Anda di halaman 1dari 6

MEKOTEK

NAMA KELOMPOK:
• I WAYAN BAGUS WIDIA KUSUMA (27) ( XRPL2)
• PUTU ARTHA WIGUNA (37) (XRPL2)
APA ITU MEKOTEK?
Mekotek sendiri diambil dari kata tek-tek yang merupakan bunyi kayu
yang diadu satu sama lain sehingga menimbulkan bunyi. Perayaan
upacara Mekotek selalu dilakukan oleh warga Desa Munggu,
Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, pada setiap Hari Raya
Kuningan. Selain sebagai simbol kemenangan, Mekotek juga
merupakan upaya untuk menolak bala yang pernah menimpa desa
puluhan tahun lalu. Mekotek ini bertujuan untuk memohon
keselamatan. Upacara yang juga di kenal dengan istilah ngerebek.
Mekotek ini adalah warisan leluhur, adat budaya dan tradisi yang secara
turun temurun terus dilakukan umat Hindu di Bali.
SEJARAH MEKOTEK
Sejarah Mekotek Pada mulanya, Mekotek dilakukan untuk menyambut
prajurit Kerajaan Mengwi yang menang saat melawan Kerajaan Blambangan
di Jawa. Pada masa pemerintahan Belanda tahun 1915, Mekotek pernah
dihentikan. Sebab, Belanda khawatir kalau terjadi pemberontakan. Pada
zaman dahulu, tradisi Mekotek dilaksanakan dengan menggunakan besi untuk
membakar semangat juang ke medan perang atau dari medan perang.
Ternyata, banyak peserta yang terluka, maka tombak dari besi yang biasa
digunakan dalam upacara Mekotek diganti dengan tongkat dari kayu pulet
yang sudah dikupas kulitnya. Ukurannya berkisar 2 - 3,5 meter.
TATA CARA MEKOTEK
Mekotek dilaksanakan setiap 6 bulan sekali atau 210 hari (berdasarkan kalender Hindu) pada Sabtu Kliwon. Upacara ini
dilakukan tepat pada Hari Raya KuninganSelama pelaksanan upacara, peserta wajib mengenakan pakaian adat madya,
yaitu kancut dan udeng batik. Peserta berkumpul di Pura Dalem Munggu untuk melaksanakan persembahyangan serta
ucapan terima kasih atas hasil perkebunan. Selesai sembahyang, peserta akan melakukan pawai menuju sumber air di
kampung Munggu. Pawai diikuti oleh 2.000 peserta. Mereka merupakan panduduk Munggu yang terdiri dari 15 banjar
yang berusia 12 sampai 60 tahun. Pada saat pawai, para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 50 orang. Di setiap pertigaan yang dilewati, masing-masing kelompok akan membuat bentuk segi tiga dengan
menggabungkan kayu-kayu membentukkerucut. Lalu, mereka akan berputar dan berjingkrak dengan iringan gamelan.
Sesorang yang mempunyai nyali sekaligus memiliki kaul akan mendaki ke puncak kerucut. Ia melakukan atraksi berupa
mengangkat tongkat atau berdiri dengan mengepalkan tangan. Ia juga berteriak sambil memberikan komando
menabrakkan pada kelompok lain yang tengah mendirikan tumpukkan kayu. Sampai di sumber air, semua perangkat
upacara yang dibawa dari Pura Dalem diberi tirta suci untuk dibersihkan. Pulangnya, peserta kembali melakukan pawai ke
Pura Dalem untuk menyimpan semua perkakas yang digunakan untuk berkeliling tadi.
CONTOH PELAKSANAAN MEKOTEK
SEKIAN DARI KELOMPOK KAMI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai