Anda di halaman 1dari 50

FUNGSI SISTEM PENGISIAN

Mengisi baterai Suplay energi


listrik
Energi listrik berkurang untuk
saat digunakan untuk mengoperasikan
starter mesin sistem kelistrikan
kendaraan saat
kendaraan
beroperasi
Generator DC Regulator
Macam Mekanik
Sistem
Pengisian
Generator AC
IC Regulator
(Alternator)
2
SISTEM PENGISIAN DENGAN IC
REGULATOR
Relay Lampu CHG
IC Regulator Kontak

Alternator
Rotor
Stator
Diode
Sikat
Fuse

Fuseblelink

Baterai
3
Klik nama bagian untuk melihat detailnya
FUSE ( SEKRING)
Fungsi Fuse = Sebagai alat pengaman rangkaian dari arus
berlebihan akibat hubung pendek maupun
beban berlebihan

MACAM FUSE

Pada Saat ini


type blade yang
paling banyak
CartridgeType
Blade Type Fuse digunakan.
Fuse 4
KOTAK SEKRING (FUSE BOX)

Fuse
Fuseblelink Baterai

Relay
5
Tutup Kotak Sekring

Pada tutup kotak sekring dapat kita ketahui lay-


out dan identifikasi spesifikasi sekring (fuse),
fuseblelink dan relay
6
FUSEBLELINK
Fungsi Fuse = Sebagai alat pengaman sekelompok rangkaian
dari arus berlebihan akibat hubung pendek
maupun beban berlebihan

Kabel

Blade Type
Fuseblelink

7
Lokasi Pemasangan Fusiblelinks

Fuseblelink
Lokasi Fuseblelink
Di dekat terminal baterai

Fuseblelink

Lokasi Fuseblelink
Di kotak sekring

8
FUNGSI BATERAI PADA
KENDARAAN
Saat Mesin Mati
untuk mensuplay listrik Saat Starter Mesin
lampu dan Accessories
untuk mensuplay listrik motor
Starter
Saat Mesin Hidup
untuk mensuplay listrik
kendaraan

9
LOKASI BATERAI PADA
KENDARAAN
Terminal (+) Indikator Elektrolit
Terminal (-)

Merk Baterai

Spesifikasi
Baterai Kotak Fuse

Klem baterai

10
BAGIAN – BAGIAN BATERAI

1. Sumbat
Ventilasi
2. Post Terminal
3. Konektor Sel
4. Sel Baterai
5. Plat Baterai
6. Elektrolit
7. Saparator
8. Kotak Baterai

9. Pemisah antar
sel
10. Tutup Kotak

11
PERIKSA BAGIAN BATERAI

1. Isolator terkupas
2. Klem kendor
3. Terminal korosi
dan kendor
4. Elektrolit kurang
5. Kotak baterai retak
dan bocor

Atasi
kerusakan
yang terjadi
12
PERIKSA TERMINAL BATERAI
Periksa terminal dan sambungan kabel
baterai dari kemungkinan kotor, kendor,
berkarat, korosi dan terbakar
Fuseblelink

Mur
pengikat

Terminal
kabel baterai

Mur
pengikat Post Baterai Klem terminal
13
Memeriksa Elektrolit
Baterai
1. Lepas terminal baterai negatif
2. Lepas sumbat baterai dan
tempatkan dalam wadah agar
tidak tercecer
3. Masukkan thermometer pada
lubang baterai
4. Masukkan ujung hydrometer ke
dalam lubang baterai
5. Pompa hidromenter sampai
elektrolit masuk ke dalam
hydrometer dan pemberat
terangkat

6. Tanpa mengangkat hydrometer baca berat jenis elektrolit baterai


dan baca temperature elektrolit baterai
7. Catat hasil pembacaan, lakukan hal yang sama untuk sel baterai
yang lain

14
Membaca dan Mengkonversi
Hasilnya
Cara Membaca
Lihat permukaan elektrolit pada
hydrometer pada posisi datar,
baca besar BJ yang tercantum
pada pelampung

Korelasi BJ dengan kapasitas


Rumus untuk
mengkonversi berat jenis

S 20 ºC= St + 0,0007 x (t - 20)

S 20 ºC = berat jenis pada temperature 20 ºC


St = Nilai pengukuran berat jenis
t = Temperatur elektrolit saat pengukuran
15
FUNGSI:

1. Merubah
energi gerak
dari mesin
menjadi energi
listrik
2. Mensuplay
kebutuhan
listrik selama
kendaraan
beroperasi
3. Mengisi listrik
pada baterai
16
17
2 1 Stator
2 IC Regulator
11
3 3 Sikat
4 Slip Ring
4 5 Diode

9 6 Rotor
5 7 Kipas
8 Bearing
6
9 Pully

8 7
18
1 IC Regulator

2 Sikat Karbon

Diode Rectifier
3

4 Slip Ring

19
Fungsi:
Sebagai penghantar yang dipotong oleh medan
magnet sehingga menghasilkan listrik

Listrik yang
dihasilkan
merupakan listrik
arus bolak-balik
(AC) 3 phase,
untuk merubah
listrik AC menjadi
arus searah (DC)
digunakan diode.
20
UjungL Terminal N
ilitan

Lilitan 3 phase
21
Model WYE atau Bintang

Ciri-Ciri:
Terdapat 4 ujung sambungan
lilitan, yaitu: Netral merupakan
gabungan unjung lilitan, dan 3
ujung lilitan lain ke diode

Kelebihan:
Mampu menghasilkan
tegangan tinggi pada
putaran rendah

22
Model Delta atau Segitiga

Ciri-ciri:
Mempunyai 3 ujung
sambungan lilitan

Kelebihan:
Membangkitkan arus yang
besar pada putaran
rendah

23
Prinsip:
Membuat lilitan pada rotor, bila lilitan dialiri arus maka
rotor menjadi magnet, besar kemagnetan tergantung
dari besar arus yang mengalir dan panjang lilitan.

24
PUTARAN RENDAH - MENENGAH
Alternator
menghasilkan listrik

Lampu
Lampu
Menyala
Mati

Magnet kuat

ON
Relay OFF

25
Prinsip:

Membuat lilitan pada rotor, bila lilitan dialiri arus maka


rotor menjadi magnet, besar kemagnetan tergantung
dari besar arus yang mengalir dan panjang lilitan.

26
27
Kipas
Pendingin Rumah
Alternator

Ujung
Lilitan
Stator

28
SIKAT KARBON
Fungsi:
Sikat
Menyalurkan arus listrik dari
baterai ke lilitan rotor dan
lilitan rotor ke massa melalui
slip ring.

Agar sikat selalu


bersentuhan dengan slip
ring maka sikat didorong
oleh pegas

Karena slip ring berputar dan


sikat posisi diam maka akan
terjadi gesekan dan sikat akan
aus

29
BAGIAN-BAGIAN SIKAT KARBON
Sikat Negatip
Sikat Positip

Dudukan rumah sikat

Rumah sikat

Terminal Massa

30
Fungsi: Kontruksi di Alternator
1. Merubah arus AC
menjadi DC
2. Mencegah arus dari
baterai ke Stator Coil

Kontruksi

31
1 IC Regulator

2 Sikat Karbon

Diode Rectifier
3

4 Slip Ring

32
33
34
Fungsi :
Mengatur arus dan tegangan yang dihasilkan alternator

Kelebihan:
Arus dan tegangan pengisian lebih stabil, meskipun
terjadi fluktuasi putaran mesin dan beban sangat
tinggi.
Ukuran lebih kecil dan pemasangan lebih sederhana
yaitu menjadi
Konsep Kerja: satu dengan alternator
Mengatur kemagnetan pada kuku-kuku rotor dengan
cara mengatur besar arus yang mengalir.
Melakukan pemutusan arus yang mengalir melalui rotor
coil, dengan memanfaatkan transistor sebagai saklar
elektronik dan Zener diode sebagai sensor tegangan.
35
2 3
1. Kisi Pendingin
1
2. Terminal S
3. Terminal L
4. Terminal IG
4
5. Terminal B
6. Terminal F
7. Terminal P
6
8. Terminal
7 5 Massa 36
8
Magnet
ON

Amati
Aliranya
tanta
menekan
tombol

37
ZD ON
Magnet lemah
OFF

Amati ON
Aliranya
tanta
menekan
tombol

38
Sikat
IC Regulator

Terminal B

Diode
Rectifier

Diode Rectifier
dengan Stator Coil
39
RANGKAIAN SISTEM PENGISIAN
IC REGULATOR TYPE M ALTERNATOR

• Terminal B alternator ke (+) Baterai


• Terminal IG alternator ke IG kontak
• Terminal S alternator ke (+) baterai
• Terminal L alternator ke Lampu CHG
40
RANGKAIAN SISTEM PENGISIAN IC REGULATOR
DENGAN TERMINAL B, S DAN L

41
RANGKAIAN SISTEM PENGISIAN IC REGULATOR DG TERMINAL B,
IG DAN L MENGGUNAKAN RELAY

42
RANGKAIAN SISTEM PENGISIAN IC REGULATOR DG TERMINAL B,
IG, S DAN L MENGGUNAKAN RELAY

43
Ada Magnet
Tr1 ON

44
Ada Magnet
Tr1 ON

45
Magnet lemah

OFF
ON
ON

46
Magnet lemah

OFF
ON
ON

47
KUNCI KONTAK ON MESIN MATI

Lampu
Menyala

Ada magnet kecil

ON
Relay ON

48
PUTARAN RENDAH - MENENGAH
Alternator
menghasilkan listrik

Lampu
Lampu
Menyala
Mati

Magnet kuat

ON
Relay OFF

49
PUTARAN MENENGAH-TINGGI

Magnet lemah

OFF ON Zener
ON

50

Anda mungkin juga menyukai