Anda di halaman 1dari 48

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


PENYAKIT

IMPLEMENTASI INSPEKSI KESEHATAN


LINGKUNGAN RS DAN PUSKESMAS
IMPLEMENTASI IKL RS
KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
Suatu keseimbangan ekologi yang harus tercipta di antara
manusia dengan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan
sehat bagi manusia secara optimal di rumah sakit
TUJUAN
Mewujudkan Melindungi sumber
kualitas lingkungan daya manusia rumah
yang sehat bagi sakit, pasien,
Mewujudkan
rumah sakit baik pengunjung dan
rumah sakit ramah
dari aspek fisik, masyarakat di
lingkungan
kimia, biologi, sekitar rumah sakit
radioaktivitas dari faktor risiko
maupun sosial lingkungan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 2019 TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

PENYELENGGARAAN
KESEHATAN LINGKUNGAN

Penyehatan Pengamanan Pengendalian Pengawasan

Air, Linen,
Udara, Vektor Dekontaminasi,
1. Limbah
Tanah, Biantang Pembawa Konstruksi/Renovasi
2. Radiasi
Pangan Siap Saji, Penyakit RS Ramah
Sarana Prasarana Lingkungan
P PENYEHATAN AIR
E
PENYEHATAN AIR DI RUMAH SAKIT
N
Y Upaya penanganan kualitas dan kuantitas air di rumah sakit yang terdiri dari air bersih, air
minum dan air untuk kegunaan khusus agar dapat menunjang kesinambungan pelayanan
E di rumah sakit
L
E
N TUJUAN: SASARAN:
Menjamin penyediaan air di rumah sakit Keberlanjutan kualitas dan kuantitas yang
G tidak menyebabkan infeksi, keracunan, memenuhi kebutuhan dan persyaratan
G gangguan kenyamanan, dan penggunaannya di rumah sakit
A terganggunya operasional pelayanan
R
A
P PENYEHATAN AIR
E
N AIR
Y
E
Kuantitas Kualitas
L
E
N JENIS-JENIS AIR YANG DIBUTUHKAN
G
G Air untuk kegunaan khusus adalah
Air untuk Keperluan Higiene
Air minum adalah air yang air yang dibutuhkan untuk
A Sanitasi adalah air dengan
melalui proses pengolahan kegunaan kegiatan yang bersifat
kualitas tertentu yang
R atau tanpa proses pengolahan khusus di rumah sakit yang
digunakan untuk keperluan
yang memenuhi syarat memerlukan persyaratan tertentu
A sehari-hari yang kualitasnya
kesehatan dan dapat langsung sehingga dapat menjamin
berbeda dengan kualitas air
A minum
diminum kesehatan, keamanan dan
keselamatan penggunaannya
N
P PENYEHATAN UDARA
E
N PENYEHATAN UDARA DI RUMAH SAKIT
Y
E Upaya pengendalian kualitas udara ruang, bangunan dan halaman untuk mencegah
potensi gangguan kesehatan, kenyamanan, dan lingkungan di rumah sakit
L
E
N
G TUJUAN: SASARAN:
G Menjamin ketersediaan kualitas udara di Tingkat bau, partikel, gas, mikrobiologi
rumah sakit agar tidak menyebabkan udara, suhu, kelembaban, aliran dan
A gangguan Kesehatan, kenyamanan, dan tekanan udara, serta petukaran udara
R lingkungan dalam ruangan rumah sakit
A
A
N
P PENYEHATAN SARANA PRASARANA
E
N PENYEHATAN SARANA PRASARANA DI RUMAH SAKIT
Y
E Upaya pengendalian kondisi sarana dan prasarana untuk mencegah potensi gangguan
kesehatan, kenyamanan, dan lingkungan di rumah sakit
L
E
N
G TUJUAN: SASARAN:
G Menjamin ketersediaan sarana dan Ketersediaan gedung, ruang pelayanan
prasarana di rumah sakit agar tidak medis, ruang penunjang medis, ruang
A menyebabkan gangguan kesehatan, pelayanan non medis, peralatan, taman,
R kenyamanan, dan lingkungan halaman, parker, serta tingkat pencahayaan
A
A
N
P PENYEHATAN SARANA PRASARANA
E
N DEKONTAMINASI
Y Proses menjadikan seseorang, objek, alat, atau lingkungan bebas dari
E mikroorganisme, radioaktivitas, atau kontaminan lainnya
L
E
N
PEMBERSIHAN DISINFEKSI STERILISASI
G
G Pemindahan materi Penghancuran Teknik
organik atau kotoran menghancurkan
A secara fisik dari suatu
mikroorganisme atau
mikroorganisme atau
R objek biasanya
racunnya tapi tidak
jasad renik termasuk
A menggunakan air baik termasuk spora dengan spora menggunakan
A dengan atau tanpa pajanan langsung pada panas, kimia, atau
detergen agen kimia atau fisika gas
N
P PENYEHATAN PANGAN SIAP SAJI
E
Upaya pengawasan, perlindungan, dan peningkatan kualitas higiene dan
N
sanitasi pangan siap saji agar mewujudkan kualitas pengelolaan pangan yang
Y
sehat, aman dan selamat
E
L Pengadaan
E Bahan Pangan
N
G Pengolahan Pengemasan Pendistribusian Penyajian
G
A
R Penyimpanan
A < 0oC 0-4oC 4-10oC 10-15oC
A
N
P PENGAMANAN LIMBAH
E
N
Y
E PENGAMANAN
L LIMBAH
E
N
G Limbah Padat
Limbah B3 Limbah Cair Limbah Gas
Domestik
G
A
R
A
A
N
P PENGAMANAN LIMBAH
E LIMBAH PADAT DOMESTIK
N
Y PENGELOLAAN
Pengurangan
E LIMBAH PADAT DOMESTIK
L Proses penanganan limbah padat dari
E Pemilahan & Pewadahan
kegiatan rumah sakit Yng meliputi
N pengurnagan, pemilahan dan
G pewadahan, pengeumpulan dan Pengumpulan & Pengangkutan
G pengangkutan internal, penyimpanan
sementara, serta pemrosesan akhir,
A termasuk pengawasan, pencatatan Penyimpanan Sementara
R dan pelaporan sehingga memenuhi
A ketentuan yang berlaku, mencegah
A dampak negatif terhadap kesehatan Pemrosesan Akhir
N masyarakat dan lingkungan hidup
P PENGAMANAN LIMBAH
E
N LIMBAH B3
Y
E PENGELOLAAN
L LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
E
Proses penanganan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari
N
kegiatan rumah sakit yang meliputi pengurangan, pemilahan dan
G
pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan internal, penyimpanan
G
sementara, serta pengolahan akhir, termasuk pengawasan,
A pencatatan dan pelaporan sehingga memenuhi ketentuan yang
R berlaku, mencegah dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat
A dan lingkungan hidup
A
N
P PENGAMANAN LIMBAH
E LIMBAH B3
N
Y PENGURANGAN DALAM FASYANKES
(INTERNAL)
E PEMILAHAN

L PEWADAHAN
E
N PENGANGKUTAN INTERNAL

G PENYIMPANAN SEMENTARA

G PENGANGKUTAN EKSTERNAL
A
PUSAT DAUR ULANG
R DEPO PEMINDAHAN

A PENGOLAHAN OFF-SITE
LUAR FASYANKES
A (EKSTERNAL) PENIMBUNAN
N
P PENGAMANAN LIMBAH
E LIMBAH CAIR
N
Y Proses penanganan limbah cair dari sumber penghasil,
E penyaluran hingga pengolahan termasuk pengawasan,
L PENGELOLAAN
pencatatan dan pelaporan sehingga memenuhi baku mutu
LIMBAH CAIR
E efluen yang berlaku dan tidak menimbulkan dampak negatif
N terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup
G
G
A Penanganan
R Penyaluran Pengolahan
Pada Sumber
A
A
N
P PENGAMANAN LIMBAH
E LIMBAH GAS
N
Y PENGAMANAN LIMBAH GAS DI RUMAH SAKIT
E Upaya pengendalian kualitas emisi dari peralatan pembakaran agar dapat mencegah
L potensi gangguan kesehatan, kenyamanan, dan lingkungan di rumah sakit
E
N
G
TUJUAN: SASARAN:
G Menjamin proses peralatan pembakaran Insinerator, boiler, genereator, dan alat
A di rumah sakit dengan emisi terkendali lain yang menimbulkan emisi
R sesuai ketentuan yang berlaku agar tidak
A menyebabkan gangguan Kesehatan,
A kenyamanan, dan lingkungan
N
P PENGENDALIAN VEKTOR DAN BINANTANG PEMBAWA PENYAKIT
E
N Langkah-Langkah sistematis untuk mengendalikan populasi serangga,
Y tikus, dan binatang pembawa penyakit lainnya, termasuk pengawasan,
E pencatatan dan pelaporan agar tidsak menjadi media penularan penyakit
L
E TUJUAN SASARAN
N Untuk mencegah dan mengendalikan Serangga, tikus, dan binatang
G populasi serangga, tikus, dan binatang pembawa penyakit lainnya diseluruh
G pembawa penyakit lainnya sehingga ruangan rumah sakit
A keberadaannya tidak menjadi media
penularan penyakit
R
A
A
N
P PENGENDALIAN VEKTOR DAN BINANTANG PEMBAWA PENYAKIT
E
N
Y
E PENGENDALIAN
L
VEKTOR DAN BINATANG PEMBAWA PENYAKIT
E
N
G
G TERPAD
FISIK KIMIA BIOLOGI
A U
R
A
A
N
P Pengawasan Linen (Laundry)
E
N
Y Upaya pengawasan terhadap komponen BANGUNAN, PROSES
E PENCUCIAN linen, dan KUALITAS HASIL PROSES pencucian untuk
L mengendalikan risiko gangguan kesehatan dan lingkungan hidup
E yang ditimbulkan dan mampu memenuhi kebutuhan pelayanan
N yang dilakukan Rumah sakit
G
G .
A Inspeksi Kesehatan Evaluasi dan
Identifikasi titik kritis
R Lingkungan Pelaporan
A
A
N PROSES KUALITAS HASIL
BANGUNAN
PENCUCIAN PROSES
PENGGUNAAN FORM IKL

PENCATATAN DAN PELAPORAN

PENILAIAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN


PENCATATAN Formulir IKL

PENCATATAN
DAN Kepada:
PELAPORAN DINKES dan DLHK
(Kabupaten/Kota)
PELAPORAN
Tembusan:
DINKES dan DLHK
(Provinsi)
Penilaian Kesehatan
Lingkungan
Rumah Sakit Penilaian
Kesehatan
Lingkungan

Internal Eksternal

Inspeksi Dinas Kesehatan


Kesehatan Provinsi/
Lingkungan Kabupaten/Kota

Sangat
Baik Kurang Penghargaan
Baik
PEMBINAAAN DAN PENGAWASAN

Kementerian
Kesehatan
Implementasi
Dinas Kesehatan Kesehatan Institusi Lain
Provinsi Lingkungan Sesuai Kewenangan
Rumah Sakit
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR
1. Komponen yang dinilai (kolom 4)
Apabila kenyataan yang ada tidak memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum
pada komponen yang dinilai, maka nilainya adalah 0 (nol), sebaliknya apabila
memenuhi persyaratan maka nilainya adalah sebesar nilai yang tercantum pada
kolom 5
2. Skore (kolom 6)
 Skore adalah perkalian antara bobot (kolom 3) dengan nilai yang diperoleh (kolom
5)
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR

3. Variabel upaya yang diserahkan/dilaksanakan pihak luar


Bagi rumah sakit yang menyerahkan sebagian komponen yang dinilai
(kolom 4) yang tercantum pada variabel upaya (kolom 2) kepada
pihak luar dan dikerjakan di luar lingkungan rumah sakit, maka untuk
variabel upaya tersebut tidak termasuk dalam penilaian ini, sehingga
skore maksimal (10.000) harus dikurangi dengan skore sebagian
kegiatan pada variabel upaya yang diserahkan kepada pihak luar
tersebut.
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR
4. Variabel upaya yang tidak dilakukan pemeriksaan

Untuk komponen yang dinilai (kolom 4) pada variabel upaya


(kolom 2) yang tidak dilakukan pemeriksaan atau penilaian dalam
inspeksi sanitasi rumah sakit. Ini disebabkan karena tidak tersedia
alat yang memadai atau petugas yang tidak mampu untuk
melaksanakan pemeriksaan atau karena sebab-sebab lainnya, maka
untuk komponen yang dinilai tersebut tidak termasuk dalam
penilaian, sehingga skore maksimal (10.000) dikurangi dengan skore
maksimal komponen yang dinilai tersebut.
Kesimpulan kategori penilaian
a. Kategori Sangat Baik, dengan skor 8.600 – 10.000
b. Kategori Baik, dengan skor 6.500 – 8.500
c. Kategori Kurang, dengan skor < 6.500
FORMULIR IKL RS
IMPLEMENTASI IKL PUSKESMAS
Dasar Kebijakan
Permenkes No. 43 tahun 2019 ttg
Puskesmas
PERMENKES No. 1428 Thn 2006 tg Pedoman
Penyelenggaraan Kesling Puskesmas
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
Persentase TFU yang dilakukan Pengawasan Sesuai Standar
DO:
Persentase TFU yang dilkukan pengawasan sesuai standar
adalah tempat dan fasilitas umum (pasar, sekolah,
Puskesmas) yang telah dilakukan pengawasan oleh
kabupaten/kota dengan cara melakukan Inspeksi Kesehatan
Lingkungan (IKL) minimal 1 kali dalam kurun waktu tertetu
FORM IKL PUSKESMAS
KARTU
INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN DI PUSKESMAS

1. Nama Puskesmas :
2. Alamat (Desa, RTRW, :
Lokasi)
3. Pimpinan / Penanggung
Jawab :
4. Jumlah Karyawan :
5 No. Registrasi :

Berilah tanda cek list (√) pada kondisi yang sesuai di kolom 4 dan 6

Hasil Pengamatan IKL


STANDAR BAKU MUTU
I II
KADAR
No Variabel TERTINGGI
YANG SATUAN HASIL KETERANGAN HASIL KETERANGAN
DIPERKENANKA
N
  1 2 3 4 5 6 7
I AIR            
  Standar Baku Mutu            
1 Tersedia air untuk keperluan higiene sanitasi untuk
     
pasien rawat jalan *) 15-20 liter/org/hr  
2 Tersedia air untuk keperluan higiene sanitasi untuk
     
pasien rawat inap *) 40-60 liter/org/hr  
3 Tersedia air dengan kualitas air minum untuk keperluan
     
di ruang bersalin *) 100 liter/org/hr  
                     
 
Parameter Fisik wajib air untuk keperluan higiene sanitasi *)            
4 Kekeruhan 25 NTU        
5 Warna 50 TCU        
6 Zat padat terlarut (Total Dissolved Solid)      
1000 mg/l  
7 Suhu Suhu Udara ± 3 °C        
8 Rasa Tidak berasa          
9 Bau Tidak berbau          
                     
  Parameter Biologi wajib air untuk keperluan higiene sanitasi
     
*)      
10 Total coliform CFU/100 ml
     
50 sampel  
11 E. Coli CFU/100 ml
     
0 sampel  
                     
  Parameter Kimia wajib air untuk keperluan higiene sanitasi
     
*)      
12 pH 6,5 - 8,5 mg/l        
13 Besi 1 mg/l        
14 Fluorida 1,5 mg/l        
15 Kesadahan (CaCO3) 500 mg/l        
16 Mangan 0,5 mg/l        
17 Nitrat, sebagai N 10 mg/l        
18 Nitrit, sebagai N 1 mg/l        
19 Sianida 0,1 mg/l        
20 Deterjen 0,05 mg/l        
21 Pestisida 0,1 mg/l        
  Parameter Fisik wajib air minum *)
     
     
22 Bau
     
     
23 Warna
     
15 TCU  
24 Zat padat terlarut (Total Dissolved Solid)
     
500 mg/l  
25 Kekeruhan
     
5 NTU  
26 Rasa
     
     
27 Suhu Suhu Udara
     
±3 °C  
                    
  Parameter Biologi wajib air minum*)            
28 E. coli CFU/100 ml
     
0 sampel  
29 Total Bakteri Koliform CFU/100 ml
     
0 sampel  
  Parameter Kimia wajib air  
   
minum *)      
30 Arsen 0,01 mg/l        
31 Fluorida 1,5 mg/l        
32 Total Kromium 0,05 mg/l        
33 Kadmium 0,003 mg/l        
34 Nitrit (sebagai NO2) 3 mg/l        
35 Nitrat (sebagai NO3) 50 mg/l        
36 Sianida 0,07 mg/l        
37 Selenium 0,01 mg/l        
38 Aluminium 0,2 mg/l        
39 Besi 0,3 mg/l        
40 Kesadahan 500 mg/l        
41 Khlorida 250 mg/l        
42 Mangan 0,4 mg/l        
43 pH 6,5 - 8,5          
44 Seng 3 mg/l        
45 Sulfat 250 mg/l        
46 Tembaga 2 mg/l        
47 Amonia 1,5 mg/l        
  Persyaratan Kesehatan            
48 Air untuk keperluan higiene sanitasi tersedia
     
sepanjang waktu *)      
49 Air minum tersedia sepanjang waktu *)      
     
               
II UDARA                
  Standar Baku Mutu            
  Kualitas Fisik            
50 Pencahayaan ruangan pemeriksaan umum *) 200 lux
       
51 Pencahayaan ruangan pemeriksaan Gigi dan 200 lux
Mulut *)        
52 Pencahayaan ruangan farmasi *) 200 lux
       
53 Pencahayaan ruangan Laboratorium *) 300 lux
       
54 Pencahayaan ruangan tindakan *) 300 lux
       
55 Pencahayaan ruangan gawat darurat *) 300 lux
       
56 Kelembaban *) 40 – 70 % Rh
       
57 Laju ventilasi udara *) 0,15 – 0,50 meter/detik
       
58 Kebisingan di dalam bangunan Puskesmas ≤ 45 dB(A)        
59 Kebisingan di luar bangunan Puskesmas ≤ 55 dB(A)        
60 Particulate Matter( PM)2,5 *) ≤ 35 µg/m3
       
61 Particulate Matter (PM)10 ≤ 70 µg/m3        
  Kualitas Biologi    
       
62 Angka Jamur Total 1000 CFU/m3        
63 Angka Kuman Total *) 500 CFU/m3
       
                     
  Persyaratan Kesehatan            
64 Puskesmas bebas dari asap rokok *)    
       
65 Lingkungan Puskesmas tidak banyak debu *)    
       
66 Pencahayaan ruang pemeriksaan umum, ruang    
tindakan dan ruang gawat darurat dapat
melakukan kegiatan dengan cahaya yang
terang tanpa bantuan penerangan pada siang
hari *)        
67 Udara di dalam Puskesmas tidak    
pengap/terasa segar/terasa nyaman *)
       
68 Udara di dalam Puskesmas tidak berbau *)    
       
III PANGAN            
69 Standar Baku Mutu dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan menggunakan        
Peraturan Higiene Sanitasi Pangan yang berlaku sesuai dengan jenis Tempat
Pengelolaan Pangan (TPM) yang ada di wilayah Puskesmas*)
   
IV SARANA DAN BANGUNAN            
  Standar Baku Mutu            
70 Lebar koridor 2,40 meter        
71 Tinggi Langit-Langit ≥ 2,80 meter        
72 Lebar bukaan pintu utama dan ruang gawat darurat ≥ 120 meter        
73 Lebar bukaan pintu yang bukan akses brankar ≥ 90 meter        
74 Lebar daun pintu khusus untuk KM/WC di ruang perawatan dan pintu KM/WC ≥ 90 meter
penyandang disabilitas        
75 Jumlah sarana WC/urinoir untuk disabilitas 1 minimal
(Laki-laki /

Perempuan)        
76 Jumlah sarana Kamar Mandi dan WC            
Puskesmas Non Rawat Inap bagi karyawan: 1 Kamar mandi dan
Laki-Laki dan Perempuan WC per 15 orang
       
Puskesmas Non Rawat Inap bagi pengunjung: 1 Kamar mandi dan
Laki-Laki dan Perempuan WC per 40 orang
       
Puskesmas Rawat Inap bagi karyawan: 1 Kamar mandi dan
Laki-Laki dan Perempuan WC per 15 orang
       
Puskesmas Rawat Inap bagi Pengunjung: 3 Kamar mandi dan
Laki-Laki dan Perempuan WC per 10 orang
       
77 Jumlah tempat sampah 2 per ruangan        
  Persyaratan Kesehatan            
78 Tersedia lahan parkir            
79 Puskesmas berpagar              
80 Atap kuat, tidak bocor, tahan lama dan tidak menjadi tempat perindukan vektor  
         
81 Langit-langit harus kuat, berwarna terang, dan mudah dibersihkan, tanpa profil dan terlihat
 
tanpa sambungan (seamless).          
82 Dinding harus keras, rata, tidak berpori, tidak menyebabkan silau, kedap air, mudah    
     
dibersihkan, dan tidak ada sambungan  
83 Dinding laboratorium harus tahan bahan kimia, mudah dibersihkan, tidak berpori    
     
 
84 Tempat sampah yang terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air,    
     
dan mudah dibersihkan  
85 Lubang ventilasi dilengkapi kawat kasa nyamuk            
86 Pintu ruangan harus terbuka keluar            
87 Lantai harus kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna terang, mudah dibersihkan,    
     
dan dengan sambungan seminimal mungkin  
88 Dinding KM/WC harus kedap air, dilapisi keramik setinggi 150 cm            
89 Pintu khusus untuk KM/WC di ruang perawatan dan pintu KM/WC penyandang disabilitas,    
     
harus terbuka ke luar  
90 Material pintu untuk KM/WC harus kedap air            
91 Lantai kamar mandi/WC terbuat dari bahan yang tidak licin dan air buangan tidak boleh    
     
tergenang  
92 Pintu kamar mandi/WC harus mudah dibuka dan ditutup            
93 KM/WC umum untuk penyandang disabilitas, dilengkapi dengan pegangan rambat (handrail)    
yang memiliki posisi dan ketinggian disesuaikan dengan pengguna kursi roda dan penyandang      
disabilitas lainnya.  
94 Tersedia alat sanitasi di Kamar mandi/WC (sikat, desinfektan, dll)            
95 Pada setiap lubang penyaluran air limbah di ruangan harus dilengkapi dengan saringan    
     
(kamar mandi, WC), dll)  
96 Tersedia septic tank dengan resapan dan secara rutin dilakukan penyedotan            
     
Limbah Cair      
 
97 Tersedia Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)    
dengan kapasitas memadai yang dilengkapi      
dengan alat pengukur debit *)
 
98 Pada outlet IPAL dilakukan peemriksaan kualitas    
air limbah setiap 3 bulan sekali dengan hasil      
memenuhi baku mutu *)
 
99 Tersedia tempat khusus bahan kimia (dari lab,    
farmasi, dll)      
 
100 Tersedia Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas    
limbah cair (masker, sarung tangan dan sepatu      
 
101 Saluran air limbah harus terpisah dengan saluran    
air hujan      
 
102 Saluran pembuangan air limbah tertutup, kedap    
air dengan kemiringan      
 
103 Tersedai bak kontrol/lubang pemeriksaan pada    
jarak minimal 5 meter atau setiap ada
perubahan aliran, atau mendapatkan tambahan      
aliran dari pipa lain
 
  Limbah Medis Padat    
     
 
104 Terpilah limbah medis dengan non medis    
     
*)  
105 Tersedia wadah limbah medis sesuai    
     
jenisnya dan memenuhi syarat  
106 Tersedia Tempat Penyimpanan    
Sementara (TPS) Limbah B3 berizin,
dengan ventilasi dan penerangan      
memadai. Dilengkapi dengan alat
pemadam kebakaran *)  
107 Tersedia log book limbah B3    
     
 
108 Tersedia timbangan limbah B3    
     
 
109 Tersedia Alat Pelindung Diri (APD) bagi    
petugas padat ( masker, sarung tangan)      
 
110 Pengolahan limbah secara mandiri atau    
bekerjasama (MOU) dengan pihak ke III
berijin *)      

 
V VEKTOR DAN BINATANG PEMBAWA PENYAKIT            
  Standar Baku Mutu            
111 Angka Bebas Jentik (ABJ) *) 100 %
   
   
112 Angka rata-rata populasi lalat *) <2 ekor
   
   
113 Angka rata-rata populasi kecoa *) <2 ekor
   
   
               
  Persyaratan Kesehatan            
114Semua ruang di Puskesmas harus bebas dari tanda-tanda
keberadaan kecoa (bau, kencing, keberadaan          
telur/ookinet) *)  
115Semua ruang di Puskesmas harus bebas dari tanda-tanda
keberadaan tikus (bau, kencing, bekas gigitan, kotoran)          
*)  
116Tidak ditemukannya lalat di Puskesmas *)
         
 
117 Di lingkungan Puskesmas harus bebas kucing dan anjing
         
*)  
                    
  JUMLAH            
  SKOR            
REKOMENDASI :                
   
                     
CATATAN :
Cara menghitung skor adalah jumlah variabel yang memenuhi persyaratan (MS) dibagi dengan jumlah total
variabel (117) dikali 100%
Contoh : Jumlah variabel MS = 100, maka
perhitungan skor sebagai berikut:
Skor = 100/117*100 % =
85,47%

KESIMPULAN :
Setelah dilakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan, maka variabel yang memenuhi persyaratan adalah 100,
maka skore adalah 85,47 %

INTERPRETASI HASIL INSPEKSI KESEHATAN


LINGKUNGAN :
Yang dikatakan memenuhi syarat kesehatan adalah : score ≥ 70% termasuk memenuhi
KRITERIA UTAMA MINIMAL (tanda bintang (*) )
Yang dikatakan tidak memenuhi syarat kesehatan adalah : score < 70%
termasuk KRITERIA UTAMA MINIMAL
Yang dikatakan tidak memenuhi syarat kesehatan adalah : score ≥ 70% tetapi
tidak memenuhi KRITERIA UTAMA MINIMAL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai