Tugas1 Sejarah Adat Istiadat Rias Pengantin (Amorina Dani SumilirT - Rias Reg.B 2021)
Tugas1 Sejarah Adat Istiadat Rias Pengantin (Amorina Dani SumilirT - Rias Reg.B 2021)
Pernikahan adat Karo merupakan bagian dalam kehidupan orang Karo. Pernikahan dalam adat Karo merupakan tradisi yang
dilakukan turun-temurun. Dalam budaya Karo, ada beberapa jenis pernikahan :
Berdasarkan status dari pihak yang melakukan pernikahan, dapat beberapa jenis, yaitu:
Gancih Abu (Ganti Tikar)
Lako Man (Turun Ranjang)
Pernikahan Mindo Makan
Pernikahan Mindo Cina
Kawin Ciken
Iyan
Piher Tendi atau Erbengkila Bana
Cabur Bulung
Berdasarkan jauh dekatnya suatu hubungan kekeluargaan, dapat diuraikan sebagai berikut.
Pertuturken
Erdemu Bayu
Merkat
La Arus]
Nangkih (Kawin Lari)
a) Nangkih
b) Mbaba Belo Selambar
c) Nganting Manuk
d) Kerja Adat atau Ersuka Emas
Pernikahan Adat Batak Toba
Dalam adat Batak Toba, upacara perkawinan didahului oleh upacara pertunangan. Upacara ini bersifat khusus dan otonom; diakhiri
dengan tata cara yang menjamin, baik awal penyatuan kedua calon pengantin ke dalam lingkungan baru, maupun perpisahan dan peralihan
dari masa peralihan tetap, sebagaimana akan diteguhkan dalam upacara perkawinan.
Berdasarkan jenisnya ritus atau tata cara yang digunakan, perkawinan adat Bata Toba dibagi menjadi 3 (tiga) tingkatan:
• Unjuk: ritus
• Mangadati: ritus
a) Mangaririt
b) Mangalehon Tanda
c) Marhusip
d) Martumpol
e) Marhata Sinamot
f) Martonggo Raja
harus di sertai seni tor-tor dan onang-onang yang dilaksanakan pada suatu tempat yang dinamakan gelanggang paradaton.
b) Mangairirit Boru
c) Padamos Hata
d) Patobang Hata
e) Manulak Sere
f) Mangalehen Mangan Pamunan
g) Horja Haroan Boru
h) Marpokat Haroan Boru
i) Mangalo-Alo Boru Dan Manjagit Boru
Pernikahan Adat Sunda
Pernikahan adat Sunda disebut sebagai salah satu adat pernikahan yang unik dan digemari hampir seluruh penduduk di
Pulau Jawa. Pada adat Sunda, sebelum sampai pada proses lamaran, ada sebuah proses dimana kedua orang tua bertemu untuk
membicarakan perjodohan kedua anak mereka, yaitu proses neundeun omong yang jika diartikan adalah titip ucap.
c) Akad Nikah
d) Sungkeman
e) Saweran
f) Meuleum Harupat (Membakar Harupat)
g) Nincak Endog (Menginjak Telur)
h) Ngaleupas Japati (Melepas Merpati)
j) Panggih
Pernikahan Adat Aceh
Prosesi adat merupakan bagian dari pernikahan antara dua insan yang akan menjalankan kehidupan baru. Ada banyak sekali
prosesi adat yang ada di Indonesia, salah satunya adalah prosesi pernikahan adat Aceh.
f) Mahar (Jeulamee)
g) Idang & Peuneuwoe
h) Peusijuek
Pernikahan Adat Bali
Pada hakekatnya pernikahan adat tradisional di Bali atau dikenal dengan “pawiwahan” adalah pengesahan perkawinan dua
insan beda jenis antara seorang laki-laki dan perempuan, dalam bentuk upacara keagamaan, melakukan janji suci untuk menikah
dan mengesahkannya ikatan perkawinan tersebut secara hukum, norma agama dan sosial
e) Upacara Mesegehagung
f) Upacara Mekala-kalaan (Madengen-dengen)
Adat istiadat Minangkabau adalah cerminan dari adat istiadat yang ada di setiap nagari(Adaik Salingka Nagari). Karena
adat istiadat Minangkabau dalam tata cara perkawinan itu sendiri tidak pernah ada, yang ada adalah adat istiadat berbagai nagari.
a) Marasek
b) Maminang dan Babimbang Tando (bertukar tanda)
c) Mahanta Siri
d) Babako-babaki
e) Malam Bainai
f) Manjapuik Marapulai
i) Basandiang di Pelaminan
Pernikahan Adat Bugis
Bagi masyarakat Bugis termasuk di dalamnya Bone, perkawinan berarti siala atau saling mengambil satu sama lain, jadi
perkawianan merupakan ikatan timbla balik. bagi masyarakat Bugis, perkawinan bukan saja penyatuan dua mempelai semata, akan
tetapi merupakan suatu upacara penyatuan dan persekutuan dua keluarga besar yang biasanya telah memiliki hubngan sebelumnya
dengan maksud mendekatkan atau mempereratnya (Mappasideppé mabélaé atau mendekatkan yang sudah jauh).
Dikalangan masayarakat dikenal ada dua macam perkawinan yaitu perkawinan melalui proses peminangan dan perkawinan
yang disebut silariang. Namun yang akan dibahas dalam buku ini adalah perkawinan melalui peminangan.
a) Mammanu'-manu'
b) Mappetuada
d) Mappanre Temme
e) Mappacci / Tudammpenni
f) Mappenre Botting
g) Madduppa Botting
h) Mappasikarawa / Mappasiluka
i) Marola / Mapparola
j) Mallukka Botting
Pernikahan Adat Betawi
Perkawinan Adat Pengantin Betawi ditandai dengan serangkaian prosesi. Didahului masa perkenalan melalui Mak
Comblang. Dilanjutkan lamaran. Pingitan. Upacara siraman. Prosesi potong cantung atau ngerik bulu kalong dengan uang logam
yang diapit lalu digunting. Malam pacar, mempelai memerahkan kuku kaki dan kuku tangannya dengan pacar. Puncak adat Betawi
adalah Akad Nikah.
a) Ngelamar
b) Bawa Tande Putus
i) Acara Kebesaran