Anda di halaman 1dari 146

Prinsip

PEMBUATAN PROPOSAL THESIS

Oleh
Prof. Dr. dr. Buraerah H Abd Hakim, MSc

Program Magister Kesehatan


Program Pasca sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin
PENGASUH MATA KULIAH

Prof. Dr. dr. Buraerah H.Abd.Hakim, MSc


(Penaggung Jawab)

Dr. M. Ridwan Thaha, MSc


(Anggota Tim)

Masing-masing Konsentrasi
(Anggota Tim)
“RASIONALE PENELITIAN”
Logical sequence
SKEMA ALUR BERFIKIR SECARA SISTEMTIS

K a j i a n Te o r i IDENTIFIKSI Phen.Bio & Medik)


MASALAH

JUDUL
PENELITIAN

MATERI THESIS
BAB I
BAB II BAB III
Rumusan
G E N E RA L I S A S I

EKSPLORASI
K.KONSP+

M E T. P E N
penelitian
Researc h

DEDUKTIF
belakang

K . P US T K
Te o r i t i s

K . T E O RI

HIPOTS
Manfaat

Te l a a h
Ouestion
Latar

Tu j u a n
Umum dan
husus

P E N G M P L N D ATA
EKSPLORASI
INDUKTIF
PENGOLAHAN

AN . D A N S I M P U L A N
“MASALAH PENELITIAN ”
MASALAH : …… ?

Perbedaan antara harapan dengan kenyataan.

Analisis masalah …… ?

Apakah setiap berbeda harapan dengan kenyataan


selalu layak diangkat sebagai masalah. … ?
HARAPAN :
Penurunan Angka Kematian ibu dari 307/100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2002 menjadi 15/100.000 pada tahun 2007.
melalui Kemitraan Bidan dan Dukun : (WHO)  307 – 15 =
292 : (100%)

KENYATAAN :
Profil Kes. RI tahun 2007 melaporkan AKI pada tahun 2007
adalan 228/100.000 kelahiran hidup.  Pencapaian : 307-228
= 79/100.000. atau 79/307 x 100% = 25,3%.

PERBEDAAN :
74,7%  MASALAH
AALISIS MASALAH
HARAPAN :
Turunnya AKI dari 307/100.000 kelahiran th.2002  15/100.000
th. 2007 (5 th) melalui Progran Kemitraan Bidan dan dukun.
Th. 2007

…….. ?
Pelaks. Progr. KIA
pencapaian 100%
Harapan : Upaya

Perbedaan =

Sumber Data
74,3%

Realisasi Th. 2007:  228/100.000

Pencapaian = 25,7 %

Th. 2002  307/100.000 k.Hdp


Implementasi Pelaksanaan Progran Kemitraan Bid.
& Duk. Melalui progr. KIA th. 2002  307/100.000
Kel.hdp
SUMBER : DATA
DATA KESEHATAN
Profil Kesehatan RI : thn. 2002
Profil Kesehatan RI : thn. 2007.
Profil Kesehatan Prov.: thn. 2007
Profil Kesehatan Kab. Thn 2007
Data lokal thn. 2007
DATA BPS
DATA SDKI
DATA SKRT
DATA RISKESDA
JURNAL
Internasional
Nasional
LAPORAN :
RS
Penelitian
PARAMETER KELAYAKAN
BESARAN MASALAH:

Penyakit :
Morbiditas:  Prev. / Insidensi
Mortalitas :  Perv / Insidensi

Bukan Penyakit :
Kegagalan / tidak tercapainya program tertentu yang
memberi ancaman tertentu yang sifatnya serius.

(SERIOUSNESS) :
Angka Morbiditas  (Prev / Insidensi )
Angka Mortalitas  (Prev / Insidensi )
Keresahan yang timbul
JUDUL PENELITIAN
CARA BERFIKIR DEDUKTIF
(Aristoteles 384-322 SM)

Dasar analisisnya :  “SILOGISME” Yang terdiri dari :

Berangkat dari dalil atau kaidah umum (premis mayor),


kemudian mengambil kesimpulan yang bersifat khusus
atau spesifik (premis minor)
Contoh :
Semua manusia akan mati (premis mayor)
Socrates adalah manusia (premis minor)
Socrates akan mati (Kesimpulan deduktif)
CARA BERFIKIR INDUKTIF
(Francis Bacon 1560-1626 SSM)

Dasar analisisnya :  “FAKTA EMPIRIS” Yang terdiri dari :

Berangkat dari hal khusus (spesifik) yang diamati (data


empiris) kemudian mengambil kesimpulan yang bersifat
umum (Generalisasi)
Contoh :
Data empiris : (logam, besi, Alminium, tembaga, dsb
apabila dipanasi ternyata menunjukkan pertambahan
panjang.
Kesimpulan umum (Generalisasi) : logam apabila
dipanasi akan bertambah panjang.
KOMBINASI CARA BERFIKIR DEDUKTIF
DAN INDUKTIF (Charles-Darwin)

Metoda ilmiah tidak bisa hanya dikembangkan


dengan menggunakan metode deduktif atau
induktif saja, tetapi harus menggunakan kedua
metode tersebut yang merupakan satu siklus:

INDUKTI
DEDUKTIF
F
SIKLUS KONSEP METODE
ILMIAH (Karl Popper)

Teori / Pengetahuan /
Aksioma )

Eliminasi kesalahan Deduksi teori

Kesimpulan & Interpretasi Hipotesis konseptual

Inferensi Rancangan penelitian

Temuan empirik Hipotesis perasional

Analisis data Pengmpulan data

Data / Hsl observasi


MATERI THESIS
BAB I (PENDAHULUAN)
BAB II (TINJAUAN PUSTAKA)
BAB III (METODE PENELITIAN)
BAB IV (HASIL & PEMBAHASAN)
BAB V (KESIMPULAN & SARAN)
“ ANALISIS FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEMITRAAN
BIDAN-DUKUN DAN AKSES
PELAAYANAN MATERNAL “

“DETERMINAN KEMITRAAN
BIDAN-DUKUN DAN AKSES
PELAAYANAN MATERNAL “
Singkat, jelas, dan tegas ( umumnya terdiri dari 6 – 10
kata ).
ISI JUDUL :
MAKSUD dan TUJUAN PENLITIAN
JENIS VARIABEL YANG TERLIBAT
HUBUNGAN VARIABEL
SUBYEK PENELITIAN
ALAT UKUR
ARAH DARI MASALAH PENELITIAN :
ANALISIS JUDUL

Judul :
DETERMINAN KEMITRAAN BIDAN-DUKUN
DAN AKSES PELAYANAN MATERNAL.

APA YANG BERMASALAH


APA MASALAHNYA
KENAPA BERMASALAH
APA YANG
BERMASALAH
YANG BERMASALAH :
Kemitraan bidan-dukun dan akses pelayanan
maternal.

Dukun
Bidan

KEMITRAAN BIDAN &


DUKUN

Kehamilan Persalinan Nifas Perawatan BBL


APA
MASALAHNYA
PENILAIAN TENTANG “APA MASALAHNYA”
MENGACU PADA:

Prevalensi/insidensi/ % / target / dll


Infact = dampak = Urgensi
Trend = kecenderungan (5 atau 3 thn)
Preventability
Cost analysis
Hukum / adat istiadat
ACUAN PENILAIAN MASALAH

TINGGINYA PREVALENSI MASALAH


MENGACU PADA :
NILAI PREVALENSI / INSIDENSI SECARA
INTERNATIONAL
NILAI PREVALENSI / INSIDENSI SECARA NASIONAL
NILAI PREVALENSI SECARA REGIONAL ..?
NILAI PREVALENSI / INSIDENSI PROPINSI
NILAI PREVALENSI / INSIDENSI KABEUPATEN
NILAI PREVALENSI / INSIDENSI LOKAL
kan angka kematian ibu dan bayi. Salah satu indikator yang digunakan dalam pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang ter
faktor budaya dan kepercayaan masyarakat.

APA MASALAH :
“ KEMITRAAN BIDAN-DUKUN DAN AKSES
PELAYANAN MATERNAL. “

TUJUAN KEMITRAAN SECR. INTERNASIONAL :


Meningkatkan pelayanan kesehatan maternal dan menurunkan
angka kematian ibu (AKI) melalui Kemitraan bidan dan dukun
 WHO, (MDGs : 2002)
DATA INTERNASIONAL : (49 Negara sedang berkembang
termasuk Indonsia tahun 2002)
AKI : 307/100.000 KH
Akses pelayanan maternal : 56,3%
Ditolong Nakes : 43,9%
Ditolong Dukun : 56,3%
kan angka kematian ibu dan bayi. Salah satu indikator yang digunakan dalam pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang ter
faktor budaya dan kepercayaan masyarakat.

TUJUAN KEMITRAAN SECR. NASIONAL :

Meningkatkan pelayanan kesehatan maternal dan


menurunkan angka kematian ibu (AKI) melalui Kemitraan
bidan dan dukun  WHO, (MDGs : 2002)

TARGET PENURUNAN (189/100.000 KH selama 5 tahun)

(AKI turun dari 307/100.000 KH pada tahun 2002  menjadi


118/100.000 tahun 2007.)

AKI Tahun 2007 = 228/100.000 KH

Pencapaian : “79/100.000 KH”  25,7%


kan angka kematian ibu dan bayi. Salah satu indikator yang digunakan dalam pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang ter
faktor budaya dan kepercayaan masyarakat.

Keadaan tahun 2002 Keadaan tahun 2007/2008


(SUSENAS)

Akses Pelayanan Maternal : 56,3% Akses pelayanan maternal : 66,32%


Ditolong Dukun : 56,1 % Ditolong Dukun : 30,27 %
Ditolong Nakes : 43,9 % Ditolong :
Dokter : 12,32 %
Bidan : 54,0%
Akses pelayanan maternal : 66,32%
Angka Kematian IBU : 307/100.000 Angka Kematian ibu : 228/100.000 KH
KH
Penurunan AKI selama 5 tahun : 79/100.000 KH  25,7%
URGENSI/DAMPAK MASALAH

PELAYANAN:
Kehamilan/persalinan/nifas : Bila tidak dilakukan dengan baik
maka :
Komplikasi kehamilan meningkat  Kematian ibu
Ancaman meningkatnya AKI.

PELAYANAN BBL :
Def. Nutrient  IQ point turun dibawah : 10-13% (lampu merah)
Ancaman thd Kualitas SDM masa akan datang
KECENDERUNGAN /TREND ASALAH

asalah
M

2002 2003 2004 2005 2006 2007


Idealnya 5 tahun
Minimal 3 tahun
KENAPA
BERMASALAH
IDENTIFIKASI
MASALAH PD
DUKUN

MASALAH
PADA IBU

Age
Stress
Poor diet
IDENTIFIKSDSI Smoking
MASALAH PD Alcohol
BIDAN STDs
Overweight
Underweight
Caffeine intake
Too much
exercise
Pengetahuan/
perilaku

IDENTIFIKASI
MASALAH PD
KEMITRAAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
A. Latar Belakang Masalah

Pengantar
Uraian tentang urgensi penelitian
Uraian sistematis fakta utama dan
pendukung
Uraian tentang penyebab masalah
CONTOH :
a. Pengantar

Kemitraan Bidan dan Dukun adalah bentuk


kerjasama antara bidan dan Dukun dalam hal
pelayanan kehamilan, persalinan, Nifas dan
perawatan BBL, yang bertujuan untuk
menurunkan angka komplikasi kehamilan, dan
AKI.
CONTOH :
b. Urgensi penelitian

Pentingnya masalah ini diteliti ialah karena ibu hamil


yang mengalami kurang energi kronis berpotensi
menghambat pertumbuhan dan perkembangan mental anak,
penurunan tingkat kecerdasan (IQ) 10-13 point. Menurut
WHO, 2008 BBLR menjadi masalah utama secara
internasional pada cut of point 15%. Di Indonesia
diperkirakan mencapai 350 ribu bayi setiap tahunnya
(Depkes RI 2008). Sulawesi Selatan (39,4%) yang
berpotensi menimbulkan rendahnya kualitas Sumber daya
manusia Indonesia pada masa akan datang.
CONTOH :
c. Uraian fakta utama dan pendukung

Seperti diketahui tujuan kemitraan bidan dukun ialah untuk


menurunkan AKI dari 307/100.000 KH tahun 2002 menjadi
118/100.000 KH pada tahun 2007 (WHO, MDGs: 2002).
Menurut WHO, 2002 sampai sekatrang ini secara
INTERNASIONAL : (49 Negara sedang berkembang termasuk
Indonsia tahun 2002) ikut serta dalam program MDGs. Untuk
Indonesia dengan :
AKI : 307/100.000 KH
Akses pelayanan maternal : 56,3%
Ditolong Nakes : 43,9%
Ditolong Dukun : 56, 3%
Masih termasuk sangat memperihatinkan dibandingkan dengan
dunia internasional lainnya.
CONTOH:
d. Uraian tentang penyebab masalah

……………..
Dari uraian seperti dikemukakan tersebut diatas, telah diidentifikasi
berbagai penyebab kemitraan Bidan-Dukun baik melalui textbook
maupun melalui jurnal sebagai berikut:
Pelayanan ANC, ualitas pelayanan antenatal, adalah upaya secara
sistematis dan terencana yang diberikan kepada ibu hamil dan bayi yang
dikandungnya untuk kepentingan monitoring secara dini, dari ancamam
komplikasi pada ibu maupun bayinya selama kehamilan berlangsung.
Luke et. al., yang dipublikasi oleh WHO., (2010) melaporkan terjadinya
peningkatan morbiditas pada ibu hamil periode pelayanan antenatal
dengan OR 3.77, confidence Interval (CI) 95,0%. Stella Babalola and
Adesegun Fatusi., (2009) melaporkan sebanyak 28,0% kelahiran
premature, 26,0% infeksi berat, dan 23,0% aspiksia terjadi pada masa
neonatal pada ibu yang tidak memanfaatkan pelayaan ANC di Nigeria.
CONTOH :
B. Rumusan masalah

1. Bagaimana hubungan pengetahuan Bumil


dengan Kemitraan Bidan-Dukun dan Akses
pelayanan maternal.
2. Bagaimana hubungan Sikap Bumil dengan
Kemitraan Bidan-Dukun dan Akses
pelayanan maternal.
3. Dst. Sda.
B. Rumusan Masalah
Kemitraan Bidan dan Dukun adalah bentuk kerjasama antara
bidan dan Dukun dalam hal pelayanan kehamilan, persalinan, Nifas
dan perawatan BBL, yang bertujuan untuk menurunkan angka
komplikasi kehamilan, dan AKI dari 307/100.000 KH tahun 2002
menjadi 118/100.000 KH pada tahun 2007 (WHO, MDGs: 2002).
Selain itu juga ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis yang
berpotensi menghambat pertumbuhan dan perkembangan mental
anak, penurunan tingkat kecerdasan (IQ) 10-13 point. Menurut WHO,
2008 BBLR menjadi masalah utama secara internasional pada cut of
point 15%. Di Indonesia diperkirakan mencapai 350 ribu bayi
setiap tahunnya (Depkes RI 2008). Sulawesi Selatan (39,4%)
yang berpotensi menimbulkan rendahnya kualitas Sumber daya
manusia Indonesia pada masa akan datang. Berbagai latar
belakang penyebab dirumuskan dalam research question sbb:
1. Bagaimana hubungan Pengetahuan ibu hamil
dengan kemitraan Bidan dan Dukun serta akses
pelayanan maternal.
2. Bagaimana Hubungan sikap ibu hamil terhadap
kemitraan Bidan dan Dukun serta akses
pelayanan maternal.
3. Bagaimana Hubungan Pelaksanaan kemitraan
terhadap kemitraan Bidan dan Dukun serta
akses pelayanan maternal.
4. Dst.
C.Tujuan Penelitian

Umum :
Melakukan analisis pengaruh berbagai faktor
penghambat (Pengetahuan, Sikap, Pelaksanaan
kemitraan, Dukungan suami dan keluarga,
Biaya pelayanan, serta kepuasan pelayanan)
terhadap kemitraan bidan dan dukun serta
akses pelayanan maternal.
Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui hubungan Pengetahuan ibu hamil


terhadap kemitraan Bidan dan Dukun serta akses
pelayanan maternal.
2. Untuk mengetahui Sikap ibu hamil terhadap
kemitraan Bidan dan Dukun serta akses pelayanan
maternal.
3. Untuk mengetahui hubungan Pelaksanaan kemitraan
terhadap kemitraan Bidan dan Dukun serta akses
pelayanan maternal.
4. Dst.
Tujuan khusus

1. Melakukan analisis Pengaruh ibu hamil merokok


terhadap kejadian BBLR
2. Melakukan analisis pengaruh Defisiensi nutrient
selama ibu hamil terhadap kejadian BBLR.
3. Melakukan analisis pengaruh Caffein intake
selama kehamilan terhadap Kejadian BBLR
4. Melakukan analisis pengaruh stres selama
kehamilan terhadap kejadian BBLR.
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis
Institusi tertinggi (Indonesia/Propinsi)
Institusi lokasi Penelitian

2. Manfaat pada ilmu Pengetahuan


3. Manfaat pada peneliti (Pengalaman )
4. Manfaatnya pada masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KAJIAN PUSTAKA
Mengkaji pustaka berarti melakukan :
identifikasian secara sistematis, Penemuan
dan analisis Elemen-elemen teori (variabel) ,
yang bersumber dari textbook, jurnal,
laporan penelitian, dokumen-dokumen yg
memuat informasi yang berkaitan dengan
masalah-masalah penelitian .
PRINSIP KAJIAN PUSTAKA

Identifikasi teori
Prinsip telaah pustaka
Hasil telaah pustaka
Tabel sintesis
Kerangka teori
Kerangka konsep
Hipotesis Penelitian
LAKUKAN KAJIAN PUSTAKA
(Identifikasi, menemukan, dan
analisis teori (variabel) UNTUK
MENDAPATKAN LANDASAN
TEORI THD SEMUA VARIABEL.
PENELITIAN M ELALUI “KAJIAN
PUSTAKA (TEXT BOOK)“

LAKUKAN KAJIAN PUSTAKA


(Identifikasi, menemukan, dan
analisis teori (variabel) UNTUK
MENDAPATKAN LANDASAN
TEORI THD SEMUA
VARIABEL. PENELITIAN
MELALUI “ KAJIAN
JURNAL “
Prinsip telaah pustaka
Judul Text book : Mmemperkenalkan SOSIOLOGI KESEHATAN
Nama Penyunting : Fauzi Muhazam
Judul Tulisan : Model-model PERILAKU KESEHATAN
( Model Hochbaum, Kasl dan Cobb Rosentoock )
Pengarang : Marshal H. Becker dan Lois A. Maiman
Tahun : 1995
Halaman : 50 – 52

PRINSIP ISI:
Pengembangan model pelyanan yang menitik beratkan pada variabel individu.
Dikenal dengan “ Health Belief Model (HBM) “
Konsep ini sama dengan model pengambilan keputusan (Decision making model) yang
dikemukakan oleh: Lewin; Tolman; Rotter; Edwards; dan Atkinson.
Prinsip telaah pustaka
PRINSIP ISI:

Terdiri dari 3 unsur penting :


1. Kesiapan seseorang untuk melakukan tindakan, ditentukan oleh pandangan
orang tersebut terhadap bahaya penyakit tertentu.
2. Penilaian seseorang terhadap perilaku kesehatan tertentu, dipandang dari
sudut kebaikan dan pemanfaatan, kemudian dibandingkan dengan persepsi
terhadap pengorbanan yang harus dikeluarkan untuk tindakan tersebut.
3. Suatu “ Kunci “ , Untuk melakukan tindakan kesehatan yang tepat harus
ada: sumber internal (gejala), interaksi interpersonal, dan komunikasi
massa.

HIPOTESIS HBM
Perilaku pada saat mengalami gejala penyakit dipengaruhi secara langsung
oleh persepsi individu mengenai ancaman penyakit dan keyakinannya
terhadap nilai manfaat dari suatu tindakan kesehatan.
Prinsip telaah pustaka
Judul Text book : Societal and Individual Determinants of
Medical care utilization in the united
states”
Nama Pengarang : Andersen, R., and Newman, J.F.,
Judul Tulisan : Model Perilaku pemanfatan Pelay. KESEHATAN
Tahun : 1973
Halaman : 95 – 123

PRINSIP ISI:

Andersen mengemukakan bahwa “ Sequensi determinan individu terhadap pemanfaatan


pelayanan kesehatan oleh keluarga ditentukan oleh :
1. Adanya faktor predisposisi keluarga untuk menggunakan jasa pelayanankesehatan, yang
terdiri dari: variabel demografik (umur, sex, dan status perkawinan); variabel struktur sosial
(pendidikan, pekerjaan, dan suku bangsa); variabel kepercayaan dan sikap (thdp perawatan
medis, dokter, dan penyakit).
2. Kemampuan mereka untuk melaksanakannya
3. Kebutuhan keluarga terhadapjasa tersebut.
Prinsip telaah pustaka
PRINSIP MODEL ANDERSEN:

Predisposing Enabling Faktor Faktor


factor factor Kebutuhan Pengguna

Komposisi Sumber daya


keluarga keluarga
Sehat

Struktur Sumber daya Respon


sosial masyarakat

Kepercayaan
kesehatan
HASIL TELAAH TEORI
A. Tinjauan Tentang Kemitraan Bidan dan Dukun
B. Tinjauan Tentang Pelayanan Kehamilan
C. Tinjauan Tentang Pelayanan Persalinan
D. Tinjauan Tentang Pelayanan Nifas
E. Tinjauan Tentang Pelayanan BBL
F. Tinjauan Tentang Faktor Penghambat
Kemitraan Bidan dan Dukun
Tabel sintesis
No Nama Tahun Ringkasan hasil temuan Sumber (Text
Penulis/peneliti book / jurnal)
1 Brewer, J.L 1961 Kebiasaan merokok Text book
berhubungan dengan kanker
leher rahim

2 Kjelberg, L., et al 2000 Setelah infeksi HPV, rokok Br J Cancer


menjadi faktor peningkat risiko
neoplasma servix

3 Castellsaque, X., et al 2002 Merokok adalah kofaktor Virus Res


terjadinya KLR setelah terinfeksi
dengan HPV

4 Coker, AL., et al 2002 Perokok aktif dan passif, kofaktor Cancer Detect Prev
penting pada lesi intra epithel
servix pada manusia

5 Einstein, MH., 2002 10% wanita yang terinfeksi HPV, Cancer Invest
Goldberg, GL., berhubungan dengan rokok.

6 Montgomery,SM, et 2002 OR wanita perokok ringan adalah Br J Cancer


al 8,26 kali untuk menjadi KLR
Gambar : 1 MODEL KERANGKA TEORI PENELITIAN

Faktor Penghambat kemitraan bidan dan dukun serta akses pelayanan maternal (PENGETAHUAN,
SIKAP, PELAKSANAAN PELAYANAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN SUAMI, BIAYA, KEPUASAN
PELAYANAN).

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME

1. Banyaknya Mitra yang terlibat • Pertemuan • Tersusunnya • Meningkatnya akses


 Penanggung  jawab prog KIA/KB di • Lokakarya  Program  Kemitraan pelayanan kesehatan
Dinas Kab. Bidan, dan Dukun • Kesepakatan maternal yang berkualitas
• Kepala PKM
 Bidan    dan  Dukun
Bersama • Terlaksananya • Pelayanan ANC Persalinan,
 Lintas Sektor
• Seminar progr. Kemitraan nifas dan rujukan oleh dukun
 TOMA/TOGA
• Pelatihan-Pelatihan Bidan dan Dukun ke tenaga kesehatan yang
2. Sumber Daya Bidan dan Dukun kompeten
• Jumlah Bidan • Alih peran dukun dari
• Jumlah Duku penolong persalinan menjadi
• Jumlah  Polindes / Poskes   des mitra bidan dalam merawat
• Tersedianya    Dana  Pelaksanaan  Progr. ibu nifas dan bayinya
 Meniningkatkan peran dukun
3.  Peraturan sebagai kader kesehatan Ibu
  Pemerintah/Kebijakan
dan Bayi baru lahir

EVALUASI

Sumber : Model evaluasi system kesehatan (Donabedian, 1962)


KERANGKA TEORI
Disintesis dari kajian pustaka, yang
melahirkan paradigma model hubungan
antar variabel yang diteliti
Disadur langsung dari model teori yang
sudah baku
Modifikasi dari model teori yang ada
MODEL TEORI
Status gizi buruk

Volume darah menurun

Peningkatan Cadiac output yang


tidak memadai

Aliran Darah Plasenta Menurun

Ukuran Plasenta Mengecil Transfer Nutrisi Menurun

Pertumbuhan janin terhambat

Sumber : Bonnie, S. Worthington, 2000.


MODEL KERANGKA TEORI

FAKTOR JANIN : PAPARAN ASAP ROKOK


Cacat bawaan Jlh batang rikok suami
Infeksi dlm rahim Lama merokok suami
Maturitas Cara merokok suami
Letak janin Kadar nikotin
Kembar

BERAT PLASENTA
Circulasi foeto
maternal
Proses Oxygenase Pertumbuhan
Genetik intra uterin
Jarak kehamilan Proliferasi dan BBLR
Paritas Kerentanan defernsiasi sel
Umur miometrium
Konpetensi serviks
FAKTOR IBU

Anemis
Tinggi Badan
Gizi
Perawatan ANC SOSIAL FAKTOR PERILAKU
Pendidikan EKONOMI Stres
Kekerasan
Penyakit Ibu Obat obatan
Riw.Kehamiln/ Alkohol
persalinan
Sumber : Modifikasi berbagai teori
KERANGKA KONSEP
KERANGKA KONSEP
Uraian mengenai hasil SINTESIS dan identifikasi
mengenai : Jenis, hubungan, pengaruh, dan
paradigma antar variabel yang diteliti.

Alasan memasukkan variabel kedalam model


kerangka konsep

Membuat model kerangka konsep sebagai


paradigma, sekaligus sbg tuntunan untuk
menyelesaikan masalah penelitian dan
merumuskan hipotesis.
Uraian Kerangka konsep :
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan bab tinjauan pustaka
maka, telah diidentifikasi variabel yang terlibat secara langsung terhadap
variabel kemitraan bidan dan dukun serta akses pelayanan maternal
dalam model teoritis, “VARIABEL INDEPENDEN” (dikaji dari teori
Pengetahuan, sikap petugas, pelaksanaan kemitraan, dukungan
suami/keluarga, biaya pelayanan dan kepasan terhadap pelayanan yang
dialami), sedangkan “VARIABEL KEMITRAAN” dan “AKSES PELAYANAN
MATERNAL” dikaji dari model teoritis yang dikemukakan oleh
“DONABEDIAN : 1962”.
Uraian Kerangka konsep :

Selanjutnya berdasarkan hasil kajian tersebut


ditetapkan model kerangka teori variabel penelitian yang
mengacu model teoritis baku, berdasarkan model teori
yang dikemukakan oleh “DONABEDIAN : 1962”, dengan
variabel Indepeneden / eksogen (Pengetahuan, sikap
petugas, pelaksanaan kemitraan, dukungan keluarga
dan suami, biaya pelayanan, serta kepuasan pelayanan)
variabel Dependen / endogen pertama (Kemitraan bidan
dan dukunY1) variabel endogen kedua (Akses
pelayanan Maternal  Y2).
Alasan lain memasukkan variabel kedalam
model kerangka konsep

Alasan utama :
Korelasinya yang tinggi / rendah
Kepekaan/sensitifitasnya terhadap
variabel endogen
Alasan teknis :

Metode pengumpulan data yg memungkinkan


Kontrol kualitas yg dapat dilakukan
Waktu penelitian yg memungkinkan
Kondisi geografis yg memungkinkan
Kuantitas dan kualitas tenaga yg dimiliki
Kuantitas dan kualitas peralatan yg dimiliki
Ketersediaan dana
Alasan memasukkan variabel dalam model
Kerangka konsep :

1. VARIABEL SIKAP PETUGAS:


Sikap adalah salah satu domain penting dalam membentuk
tindakan seseorang.
Sikap adalah bentuk evaluasi atau reaksi perasaan, terhadap
suatu obyek yang dicetuskan berupa: perasaan mendukung, tidak
mendukung memihak, atau tidak memihak pada obyek yang
sedang dihadapi yang terkait dengan pengalaman masa lalu,
situasi sekarang, serta harapan-harapan masa akan datang.
”BERDASARKAN PENGALAMAN YANG PERNAH DIALAMI
ATAU DITERIMA OLEH BUMIL PADA WAKTU PELAKSANAAN
KEMITRAAN SANGAT MENENTUKAN MINAT UNTUK
MEMANFAATKAN KEMBALI PELAYANAN TERSEBUT”.
MODEL KERANGKA KONSEP
FAKTOR PENGHAMBAT KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN PENGETAHUAN

SIKAP
PETUGAS

PELAKSANAAN
KEMITRAAN
KEMITRAAN AKSES
BIDAN DAN PELAYANAN
DUKUNGAN DUKUN MATERNAL
KELUARGA
DAN SUAMI

BIAYA
PELAYANAN

KEPUASAN
PELAYANAN
KERANGKA KONSEP

PENGETAHUAN

SIKAP PETUGAS

PELAKSANAAN
KEMITRAAN KEMITRAA AKSES
N BIDAN & PELAYANAN
DUKUN MATERNAL
DUKUNGAN
KELUARGA /SUAMI

BIAYA
PELAYANAN

KEPUASAN
PELAYANAN
HIPOTESIS PENELITIAN

1. Pengetahuan berpengaruh thdp kemitraan bidan dan dukun


serta akses pelayanan maternal.
2. Sikap petugas berpengaruh thdp kemitraan bidan dan dukun
serta akses pelayanan maternal.
3. Pelaksanaan kemitraan berpengaruh thdp kemitraan bidan
dan dukun serta akses pelayanan maternal.
4. Dukungan suami dan keluarga berpengaruh thdp kemitraan
bidan dan dukun serta akses pelayanan maternal.
5. Biaya pelayanan berpengaruh thdp kemitraan bidan dan
dukun serta akses pelayanan maternal.
6. Kepuasan pelayanan berpengaruh thdp kemitraan bidan dan
dukun serta akses pelayanan maternal.
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Pemilihan lokasi
C. Populasi dan sampel
D. Definisi operational
E. Kontrol Kualitas
F. Pengolahan data
G. Analisis data
DESAIN PENELITIAN
Jenis dan Desain Penelitian

JENIS SIFAT JENIS Tujuan SIFAT


Penelitian Penelitian Rancangan Data
Penjejakan Exploratif Identifikasi / penetapan konsep
( Prinsip … ? )

Observasio Deskripsi Deskriptif Identifikasi tanpa inferensi


kausal ( Prinsip … ? )
nal
Analitik Crossectional
Case control
Terjadi
Cohort Inferensi kausal
secara
Hibrid Desain ( Prinsip … ? ) alami
Ambidirectional
study
Studi hibrid lainnya
Kealamiahan Identifikasi Nilai kualitas
informasi Kualitatif variabel

Experimen Analitik Prae experiment


Pure experiment Inferensi kausal Dikendalikan
Quasi experiment ( Prinsip … ? ) oleh eneliti

Sumber : David G. Kleinbaum, 1982. Typology of


observasional stydy, p.62
PENELITIAN OBSERVASIONAL

DESKRIPTIP
CROSSECTIONAL
CASE CONTROL
COHORT
HYBRID DESAIN
EKSPERIMEN
DESAIN DESKRIPTIF
Melakukan identifikasi secara
sistematis terhadap semua variabel
penelitian baik data umum responden
maupun data khususnya (sesuai dengan
tujuan khusus penelitian)
DESAIN CROSSECTIONAL

PRINSIP
Dirancang untuk melakukan analisis data yang sifatnya
telah terjadi atau sedang berlangsung dalam populasi
penelitian, dengan model analisis secara deskriptif atau
model hubungan sebab akibat. Sedangkan
pelaksanaan pengukuran dilakukan sesaat (Point
time) .
SIFAT
Data yang diperoleh sifatnya sesaat, peneyebab maupun
akibat diukur secara simultan.
Penyebab dapat berada bersama-sama pada saat pengukuran
akibat, tetapi dapat juga diluar waktu pengukuran.
Model analisis variabel, adalah univariat, bivariat atau
multivariat.
SUBYEK PENELITIAN

Adalah unit yg membentuk sampel dalam populasi, dan


unit inilah melekat semua varibel yg akan diobservasi.
Adapun sifat subyek ini adalah :

Individu
Kelompok individu (masyarakat)
Lingkungan
Obyek tertentu
Kombinasi
PERLU DIPERHATIKAN :

Upayakan agar variabel independen variabilitasnya


cukup besar sehingga efeknya pada variabel dependen
menjadi lebih nyata.
Upayakan agar variabilitas variabel luar sangat minimum
sehingga tidak mengganggu pengaruh / hubungan
variabel utama.
Identifikasi Varibel
Identifikasi semua jenis variabel yg terlibat dalam penelitian secara
cermat
Tetapkan mana variabel independen dan mana variabel dependen
yg terlibat dalam penelitian dan yg tdk terlibat dalam penelitian
Tetapkan variabel independen lain yg mungkin berpengaruh tetapi
tdk dimasukkan dlm penelitian ini beserta alasannya.
Tetapkan dimensi yg menyusun variabel utama dan variabel
tambahan baik yg berpengaruh langsung maupun yg tdk
berpengaruh langsung
KELEBIHANNYA
Memungkinkan penggunaan populasi masyarakat umum
Desain relatif mudah, murah, dan hasilnya cepat
Dapat dipakai untuk meneliti banyak variabel
Tidak terancam dengan loss to follow up
Dapat dimasukkan sebagai tahap awal dari penelitian kohor
atau eksperimen
Dapat digunakan sebagai tahap awal utk penelitian yg lebih
konklusif
KELEMAHANNYA
Lemah dalam menentukan hubungan sebab dan akibat oleh
karena variabel independen dan dependen diambil secara
bersama.
Lebih banyak menjaring subyek yg mempunyai prevalensi masa
sakit yg panjang daripada yg pendek
Membutuhkan subyek yg cukup besar
Tidak menggambarkan perjalanan penyakit
Tidak praktis untuk kasus yang jarang
Dapat terjadi recall bias
DESAIN CROSSECTIONAL
CROSSECTIONAL CROSSECTIONAL UNTUK
UNTUK TITIK WAKTU PERIODE WAKTU

Sebab
diluar Sebab x Kead. Normal

Kead. Sakit

Recall Bias
Akibat
CONTOH PENERAPAN :
Penelitian ini menggunakan desain “Studi potong lintang”
(Crossectional Study) yang merupakan salah satu jenis rancangan
penelitian yang sifatnya analitik dan termasuk dalam jenis
rancangan penelitian observasional. Desain ini dimaksudkan untuk
mempelajari dinamika dan variasi variabel yang termuat dalam judul
penelitian “Faktor Determinan Kejadian Stres persalinan pada
Primigravida”. Faktor determinan yang tergabung dalam variabel
yang mempengaruhi variabel dependent adalah : (Faktor resiko
kehamilan, Pelaksanaan ANC,Pelaksanaan Konseling, Pengaruh
Religiusitas, dukungan suami/keluarga ) sedangkan variabel
dependennya adalah ( stress persalinan pada ibu
primigravida).Lemah dalam menentukan hubungan sebab dan akibat oleh
karena variabel independen dan dependen diambil secara bersama.
CONTOH PENERAPAN :

Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-


langkah seperti : a). Identifikasi masalah penelitian
(Persalinan primigravida), b). Identifikasi faktor
determinan, c). Penetapan unit observasi, unit analisis,
besar sampel, dan cara penarikan sampel, d).
Penetapan waktu dan lokasi penelitian, dan e)
Pengukuran variabel.
 
Adapun alur penelusuran variabel penelitian adalah
sebagai berikut :
DESAIN CASE CONTROL
Desain kasus kontrol adalah skema penentuan
kasus dan kontrol yang dilakukan dengan cara
tertetntu ( Retriksi : total atau partiel, matching
atau tidak matching)
Penetapan kasus didasarkan atas status penyakit
(diagnosis).
Penetapan kontrol disetarakan dengan kasus,
sedangkan tempat pengambilan : bisa sama atau
tidak sama.
Penelusuran dilakukan secara retrospektif
KASUS KONTROL RETROSPEKTIF
Klasifikasi Kasus ditetapkan
pada saat penelitian telah atau
mulai dilakukan
Penyakit telah sembuh / meninggal

FR (+) Faktor pemapar (+++) Mulai sakit dan mulai star

FR (-)

Matching
Retriksi
POPULASI
FR (+)
Faktor pemapar ( ± )

Kontrol
FR (-) (Normal)
KASUS KONTROL PROSPEKTIF
Klasifikasi Kasus ditetapkan pada saat responden telah
beberapa hari mengalami penyakit
Star sakit
Penyakit telah sembuh / meninggal

Periode berlangsung
FR (+) penyakit (hr/bn/thn)
Faktor pemapar (+++)

FR (-)

Matching
Retriksi
POPULASI
FR (+)
Faktor pemapar ( ± )

Kontrol
FR (-) (Normal)
PENETAPAN KASUS :

Ada tiga hal penting menjadi perhatian


utama dalam penetapan kasus :

Kriteria Diagnostik
Populasi Sumber
Jenis data penyakit
Kriteria diagnostik:

Perlu ditetapkan sebaik-baiknya dengan


mengacu pada hasil diagnostik dokter
yang akurat (penyakit), sedangkan bila
bukan penyakit maka Definisi operasional
variabel yang dibentuk oleh dimensi
variabel harus dibuat sejelas-jelasnya,
agar tidak menimbulkan “bias
misklasifikasi”.
Populasi sumber kasus:
Bersumber dari dua sumber yakni: rumah sakit
(Hospital base), dan Populasi / masyarakat /
komunitas, (Population-base).

Keuntungan hospital base


Lebih praktis dan murah
Sedang sakit sehingga mengurangi recall bias
Lebih koperatif.
Kerugian hospital base

Dapat terjadi bias preferensi (panutan): yakni


bias sentripetal (bias krn seleksi subyek
dipengaruhi pengalaman layanan sebelumnya
di RS lain, dan bias akses pelayanan (yg lebih
baik)
Jenis Data Penyakit :

Bersumber dari kasus insidensi (kasus baru) dan


kasus prevalensi (semua kasus yg ada pada
suatu saat).
Bias yg terjadi ialah “bias interpretasi” 
prevalensi senantiasa mencerminkan: “tdk
hanya peran paparan terhadap timbulnya
penyakit, tetapi juga peran paparan terhadap
durasi (prognosis penyakit sblm sampai fase
terminasi)”
PENETAPAN KONTROL:

Ada tiga hal penting menjadi perhatian utama


dalam penetapan kontrol :

Karakter populsi sumber kasus


Komparabilitas kasus dan kontrol
Pertimbangan praktis dan ekonomis
Jenis sumber kontrol :

Rumah sakit
Populasi umum
Tetangga
Teman
Kerabat keluarga
CONTOH PENERAPAN :

Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional


dengan desain Kasus Kontrol (Case Control Study).
Dengan desain ini dimaksudkan untuk mempelajari
dinamika pengaruh antara determinan yang dianggap
sebagai variabel yang mempengaruhi variabel
dependen (nilai budaya lokal, kelengkapan
pelaksanaan ANC, penyakit infeksi selama kehamilan,
status gizi ibu hamil, keterpaparan asap rokok)
sedangkan sebagai variabel dependen atau risiko
adalah kejadian kelahiran prematur, dengan cara
membandingkan antara kelompok kasus (ibu yang
melahirkan bayi prematur) dengan kontrolnya adalah
(ibu yang melahirkan bayi normal).
CONTOH PENERAPAN :

Faktor risiko dieksplorasi secara retrospektif, dan


ditentukan berdasarkan status atau catatan medik ibu
hamil yang melahirkan bayi prematur yang ada di
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Gorontalo
Sedangkan kontrolnya dieksplorasi secara
retrospektif, dan ditetapkan atau dipilih secara random
dari ibu hamil yang melahirkan normal di Rumah sakit
yang sama atau rumah sakit lainnya yang berdomisili
di Kota Gorontalo.
Adapun model desainnya digambarkan sebagai
berikut :

MODEL DESAIN :

Faktor Risiko (+)


Ibu yang melahirkan
bayi prematur (Kasus)
Faktor Risiko (-)

Ibu yang melahirkan di


rumah sakit umum
SAMPEL daerah prof.Dr.H. Aloei
saboe kota gorontalo,
provinsi gorontalo

Faktor Risiko (+)


Ibu yang melahirkan
bayi normal (Kontrol)
Faktor Risiko (-)
DESAIN COHORT
DESAIN COHORT

Adalah rancangan studi epidemiologi yang


mempelajari hubungan antara paparan dan
penyakit, dengan cara membandingkan
kelompok terpapar dengan kelompok tidak
terpapar “ berdasarkan status paparannya
KOHORT RETROSPEKTIF

Responden mulai terpapar


pada masa lampau Mulai ditetapkan Akibat (+)
sebagai kasus

Waktu antara Akibat (- )


POPULASI
Akibat (+)

Mulai ditetapkan
sebagai kontrol Akibat (-)
KOHORT PROSPEKTIF

Responden mulai terpapar sekarang dan juga


mulai ditetapkan sebagai kasus (bersamaan
terpapar dan penetapannya sebagai kasus)
Akibat (+)

Akibat (- )
POPULASI
Akibat (+)

Mulai ditetapkan Akibat (-)


sebagai kontrol
KOHORT AMBISPEKTIF

Adalah perpaduan antara ciri kohort


retrospektif dengan kohort prospektif.
DESAIN HIBRID
KASUS KONTROL NESTED
Ditetapkan sebagai kasus pada
saat mulai sakit atau telah sakit

Retrospektif Prospektif Sembuh

FR (+)
Penyakit masih berlangsung

Nested

Faktor pemapar (+++)

Matching

Retriksi
FR (-)
POPULASI
FR (+)
Faktor pemapar ( ± )

Kontrol
FR (-) (Normal)

KASUS KONTROL COHORT


Follow-up Prevalence Study

Normal
POPU Crossectional Study
LASI
Menderita Akibat +

Kohort Study Akibat -


POPU
LASI Akibat +

Kontrol Akibat -

Kombinasi antara elemen desain Crossectional dengan desain kohort.


Semua yang menderita diambil sebagai kasus
Digunakan apabila peneliti tidak mengetahui prevalensi masalah dalam populai.
DESAIN
EKSPERIMEN

Diberikan secara tersendiri oleh


konsentrasi masing-masing bila
dianggap dibutuhkan.
PENENTUAN LOKASI
PENELITIAN
PEMILIHAN LOKASI

Terdiri dari :
Uraian tentang alasan pemilihan lokasi yang
didasarkan pada informasi data sekunder
yang signifikan.
Uraian tentang alasan yang memadai secara
sistematis mengenai tempat/lokasi penelitian.
CONTOH PENERAPAN
Penelitian akan dilaksanakan pada perusahaan di
Kawasan Industri Makassar (KIMA), dengan pertimbangan
sebagai berikut :

1. KIMA adalah kawasan industri dengan berbagai


perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja wanita
dengan berbagai kelompok umur. (Data sekunder)
2. Wilayah KIMA dapat dijangkau dengan mudah oleh
semua jenis kendaraan darat sehingga memudahkan
pelaksanaan penelitian.
3. Lokasinya terletak di wilayah yang tidak terlalu jauh dari
pusat kota dan dihubungkan dengan transportasi darat
yang cukup lancar.
4. Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Maret
sampai dengan April 2012
POPULASI DAN
SAMPEL
POPULASI
Sebagai populasi dalam penelitian ini ialah
semua ibu hamil yang telah melahirkan bayi
dengan berat badan tertentu (normal atau
kurang yang berada diwilyah penelitian …...
SAMPEL
Sebagai sampel dalam penelitian ini ialah
kasus maupun kontrolnya yang terdiri
dari : ibu hamil dengan berat badan lahir
rendah sedangkan kontrolnya adalah ibu
hamil yang telah melahirkan bayi dengan
berat badan normal diwilyah penelitian yang
diuraikan sbb :
UNIT OBSERVASI
UNIT ANALISIS
BESAR SAMPEL
TEKNIK SAMPEL
UNIT OBSERVASI
Kasus:
Ibu hamil yang telah meahirkan bayi dengan
berat badan lahir < 2500kg diwilah penelitian.

Kontrol :
Ibu hamil yang telah melahirkan bayi dengan
berat badan ≥ 2500 kg diwilayah penelitian.
UNIT ANALISIS
Adalah variabel independen maupun
variabel dependen yang yang melekat pada
unit observasi sesuai dengan yang telah
ditetapkan pada tujuan khusus penelittian.
BESAR SAMPEL
Ada tiga alternatif dalam penentuan besar sampel
yakni:

Untuk penelitian bidang Promkes dilakukan


dengan cara PURPOSSIVE.
Apabila jumlah sampel dalam populasi
diperkirakan terlalu kecil, maka semua unit
observasi dimasukkan sebagai sampel (smpel
jenuh)
Dilakukan perhitungan dengan rumus sampel.
PERHITUNGAN BESAR SAMPEL
Penelitian deskriptip dan crossectional (untuk besar
populasi “N” diketahui )

z21- α/2 P ( 1-P ) N


n = -----------------------------------------
d2 ( N-1 ) + Z 21- α/2 P( 1–P )N

Keterangan :
N = Besar populasi
n = Besar sampel
P = Proporsi subyek dalam populasi
Q = (1 – P)  Proporsi non subyek dalam populasi
d2 = Presisi (nilai absolut)
Z21-α/2 = Tingkat kemaknaan yang diinginkan

Sumber : Stanley Lemeshow ; 1997


Penelitian deskriptip dan crossectional (untuk besar
populasi tidak diketahui )

Z21 - α / 2 P(1- P)
n = ---------------------------
d2

Keterangan :
n = Besar sampel
P = Proporsi subyek dalam populasi
Q = (1 – P)  Proporsi non subyek dalam populasi
d 2
= Presisi (nilai absolut)
Z 1-α/2 = Tingkat kemaknaan yang diinginkan
2
PENELITIAN CASE CONTROL DAN COHORT

RUMUS

{ Z1-α/2 √[ 2P 2 (1-P 2 ) ] + Z 1 - β √[ P 1 (1-P 1 ) + P 2 (1-P 2 ) ] }


N= ------------------------------------------------------
( P1 – P2 )2

Dimana : P 1 diperoleh melalui rumus :

(OR) P 2
P 1 = ------------------------
(OR) P 2 + (1-P 2 )

Sumber : Stanley Lemeshow, at al : hal.24 - 25


Keterangan rumus :
n = Besar sampel
P 2 = Proporsi Subyek untuk kelompok kontrol
P 1 = Proporsi Subyek untuk kelompok kasus
Z α = Tingkat kemaknaan untuk α = 0,05
maka nilai z = 1,960 (tabel)
Z β = Tingkat kekuatan dari test  β = 0,05
(power of the test = 1,28)
P = ( p1 – p2 )2
OR = 2
Berdasarkan hasil perhitungan rumus diperoleh :
n = ….. kasus  Kontrol 1 : 1 ( Miettinen, 1969)  n = ….
orang
CARA PENARIKAN SAMPEL
Ada dua cara penarikan sampel dari populasi
penelitian yakni:

Probability sampling = Random sampling


Non probability sampling = Non Random
sampling.
RANDOM SAMPLING
Simple random sampling
Sistematic random sampling
Multistage random sampling
Cluster sampling
Stratified random sampling
Consecutive Sampling …... ?
(sampel berurutan)
NON RANDOM SAMPLING

Quota sampling
Accidental sampling
Purpossive sampling
Sampling jenuh
Snowball sampling
Sampel bertingkat
DEFINISI
OPERASIONAL DAN
KRITERIA OBYEKTIF
PRINSIP DEF. OPERASIONAL

Menjelaskan sistematika tentang cara dan


aturan dalam melakukan pengukuran
variabel sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
Tegaskan paramater atau indikasi yang
merupakan acuan didalam penilaian
pengukuran variabel.
PRINSIP KRITERIA OBYEKTIF

Pengelomppokan variabel dapat dilakukan


menurut berbagai cara : ( Nominal,
dikotomi, ordinal, likert, atau rating).
Tegaskan acuan yang digunakan didalam
penetapan kategori variabel dan sumber
acuannya.
PRINSIP PENENTUAN ALAT
UKUT

Pengukuran variabel dapat menggunakan


berbagai cara tergantung dari tujuan, serta
jenis desain penelitian yang digunakan.
Alat ukur yang digunakan dapat berupa :
Kuesioner model pilihan ganda
Kuesioner model Chek list.
Kuesioner model terbuka
Alat ulur baku (Meter, Kg, dll)
Contoh Definisi konsep ANC

Pemanfaatan Pelayanan Ante Natal atau Ante Natal


Care (ANC) adalah pemanfaatan pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil secara
berkala untuk menjaga ibu dan janinnya, meliputi
pemeriksaan kehamilan dan koreksi terhadap
penyimpangan yang ditemukan, pemberian
intervensi dasar (misalnya) pemberian imunisasi TT
dan tablet Fe), serta mendidik dan memotivasi ibu
agar dapat merawat dirinya selama hamil dan dapat
mempersiapkan persalinannya, (Depkes, RI, 1998).
DEFINISI OPERASIONAL

Pemanfaatan pelayanan anc


Ialah dimanfaatkannya pelayanan antenatal oleh ibu
hamil sesuai dengan standar waktu (Frekuensi 4 kali),
dan standar pelayanan ANC

INDIKASI PENGUKURAN
Didasarkan atas informasi yang diberikan oleh ibu
hamil menurut pengakuannya, yang dibutikan
dengan catatan yang tercantum dalam status
pemeriksaan ANC yang ada di PUSKESMAS,
KRITERIA OBYEKTIF
Cukup :
Bila bumil melakukan pemeriksaan sesuai dengan
standar waktu dan standar pelayanan ANC

Kurang :
Bila Bumil melakukan pemeriksaan tidak sesuai dengan
standar waktu dan standar pelayanan ANC.

ALAT UKUR
Kuesioner model pilihan ganda .
CONTOH LAIN DEF.
OPERASIONAL
No VARIABEL Def. Operasional Alat ukur skala Kategori variabel

1 Bayi Berat Bayi yang lahir Rekam Medik Nominal 1: BBLR = <2500 gr
Lahir dengan pertolongan ttg Berat lahir 2: BBLN = ≥2500 gr
bidan dengan berat Anak
< 2500 gram seperti
yang tercatat dlm
status kebidanan

2 Jumlah Banyaknya batang Wawancara / Nominal 1: Berat = (>10


Batang rokok yang dihisap Kuesioner btng perhari)
Rokok suami perhari 2: Ringan = (1-10
suami btng perhari)

3 Lama Lamanya suami Wawancara / Nominal 1: Lama = (≥ 2


Merokok merokok (thn) Kuesioner tahun)
2: Tdk Lama = (< 2
tahun)
DEFINISI OPERASIONAL DAN KUESIONER
PENGUKURAN VARIABEL

Definisi konsep :
“PEMBERDAYAAN KARYAWAN “

Pemberdayaan karyawan adalah menjadikan


karyawan mampu dan memberi kesempatan kepada
karyawan untuk : merencanakan, mengendalikan, dan
membuat keputusan tentang pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya, tanpa harus mendapatkan
otoritas secara eksplisit dari manajer diatasnya.

Sumber : ( Mulyadi, & Johny Setyawan, 1999 )


DEFINISI OPERASIONAL

PEMBERDAYAAN KARYAWAN :
Ialah diberikannya wewenang kepada karyawan oleh pimpinan
(manajer) untuk membuat perencanaan, pengendalian dan
keputusan harian mengenai : aktivitas kerja, termasuk aspek
teknik pelayanan, dan inisiatif, pada unit kerja yang menjadi
tanggung jawabnya.

Indikasi pengukuran
Didasarkan atas jawaban yang diberikan oleh responden pada
saat wawancara terpimpin yang terdiri dari 6 dimensi
pertanyaan sebagai berikut :
6 DIMENSI PEMBERDAYAAN KARYAWAN :

1. Memberikan kebebasan kepada karyawan dalam


batas yang telah digariskan dalam menjalangkan
tugasnya.
2. Memberikan wewenang kepada karyawan membuat
perencanaan, dalam batas yang telah digariskan
dalam melakukan tugasnya.
3. Memberikan wewenang kepada karyawan
melakukan pengendalian dalam batas yang telah
digariskan dalam melakukan tugasnya.
6 DIMENSI PEMBERDAYAAN KARYAWAN :
4.Memberikan wewenang kepada karyawan
mengambil keputusan dalam batas yang telah
digariskan dalam melakukan tugasnya.
5.Memberikan wewenang kepada karyawan
mengambil inisiatif mengenai : aspek teknik
pelayanan, serta aktivitas kerjanya, dalam batas
yang telah digariskan dalam melakukan tugasnya.
6.Memberikan izin kepada karyawan memberikan
pertimbangan atau saran dalam penyelesaian
masalah, dalam batas yang telah digariskan dalam
melakukan tugasnya.
KRITERIA PENGUKURAN

Didasarkan pada nilai total skor pernyataan tentang


6 dimensi pertanyaan yang dicapai oleh
responden, sedangkan pengelompokannya
dilakukan menurut skala dikotomi dengan
mengacu pada prinsip uji median dengan
parameter nilai median sampel sesuai
dengan prinsip yang dikemukakan oleh :
Sydney Siegel, 1985. hal. 138 sebagai
berikut :

Cukup : Bila total skor yang dicapai oleh


responden ≥ dari nilai median sampel.

Kurang : Bila total skor yang dicapai oleh


responden < dari nilai median sampel.
CONTOH KUESIONER PEMBERDAYAAN KARYAWAN

MATERI PERTANYAAN TANGGAPAN


1. Sama sekali tidak pernah
NO
2. Tidak pernah
Apabila ada masalah, apakah anda diberi kesempatan 3. Kadang-kadang
untuk : 4. Sering
5. Sangat sering

1 Mengemukakan saran untuk mengatasi masalah kesehatan 1 2 3 4 5


yang timbul di unit kerja saudara
2 Memberi pertimbangan terhadap proses perawatan pasien 1 2 3 4 5
pada unit kerja saudara
3 Menyampaikan kritik atas proses pelayanan terhadap unit 1 2 3 4 5
kerja saudara
4 Berpendapat untuk mencari solusi terbaik pada unit kerja 1 2 3 4 5
saudara
5 Mengambil keputusan yang cepat dan tepat terhadap 1 2 3 4 5
masalah-masalah kesehatan yang timbul dalam perawatan
terhadap pasien rawat inap
6 Memilih cara terbaik dalam melakukan pekerjaan terhadap 1 2 3 4 5
pelayanan pasien rawat inap

7 Menerapkan keterampilan yang dimiliki dalam memberikan 1 2 3 4 5


pelayanan terhadap pasien rawat inap
JUMLAH SKOR =
KONTROL KUALITAS
TUJUAN
Melakukan pengawasan pada semua
tahapan proses pengukuran variabel
sesuai dengan tujuan penelitian
untuk mencapai hasil yang VALID,
dan RELEABLE
Prinsip dan cara diberikan pada
masing-masing konsentrasi
PENGOLAHAN DATA
TAHAPAN PENGOLAHAN DATA

PENYUNTINGAN DATA (Editing)

Dilapangan
Pengolahan data

PENGKODEAN VARIABEL (Coding)

Koding Kuesioner
Pembuatan daftar variabel
Pembuatan daftar koding
Pemindahan isi kuesioner kedalam daftar koding

BUAT PROGRAM ENTRY DATA


ENTRY DATA
SPSS  V.18 W7
CLEANING DATA
HASIL ENTRY DATA
ANALISIS DATA
ANALISIS DATA

Analisis data hasil penelitian terdiri


dari :

ANALISIS UNIVARIAT
ANALISIS BIVARIAT
ANALISIS MULTIVARIAT
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Dilakukan, Dibawa Bimbingan maing-
masing Pembimbing I dan II
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN-SARAN
Dilakukan, Dibawa Bimbingan Oleh maing-
masing Pembimbing I dan II
Terima kasih Semoga
bermanfaat dlm penulisan
thesis sdr.

Anda mungkin juga menyukai