, MPA
Berbicara masalah hakekat adalah berbicara
tentang inti/substansi/esensi yang
sebenarnya kita sedang membincangkan
discoursus filsafat (berfilsafat)
Manusia bukan dalam dimensi wujud secara
empirik akan tetapi Hakekat dari
Kemanusiaan manusia itu sendiri yang
melampau dimensi fisik dan gejala-gejalanya.
Sering diartikan sederhana sebagai Philo :
cinta, Sophia: kebenaran, Pengetahuan,
Kebijaksanaan
Orang yang senantiasa mencari, mencintai
kebenaran, pengetahuan, kebijaksanaan di
sebut (filosof, filsuf)
Pemikiran rasional, kritis, sistematis,
menyeluruh dan radikal tentang suatu object
dan aspek-aspeknya (beyond dogmatism)
Filsafat adalah Proses bukan produk
Manusia adalah kolaborasi antara TRINITAS
nafsu, akal, dan hati-nurani
Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang
bebas, namun tidak bebas. “Man is born free,
and everywhere he is in chains” (JJ.
Rousseau)
Dengan ketiga unsur itulah manusia
menentukan pilihan keputusan hidup.
Filsafat manusia adalah usaha secara
rasional, sistematis, komprehensif untuk
mengupas tentang arti menjadi
manusia/esensi manusia secara mendalam
dan komprehensif.
Filsafat Manusia adalah suatu cabang dari
Filsafat khususnya dalam kajian Ontologi
atau Metafisika
Esensi manusia selalu dipertanyakan dan
terus dipertanyakan sepanjang masa
Objek material kajian Filsafat manusia sama
dengan yang dikaji dalam ilmu sosiologi,
antropologi, psikologi.
Objek formal FM berbeda, Obyek kajiannya
tidak terbatas pada gejala empiris yang bersifat
observasional dan atau eksperimental, tetapi
menerobos lebih jauh hingga kepada gejala
apapun tentang manusia selama bisa atau
memungkinkan untuk dipikirkan secara rasional
Filsafat Manusia biasa disebut juga,
Antropologia Metafisika atau Psikologi Metafisis
Akal
Hati
Nafsu
Akal yang dalam bahasa Yunani disebut nous
atau logos atau intelek (intellect) dalam bahasa
Inggris adalah daya berpikir yang terdapat
dalam otak
Berfikir melalui logika rasio
Memilah salah dan benar
Akal berperan memberikan petunjuk tentang
sesuatu, tentang apa yang bernilai atau tidak
bagi diri manusia itu sendiri
Akal mempunyai peran yang sangat signifikan
dalam memutuskan sesuatu
Akal sering tidak berdaya terhadap persoalan
hidup yang eksistensial (cinta-rindu)
Kurang memahami keunikan (ruang-waktu-
moment)
Tidak mampu mengenali objek secara
langsung
Daya Fikir yang ada pada hati (jantung) di
dada disebut rasa (dzauq).
hati" adalah daya jiwa (nafs nathiqah)- akal
ma’rifah yang menembus batas empiris
wujud (extra-sensory perception)
Berfikir melalui logika rasa
Memilah baik dan buruk
Pemberi Peringatan yang Paling Halus
Pegangan menuju keputusan
BARAT TIMUR
Pengetahuan Mengutamakan akal sebagai alat Mengutamakan hati yang
penalaran dan memperoleh merupakan alat pemersatu
pengetahuan. akal dan intuisi atau
Abstraksi sangat penting dalam intelegensi dan persaan.
memahami hidup. Menekankan pada simbol yang
Pengetahuan. sifatnya kongkret.
Pengetahuan berguna untuk Pengetahuan berguna untuk
menguasai dunia. menjadi bijaksana dalam
menghadapi hidup yang sulit.