0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut merangkum desain sistem pengolahan air limbah secara fisika-biologi yang terdiri dari tahapan pendahuluan seperti oil trap, septik tank, dan tangki penangkap busa, dilanjutkan dengan proses homogenisasi di tangki equalisasi, pengolahan anaerob dan aerob di biofilter menggunakan media sarang tawon, hingga tahap akhir disinfeksi menggunakan klorin.
Dokumen tersebut merangkum desain sistem pengolahan air limbah secara fisika-biologi yang terdiri dari tahapan pendahuluan seperti oil trap, septik tank, dan tangki penangkap busa, dilanjutkan dengan proses homogenisasi di tangki equalisasi, pengolahan anaerob dan aerob di biofilter menggunakan media sarang tawon, hingga tahap akhir disinfeksi menggunakan klorin.
Dokumen tersebut merangkum desain sistem pengolahan air limbah secara fisika-biologi yang terdiri dari tahapan pendahuluan seperti oil trap, septik tank, dan tangki penangkap busa, dilanjutkan dengan proses homogenisasi di tangki equalisasi, pengolahan anaerob dan aerob di biofilter menggunakan media sarang tawon, hingga tahap akhir disinfeksi menggunakan klorin.
☏21 68 636595 ✆85105 636595 ipalcenter@gmail.com www.ipalcenter.co Identifikasi Karakter air limbah dapat dikelompokkan berdasarkan sumbernya antara lain:
•Emulsion water •Black water •Grey water POPULATION EQUIVALEN (PE) untuk PERANCANGAN IPAL berdasarkan Peraturan Gubernur DKI no. 122 tahun 2005 Analisis
Dengan hasil identifikasi diatas, maka
IPAL dapat diolah secara fisika-biologi Solusi Semua air limbah yang ada pada prinsipnya dapat diolah secara terpadu dengan teknik pengolahan fisika-biologi (sistem pengolahan yang relatif mudah dan murah) dengan uraian sebagai berikut: Pengolahan Pendahuluan
1. Oil Trap, yaitu tangki penangkap minyak dengan
ukuran volume XxYxZm3 dapat memisahkan air dan minyak secara optimal. 2. Septik tank, yaitu tangki penyimpan kotoran tinja bersifat infeksius, ukuran tangki XxYxZm3 dianggap cukup memadai. 3. Penangkap busa dan benda melayang lainnya, yaitu tangki untuk pemisah benda mengapung, dengan ukuran XxYxZ m3 juga cukup memadai. Tangki Equalisasi Semua efluen dari Oil Trap , Septik tank, & tangki Penangkap busa dan benda melayang dialirkan kedalam tangki equalisasi. Teknik pengaliran biasanya secara gravitasi, tetapi untuk kondisi tanah yang mempunyai air pemukaan tinggi, maka kami menyarankan tangki equalisasi diletakkan lebih tinggi dari tangki pengolahan pendahuluan dengan menggunakan pompa yang dipasang WLC (water level control), tangki equalisasi dibuat 2 (dua) set dengan ukuran XxYxZ m3. BIOFILTER Setelah air limbah mengalami proses homogenisasi dan terpisah dari benda padat mengapung dan terendap, maka air limbah dialirkan kedalam Biofilter ANAEROB-AEROB. Pada tangki ini dipasang media penyaring biologis yang dinamakan Honey Comb Modul (media Sarang Tawon), fungsinya adalah menurunkan beberapa parameter yang telah ditetapkan oleh undang-undang yaitu BOD, COD, TSS, MBAS, dan Total Coliform. BIOFILTER Biofilter ANAEROB, berfungsi untuk menurunkan BOD, COD, TSS, dll tanpa menggunakan pasokan O2 dari luar. Biasanya pada biofilter ANAEROB menghasilkan yang sudah terurai, yaitu produk antara dengan reaksi kimia sebagai berikut:
CHNSP bakteri CH4, NH3, H2S, H2P
BIOFILTER Keunggulan biofilter ANAEROB tidak menghasilkan lumpur pada saat bekerja karena yield cell-nya yang rendah. Biofilter AEROB, efluen dari tangki biofilter ANAEROB selanjutnya dialirkan kedalam tangki biofilter AEROB untuk menguraikan material yang belum memenuhi persyaratan baku mutu air limbah dengan reaksi sebagai berikut: O2 CH4, NH3, H2S, H2P bakteri CO, CO2, NO, NO2, H2(SO4)3
DISINFEKTAN Sebelum air limbah yang sudah bersih dan parameter memenuhi syarat untuk dibuang ke lingkungan, harus diadakan disinfeksi lebih dahulu untuk menghilangkan bakteri patogen yang mungkn masih ada dengan menambahkan tablet klor pada tangki klorinator. Sampel