Anda di halaman 1dari 11

BAPPEDA PROVINSI JAWA TENGAH

Sambutan Pengantar
Focus Group Discussion (FGD)
“PEMULIAAN AIR”
Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air
di Jawa Tengah
berbasis Pendekatan Hulu Hilir
Tahun 2025-2045
Semarang, 31 Juli 2023
TA H A PA N
PENYUSUNAN RPJPD 2025-2045
1 2 3 4 5

PENYUSUN KONSULTA KONSULTASI MUSRENBAN PEMBAHA


AN SI PUBLIK RANWAL G RPJPD SAN DPRD
RANWAL RPJPD RPJPD KE (31 Jan 24) RAPERDA
RPJPD (20 Des 23) KEMENDAG RPJPD
(Juli-Nov 23) RI (Maret-Juni
Penyusunan Ranwal (Minggu II Jan 24)
didukung melalui: 24)
• FGD TEMATIK 8 7 6

• FGD KEWILAYAHAN
PENYAMPAI PENETAPA EVALUASI
• KAJIAN/STUDI AN PERDA N PERDA RAPERDA
RPJPD KE RPJPD RPJPD KE
KEMENDAG (Agt 24) KEMENDAGR
RI I 2
Hasil Evaluasi RPJPD Provinsi Jawa Tengah 2005-2025

Tingkat Capaian
MISI 1
97,52% MISI 4
Mewujudkan sumber daya manusia dan 96,65 99,99 Mewujudkan pengelolaan sumber daya
masyarakat Jawa Tengah yang berkualitas, % % alam dan lingkungan hidup yang optimal
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang dengan tetap menjaga kelestarian
Maha Esa, cerdas, sehat, serta berbudaya. fungsinya dalam menopang kehidupan

MISI 2 MISI 5
Mewujudkan perekonomian daerah
yang berbasis pada potensi unggulan
90,93 RPJPD
Contents
Title
98,70 Mewujudkan kualitas dan kuantitas
prasarana dan sarana yang
% %
daerah dengan dukungan rekayasa menunjang pengembangan wilayah,
teknologi dan berorientasi pada penyediaan pelayanan dasar dan
ekonomi kerakyatan pertumbuhan ekonomi daerah
MISI 3 MISI 6
Mewujudkan kehidupan politik dan tata 99,30 100 Mewujudkan kehidupan masyarakat yang
kelola pemerintahan yang baik (good % % sejahtera, aman, damai, dan Bersatu dalam
governance), demokratis, dan wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
bertanggungjawab, didukung dengan (NKRI) didukung dengan kapasitas hokum
kompetensi dan profesionalitas apparatus, dan penegakan HAM serta kesetaraan dan
bebas dari praktik kolusi dan nepotisme keadilan gender
Kondisi Pengelolaan SumberDayaAir
KONDISI 2008
JawaTengah
KONDISI 2023
(Awal RPJPD Th. 2005 – 2025) (Akhir RPJPD Th. 2005 – 2025)
• masih belum bisa sinkron/sinergis dan terpadu dlm
• Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA)
antara kewenangan pusat, prov, & kab/kota
belum sinkron/sinergis dan terpadu dlm (utamanya terkait tata laksana pekerjaan & manajemen aset)
satu sistem pengelolaan antara • Ketersediaan dan kualitas air
kewenangan pusat, prov, & kab/kota (penurunan kapasitas sarpras tampungan air baku, masih
• Ketersediaan dan kualitas air ada daerah yg kekeringan/kurang air; pencemaran /
• Perubahan iklim global maupun musim penurunan kualitas air )
kemarau • Perubahan iklim global (kenaikan suhu, jumlah hari
• Degradasi Daerah Tangkapan Air (DTA) kering bertambah. banjir pasang dan rob, longsor)
• Degradasi Daerah Tangkapan Air (DTA) dan perubahan
dan perubahan tata guna lahan.
tata guna lahan.
• Menurunnya mutu kualitas air akibat
(perhutanan sosial, pertanian tidak berkelanjutan,
limbah rumah tangga dan industri. permukiman dan industri di daerah hulu, dsb)
• Penurunan kapasitas/debit sungai • Menurunnya mutu kualitas air akibat limbah rumah
sehingga menimbulkan potensi daerah- tangga dan industri.
daerah rawan banjir. • Penurunan kapasitas/debit sungai sehingga menimbulkan
potensi daerah-daerah rawan banjir. (pada hampir semua
sungai di Jawa Tengah mengalaminya)
Identifikasi Awal Permasalahan
 Kerusakan DAS dan alih fungsi lahan
 Kekeringan, sedimentasi/pendangkalan sungai, kenaikan
limpasan permukaan, banjir, kualitas air terdampak;
 Perubahan Iklim dan Amblesan (land subsidence)
 Rob, banjir pasang, intrusi air laut, lahan salin, hilangnya
lahan pertanian pesisir;
 Abrasi dan Akresi Pantai
 permasalahan aset lahan/tanah;
 Infrastruktur SDA
 Kerusakan sarpras, erosi tanggul, bangunan ilegal, sedimentasi
(bendung, long storage, embung, waduk dan saluran);
 Pertambangan ilegal
 perubahan alur dan aliran air sungai, kualitas air menurun;
 Limbah (domestik, industri, pertanian & peternakan) dan
persampahan
 banjir, gangguan kinerja bangunan SDA, penurunan kualitas
air;
Identifikasi Awal Isu Strategis Jawa
Tengah
Kerusakan DAS dan alih fungsi lahan;

Amblesan (land subsidence);

Perubahan iklim;

Kerusakan pantai;

Kondisi Infrastruktur SDA;

Penegakan Regulasi;

Kerjasama Multi-pihak dan Multi-kewenangan


Perhatian dalam Penyusunan RPJPD
KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN HIDUP
DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM

Pengelolaan
Keanekaraga
Dampak Kerusakan man Hayati
Degradasi Peningkatan Peningkatan & Land
Perubahan Pesisir
Lingkungan Kekeringan Bencana Subsidence
Iklim Pantura Ekosistem
Rentan
(Karst)
Konsepsi Awal KETAHANAN AIR
Pendekatan Perencanaan Sumber Daya Air 2025-2045

Peningkatan Optimalisasi Peningkatan


Ketersediaan Air Pemanfaatan Air Infrastruktur SDA

Pengendalian
Mitigasi Bencana dan
Pencemaran / Perlindungan pantai
Adaptasi Perubahan
peningkatan kualitas vegetatif dan struktural
Iklim
Air

Konservasi Air dan Kerangka Integrasi


Sinergitas Multi Pihak
Lahan PSDA
Harapan Penyelenggaraan FGD
“Pemuliaan Air”
FGD ini menjadi awal dalam upaya:
 Mengenali permasalahan PSDA yang selain aktual, faktual dan terkini,
namun juga antisipatif terhadap dinamika perkembangan 20 tahun
mendatang;
 Menggali inovasi-inovasi dalam PSDA dengan iptekin maupun sosekbud;
 Masukan arah kebijakan dan strategi serta lokasi prioritas dalam mengatasi
permasalahan PSDA saat ini dan 20 tahun mendatang;
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai