
merokok
Gerakan periksa PTM                
di Posbindu
PENYUSUNAN RENCANA AKSI KEGIATAN TIAP SEKSI
DESA : CIBARANI
KECAMATAN :

NO UPAYA MENGATASI MASALAH MELALUI PENGORGANISASIAN KEGIATAN


    Ketua : Ketua RW 1
 1 Gerakan Salasih/Jumsih/penyediaan Tong Sampah Anggota : aslani
    Kader ina 
    Kader  Lina
     
     
 2 Gerakan Hibah tanah Untuk fasilitas gedung Posyandu   Ketua : Ketua RW 2
    Anggota : Ipan S
    Kader inah 
    Kader  Jumsinah
     
3 Gerakan periksa PTM di Posbindu   Ketua : Ketua RW 5
    Anggota : Barmawi
    Kader jariah
    Kader  Masnah
     
     
     
     
 
dst   
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     

Anda mungkin juga menyukai