Skripsi True
Skripsi True
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor – faktor yang
mempengaruhi terhadap penyembuhan luka pada pasien post operasi seksio
sesarea di RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangkaraya tahun 2019
Tujuan Khusus
Mengetahui hubungan, status gizi dan jenis insisi dengan penyembuhan luka
pada pasien post seksio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya
tahun 2019
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sectio Caesaria
Sectio Caesaria secara umum adalah operasi yang dilakukan untuk mengeluarkan janin dan plasenta
Luka
Luka adalah gangguan dalam kontinuitas sel-sel kemudian diikuti dengan penyembuhan luka yang merupakan
pemulihan kontinuitas tersebut (Brunner dan Suddart, 2008). Pengertian luka sectio caesaria adalah gangguan
dalam kontinuitas sel akibat dari pembedahan yang dilakukan untuk mengeluarkan janin dan plasenta, dengan
a.Hematoma
b.Infeksi
a. Faktor luka :
1. Kontaminasi Luka
2. Edema
3. Hemoragi
b. Faktor Umum :
1. Usia
2. Nutrisi
3. Obesitas
4. Mediksi
c. Faktor Lokal :
1. Sifat injuri
2. adanya Infeksi
3. Lingkungan Setempat
Teknik pre operasi dalam mencegah infeksi dan proses
penyembuhan Luka Sectio Caesarea
A. Teknik Aseptik
B. Mensucihamakan Kulit
- Alkohol
- Iodine Povidone
PERAWATAN LUKA OPERASI
Luka perlu ditutup dengan kasa steril, sehingga sisa darah dapat diserap oleh kasa. Dengan
menutup luka itu kita mencegah terjadinya kontaminasi (kemasukan kuman), tersenggol,
dan memberi kepercayaan pada pasien bahwa lukanya diperhatikan oleh perawat.
Sehabis operasi, luka yang timbul langsung ditutup dengan kasa steril selagi dikamar bedah
dan biasanya tidak perlu diganti sampai diangkat jahitannya, kecuali bila terjadi perdarahan
sampai darahnya menembus diatas kasa, barulah diganti dengan kasa steril. Pada saat
mengganti kasa yang lama perlu diperhatikan tehnik asepsis supaya tidak terjadi infeksi.
Jahitan luka dibuka setengahnya pada hari kelima dan sisanya dibuka pada hari keenam
atau ketujuh (Oswari, 2005).
KONSEP UMUR
Penambahan usia berpengaruh terhadap semua penyembuhan luka sehubungan dengan
adanya gangguan sirkulasi dan koagulasi, respon inflamasi yang lebih lambat dan
penurunan aktifitas fibroblas. Kulit utuh pada dewasa muda yang sehat merupakan suatu
barier yang baik terhadap trauma mekanis dan infeksi, begitu juga dengan efisiensi sistem
imun, sistem kardiovaskuler, dan sistem respirasi, yang memungkinkan penyembuhan luka
terjadi lebih cepat. Sistem tubuh yang berbeda “tumbuh” dengan kecepatan yang berbeda
pula, tetapi lebih dari usia 30 tahun mulai terjadi penurunan yang signifikan dalam
beberapa fungsinya, seperti penurunan efisiensi jantung, kapasitas vital, dan juga
penurunan efisiensi sistem imun, yang masing – masing masalah tersebut ikut mendukung
terjadinya kelambatan penyembuhan luka seiring dengan penambahan usia.
HUBUNGAN USIA DENGAN
PENYEMBUHAN LUKA SECTIO CAESAREA
semakin tua pasien, semakin kurang lentur jaringan.
Kecepatan perbaikan sel berlangsung sejalan dengan pertumbuhan atau
kematangan usia seseorang, namun selanjutnya proses penuaan dapat
menurunkan sistem perbaikan sel sehingga dapat memperlambat proses
penyembuhan luka
KERANGKA TEORI
Faktor Luka
Kontaminasi Luka
Edema
Hemoragi
Faktor Lokal
Sifat Injuri
Adanya infeksi
Lingkungan Setempat
KERANGKA KONSEP
Usia Faktor-faktor yang
Status Gizi mempengaruhi
penyembuhan Luka
Jenis Insisi
Post Sectio Caesarea
Desain Penelitian yang akan dilakukan bersifat analytic dengan pendekatan Cross Sectional
untuk mengetahui hubungan antara usia, status gizi pasien dan jenis insisi terhadap
penyembuhan luka post sectio caesarea di RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangkaraya
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien post sectio caesarea yang dirawat di
RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangkaraya pada bulan Januari – Maret tahun 2019
SAMPEL
Besar Sampel
Untuk mengetahui jumlah sampel adalah menggunakan rumus Lemeshow (dalam Riduwan
& Akdon, 2010), yaitu:
Gambar Rumus Lemeshow
n = Zα2 x P x Q
L2
Berdasarkan rumus, maka n = (1.96)2 x 0.5 x 0.5 = 96.04
(0.1)2
Maka diperoleh hasil jumlah sampel minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah
96 responden.
TEKNIK PENGAMBILAN
SAMPEL
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling yaitu pasien post
sectio caesarea yang kontrol ke Poli Kandungan saat penelitian bulan januari – Maret
tahun 2019 dengan kriteria :
Kriteria Inklusi :
Bersedia menjadi responden
Ibu post SC hari ke 7
Ibu post SC semua paritas (primipara, Multipara, Grande Multipara)
Kriteria Eksklusi :
Tidak bersedia menjadi responden
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Metode Pengumpulan Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh secara
langsung pada saat penelitian dengan menggunakan Antropometri. Alat pengumpulan data
dilakukan dengan kuesioner, yaitu peneliti mengumpulkan data formal pada responden
untuk lembar kuesioner yaitu identitas responden. Kuesioner dibagi menjadi 2 bagian,
yaitu:
Kuesioner yang berisi pertanyaan untuk mendapatkan data identitas pasien mengenai nama
pasien, alamat pasien, umur pasien, tanggal operasi, TB, BB
Alat pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi, yaitu peneliti yang dibantu
asisten mengobservasi proses penyembuhan luka ketika dilakukan ganti balut pada hari ke
7 setelah operasi sectio caesaria diruang Poli Kandungan RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangkaraya lembar observasi dengan pilihan jawaban ya: 1, tidak: 0
Analisa Univariat
Teknik ini dilakukan terhadap setiap variable hasil dari
penelitian. Hasil dari analisis ini berupa distribusi frekuensi,
tendensi sentral, ukuran penyebaran maupun presentase dari
setiap variabel, ataupun dengan melihat gambaran histogram
dari variable tersebut. Dengan menggunakan analisis univariat
ini dapat diketahui apakah konsep yang kita ukur tersebut
sudah siap untuk dianalisis serta dapat dilihat gambaran secara
rinci. Untuk kemudian disiapkan kembali ukuran dan bentuk
konsep yang akan digunakan dalam analisis berikutnya.
(Imron Moch 2014)
Analisa Bivariat
Untuk menguji hipotesa apakah ada hubungan antara variabel independent dengan variabel
dependen digunakan uji Chi-square, dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
χ : Chi-square :
O : Observasi (yang sebenarnya)
E : Nilai yang diharapkan
: Jumlah alternatif
Uji ini dilakukan untuk memutuskan apakah ada hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat, maka menggunakan p value yang dibandingkan dengan tingkat kesalahan
(Alpha) yaitu sebesar 5% atau 0,05. Apabila p value ≤0,05 maka Ho ditolak, yang berarti
ada hubungan yang bermakna antara variabel dependen dan variabel independen, apabila p
value >0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara
variabel dependen dan independen.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
GAMBARAN UMUM LOKASI
PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum daerah dr.
Doris Sylvanus pada Poli Kandungan yang beralamat dijalan
Tambun Bungai no 4 Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.
Adapun adapun tenaga kesehatan yang membantu melaksanakan
kegiatan pelayanan pada poli/ruangan tersebut sebagai berikut:
dokter spesialist Obstetri dan Ginekologi sebanyak 6 orang, dan
Tenaga Bidan sebanyak 3 orang. Pasien yang melakukan
kunjungan pada Poli Kandungan ini rata-rata ada sebanyak kurang
lebih 300 pasien setiap bulannya.
HASIL PENELITIAN
Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden berdasarkan Kondisi kesembuhan luka Sectio Caesaria
80
72
70
60
50
40
30
20
10 18
0
1 baik 6
2 kurang
Series1 3 buruk
b. Karakteristik responden berdasarkan kelompok Usia sebagai
25 3
68
23
69
28
68
Mendiana Pfanenstiel
HUBUNGAN KONDISI LUKA SECTIO
CAESAREA DENGAN USIA RESPONDEN DI
RSUD DR. DORIS SYLVANUS, PALANGKARAYA.
Kondisi Sectio Caesaria
1
Dapat diketahui bahwa p-value tersebut lebih kecil dari α (0,05) yaitu sebesar
0,000, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna
antara kondisi kesembuhan luka section caesarea terhadap usia responden
HUBUNGAN KONDISI LUKA SECTIO
CAESAREA DENGAN IMT DI RSUD DR.
DORIS SYLVANUS, PALANGKARAYA.
Kondisi Sectio Caesaria
1
Luka baik Luka Luka Jumlah
Variabel
Kelompok kurang Buruk
Indeks Massa baik
N % N % N % N % P Value
Tubuh (IMT)
responden