Anda di halaman 1dari 30

TRANSFORMASI LAYANAN PRIMER

DALAM PENANGGULANGAN STUNTING

Dr. dr. Tb Rachmat Sentika Sp.A,MARS USULAN UNTUK TIM PENANGGULANGAN


 Tim Akhli Habibie Institute For Public Policy
 KOMITE AKI, Stunting, SDGs PB.IKATAN DOKTER STUNTING KABUPATEN LUMAJANG
INDONESIA Disampaikan Pada
Rembuk Stunting 18 Agustus 2022
Dr.dr. Tb. Rachmat Sentika SpA.MARS,
Dokter Umum (82), Spesialis Anak(90), MARS UI(97)
Lemhanas (99), S3 Ilmu Pemerintahan AKK UNPAD(2007
Lahir : Sukabumi 9 Februari 1956
• DOKTER SPESIALIS ANAK, IDAI BANTEN, RS PREMIER BINTARO,
• UKK TUMBUH KEMBANG PEDIATRIK SOSIAL
• SURVEIOR FKTP,FORKOM BANTEB, KETUA KMKP
• STAF AHLI STUNTING HABIBIE INSTITUTE FOR PUBLIC POLICY
• KOMITE PENURUNAN STUNTING,AKI ,DAN SDGs PB IDI 2022-2025
• SURVEIOR AKREDITASI PUSKESMAS KEMENKES,
 DEWAS RSUD CIBABAT KOTA CIMAHI 2021-2025
 DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU KEPOLISIAN ;KEBIJAKAN KEPOLISIAN DAN KTA 2008-
SEKARANG
Pengalaman –Karier 1982-2016 (PNS,ANGGOTA DPR RI DAN ORGANISASI)
 Dewas RSPN HASAN SADIKIN 2016 sd 2020
 Deputi Koordinasi Peningkatan kesehatan Kemenko PMK 2014-2016;
 Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) 2014-2016
 Staf Ahli Menko Kesra Bidang MDG’s Kemenko Kesra 2012-2014
 Tim ahli KPAI 2007 -2012
 Deputi Kesejahteraan dan perlindungan Anak Kemen PPPA 2002-2006
HP 0811831838  Anggota DPR 1992 – 1997 & 1997 – 1999,
rsentika@yahoo.com  Dokter Anak di RSU Tangerang 1990 – 1992
Jl. Mandar 7 ,DC7 No. 7 sek 3a Bintaro
 Pendidikan Dr Spesialis Anak FK Unpad /RSHS 1986 sd 1990
Jaya,Tangerang Selatan Banten 15225
 Kepala Puskesmas Pagaden, Subang 1981 – 1985, PPDS 1986 – 1990
 Satuan Tugas Perlindungan Anak,PP.IDAI 2008-SEKARANG
 Pembina IDI Cabang Tangerang Selatan 2019-2022
 Wakli Ketua PN PKBI 2019-2024
Kata Kunci Seminar Peserta paham tentang

1. Transformasi layanan Primer sebagai Strategi terbaru Kemkes


2. Kegiatan dan program apa yg terkait dengan Penanggulangan Stunting
3. Apa itu Stunting, Siapa yang berisiko jadi Stunting dan Intervensi apa yang harus
Kota Depok lakukan
4. Bagaimana peran Pentahelix di kota depok dalam penanggulangan Stunting sejak
pendataan, perencanaan dan memilih Intervensi yang tepat.
5. Pertahankan Kota Depok sebagai Kota/kabupaten terbaik Stunting di jawa barat
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia,
Visi
Temukan
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
RUJUKAN Kasus risiko
Outcome Meningkatkan kesehatan ibu, STUNTING jadi Stunting
Memperkuat sistem
Mempercepat perbaikan gizi Memperbaiki Gerakan Masyarakat
RPJMN bidang anak, keluarga berencana dan kesehatan & pengendalian
kesehatan
masyarakat
kesehatanreproduksi Imunisasi cegah DETEKSI DINI 6 pengendalianpenyakit Hidup Sehat(GERMAS)
obat dan makanan
Infeksi,Cegah KEADAAN
STUNTING SEJAK PELATIHAN
1 Transformasi layanan primer POSYANDU 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem
DOKTER rujukan ketahanan kesehatan
6 kategori
utama
a b c d a b
EDUKSI Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan dan mutu layanan ketahanansektor ketahanan
PENDUDUK kapabilitas sekunder &tersier farmasi & alat tanggapdarurat
7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit
7 tema imunisasi rutin penyebab kematian layananprimer kesehatan
imunisasi, gizi Pembangunan RS di Jejaring nasional
 Imunisasi seimbang, olah raga,
menjadi 14antigen tertinggi di tiapsasaran Pembangunan Kawasan Timur, jejaring Produksi dalam negeri surveilans berbasislab,
dan perluasan usia, skrining stunting, pengampuan 6 layanan tenagacadangan
 Gizi anti rokok, sanitasi& Puskesmas di 171 kec., 14 vaksin rutin,
cakupan di seluruh & peningkatan ANC penyediaan 40 obat unggulan, kemitraan top10 obat, top 10 tanggap darurat, table
kebersihan lingkungan, Indonesia. untuk kesehatan ibu & esensial, pemenuhan dengan world’s top alkes by volume & top exercise
 Olahraga skrining penyakit, bayi. SDM kesehatanprimer healthcarecenters. byvalue. kesiapsiagaankrisis.
kepatuhan pengobatan
 Anti rokok
 Lingkungan
 Skring 4 Transformasi sistem 5 Transformasi SDM 6 Transformasiteknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
penyakit Regulasi pembiayaan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi,
dan bioteknologi di sektor kesehatan.
 Kepatuhan kesehatan dengan
3 tujuan: tersedia, cukup, dan
beasiswa dalam & luar
negeri,
kemudahan penyetaraan nakes lulusan
obat berkelanjutan; alokasi yang adil; dan luar negeri.
pemanfaatan yang efektif dan efisien. ePPGBM
PEMBIAYAAN STUNTING DENGAN Pendataan keluarga
BPJS.KESEHATAN BKKBN
3
Penyamaan persepsi

 Stunting : TB/PB sangat pendek <-3SD, pendek <-2SD<-3SD grafik


KIA,WHO 2006
 Outcome dari pertumbuhan sifatnya kronik > 2 tahun akibat
Asupan gizi tidak optimal dan infeksi berulang
 Indikator kualitas suatu Kawasan, misal Kualitas Mutu SDM
Kota Depok diukur dari Jumlah Anak Balita yg Stunting pendek.
Anak Stunting lebih pendek dari  Bagaimana kita cegah Balita Depok tahun 2024 yg stunting
Ukuran normal anak se usianya dibawah 14% saat ini sudah 12.3%
dengan Kurva WHO 2006 (buku KIA)  Tahun 2022 Stunting Kota depok 12.3% terbaik 1 dari 27
Kab/kota di jabar 24.5%
STUNTING, Pendek
Stunting sebagai Ukuran  Asupan Gizi kurang jangka lama, PROTEIN HEWANI kurang dari (14%)
kualitas Hidup Manusia  Infeksi yang berulang, Batuk pilek,Diare,TBC dll
 Deteksi di Posyandu, Bila BB Tidak naik 2x penimbangan ,status gizi kurang atau
buruk, ada Penyakitnya (RED FLAG) , ringan
sedang ONS di Puskesmas,
bila Berat Beri PKMK oleh dr yang sudah dilatih Sp.Anak

Istilah ”Growth faltering" digunakan untuk menggambarkan pola


pertambahan berat badan yang lebih lambat daripada yang
diperkirakan untuk usia dan jenis kelamin pada bayi dan anak
prasekolah yang sering dikaitkan akibat asupan gizi yang kurang
memadai Perkembangan Otak Anak Stunting Perkembangan Otak Anak Sehat
Stunting = pendek=gagal tumbuh=Faltering growth

BERISIKO JADI STUNTING INTERVENSI SPESIFIK UNTUK BADUTA


 Stunting 12.3 % (1/27) BERISIKO STUNTING
 BBLR
 Remaja yg Anemi diberi TTD Dua tahun pertama kehidupan , 730
 Premature
 Remaja yg kawin muda. Hari
 Tidak  BB tidak naik 2x penimbangan
Kampanye Genre langsung
 Ibu Hamil yg Anemi  BB berada <-3SD Gizi buruk
menangis  BB berada -3SD<…<-2SD Gz kurang
 Ibu hamil yg KEK,PTM  Infeksi
 Ibu Hamil yg ada kormobid  Prematur
neonatal  BBLR
nya Deteksi dini K1,K5 Dr  Kesulitan
USG  Ada penyakit (Red flag) 67% TB,
persalinan  Ibu tidak ada karena berbagai hal
 Ibu Hamil yg IUGR K1.K5 Dr  P, 20 bulan
 Bayi
USG PMK 29/2019 Tata laksana ggn gizi  BB 6100
bermasalah
 Ibu Hamil yg antenatal care gram
buruk.eKohort,PPN  PB 67 cm
Puskesmas,masuk Akreditasi
 Ibu hamil yg persalinan
Strategi Penanggulangan FOKUS PADA KELOMPOK YG BERISIKO
bukan di Tenaga kesehatan STUNTING DI TAHUN 2024
terlatih PPN di Puskesmas OPTIMALKAN STATUS KESEHATAN, REMAJA,IBU HAMIL DAN
 Ibu Bersalin IMD, ASI,PMT
BADUTA, 76% Balita Indonesia,24% stunting
 Posyandu AKTIF Deteksi Dini  Cari Baduta yg berisiko Stunting
 Cari remaja dan ibu Hamil yg berisiko kehamilan
 Temukan Baduta yg berisiko
Arah
Kebijakan "Pembangunan SDM menjadi kunci Indonesia ke depan. Titik dimulainya
pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan
Nasional bayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah. Ini merupakan umur emas
untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul ke depan. Itu yang harus
dijaga betul. Jangan sampai ada stunting, kematian ibu, atau kematian bayi
meningkat. Tugas besar kita di situ!"
Visi Indonesia Maju
2019-2024 Arahan Presiden RI pada Rakor Stunting 2021

Membangun sumber daya … Anggaran kesehatan Stunting Rp255,3 triliun, atau 9,4% dari belanja
manusia (SDM) yang negara. Anggaran tersebut diarahkan untuk melanjutkan penanganan
berkualitas dimulai sejak pandemi, reformasi sistem kesehatan, percepatan penurunan stunting, serta
anak dalam kandungan. kesinambungan program JKN.
… Selanjutnya, percepatan penurunan stunting dilakukan melalui perluasan 2024
Anak adalah investasi masa cakupan seluruh kabupaten/kota di Indonesia, dengan penguatan sinergi TURUN JADI
depan suatu negara, berbagai institusi.
karena kualitas negara 14 %
ditentukan oleh anak Pidato Presiden RI pada Pengantar Nota keuangan RUU APBN Tahun Anggaran 2022
sebagai generasi penerus. dalam Rapat Paripurna DPR
tanggal 16 Agustus
2021
Skenario Bussines As Usual Skenario Realistis Skenario Percepatan
Kondisi Indonesia 2022:
24,27% dari Balita kita mengalami 40 37,2
Riskesdas 2018
SSGI 2020

Stunting (SSGI,2021) 35
30,8 SSGI 2019
SSGI 2021

30 30,8
27,17
26,67 2,7%/tahun
27,67 26,17
Untuk merespon kondisi yang ada, tahun 2018 25,67
25,97 25
Pemerintah meluncurkan Strategi Nasional 25
24,27
24,97 22,57
Percepatan Pencegahan Stunting sebagai acuan
22,27 20,87
bersama dalam pelaksanaan Program 20
19
19,57
Dokumen disusun berdasarkan bukti dan
Harus turun
15
pengalaman Indonesia dan internasional dalam 10% dalam 16,87 14
pelaksanaan program (evidence based) dan melalui 10 2,5 tahun
proses konsultasi publik dengan para pihak.
5
Dengan Skenario Percepatan, Stranas menurunkan TARGE
prevalensi stunting 14% tahun 2024, saat ini 0 T
2,5tahun 10%,45/tahun 2013 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
2024

Sumber: SetWapres 2022 6


BKKBN sebagai koordinator pelaksana percepatan penurunan stunting.
(Peraturan Presiden No 72/2021)
-
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0

5.0
KOTA MOJOKERTO 6.9

5.
4.
3.
2.
KOTA MADIUN 12.4 1.
KOTA BLITAR 12.9
KAB. 13.1
TULUNGAGAUNG 14.5
KAB. BLITAR 14.8
KAB. SIDOARJO 15.0
KOTA
Kab.sumenep
15.7
Kab.Lumajang

BATU KOTA
Kab.Bangkalan,

15.9
Kab.Bondowoso.

KEDIRI KAB.
16.2
MADUIN KAB.
Kab.Pamekasan, dan

17.2
NGAWI KAB.
17.2
SAMPANG
18.0
KAB.
18.1
MAGETAN
19.0
KAB. KEDIRI
20.0
KAB.
20.1
TRENGGALEK KOTA
20.5
PROBOLINGGO KAB.
21.2
PONOROGO KAB.
21.5
BANYUWANGI KAB.
LAMONGAN KAB. 22.1
JOMBANG 22.7
KAB. PASURUAN 23.0
KOTA 23.3
PASURUAN 23.7
KAB. 23.9
PACITAN 23.9
KAB. GRESIK 25.1
KAB. 25.3
PREVALENSI BALITA STUNTED BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA

PROBOLINGGO 25.7
TINGGI BADAN MENURUT UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. SSGI 2021

KAB. 25.7
SITUBONDO 27.4
KAB. JEMBER 28.9
KAB. BOJONEGORO 29.0
KAB. TUBAN 30.1
37.0
KAB. NGANJUK 38.7
KAB. MALANG 38.9
KOTA MALANG 23.5
KAB. MOJOKERTO
KOTA
10

SURABAYA KAB.
SUMENEP
Deteksi Dini Stunting
gunakan Berat Badan/Umur
GAGAL TUMBUH (FAILURE TO THRIVE/GROWTH FALTERING)
Kenaikan berat badan dibawah persentil 5 dari tabel kenaikan berat badan (weight
increment) WHO
Berdasarkan kurva WHO BB/U terdapat tren mendatar bahkan cenderung menurun
Semua parameter antropometri (BB/U, PB-TB/U, BB/PB-TB, LK, LiLA) masih baik/normal
Cari Baduta yang
 Tidak naik BB dalam 2x
penimbangan
 Gizi buruk <-3Sd
 Gizi kurang < -2SD<-3SD
 Ada red flag
 Ortu tidak ada
 BBLR
 Prematur
 Asfixia waktu lahir tidak
nangis
Penting nya Kita Memantau Tumbuh Kembang Anak Aplikasi Primaku (IDAI)
Golden periode/Masa Keemasan

3 PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN
 Motoris Kasar
Antrophometri,
 ( leher3,duduk6,berdiri9,jalan12)
BB/umur;
Gizi  Motoris Halus (pegang tangan)
TB/umur, AA,DHA  Melihat (4 bulan)
BB/TB Mikronutrien  Mendengar (6bln
Lingkar kepala vitamin
kandungan,Berbicara,12sd24bln
Bodi Mas Indeks  Umur Sosial (nangis,takut)
KURVA PERTUMBUHAN BUKU KIA Interpersonal/Intrapersonal (Kemandirian)

Percabangan Saraf Akhir saraf


Myelinisasi
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
8 AKSI KONVERGENSI/INTEGRASI PENURUNAN STUNTING BAGI REPUBLIK INDONESIA
KABUPATEN/KOTA,PENILAIAN KEMNDAGRI UNTUK KAB/KOTA

PELAKSANAAN 8 AKSI
Aksi #1 ANALISA SITUASI Aksi#2
KONVERGENSI DILAKSANAKAN
RENCANA KEGIATAN Aksi#3 LINTAS PERANGKAT DAERAH
REMBUK STUNTING DAN DESA
1. Pencegahan dan Penurunan
Aksi #4 Prevalensi Stunting mewujudkan
konvergensi intervensi gizi prioritas
PERBUP / PERWALI TENTANG bagi Rumah Tangga 1000 HPK di
PERAN DESA lokasi- lokasi prioritas.
Aksi #5 2. Desa memiliki peran penting dalam
upaya pencegahan dan penurunan
KADER PEMBANGUNAN MANUSIA stunting, 1 desa minimal memiliki 1
(KPM) KPM, untuk memastikan/monitoring
bahwa intervensi gizi menyasar pada
Aksi #6 MANAJEMEN DATA 1000 HPK
3. Desa berkewajiban menganggarkan
Aksi#7
kegiatan terkait dengan upaya
PENGUKURAN & PUBLIKASI KADER PEMBANGUN MANUSIA pencegahan dan penurunan stunting.
DI KELURAHAN BERKOLABORASI DENGAN KADER Syarat Pencairan dana desa triwulan
Aksi #8 POSYANDU, DANA PENTAHELIX UNTUK STUNTING ke III
REVIU KINERJA TAHUNAN
APA YANG AKAN KITA LAKUKAN? Dua Strategi Utama yaitu ?
KOMITMEN
KUAT
INTERVENSI SENSITIF. Linsektor
BUPATI DAN
STAKEHOLDERS Air bersih dan Bantuan pangan Rumah Pangan Program Keluarga
sanitasi no tunai Lestari Harapan (PKH) dll

Kolabolasi multi Pelatihan Tenaga


stakeholders Kesehatan & Kader
INTERVENSI SPESIFIK/Kesehatan
Solid Kolaborasi Melatih Tenaga Intervensi &
Skrining di Validasi di Cek Red Flag di
dengan multi Kesehatan & Kader Monitoring di
Posyandu Puskesmas RSUD
sektor Puskesmas
Sistem Rujuan untuk anak beresiko Stunting
Penyediaan alat Validasi ulang pengukuran untuk
anak yang bersiko  Perbaikan
ukur feeding practice,
Sedang berlangsung Pelatihan Dokter Puskesmas Oleh Penimbangan & Di Puskesmas
 Treatment
IDAI Pengukuran
Pemeriksaan lebih lanjut di RSUD PKMK,
 UKK Gizi Metabolik: Tata laksana gangguan Gizi sesuai WHO monitoring
untuk penegakan diagnosa &
 Kamas , Tatalaksanan gaguan gizi di RS Treatment pertumbuhan,
Edukasi Pola Makan
pola makan &
 Dalam rencana Pelatihan Aplikasi Buku KIA : UKK yang Benar (Feeding
test IQ
Practice Guidelines) Rujuk Balik Bila sudah tertangani
TKPS Dan melanjutkan Terapi

POROS POSYANDU KE PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT DAERAH


RUJUKAN BERJENJANG
SEBAGAI LANGKAH PENCEGAHAN STUNTING
MELALUI SINERGITAS ANTAR DIRJEN DI KEMKES

Institusi Sasaran Petugas Stakeholder Peran

Posyandu Ibu Hamil dan Menyusui 1. Kader Posyandu PKK - Kemendagri Anggaran Pelatihan Kader dan Ops Posyandu
Anak Balita 2. Tenaga Gizi Dinas Kesehatan Interpretasi Status Gizi dan Rekomendasi Rujuk
3. Bidan Dinas Kesehatan Imunisasi dan membantu Tenaga Gizi
Pemberian Makanan Tambahan
Monitoring Status Gizi dan asupan PKMK

Puskesmas Masalah Kehamilan 1. Bidan Dinas Kesehatan


Masalah Anak Balita 2. Gizi 1. Kesmas Menyediakan data status Gizi
Siapkan anggaran obat jika ada penyakit dan tindakan
3. DU Puskesmas 2. P2P pencegahan
3. Yankes Siapkan infrastuktur pelayanan di Puskesmas
4. Farmakes Siapakan obat / PKMK

Masalah Ibu dan Anak dengan Mengajukan anggaran penanganan Gizi Buruk ke
RSUD Redflag 1. Dokter Anak RSUD RSUD/BPJS/Pemda
Bukan wewenang Puskesmas 2. Dokter Kebidanan Dinas Kesehatan Menyiapkan anggaran PKMK
Pemda Menyetujui dan menambah anggaran dari sumber lain
– STRATEGI PENURUNAN STUNTING 16

Logical Framework Intervensi Terintegrasi


Bagaimana Menentukan Berat Badan yang
Benar?
1. Semua pakaian dibuka
2. Sebaiknya memakai timbangan bayi
3. Tidak boleh memakai timbangan injak untuk anak
usia < 2 tahun
4. Jarum/Angka timbangan sebelum menimbang
haruslah 0
5. Timbangan sebaiknya ditera rutin
Bagaimana Menentukan Panjang/Tinggi
Badan yang Benar?

● Ukur panjang atau tinggi


badan anak
○ < 2tahun: berbaring
○ > 2tahun: berdiri
● Plot pada grafik
pertumbuhan PB/TB
menurut usia dan jenis
kelamin
Di Depok
Puskesmas Sukmajawa
sebagai Pusat Rujukan
Ganggaun Gizi
 KMK 1186 Tahun 2022 : Panduan klinis bagi Dokter di FKTP
 STUNTING Diagnosa E. 4.5 (Jangan digunakan Karena sudah
tidak bisa dikoreksi sulit dikoreksi, Outcome)
 PMK 29 Tahun 2019 tentang tata laksana gangguan gizi
Dilakukan POROS POSYANDU – PUSKESMAS DAN RS
 UKM MERUJUK KE UKP ; UKM Melakukan Testing dan Tracing
(Surveillants), Penemuan Kasus BADUTA YANG BERISIKO JADI
STUTING Dan Rujuk Ke Puskesmas tangan oleh Dokter Umum
 DOKTER UMUM NYA DILATIH IDAI
PERMENKES 29/2019 Tata laksana gangguan Gizi

Petugas UKM Gizi , melakukan Surveilles dan penemuan Kasus,


baik Dari data ePPGBM maupun dari Posyandu atau desa
diwilayah nya TEMUKAN,BATITA YANG
1. Tidak naik BB dalam 2x penimbangan
2. BB dibawah min 2SD gizi kurang SINERGITAS UKM
3. BB dibawah min 3SD gizi buruk
DENGAN UKPP
4. Menderita penyakit kronis, TBC,Alergi,
5. Gangguan metabolism
6. Dan penyakit kronik lain nya

Rujuk Ke Puskesmas oleh Petugas gizi UKM ke Dokter UKP di Puskesmas dan Lakukan
 TATA LAKSANA GANGGUAN GIZI , Sesuai PMK 29 TAHUN 2019
 TATA LAKSANA ADA DI KMK 514/2015 Tentang Pedoman Nasional Panduan Klinis No 79 dari 144 Diagnosa.
 BILA DIRUJUK GUNAKAN DIAGNOSA INA CBGs PMK 64/2016, YAITU E.411.Gangguan Gizi Ringan, E 412.Gangguan Gizi
Sedang dan E.413.Gangguan Gizi Berat
INTERVENSI SPESIFIK DI PUSKESMAS
SINERGITAS UKM DAN UKP, GUNAKAN TATALAKSANA GANGGUAN GIZI
GIZI KURANG , GIZI BURUK, GAGAL TUMBUH DAN
BALITA YANG PENDEK DAN SANGAT PENDEK,
Temuan
di RS Rujukan
Permenkes 64 tahun 2016 tentang
tarif INA CBGs
koding Kelas 1
DIAGNOSTIK Kelas 3 Kelas 2
1. RS jarang menerima rujukan dengan
Ganguan Gizi dan jarang yangmeng
klaim dengan diagnosa sesuai
dengan Permenkes No 64/2015
tentang ganguan gizi ringan , sedang
dan berat ICD kode INA CBGs no
E.410; 411, 412
2. Jarang Yang menyediakan Olahan
Pangan Untuk Gizi Khusus sesuai 1. KODE INA CBGs untuk Gangguan Malnutrisi ada ringan
Ka.BPOM No 1/2018 E
410 ,Sedang E 411 dan berat E 412 Belum
dipahami
2. Tidak ada Pedoman penyediaan Sarana
LATIH PETUGAS
KLAIM PUSKESMAS
untuk Olahan Gizi Khusus sejumlah Kasus
DAN RS yang diterima.
Contoh Triple Helix pada SDG’s 1,4 & 5
• Revitalisasi POSYANDU
• Kematian IBU • Bantuan Inkubator
• Kematian Bayi • Pelatihan tenaga kesehatan
• Desa Siaga • Rujukan
• Forum Kader • Bantuan Biaya RS
• Bantuan Alat Medis • Seminar , Pengkajian
• Banuan Transportasi

SASARAN
PEMBANGUNAN

TRIPLE HELIX
PARTNERSHIP
Sumber Pembiayaan
 APBN Lintas sector dan Lintas Program
 APBD Kab/kota dan Provinsi, Dana Desa
 DAK,BOK,Dana BLUD , JLN BPJS Kesehatan
 CSR, Bina Lingkungan
Kolaroborasi Pemerintah Pusat dan Daerah (2017). Kemendesa dan PP.IDAI (Prof Dr dr Damayanti R Sjarif , SpAK – UKK
Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI) di Kabupaten Pandeglang : Telah melatih Kader Posyandu, Bidan Desa, Tenaga Gizi
Puskesmas dan Dokter Anak di RSUD . Berhasil Menurunkan stunting di Desa Bayumundu Kab Pandegalang (8.4 point 6
bulan)
Setelah itu 2018 sd 2020 di uji coba di 10 Kab/kota (PP.IDAI Bersama Kemkes) berhasil menyususn TataLaksana
Penanggulangan Stunting dengan Poros Posyandu-Puskesmas dan RSUD Kab/Kota dan ditetapkan PMK 29/2019 ttg
Tatalaksana Gangguan Gizi.(kode 4.1.1.; 4.1.2 dan 4.13 Gangguan Gizi,R,S,B)
dan 2022 PP.IDAI Satgas JKN dengan Kemkes Membahas PNPK Penanggulangan Stunting ( kode Ina CBGs 4.5)

PERAN IDAI DALAM


PENURUNAN
STUNTING
KESIMPULAN
• Untuk mendapatkan SDM yang unggul perlu strategi yang spesifik dan sensitif, dimulai sejak awal k
ehidupan
• Masalah gizi akibat Penyakit yang memerlukan upaya khusus untuk penyelamatan hidup harus
dita
ngani secara baik di Puskesmas dan Rumah Sakit
• Sistem rujukan pada kasus stunting harus dapat dilaksanakan sampai ke rumah sakit yang akan me
nyediakan SDM yang kompeten untuk penanganan masalah gizi yang diakibatkan oleh penyakit atau
kondisi tertentu pada bayi secara komprehensif
• Dukungan fasyankes primer dalam surveilans gizi , deteksi dan penemuan kasus di
masyarakat
sangat dibutuhkan
• IDAI dalam setiap level harus mengambil peran aktif, melatih dokter umum dan dokter Puskesmas un
tuk Penanggulangan Stuning secara berjenjang dari posyandu-Puskesmas-RSUD
• Pembiayaan dilakukan melalui kolaborasi dalam Rencana Aksi Penanggulangan Stunting PP 72/2021,
PMK 29/2019, KMK 1186/2022 TENTANG PK.DOKTER DI FKTP,PMK 64/TARIF INA CBGs
DR.dr.Tb.Rachmat Sentika Sp.A,MARS
HP 0811831838
Email: rsentika@yahoo.com

www.gizi.kemkes.go.id
www.sigiziterpadu.kemkes.go.id

TERIMA @gizimasyarakatkemenkes

Direktorat Gizi Masyarakat

KASIH dir.gizi@yahoo.co.id

@DitGizi

Sumber : Kelompok Kerja Gizi Masyarakat


Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan RI Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav bit.ly/PedomanGiziMasyarakat
4-9 Jakarta12950

Anda mungkin juga menyukai