Membangun sumber daya … Anggaran kesehatan Stunting Rp255,3 triliun, atau 9,4% dari belanja
manusia (SDM) yang negara. Anggaran tersebut diarahkan untuk melanjutkan penanganan
berkualitas dimulai sejak pandemi, reformasi sistem kesehatan, percepatan penurunan stunting, serta
anak dalam kandungan. kesinambungan program JKN.
… Selanjutnya, percepatan penurunan stunting dilakukan melalui perluasan 2024
Anak adalah investasi masa cakupan seluruh kabupaten/kota di Indonesia, dengan penguatan sinergi TURUN JADI
depan suatu negara, berbagai institusi.
karena kualitas negara 14 %
ditentukan oleh anak Pidato Presiden RI pada Pengantar Nota keuangan RUU APBN Tahun Anggaran 2022
sebagai generasi penerus. dalam Rapat Paripurna DPR
tanggal 16 Agustus
2021
Skenario Bussines As Usual Skenario Realistis Skenario Percepatan
Kondisi Indonesia 2022:
24,27% dari Balita kita mengalami 40 37,2
Riskesdas 2018
SSGI 2020
Stunting (SSGI,2021) 35
30,8 SSGI 2019
SSGI 2021
30 30,8
27,17
26,67 2,7%/tahun
27,67 26,17
Untuk merespon kondisi yang ada, tahun 2018 25,67
25,97 25
Pemerintah meluncurkan Strategi Nasional 25
24,27
24,97 22,57
Percepatan Pencegahan Stunting sebagai acuan
22,27 20,87
bersama dalam pelaksanaan Program 20
19
19,57
Dokumen disusun berdasarkan bukti dan
Harus turun
15
pengalaman Indonesia dan internasional dalam 10% dalam 16,87 14
pelaksanaan program (evidence based) dan melalui 10 2,5 tahun
proses konsultasi publik dengan para pihak.
5
Dengan Skenario Percepatan, Stranas menurunkan TARGE
prevalensi stunting 14% tahun 2024, saat ini 0 T
2,5tahun 10%,45/tahun 2013 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
2024
5.0
KOTA MOJOKERTO 6.9
5.
4.
3.
2.
KOTA MADIUN 12.4 1.
KOTA BLITAR 12.9
KAB. 13.1
TULUNGAGAUNG 14.5
KAB. BLITAR 14.8
KAB. SIDOARJO 15.0
KOTA
Kab.sumenep
15.7
Kab.Lumajang
BATU KOTA
Kab.Bangkalan,
15.9
Kab.Bondowoso.
KEDIRI KAB.
16.2
MADUIN KAB.
Kab.Pamekasan, dan
17.2
NGAWI KAB.
17.2
SAMPANG
18.0
KAB.
18.1
MAGETAN
19.0
KAB. KEDIRI
20.0
KAB.
20.1
TRENGGALEK KOTA
20.5
PROBOLINGGO KAB.
21.2
PONOROGO KAB.
21.5
BANYUWANGI KAB.
LAMONGAN KAB. 22.1
JOMBANG 22.7
KAB. PASURUAN 23.0
KOTA 23.3
PASURUAN 23.7
KAB. 23.9
PACITAN 23.9
KAB. GRESIK 25.1
KAB. 25.3
PREVALENSI BALITA STUNTED BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA
PROBOLINGGO 25.7
TINGGI BADAN MENURUT UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. SSGI 2021
KAB. 25.7
SITUBONDO 27.4
KAB. JEMBER 28.9
KAB. BOJONEGORO 29.0
KAB. TUBAN 30.1
37.0
KAB. NGANJUK 38.7
KAB. MALANG 38.9
KOTA MALANG 23.5
KAB. MOJOKERTO
KOTA
10
SURABAYA KAB.
SUMENEP
Deteksi Dini Stunting
gunakan Berat Badan/Umur
GAGAL TUMBUH (FAILURE TO THRIVE/GROWTH FALTERING)
Kenaikan berat badan dibawah persentil 5 dari tabel kenaikan berat badan (weight
increment) WHO
Berdasarkan kurva WHO BB/U terdapat tren mendatar bahkan cenderung menurun
Semua parameter antropometri (BB/U, PB-TB/U, BB/PB-TB, LK, LiLA) masih baik/normal
Cari Baduta yang
Tidak naik BB dalam 2x
penimbangan
Gizi buruk <-3Sd
Gizi kurang < -2SD<-3SD
Ada red flag
Ortu tidak ada
BBLR
Prematur
Asfixia waktu lahir tidak
nangis
Penting nya Kita Memantau Tumbuh Kembang Anak Aplikasi Primaku (IDAI)
Golden periode/Masa Keemasan
3 PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN
Motoris Kasar
Antrophometri,
( leher3,duduk6,berdiri9,jalan12)
BB/umur;
Gizi Motoris Halus (pegang tangan)
TB/umur, AA,DHA Melihat (4 bulan)
BB/TB Mikronutrien Mendengar (6bln
Lingkar kepala vitamin
kandungan,Berbicara,12sd24bln
Bodi Mas Indeks Umur Sosial (nangis,takut)
KURVA PERTUMBUHAN BUKU KIA Interpersonal/Intrapersonal (Kemandirian)
PELAKSANAAN 8 AKSI
Aksi #1 ANALISA SITUASI Aksi#2
KONVERGENSI DILAKSANAKAN
RENCANA KEGIATAN Aksi#3 LINTAS PERANGKAT DAERAH
REMBUK STUNTING DAN DESA
1. Pencegahan dan Penurunan
Aksi #4 Prevalensi Stunting mewujudkan
konvergensi intervensi gizi prioritas
PERBUP / PERWALI TENTANG bagi Rumah Tangga 1000 HPK di
PERAN DESA lokasi- lokasi prioritas.
Aksi #5 2. Desa memiliki peran penting dalam
upaya pencegahan dan penurunan
KADER PEMBANGUNAN MANUSIA stunting, 1 desa minimal memiliki 1
(KPM) KPM, untuk memastikan/monitoring
bahwa intervensi gizi menyasar pada
Aksi #6 MANAJEMEN DATA 1000 HPK
3. Desa berkewajiban menganggarkan
Aksi#7
kegiatan terkait dengan upaya
PENGUKURAN & PUBLIKASI KADER PEMBANGUN MANUSIA pencegahan dan penurunan stunting.
DI KELURAHAN BERKOLABORASI DENGAN KADER Syarat Pencairan dana desa triwulan
Aksi #8 POSYANDU, DANA PENTAHELIX UNTUK STUNTING ke III
REVIU KINERJA TAHUNAN
APA YANG AKAN KITA LAKUKAN? Dua Strategi Utama yaitu ?
KOMITMEN
KUAT
INTERVENSI SENSITIF. Linsektor
BUPATI DAN
STAKEHOLDERS Air bersih dan Bantuan pangan Rumah Pangan Program Keluarga
sanitasi no tunai Lestari Harapan (PKH) dll
Posyandu Ibu Hamil dan Menyusui 1. Kader Posyandu PKK - Kemendagri Anggaran Pelatihan Kader dan Ops Posyandu
Anak Balita 2. Tenaga Gizi Dinas Kesehatan Interpretasi Status Gizi dan Rekomendasi Rujuk
3. Bidan Dinas Kesehatan Imunisasi dan membantu Tenaga Gizi
Pemberian Makanan Tambahan
Monitoring Status Gizi dan asupan PKMK
Masalah Ibu dan Anak dengan Mengajukan anggaran penanganan Gizi Buruk ke
RSUD Redflag 1. Dokter Anak RSUD RSUD/BPJS/Pemda
Bukan wewenang Puskesmas 2. Dokter Kebidanan Dinas Kesehatan Menyiapkan anggaran PKMK
Pemda Menyetujui dan menambah anggaran dari sumber lain
– STRATEGI PENURUNAN STUNTING 16
Rujuk Ke Puskesmas oleh Petugas gizi UKM ke Dokter UKP di Puskesmas dan Lakukan
TATA LAKSANA GANGGUAN GIZI , Sesuai PMK 29 TAHUN 2019
TATA LAKSANA ADA DI KMK 514/2015 Tentang Pedoman Nasional Panduan Klinis No 79 dari 144 Diagnosa.
BILA DIRUJUK GUNAKAN DIAGNOSA INA CBGs PMK 64/2016, YAITU E.411.Gangguan Gizi Ringan, E 412.Gangguan Gizi
Sedang dan E.413.Gangguan Gizi Berat
INTERVENSI SPESIFIK DI PUSKESMAS
SINERGITAS UKM DAN UKP, GUNAKAN TATALAKSANA GANGGUAN GIZI
GIZI KURANG , GIZI BURUK, GAGAL TUMBUH DAN
BALITA YANG PENDEK DAN SANGAT PENDEK,
Temuan
di RS Rujukan
Permenkes 64 tahun 2016 tentang
tarif INA CBGs
koding Kelas 1
DIAGNOSTIK Kelas 3 Kelas 2
1. RS jarang menerima rujukan dengan
Ganguan Gizi dan jarang yangmeng
klaim dengan diagnosa sesuai
dengan Permenkes No 64/2015
tentang ganguan gizi ringan , sedang
dan berat ICD kode INA CBGs no
E.410; 411, 412
2. Jarang Yang menyediakan Olahan
Pangan Untuk Gizi Khusus sesuai 1. KODE INA CBGs untuk Gangguan Malnutrisi ada ringan
Ka.BPOM No 1/2018 E
410 ,Sedang E 411 dan berat E 412 Belum
dipahami
2. Tidak ada Pedoman penyediaan Sarana
LATIH PETUGAS
KLAIM PUSKESMAS
untuk Olahan Gizi Khusus sejumlah Kasus
DAN RS yang diterima.
Contoh Triple Helix pada SDG’s 1,4 & 5
• Revitalisasi POSYANDU
• Kematian IBU • Bantuan Inkubator
• Kematian Bayi • Pelatihan tenaga kesehatan
• Desa Siaga • Rujukan
• Forum Kader • Bantuan Biaya RS
• Bantuan Alat Medis • Seminar , Pengkajian
• Banuan Transportasi
SASARAN
PEMBANGUNAN
TRIPLE HELIX
PARTNERSHIP
Sumber Pembiayaan
APBN Lintas sector dan Lintas Program
APBD Kab/kota dan Provinsi, Dana Desa
DAK,BOK,Dana BLUD , JLN BPJS Kesehatan
CSR, Bina Lingkungan
Kolaroborasi Pemerintah Pusat dan Daerah (2017). Kemendesa dan PP.IDAI (Prof Dr dr Damayanti R Sjarif , SpAK – UKK
Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI) di Kabupaten Pandeglang : Telah melatih Kader Posyandu, Bidan Desa, Tenaga Gizi
Puskesmas dan Dokter Anak di RSUD . Berhasil Menurunkan stunting di Desa Bayumundu Kab Pandegalang (8.4 point 6
bulan)
Setelah itu 2018 sd 2020 di uji coba di 10 Kab/kota (PP.IDAI Bersama Kemkes) berhasil menyususn TataLaksana
Penanggulangan Stunting dengan Poros Posyandu-Puskesmas dan RSUD Kab/Kota dan ditetapkan PMK 29/2019 ttg
Tatalaksana Gangguan Gizi.(kode 4.1.1.; 4.1.2 dan 4.13 Gangguan Gizi,R,S,B)
dan 2022 PP.IDAI Satgas JKN dengan Kemkes Membahas PNPK Penanggulangan Stunting ( kode Ina CBGs 4.5)
www.gizi.kemkes.go.id
www.sigiziterpadu.kemkes.go.id
TERIMA @gizimasyarakatkemenkes
KASIH dir.gizi@yahoo.co.id
@DitGizi