Anda di halaman 1dari 6

MUTLAQ DAN DISUSUN OLEH:

NADIROTUL AINI

MUQAYYAD SULASTRI
ZAKIYATUL M
PENGERTIAN
MUTLAQ MUQAYYAD
Mutlaq merupakan lafaz yang mencakup Muqayyad adalah kata yang
pada jenisnya tetapi tidak mencakup menunjukkan hakikat sesuatu yang
seluruh afrâd di dalamnya. Dengan kata dipersempit atau dibatasi oleh
lain, muthlaq adalah memahami lafazh pembatasan tertentu.
sesuai dengan makna tekstualnya yang
tidak terdapat pembatasan makna di
dalamnya
CONTOH MUTLAQ

َّ ‫َوال ّ َ ِذيْ َن يُ ٰظ ِه ُر ْو َن ِم ْن نِّ َساۤىِٕ ِه ْم ثُ ّمَ يَ ُع ْو ُد ْو َن لِ َما َقال ُْوا َفتَ ْح ِريْ ُر َرق ََب ٍة ِ ّم ْن َقبْ ِل ا َ ْن يَّتَ َم‬
ۗ‫اۤسا‬
‫ ٰذلِك ُْم تُ ْو َع ُظ ْو َن ِب ٖ ۗه َوالل ّ ٰ ُه ِب َما تَ ْع َمل ُْو َن َخ ِبيْ ٌر‬  
Dan mereka yang menzihar istrinya, kemudian menarik kembali apa yang telah
mereka ucapkan, maka (mereka diwajibkan) memerdekakan seorang budak sebelum
kedua suami istri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepadamu, dan Allah
Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan” (QS. [58] Al-Mujadalah : 3)
“merdekakanlah hamba sahaya” Makna dari hamba sahaya tersebut adalah
mutlak hamba sahaya, tidak ada kata lain yang menyifatinya
CONTOH MUQAYYAD
‫َان لِ ُمْؤ ِم ٍن ا َ ْن يَّ ْقتُ َل ُمْؤ ِمنًا اِلَّا َخ َطـًٔا ۚ َو َم ْن َقتَ َل ُمْؤ ِمنًا َخ َطـًٔا َفتَ ْح ِريْ ُر َرق ََب ٍة ُّمْؤ ِمن َ ٍة َّو ِديَ ٌة ُّم َسل َّ َم ٌة اِلٰٓى‬
َ ‫َو َما ك‬
ْ َ‫ع ُد ٍّو لَّك ُْم َو ُه َو ُمْؤ ِم ٌن َفت‬
‫ح ِريْ ُر َر َقبَ ٍة ُّمْؤ ِمن َ ٍة‬ َ ‫ا َ ْهلِ ٖهٓ اِلَّٓا ا َ ْن يَّ َّص َّدق ُْوا ۗ َفاِ ْن ك‬
َ ‫َان ِم ْن َق ْو ٍم‬
“Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena
tersalah (tidak sengaja), dan barang siapa membunuh seorang mukmin karena tersalah
(hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman.” (QS, An-Nisa: 92)
Yang termasuk muqayyad pada ayat tersebut adalah pembatasan atau penyempitan makna dari
kata “raqabathin” yang dipersempit oleh kata “mu’minatin”.
MACAM-MACAM MUTLAQ DAN
MUQAYYAD BESERTA HUKUMNYA
1. Sebab dan hukumnya sama
Pada kasus ini, Hukum yang ditimbulkan oleh ayat muthlaq harus dibawa kepada hukum yang
berbentuk muqayyad, karena sebab yang sama tidak mewajibkan dua hal yang saling menafikan.
2. Sebabnya sama tapi hukumnya berbeda
Muthlaq tidak bisa dibawa kepada ayat yang muqayyad, karena perbedaan hukum-ayat muthlaq Al-
Ghazali menukil dari sebagian besar kalangan Syafi'iyah, bahwa ketentuan hukum yang ada pada ayat
muthlaq dibawa kepada ayat yang muqayyad, karena dalam kasus ini sebabnya sama, meski
hukumnya berbeda.
3. Sebabnya berbeda tapi hukumnya sama
Sekelompok fuqaha dari kalangan Malikiyah dan sebagian besar Syafi'iyah berpendapat, bahwa
ketentuan hukum yang ada pada lafal muthlaq dibawa kepada lafal muqayyad, meski tanpa adanya
dalil. Karena itu, hamba sahaya kafir tidak sah dalam kafarah zhihar dan sumpah.
4. Sebabnya berbeda dan hukumnya juga berbeda.
lafal muthlaq pada kasus ini tidak dibawa kepada lafal muqayyad. karena sebab dan hukumnya
berbeda, dan tidak ada benturan apa pun dalam hal ini

Anda mungkin juga menyukai