Anda di halaman 1dari 8

Dampak Kebijakan Orde Baru

Kelompok 2: 1. Ahmad Haridadi Mediana


2. Muhammad Argha Satria
3. Elysia Maharani Sativa
4. Raafi Athallah
5. Teuku Amri Matdoan
PETA KONSEP

Politik

Dampak Kebijakan
Ekonomi
Orde Baru
Sosial
Budaya
Pendahuluan

Masa Orde Baru adalah masa pemerintahan yang berlangsung di bawah kepemimpinan
Presiden Soeharto yang menggantikan kepemimpinan Presiden Soekarno. Masa
pemerintahan ini berlangsung dari tahun 1966 hingga tahun 1998 dan menjadi salah
satu sistem pemerintahan paling lama yang bertahan di Indonesia. Di masa ini, lahir juga
beberapa kebijakan.

Selama 32 tahun masa kepemimpinan Presiden Soeharto, banyak kebijakan yang


memiliki pengaruh cukup besar terhadap proses berjalannya negara Indonesia. Mulai
dari kebijakan politik maupun ekonomi. Seperti apa dampak kebijakan politik dan
ekonomi yang ditempuh pada masa Orde Baru ini?
Dalam Bidang Politik
. Pemerintahan Orde Baru yang berkuasa selama 32 tahun menerapkan berbagai
kebijakan politik yang secara garis besar membatasi kehidupan politik bagi masyarakat
Indonesia. Dampak kebijakan politik dari Pemerintahan Orde Baru diantaranya sebagai
berikut.

1. Pemerintahan bersifat sentralistis. Pemerintahan sentralistis ditandai dengan adanya


pemusatan penentuan kebijakan publik pada pemerintah pusat.
2. Presiden mempunyai kekuasaan yang sangat besar dalam mengatur jalannya pemerintahan
sehingga pada akhirnya menjadi otoriter.
3. Pemerintah Orde Baru dinilai gagal memberikan pelajaran berdemokrasi yang baik, Golkar
dianggap menjadi alat politik untuk mencapai stabilitas yang diinginkan, sementara dua
partai lainnya hanya sebagai alat pendamping agar tercipta citra sebagai negara demokrasi.
4. Anggaran dana antara pemerintah pusat dengan daerah tidak imbang.
5. Demokratisasi yang terbentuk didasarkan pada KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme),
sehingga banyak wakil rakyat yang duduk di MPR/DPR yang tidak mengenal rakyat dan
daerah yang diwakilinya.
Dalam Bidang Ekonomi

Disamping itu, dari sisi ekonomi sendiri yang menitikberatkan kepada perbaikan ekonomi
rakyat diatas segala soal-soal nasional yang lain termasuk politik, nyatanya menghasilkan
beberapa dampak yang positif antara lain :

1. Indonesia dapat mencapai swasembada pangan pada 14 November 1985


2. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena setiap program pembangunan pemerintah
terencana dengan baik dan hasilnya pun dapat terlihat konkret.
3. Indonesia mengubah status dari negara pengimpor beras terbesar menjadi bangsa yang
memenuhi kebutuhan beras sendiri (swasembada beras).
4. Penurunan angka kemiskinan yang diikuti dengan perbaikan kesejahteraan rakyat.
5. Penurunan angka kematian bayi dan angka partisipasi pendidikan dasar yang semakin
meningkat.
6. Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada
tahun 1966 telah mencapai lebih dari AS$1.000.
2. Dampak negatif

1. Kenaikan harga pada awal tahun 1966 yang menunjukkan tingkat inflasi kurang lebih 650% setahun. Hal itu
menjadi penyebab kurang lancarnya program pembangunan yang telah direncanakan pemerintah.
2. Perbedaan ekonomi antardaerah, antargolongan pekerjaan, dan antarkelompok dalam masyarakat terasa semakin
tajam.
3. Terciptanya kelompok yang terpinggirkan (marginalisasi sosial).
4. Menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang erat dengan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
5. Pembangunan yang dilakukan hasilnya hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil kalangan masyarakat,
pemangunan cenderung terpusat dan tidak merata.
6. Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan
sosial yang demokratis dan berkeadilan.
1. Pembatasan PERS
•Pers yang menuliskan kritik terhadap pemerintah akan diberendel dengan mencabut ijin SIUP.
2. Pelanggaran HAM pada Orde Baru
•Kasus pembunuhan PETROS dan peristiwa Malari serta pembantai anggota PKI.
3. Diskriminasi Kelompok Etnis
•KTP milik tionghoa diberi tanda khusus dan perlakuan khusus
•Tidak diperkenankan nama tionghoa dan harus gunakan nama indonesia.
4. Pembatasan Aspirasi Publik
•Publik yang hendak menyuarakan pendapat kepada pemetintah tidak diperbolehkan
•Penangkapan terhadap orang-orang yang menggelar demo terhadap pemerintah.
5. Mengawasi Gerak Mahasiswa
•Dibentuk lembaga Badan Koordinasi Kemahasiswaan•Program normalisasi kehidupan kampus dilaksanakan
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai