Anda di halaman 1dari 10

RAPAT KOORDINASI

PENYUSUNAN RENCANA
PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
(RPPLH)

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BINTAN


TAHUN 2022
TUJUAN PELAKSANAAN
RAPAT KOORDINASI
 MELAKSANAKAN ENVIRONMENTAL ANALYSIS RESPONSE
TECHNIQUE IN HARMONY (EARTH) DI BIDANG
PERENCANAAN LINGKUNGAN HIDUP
 MENJARING KOMUNIKASI DAN DISKUSI ANTAR
STAKEHOLDER UNTUK PENYUSUNAN RENCANA
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN BINTAN TAHUN 2022-2052
 MENYEMPURNAKAN DOKUMEN YANG DISUSUN TIM AHLI
SEBELUM EKSPOSE BERSAMA BUPATI BINTAN TANGGAL 23
SEPTEMBER 2022
Target dan Sasaran Rakor RPPLH
 Menjadi bahan masukan penyusunan / revisi
dokumen RPPLHD
Pasal 9 dan 10 UU No. 32 Tahun 2009
 Menjadi bahan masukan penyusunan dokumen
KLHS RPJMD dan RPJPD
Permendagri No 7 tahun 2018
 Menjadi bahan masukan penyusunan / revisi RPJMD
Permendagri No. 86 tahun 2017
 Mendukung pelaksanaan satu data indonesia
Perpres No. 39 tahun 2019

 Outcame / Manfaat : Memastikan menjadi


bahan masukan penyusunan / perbaikan dokumen diatas
PRINSIP
RPPLH dimaksudkan MEWARNAI
PEMBANGUNAN

PILIHAN NYA :
1. HINDARI
2. ADAPTASI
3. TEKNOLOGI
PERENCANAAN
1. inventarisasi lingkungan hidup; RUANG LINGKUP
2. penetapan wilayah ekoregion; dan 1. perencanaan;
3. penyusunan RPPLH 2. pemanfaatan;
PENGENDALIAN
3. pengendalian; PPLH
D3TLH 4. pemeliharaan;
1. pencegahan;
2. penanggulangan; dan
5. pengawasan;dan
3. pemulihan 6. penegakan hukum

PENCEGAHAN
1. KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis);
2. Tata ruang;
3. Baku mutu lingkungan hidup;
4. Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup;
PERLINDUNGAN DAN
5. Amdal;
6. UKL-UPL; PENGELOLAAN
7. Perizinan; LINGKUNGAN HIDUP
8. Instrumen ekonomi lingkungan hidup;
9. Peraturan perundang-undangan berbasis lingkungan UU No 32 tahun 2009
hidup;
10. Anggaran berbasis lingkungan hidup;
11. Analisis risiko lingkungan hidup;
12. Audit lingkungan hidup; dan
13. Instrumen lain sesuai dengan kebutuhan dan/atau
perkembangan ilmu pengetahuan.
KERANGKA PEMBANGUNAN RANCANGAN TEKNOKRATIS RPJMN 2020-2024
VISI 2045
Berdaulat, Maju, Adil Dan Makmur

2020-2024 Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan
di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh
berlandaskan keunggulan kompetititf di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya
saing
TEMA Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan
Berkesinambungan
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN POLITIK, HUKUM,
MANUSIA EKONOMI KEWILAYAHAN INFRASTRUKTUR PERTAHANAN & KEAMANAN

Pelayanan Dasar 1 Pangan Sentra-Sentra 1 Transportasi 1 Hukum dan Regulasi


1 1
dan Perlindungan Pertumbuhan
2 Energi 2 Telekomunika
Sosial Komoditas 2 Pertahanan dan Keamanan
2
SDM Berkualitas 3 Pariwisata, Unggulan Daerah 3 siSumber Daya Air
2 Ekonomi
dan Berdaya Saing Pertumbuhan 3 Politik
4 Kreatif dan 3
Digital Perkotaan Perumahan dan
5 Kelautan dan 4
Pemukiman
Industri
Kemaritiman
Manufaktu
r
Development Constraints : Kondisi Investasi Kondisi SDA

PENGARUS UTAMAAN
Kesetaraan Tata Kelola Kerentanan Perubahan Modal Sosial
Gender (Governance) Bencana Iklim dan Budaya

Kaidah Pembangunan : Membangun Kemandirian Menjamin Keadilan Menjaga Keberlanjutan


ISU STRATEGIS LINGKUNGAN HIDUP

Daya Dukung dan Daya


Dampak Perubahan Iklim:
Tampung SDA dan LH:
Terjadi peningkatan suhu antara 0,3-
0 0 Kualitas Air: peningkatan polutan BOD
1
1,5°C (skenario RCP4.5) dan 0,5- 1,5°C 1 dan COD pada tahun 2024 diproyeksi
(skenario RCP8.5) dalam periode 2020- mendekati ambang batas yang
2045 (Proyeksi BMKG dalam Kaji Ulang RAN diperbolehkan (KLHS RPJMN 2020-2024);
API 2018).

0
Peningkatan potensi bahaya perubahan Proporsi Lahan: Share tutupan hutan
0
2 iklim, antara lain: 2 nasional terhadap luas daratan nasional
• Potensi kekeringan: terutama Nusa menurun dari 54% (2000) menjadi 44% (2030)
Tenggara, Jawa dan Sumatera bagian dan Pulau Jawa memiliki kontribusi terkecil,
utara; dari 25% (2000) menjadi 20% (2030)
• Potensi abrasi: Lebih dari 1820 km garis
pantai di seluruh wilayah pulau besar di
Indonesia berstatus sangat rentan; dan 0 Keanekaragaman Hayati : peningkatan
• Peningkatan tinggi gelombang ekstrem: 3 ancaman terhadap derajat keterpaduan habitat
kenaikan gelombang hingga lebih dari 1 meter alami di seluruh Indonesia sehingga diperlukan
di hampir seluruh wilayah perairan Indonesia restorasi dan/atau pemulihan ekosistem yang
sehingga memperkecil wilayah tangkap berada pada ambang batas daya dukung
nelayan dengan ukuran kapal <10 GT dan
membahayakan keselamatan pelayaran
terutama untuk kapal-kapal di bawah 30 GT
Isu Strategis KLHK
No. 2015 - 2019 2020 - 2024

1 Penanganan Perubahan Iklim Perubahan Iklim serta Kebencanaan


Serta Peningkatan Kualitas Hidrometeorologis dan Tektonis
Informasi Iklim Kebencanaan
2 Peningkatan Konservasi Konservasi SDA dan Keanekaragaman
Keanekaragaman Hayati Hayati
3 Perbaikan Kualitas Lingkungan Kualitas Lingkungan Hidup
Hidup
4 Penanggulangan dan -
Pengurangan Risiko Bencana
Hhidrometeorologis
5 Pengelolaan DAS -

6 Pengelolaan Lingkungan Pesisir, -


Terumbu Karang, dan Pulau-
Pulau Kecil
7 Pengembangan Jasa Lingkungan -

8 - Kelembagaan Pengelolaan LH

9 - Potensi Pendanaan dan Ekonomi LH

10 - Penegakan Hukum Lingkungan

Sumber : Pusjaktra KLHK, 2018


KELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP

Menjamin kelangsungan Melindungi negara dari Mengantisipasi isu Mengendalikan


dan kelestarian pencemaran dan global pemanfaatan SDA secara
ekosistem kerusakan LH bijaksana

Perencanaan Perencanaan Perencanaan Perencanaan


Perlindungan Pengendalian Pengendalian Pemanfaatan Sumber
Fungsi Ekosistem Kualitas Perubahan Iklim Daya Alam
Lingkungan Hidup

Pemeliharaan dan Adaptasi dan mitigasi Pemanfaatan/pencadangan


perlindungan kualitas dan perubahan iklim Pengendalian, dst....
fungsi LH

TUJUAN DAN SASARAN

OBJEK PERENCANAAN

EKOSISTEM Sumber Daya


Media Lingkungan : Air, Udara, Tanah, Atmosfer
Alam

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup


Ukuran untuk ekosistem Ukuran untuk perubahan iklim Ukuran untuk SDA
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai