Anda di halaman 1dari 64

STANDAR INSTRUMEN AKREDITASI PUSKESMAS

BAB 3 UKPP

 Standar 3.1. ;Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses Penerimaan pasien sampai
dengan pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan mutu pelayanan.
 Standar 3.2 .; Pengkajian, Rencana asuhan, dan Pemberian asuhan dilaksanakan
secara paripurna.
 Standar 3.3.; Pelayanan gawat darurat dilaksanakan dengan segera sebagai prioritas
pelayanan. Pelayanan gawat darurat dilaksanakan dengan segera sebagai prioritas pelayanan.

DR.dr.Tb.RACHMAT SENTIKA Sp.A.,MARS.


Surveior UKPP,KMKP
Disampaikan pada Workshop Online Upaya Kesehatan Perseorangan dan Penunjang
oleh LPA KOMITE MUTU KESEHATAN PRIMER - APKESMI
Kamis Jum’at 29-30 September 2022
Dr.dr. Tb. Rachmat Sentika SpA.MARS,
Dokter Umum (82), Spesialis Anak(90), MARS UI(97)
Lemhanas (99), S3 Ilmu Pemerintahan AKK UNPAD(2007
Lahir : Sukabumi 9 Februari 1956
• DOKTER SPESIALIS ANAK, IDAI BANTEN, RS PREMIER BINTARO,
• UKK TUMBUH KEMBANG PEDIATRIK SOSIAL
• SURVEIOR FKTP,FORKOM BANTEB, KETUA KMKP
• STAF AHLI STUNTING HABIBIE INSTITUTE FOR PUBLIC POLICY
• KOMITE PENURUNAN STUNTING,AKI ,DAN SDGs PB IDI 2022-2025
• SURVEIOR AKREDITASI PUSKESMAS KEMENKES,
 DEWAS RSUD CIBABAT KOTA CIMAHI 2021-2025
 DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU KEPOLISIAN ;KEBIJAKAN KEPOLISIAN DAN KTA 2008-
SEKARANG
Pengalaman –Karier 1982-2016 (PNS,ANGGOTA DPR RI DAN ORGANISASI)
 Dewas RSPN HASAN SADIKIN 2016 sd 2020
 Deputi Koordinasi Peningkatan kesehatan Kemenko PMK 2014-2016;
 Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) 2014-2016
 Staf Ahli Menko Kesra Bidang MDG’s Kemenko Kesra 2012-2014
 Tim ahli KPAI 2007 -2012
 Deputi Kesejahteraan dan perlindungan Anak Kemen PPPA 2002-2006
HP 0811831838  Anggota DPR 1992 – 1997 & 1997 – 1999,
rsentika@yahoo.com  Dokter Anak di RSU Tangerang 1990 – 1992
Jl. Mandar 7 ,DC7 No. 7 sek 3a Bintaro
 Pendidikan Dr Spesialis Anak FK Unpad /RSHS 1986 sd 1990
Jaya,Tangerang Selatan Banten 15225
 Kepala Puskesmas Pagaden, Subang 1981 – 1985, PPDS 1986 – 1990
 Satuan Tugas Perlindungan Anak,PP.IDAI 2008-SEKARANG
 Pembina IDI Cabang Tangerang Selatan 2019-2022
 Wakli Ketua PN PKBI 2019-2024
Pokok Bahasan :

Metoda Isu2 Pokok Elemen


Struktur Esensi
Penilaian Penting Pikiran Penilaian
SIAP SIAP Bab 3
Bab 3 Bab 3 Bab 3
SK.Ka.Puskesmas
Tentang
POKOK BAHASAN 1.Jenis-jenis Pelayanan
UKPP
Upaya Kesehatan 2.PJ.UKPP
Perseorangan Penunjang 3.Program kerja
adalah, disingkat UKPP UKPP,dimulai dari
Identifikasi issue
 Adalah suatu kegiatan
strategis UKPP,dan
pelayanan kesehatan yg
Target sasaran
diselenggarakan untuk
3.Indikator Tiap
peningkatan,pencegahan,pen
unit ,Indikator
yembuhan
Prioritas
penyakit,pengurangan
Puskesmas,Indikator
penderitaan akibat penyakit
Mutu Nasional
dan memulihkan kesehatan
perseorangan (PMK 43/2019 4.Pelaksanaan dan
tentang Puskesmas) Pemantauan
Pengendalian dan
 Dari Pasien masuk sampai Penilaian Pencapaian
keluar dari Puskesmas Produknya : Layanan /Asuhan Klinis
Esensi
Bab 3 01
ASUHAN KLINIS
TERINTEGRASI, ANTAR
02
PROFESI MERUPAKAN
 Asuhan Klinis harus JENIS PELAYANAN UKP
terstandar, bermutu, dan SEBAGAI PRODUK
03
berkeadilan sesuai Regulasi UNGGULAN
 KMK 514/2015 jo KMK Asuhan Klinis harus Asuhan Klinis dilakukan secara paripurna
1186/2022: Ttg Panduan diselenggarakan oleh dan berkesinambungan, melalui tahapan
klinis bagi Dokter di FKTP tenaga kesehatan yang 1.Pendaftaran (3.1)
professional dan 2.Pengkajian (3.2.1.)
 Ada 144 Diagnostik, MOU
kompeten sesuai 3.Rencana Asuhan Klinis (3.2.2)
BPJS Kesehatan (Kapitasi) kewenangan klinis, S
4.Pelaksanaan Asuhan Klinis (3.2.3)
 1. TBC dengan menggunakan 5.IGD,Pasien berisiko (3.3)
 79. Gangguan Gizi (Stunting) peralatan, serta sarana 6.Anestesi,sedasi,Bedah minor (3.4)
 ISPA Tidak ada yg ada dan prasarana yang 7.Terapi gizi (Dapur) (3.5) O
Tonsilitis,Pharingitis,Comon memadai. 8.Pemulangan ,Perawatan Pasein (3.6) A
Cold 9.Rujukan (3.7) P
10.Rekam Medis terintegrasi (3.8) E
 Protokol Kesehatan
Prinsip dasar Asuhan FAKTA
 Alur Pelayanan KRITIS
klinis
 (untuk Pasien dan Petugas)
 Asuhan Klinis harus  Triase/Skrining Kegawatdaruratan
terstandar, bermutu, dan  Telemedicine
berkeadilan sesuai  Hak & Kewajiban Pasien dan Petugas
peraturan-perundangan  Informed Consent
yang berlaku.  Kajian Awal & Kajian Ulang
 KMK 514/2015 jo KMK  Pelimpahan Wewenang Klinis
1186/2022: Ttg Panduan  Audit Klinis
klinis bagi Dokter di FKTP  Keluhan & Kepuasan Pelanggan
 Ada 144 Diagnostik, dasar  Kewaspadaan Isolasi
MOU BPJS Kesehatan  Risiko Pelayanan Klinis
system Kapitasi  Keselamatan Pasien
 PPI
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan dan Penunjang (UKPP)
(Direktorat Mutu, SIAF uji coba 2022) 3.1 sd 3.10
3.6 Pemulangan
3.2 Pengkajian, 3.4 Pelayanan 3.10 Penyelenggaraan
dan tindak
Rencana anastesi Pelayanan
lanjut pasien
Asuhan, dan lokal dan kefarmasian
dilakukan
Pemberian tindakan di dilaksanakan sesuai
sesuai 3.8
Asuhan Puskesmas dengan ketentuan
dengan Penyelengga
dilaksanakan dilaksanakan peraturan
prosedur raan Rekam
secara sesuai perundang-
yang Medis
paripurna. standar. undangan.
ditetapkan

3.1 3.3 3.5 3.6 3.8 3.10

3.2 3.4 3.7 3.9


3.1 Penyelenggaraan 3.5 Terapi gizi 3.7 Rujukan 3.9 Penyelenggaraan
3.3 Pelayanan
pelayanan klinis dilakukan Pelayanan
gawat
mulai dari proses sesuai dengan laboratorium
darurat PENUHI STANDAR UKPP PUSKESMAS dilaksanakan
penerimaan pasien dilaksanakan kebutuhan 1. Bangunan/Sarana
sampai dengan pasien dan sesuai dengan
dengan 2. Alat,Mebeluer,Alkes/Prasarana
pemulangan ketentuan ketentuan
segera 3. Tenaga kesehatan sesuai kompetensi
dilaksanakan dengan peraturan peraturan
sebagai
memperhatikan perundang- 4. SOP,Pedoman kerja perundang-
prioritas
kebutuhan mutu undangan 5. Indikator mutu,sebagai alat Wasdal undangan.
pelayanan.
pelayanan.
Bab 3 UKPP PUSKESMAS DARI 3.1.sd 3.8 DALAM GAMBAR

3.1. PENDAFTARAN DAN INFORMASI (Informasi dan Identias ) 3.2.ASUHAN KLINIS:


3.2.1.Pengkajian, 3.3. IGD untuk Pelayanan BERISIKO
3.2.2.Rencana Asuhan, TINGGI/Gawat Darurat
3.2.3.Pelaksanaan Asuhan

1. Sarana, Bangunan/Tempat (lihat ukuran luas dan penampilan)


2. Prasarana/Alkes,Meubeler, (jenis alat,pemeliharaan,ASPAK)
3. Tenaga Medis,Kesehatan (Kompetensi,Kredensial,STR,SIP.SKP terpeliahar)
4. SOP.SK,Dokumen sesuai Telusur SIAF.(Dokumen tiap Bab UPDATE Regulasi)
5. Indikator mutu tiap Unit, Prioritas Puskesmas, IMN (P.D,C/S,A)
(Standar PMK 43/2019 Ttg Puskesmas dan PMK 14/2021 Ijin dana Standar Usaha
3.4. Pelayanan Anestesi dan Tindakan bedah minor
berisiko bidang Kesehatan)
Bab 3 PKP 3,9 sd 3.15 Dalam Gambar

3.5. Terapi Gizi (Instalasi


gizi,Dapur)
3.6. Pelayanan rawat inap 3.7. Rujukan (Sisrute)

SESUAIKAN DENGAN
STANDAR
1. Bangunan
2. Peralatan
3. Tenaga
4. SOP, Dokumen
5. Indikator Mutu tiap
Unit, Prioritas
3.8.Rekam Medis 3.9.Laboratorium 3.10.Farmasi Puskesmas,IMN
Standar 3.1

Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses penerimaan pasien sampai


dengan pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan mutu
pelayanan.
3.1.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan dilaksanakan dengan
efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangkan
hak dan kewajiban pasien dan keluarga.

Penerimaan pasien meliputi: pendaftaran pasien rawat jalan, pendaftaran pasien


rawat inap, dan menahan pasien untuk observasi atau stabilitasi.
Alur pendaftaran
1.1.2
5.3.1
Hak & Kewajiban Pasien

Pendaftaran

Cara & Bahasa


dipahami
• Jenis pelayanan dan tarif
• Jadwal pelayanan
• Proses-alur Pendaftaran Identifikasi
• Proses-alur Pelayanan Pasien
• Sarana yang tersedia (SKP 1) min 2 ( nama
• Kerjasama rujukan legkap, tg lahir, no
• Hak dan kewajiban pasien RM)
• Hambatan Bahasa
Jenis2 Pelayanan UKPP

PELAYANAN  KMK 514/2015 JUNTO KMK


MEDIS 1186/2022 Tentang Panduan klinis
Dokter di FKTP
ASUHAN  KMK 62/ 2015 Tentang Panduan
PELAYANAN KEPERAWATAN Klinis Dokter gigi
KLINIS ASUHAN PELAYANAN TERPADU
KEBIDANAN (TERINTEGRASI)
ASUHAN
Pedoman Pelayanan Gizi Puskesmas
GIZI/NUTRISI

PENDAFTARAN

REKAM MEDIS PMK 269/2008 Ttg Rekam Medis


PELAYANAN
PENUNJANG
LABORATORIUM PMK 37/2012 Ttg Yan Lab Di Pusk

FARMASI PMK 26/2020 Ttg Std Yan Farm Di Pusk


FKTP,PUSKESMAS Selama Pandemi Covid, Juknis
AKB
PRINSIP MELAKSANAKAN PENGATURAN FASYAKES DI MASA AKB
1. Pembagian dan pengaturan zona risiko COVID-19 dan pembatasan akses masuk di
Fasyankes, Triage , sk
2. Pemanfaatan teknologi informasi untuk inovasi layanan kesehatan : Telemedicine,IT
3. Registrasi melalui telepon / online. Aplikasi daftar online pasien diminta mengisi kajian
mandiri COVID-19.Digital Transformasi Healath Care, DTO (Digital Transformasi. Office)
4. Layanan telemedicine
5. Rekam medik elektronik
6. Sistem pembayaran online / melalui uang elektronik
7. Mengembangkan sistem “drug dispencing”
8. Pengaturan Jam kerja Nakes (6 jam biasanya 8jam)
9. Tempat istirahat khusus, tidak pulang dalam seminggu,makan Tinggi Protein, istirahat cukup

Panduan teknis pelayanan RS saat AKB, Kemkes , Nov 2020


ADAPTASI KEBIASAAN BARU
Di Puskesmas pada Pandemi Covid-19

ALUR KELUAR

ALUR
UK
MAS
SELAMAT DATANG DI PUSKESMAS

A PENGATURAN ALUR B SKRINING DAN TRIASE C PROTOKOL KESEHATAN

- Menerapkan sistem alur satu arah, jika pintu masuk - Lokasi skrining ditempatkan di dalam atau di luar gedung dekat - Wajib menggunakan masker bagi petugas dan seluruh
dan pintu keluar berbeda. Jika pintu masuk dan pintu pintu masuk yang memiliki sistem sirkulasi udara natural pengunjung Puskesmas
keluar sama maka dibuatkan pembatas yang tegas - Skrining adalah penapisan pasien berdasarkan gejala ISPA dan - Tersedia fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air
antara alur masuk dan alur keluar berupa tali atau Non ISPA mengalir/hand sanitizer
pembatas lainnya - Triase adalah pemilahan pasien berdasarkan kegawatdaruratan di semua lokasi strategis
- Pemisahan alur pasien dengan gejala ISPA dan Non - Petugas ditempatkan di lokasi dilengkapi dengan alkes dan APD - Menerapkan pengaturan jarak duduk/antri antar
ISPA sesuai dengan panduan yang berlaku pengunjung > 1 meter
- Sign/tanda/petunjuk arah pasien sesuai gejala - Jika diperlukan, gunakan pembatas transparan yang
membatasi pasien dan petugas
- Tata cara penggunaan APD sesuai panduan yang berlaku
ADAPTASI KEBIASAAN BARU
Di Puskesmas pada Pandemi Covid-19

covid19.kemkes.go.id

D PELAKSANAAN KEPATUHAN E PEMANFAATAN TEKNOLOGI F PELAJARI DAN LAKSANAKAN


TERHADAP KEWASPADAAN INFORMASI DAN PANDUAN PELAYANAN
ISOLASI KOMUNIKASI KESEHATAN PADA MASA
- Dilaksanakan terhadap kepatuhan kewaspadaan - Informasi jadwal pelayanan PANDEMI COVID-19
standar dan kewaspadaan transmisi - Pendaftaran online
- Lakukan sesuai dengan panduan/ peraturan yang - Janji temu untuk mendapatkan pelayanan Panduan pelayanan pada masa pandemi dapat
berlaku kesehatan diunduh di website covid19.kemkes.go.id sebagai
- Ruangan harus memenuhi persyaratan ventilasi - Pemberian KIE acuan dalam pelaksanaan pelayanan Puskesmas
sirkulasi udara yang baik (jendela terbuka lebar, kipas - Konsultasi dan pemantauan kesehatan secara
angin/AC dan exhaust fan dengan posisi berlawanan online
arah)
Rekomendasi Modifikasi Tata letak SKRINING DAN TRIAGE di
puskesmas Pada masa Pandemi Covid-19

Petugas dengan
thermogun
RUANG
memeriksa suhu PEMERIKSA
tubuh semua orang Ruang tunggu Ruang triase AN Loket pendaftaran
KHUSUS
yang masuk pasien dengan pasien dengan pasien ISPA dan Non
Puskesmas gejala ISPA gejala ISPA ISPA dipisah

Penggunaan
pembatas
transparan

PEN
DAF
T AR
A N

Ruang tunggu
pasien
Non ISPA IEN
PAS
GEJ
ALA
GAN

ISPA
DEN

Tali pembatas
dan tanda alur
satu arah

Skrining dilakukan di depan pintu teras Puskesmas.


Ada pemisahan alur pasien yang bergejala ISPA dan Non ISPA, termasuk pemisahan area ruang tunggu dan loket pendaftaran.
Ruang pemeriksaan khusus ISPA/COVID-19 ditempatkan di dalam gedung dekat pintu masuk.
Note..

Regulasi untuk asuhan disesuaikan dgn populasi pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko
tinggi yg berguna utk menurunkan risiko. Penting diperhatikan:

• Bagaimana mengidentifikasi pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi


• Proses kolaborasi menentukan dan melakukan rencana asuhan
• dokumentasi yg dibutuhkan agar tim asuhan dapat bekerja dan berkomunikasi efektif
• keperluan informed consent
• keperluan monitor pasien
• kualifikasi khusus staf yg terlibat dalam proses asuhan
• teknologi medis khusus tersedia dan dapat digunakan
3.1.Pendaftaran dan Informasi ada dua kegiatan
yaitu :
 Identitas Pasien : Identitas pasien dicatat yaitu
(8 item Nama,Umur tgl lahir, Alamat,no Kotak, KK
/Ortu, Agama,Pendidikan dan Peserta JKN atau
bukan) PCARE.BPJS Kesehatan
 Informasi Layanan Puskesmas : Setiap petugas 3.1.1 Elemen Penilaian:
pendaftaran menjelaskan tentang Layanan 1. Pendaftaran dilakukan sesuai dengan kebijakan,
Puskesmas meliputi : pedoman dan prosedur yang ditetapkan dengan
 Jam buka,Jenis layanan,Petugas pelaksana,Alur menginformasikan hak dan kewajiban serta
pendaftaran,Alur pelayanan,Hak dan Tanggung memperhatikan keselamatan pasien (R, O, W, S)
jawab Pasien,RS Rujukan ,Hambatan Bahasa. 2. Pasien/keluarga pasien memperoleh informasi
 Disiapkan Kotak Keluhan dan Kepuasan
mengenai tindakan medis/pengobatan tertentu yang
Pelanggan (dievaluasi dan Tindak lanjut)
berisiko yang akan dilakukan sebelum memberikan
persetujuan atau penolakan (informed consent)
termasuk konsekuensi dari keputusan penolakan
tersebut. (D)
Ep. 1. Pendaftaran dilakukan sesuai dengan kebijakan, pedoman dan

R prosedur yang ditetapkan dengan menginformasikan hak dan


kewajiban serta memperhatikan keselamatan pasien (R, O, W, S)
1.2.2
Alur pendaftaran
STANDAR 3.1.

Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses penerimaan pasien sampai dengan
pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan mutu pelayanan.
3.1.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan dilaksanakan dengan efektif
dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangkan hak dan
kewajiban pasien dan keluarga.
Salah satu cara melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan yang
diterimanya adalah dengan cara memberikan informed consent. lnformed consent dapat diperoleh
pada berbagai titik waktu dalam proses pelayanan. Misalnya, informed consent diperoleh ketika
pasien masuk rawat inap dan sebelum suatu tindakan atau pengobatan tertentu yang berisiko.
Informasi dan penjelasan tentang infomed consent di berikan oleh dokter yang bertanggung jawab
yang akan melakukan tindakan atau dokter lain apabila dokter yang bersangkutan berhalangan
namun tetap dengan sepengetahuan dokter yang bertangjawab tersebut
3.1.1 Elemen Penilaian:
1. Pendaftaran dilakukan sesuai dengan
kebijakan, pedoman dan prosedur yang
ditetapkan dengan menginformasikan hak dan
kewajiban serta memperhatikan keselamatan
pasien (R, O, W, S)
2. Pasien/keluarga pasien memperoleh informasi
mengenai tindakan medis/pengobatan
tertentu yang berisiko yang akan dilakukan
sebelum memberikan persetujuan atau
penolakan (informed consent) termasuk
konsekuensi dari keputusan penolakan
tersebut. (D)
INFORMED
CONSENT Menolak

Konsekuensi
Hak untuk menolak Tanggung
jawab
Alternatif
Dokumentasi

PELAKSANAAN DAN
Tindakan yang memerlukan
DOKUMENTASI
Informed consent Setuju INFORMED CONSENT
D
Ep. 2. Informed Consent yang umum diFKTP, sudah memenuhi standar?
Diagnosis

Tujuan

Alternatif

Risiko dan komplikasi

prognosis

Perkiraan biaya
Standar 3.2 Pengkajian, Rencana Asuhan, dan Pemberian Asuhan dilaksanakan secara paripurna.
Kajian pasien dilakukan secara paripurna untuk mendukung rencana dan pelaksanaan pelayanan oleh petugas kesehatan profesional
dan/atau tim kesehatan antar profesi yang digunakan untuk menyusun keputusan layanan klinis. Pelaksanaan asuhan dan pendidikan
pasien/keluarga dilaksanakan sesuai rencana yang disusun, dipandu oleh kebijakan dan prosedur, dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku

Kajian Pasien
Informasi
anamnesis (data Subjektif = S), pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang (data Objektif = O).

Analisis Informasi
menghasilkan masalah, kondisi, dan diagnosis
untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien

Rencana Asuhan
solusi untuk mengatasi masalah atau memenuhi kebutuhan
pasien.
Standar 3.2
3.2.1. Proses skrining dan proses Kajian pasien dilakukan secara paripurna untuk mendukung rencana
dan pelaksanaan pelayanan oleh petugas kesehatan profesional dan/atau tim kesehatan antar profesi
yang digunakan untuk menyusun keputusan layanan klinis. Pelaksanaan asuhan dan pendidikan
pasien/keluarga dilaksanakan sesuai rencana yang disusun, dipandu oleh kebijakan dan prosedur, dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku

Dilakukan sejak awal


Untuk memilah pasien
Termasuk risiko
penularan infeksi
1. Verifikasi Identitas
2. Pengukuran Antrophometri
STANDAR 3.2 3. Pengukuran vital sign
4. Keluhan utmam
5. Anamnesa
6. Diagnostik keperawatan

3.2.1 Penapisan (skrining) dan proses kajian awal dilakukan secara paripurna dan mencakup berbagai kebutuhan
dan harapan pasien/keluarga dan mencegah penularan infeksi. Asuhan pasien dilaksanakan berdasarkan rencana
asuhan medis, keperawatan, dan asuhan klinis yang lain dengan memperhatikan kebutuhan pasien, dan
berpedoman pada panduan praktik klinis.

Pada saat pasien pertama kali diterima dilakukan kajian awal, untuk selanjutnya dilakukan kajian ulang
secara berkesinambungan baik pada pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap sesuai dengan
perkembangan kondisi kesehatannya

Kajian awal dilakukan oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan, dan disiplin yang lain meliputi: status
fisis/neurologis/mental, psikososiospiritual, ekonomi, riwayat kesehatan, riwayat alergi, asesmen nyeri,
asesmen risiko jatuh, asesmen fungsional (gangguan fungsi tubuh), asesmen risiko gizi, , kebutuhan
edukasi, dan rencana pemulangan.
Pelaksanaan Koordinasi
PENDAFTARAN Proses Kajian asuhan

CPPT

D
Hak & Kewajiban Pasien
Cara & Bahasa dipahami
Kebutuhan: Privasi Partisipasi
Isi
Asuhan nyeri Keluhan
Kajian Regulasi
1.2.2
D R

Kompeten Rencana pemulangan


1. Verifikasi Identitas 3.2.1 Elemen Penilaian:
2. Pengukuran Antrophometri 1. Dilakukan pengkajian awal secara paripurna oleh tenaga yang
3. Pengukuran vital sign kompeten untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan
4. Keluhan utmam sesuai panduan praktik klinis, termasuk penanganan nyeri
5. Anamnesa
dan dicatat dalam rekam medis. (R,D,O,W)
6. Diagnostik keperawatan
2. Dalam keadaan tertentu jika tidak tersedia tenaga medis, dapat
dilakukan pelimpahan wewenang tertulis kepada perawat dan/
atau bidan yang telah mengikuti pelatihan, untuk melakukan
kajian awal medis dan pemberian asuhan medis sesuai
kewenangan delegatif yang diberikan. (R,D)
3. Dilakukan asuhan pasien termasuk jika diperlukan asuhan secara
kolaboratif sesuai rencana asuhan dan panduan praktik klinis
dan/atau prosedur-prosedur asuhan klinis, agar tidak terjadi
pengulangan yang tidak perlu dan tercatat di rekam medis. (D,
W)
4. Dilakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan dan evaluasi serta
tindaklanjut bagi pasien dan keluarga dengan metode yang dapat
dipahami oleh pasien dan keluarga. (D,O)
D
D
Contoh Rekam Medis
Asuhan klinis (SOAP) Dokter
 Subjective : Keluhan Utama, Anamnesa
 Objective : Pemeriksaan Fisik, vital
sign,Antrophometri,Status gizi,Sign +/ Sign –
 Assesment : Diagnostik sesuai kewenangan KMK 514/2015
PNPK. 144 Diagnostik
 Planning : Rencana Asuhan yang diberikan
seperti,Rawat,Rujuk,Beri obat resep,Lab,penunjang dll
Surat Permintaan layanan lanjutan sesuai Planning rencana Asuhan Dokter
Surat rujukan,Resep,Permintaan Laboratorium,Radiologi,penunjang lain
Standar 3.2
3.2.1 Penapisan (skrining) dan proses kajian awal dilakukan secara paripurna dan mencakup berbagai kebutuhan
dan harapan pasien/keluarga dan mencegah penularan infeksi. Asuhan pasien dilaksanakan berdasarkan rencana
asuhan medis, keperawatan, dan asuhan klinis yang lain dengan memperhatikan kebutuhan pasien, dan
berpedoman pada panduan praktik klinis.

Tenaga medis dapat memberikan pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan kedokteran atau
kedokteran gigi tertentu kepada perawat, bidan atau tenaga kesehatan pemberi asuhan yang lain secara
tertulis. Pelimpahan wewenang tersebut hanya dapat dilakukan dalam keadaan tenaga medis tidak berada
ditempat, dan/atau karena keterbasatan ketersediaan tenaga medis.
3.2.1 Elemen Penilaian:
1. Dilakukan pengkajian awal secara paripurna oleh tenaga yang
kompeten untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan sesuai
panduan praktik klinis, termasuk penanganan nyeri dan dicatat
dalam rekam medis. (R,D,O,W)
2. Dalam keadaan tertentu jika tidak tersedia tenaga medis, dapat
dilakukan pelimpahan wewenang tertulis kepada perawat dan/
atau bidan yang telah mengikuti pelatihan, untuk melakukan kajian
awal medis dan pemberian asuhan medis sesuai kewenangan
delegatif yang diberikan. (R,D)
3. Dilakukan asuhan pasien termasuk jika diperlukan asuhan secara
kolaboratif sesuai rencana asuhan dan panduan praktik klinis
dan/atau prosedur-prosedur asuhan klinis, agar tidak terjadi
pengulangan yang tidak perlu dan tercatat di rekam medis. (D, W)
4. Dilakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan dan evaluasi serta
tindaklanjut bagi pasien dan keluarga dengan metode yang
dapat dipahami oleh pasien dan keluarga. (D,O)
1,2,1
R 1,2,2 PELIMPAHAN WEWENANG
DASAR : UU 38 TAHUN 2014, UU 4 TAHUN 2019
1,3,2 PERMENKES 26 TAHUN 2019

PMK 26 Tahun 2019 , Pasal 27 UU 4/2019 : Pasal 53


Pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan medis dari dokter dapat Pelimpahan wewenang terdiri atas
berupa : a. pelimpahan secara mandat; dan
a. pelimpahan wewenang delegatif b. pelimpahan secara delegatif.
b. Pelimpahan wewenang mandat.
MANDAT & BIDAN
DOKTER
DELEGATIF

DOKTER MANDAT & PERAWAT


Pelimpahan wewenang secara MANDAT diberikan oleh
DELEGATIF DOKTER kepada Bidan sesuai kompetensinya.
Pelimpahan wewenang secara MANDAT diberikan oleh Dokter yang memberikan pelimpahan wewenang secara
TENAGA MEDIS kepada Perawat untuk melakukan sesuatu MANDAT harus melakukan pengawasan dan evaluasi secara
tindakan medis di bawah pengawasan tenaga medis yang berkala
melimpahkan wewenang.
Pelimpahan wewenang secara DELEGATIF yang diberikan oleh
Pelimpahan wewenang secara DELEGATIF untuk melakukan Pemerintah Pusat atau PEMERINTAH DAERAH dalam rangka:
sesuatu tindakan medis diberikan oleh TENAGA MEDIS kepada a. pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu; atau
Perawat dengan disertai pelimpahan tanggung jawab. b. program pemerintah.

Tugas sebagai pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan Pelirnpahan wewenang secara delegatif disertai pelimpahan
wewenang dilaksanakan berdasarkan: tanggung jawab.
Pelimpahan wewenang secara delegatif pada saat tidak bagi
1. pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan medis
dari dokter dan evaluasi pelaksanaannya; atau tenaga bidan tenaga medis dan nakes lain di tempat bidan
2. dalam rangka pelaksanaan program pemerintah. bertugas dan ditetapkan pemerintah pusat atau pemerintah
daerah
Regulasi :
1) UU 38/2014 Ttg Keperawatan. 2) UU 4/2019 Ttg Kebidanan
3) PMK 2052/2011 Ttg Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
4) PMK 26/2019 Ttg Peraturan Pelaksanaan UU 38/2014 Ttg Keperawatan.

Ketentuan Umum Sifat Penerima


Pelimpahan Wewenang Pelimpahan Wewenang
PMK 2052/2011, Pasal 23 : MANDATORI Bidan
(1) Dokter atau dokter gigi dapat memberikan pelimpahan suatu tindakan kedokteran atau Tidak disertai Perawat
kedokteran gigi kepada perawat, bidan, atau tenaga kesehatan tertentu lainnya secara pelimpahan Sesuai kewenangan
tertulis dalam melaksanakan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi. tanggungjawab
(2) Tindakan kedokteran atau kedokteran gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat
dilakukan dalam keadaan di mana terdapat kebutuhan pelayanan yang melebihi
ketersediaan dokter atau dokter gigi di fasilitas pelayanan tersebut.
(3) Pelimpahan tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan:
a. tindakan yang dilimpahkan termasuk dalam kemampuan dan keterampilan yg telah
dimiliki oleh penerima pelimpahan; DELEGATIF Bidan
b. pelaksanaan tindakan yang dilimpahkan tetap di bawah pengawasan pemberi Disertai pelimpahan Perawat Profesi
pelimpahan; tanggungjawab (Ners, Ners Spesialis)
c. pemberi pelimpahan tetap bertanggung jawab atas tindakan yang dilimpahkan sepanjang Diberikan oleh atau
pelaksanaan tindakan sesuai dengan pelimpahan yang diberikan; Pemerintah Pusat atau Perawat Vokasi
d. tindakan yang dilimpahkan tidak termasuk mengambil keputusan klinis sebagai dasar Peerintah Daerah (D3 Kep)
pelaksanaan tindakan; dan terlatih dan kompeten
e. tindakan yang dilimpahkan tidak bersifat terus menerus.
Surat pelimpahan wewenang
• Tindakan yang dilimpahkan termasuk dalam
kemampuan dan keterampilan yang telah dimiliki
oleh penerima pelimpahan
• Pelaksanaan tindakan yang dilimpahkan
tetap di bawah pengawasan pemberi
pelimpahan
• Pemberi pelimpahan tetap bertanggung
jawab atas tindakan yang dilimpahkan
sepanjang pelaksanaan tindakan sesuai
dengan pelimpahan yang diberikan
• Tindakan yang dilimpahkan tidak termasuk
mengambil keputusan klinis sebagai dasar
pelaksanaan tindakan
• Tindakan yang dilimpahkan tidak bersifat terus
menerus.D
3.2.1 Elemen Penilaian:
1. Dilakukan pengkajian awal secara paripurna oleh tenaga yang kompeten untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelayanan sesuai panduan praktik klinis, termasuk
penanganan nyeri dan dicatat dalam rekam medis. (R,D,O,W)
2. Dalam keadaan tertentu jika tidak tersedia tenaga medis, dapat
dilakukan pelimpahan wewenang tertulis kepada perawat dan/ atau bidan yang telah
mengikuti pelatihan, untuk melakukan kajian awal medis dan pemberian asuhan medis
sesuai kewenangan delegatif yang diberikan. (R,D)
3. Dilakukan asuhan pasien termasuk jika diperlukan asuhan secara kolaboratif sesuai
rencana asuhan dan panduan praktik klinis dan/atau prosedur-prosedur asuhan klinis,
agar tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu dan tercatat di rekam medis. (D, W)
4. Dilakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan dan evaluasi serta tindaklanjut bagi
pasien dan keluarga dengan metode yang dapat dipahami oleh pasien dan keluarga.
(D,O)
Clinical leader
DPJP

Lainnya Perawa
t

Pasien/Keluarga

Apoteker Bidan

Dietisien
D
D
Dari SOAP
Perawat Melaksanakan semua 3.2.1 Elemen Penilaian:
Amanah Planing yg dibuat 1. Dilakukan pengkajian awal secara paripurna oleh tenaga yang
Dokter pada SOA Planing
kompeten untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan sesuai
panduan praktik klinis, termasuk penanganan nyeri dan dicatat
Pasien dirawat,dirujuk,diberi
obat,periksa Lab,Konsul dan dalam rekam medis. (R,D,O,W)
diedukasi dll 2. Dalam keadaan tertentu jika tidak tersedia tenaga medis, dapat
dilakukan pelimpahan wewenang tertulis kepada perawat dan/
atau bidan yang telah mengikuti pelatihan, untuk melakukan
kajian awal medis dan pemberian asuhan medis sesuai
kewenangan delegatif yang diberikan. (R,D)
3. Dilakukan asuhan pasien termasuk jika diperlukan asuhan
secara kolaboratif sesuai rencana asuhan dan panduan
praktik klinis dan/atau prosedur-prosedur asuhan klinis, agar
tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu dan tercatat di
rekam medis. (D, W)
4. Dilakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan dan evaluasi
serta tindaklanjut bagi pasien dan keluarga dengan
metode yang dapat dipahami oleh pasien dan keluarga.
(D,O)
Form pemberian
D
edukasi
Dari SOAP
PASEIN BERISIKO KEGAWATAN , Pasien ke ruang IGD untuk Standar 3.3.
Asuhan Gawat darurat dan Stabilisasi A,B,C,D,E,F

Pelayanan gawat darurat dilaksanakan dengan segera sebagai prioritas pelayanan.


1. Pasien gawat darurat diberikan prioritas untuk asesmen dan pelayanan sesegera
mungkin sebagai bentuk pelaksanaan triase.
Prosedur penanganan pasien gawat darurat disusun berdasar panduan praktik klinis
untuk penanganan pasien gawat darurat dengan referensi yang dapat
dipertanggungjawabkan
• Pasien gawat darurat diidentifikasi dengan proses triase mengacu pada pedoman tata laksana
triase sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Prinsip triase dalam memberlakukan sistem prioritas dengan penentuan atau penyeleksian
pasien yang harus didahulukan untuk mendapatkan penanganan
• Dalam penanganan pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera, termasuk
melakukan deteksi dini tanda tanda dan gejala penyakit menular misalnya infeksi melalui
udara/airborne.
3.3.1 Elemen penilaian:
1. Pasien diprioritaskan atas dasar kegawatdaruratan sebagai
tahap triase sesuai dengan kebijakan, pedoman dan prosedur
yang ditetapkan. (W,O,S)

2. Pasien gawat darurat yang perlu dirujuk ke FKRTL, diperiksa


dan dilakukan stabilisasi terlebih dahulu sesuai kemampuan
Puskesmas dan dipastikan dapat diterima di FKRTL sesuai
dengan kebijakan, pedoman dan prosedur yang ditetapkan.
(D,O)
3.3.1 Elemen penilaian:
1. Pasien diprioritaskan atas dasar kegawatdaruratan sebagai
tahap triase sesuai dengan kebijakan, pedoman dan prosedur
yang ditetapkan. (W,O,S)

2. Pasien gawat darurat yang perlu dirujuk ke FKRTL, diperiksa


dan dilakukan stabilisasi terlebih dahulu sesuai kemampuan
Puskesmas dan dipastikan dapat diterima di FKRTL sesuai
dengan kebijakan, pedoman dan prosedur yang ditetapkan.
(D,O)
Dokumentasikan
dalam rekam medis
D
3.7.1
No Kriteria Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang dibutuhkan
Penilaia n

7 Hasil evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan


obat terhadap formularium
Hasil evaluasi dan tindak lanjut kesesuaian
resep dengan formularium
Contoh form monitoring kesesuaian obat dengan formularium
BAB 3 : UKPP
STANDAR : 3.1. : Penyelenggaraan Pelayanan Klinis
KRITERIA : 3.1.1. : Penyelenggaraan pelayanan klis mulai dari penerimaan dilaksanakan dengan efektif dan
efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangkan hak dan kewajiban pasien
dan keluarga

ELEMEN DOKUMEN DOKUMEN POKOK PIKIRAN dan


PENILAIAN REGULASI BUKTI PELAKSANAAN DOKUMEN EKSTERNAL
1. Pendaftaran dilakukan sesuai dengan 1. SK Ka Pusk Ttg Kebijakan Pendaftaran ----- Dokumen Regulasi Eksternal :
kebijakan, pedoman, dan prosedur yang Pasien. 1. UU 44/2009 Ttg RS
ditetapkan, dengan menginformasikan hak dan 2. Panduan Pendaftaran Pasien. Pasal 29, 30, 31, 32
kewajiban serta memperhatikan keselamatan 3. SOP Pendaftaran Pasien. (Hak dan kewajiban disesuaikan dgn kondisi
pasien . (R, O, W, S) Pusk)

2. PMK 290/2008 Ttg Persetujuan Tindakan


2. Pasien/keluarga pasien memperoleh ----- Bukti : Kedokteran.
informasi mengenai tindakan 1. Media informasi (spanduk dll) ttg hak dan
medis/pengobatan tertentu yang berisiko yang kewajiban, yg diletakkan di t4 strategis.
akan dilakukan sebelum memberikan 2. Penyampaian informasi ttg hak dan
persetujuan atau penolakan (informed kewajiban pasien/ kelg dan petugas,
consent) termasuk konsekuensi dari keputusan melalui :
penolakan tersebut. (D) - Media informasi(leaflet, dll)
- Pertemuan
3. Inform Consent lengkap (contoh Form
Persetujuan Tindakan Kedokteran yg
dikeluarkan oleh KKI)
BAB 3 : UKPP
STANDAR : 3.2. : Pengkajian, Rencana Asuhan, dan Pemberian Asuhan.
KRITERIA : 3.2.1. : Proses kajian awal dilakukan secara paripurna mencakup berbagai kebutuhan dan harapan
pasien/keluarga.

ELEMEN DOKUMEN DOKUMEN POKOK PIKIRAN dan


PENILAIAN REGULASI BUKTI PELAKSANAAN DOKUMEN EKSTERNAL
1. Dilakukan pengkajian awal secara paripurna 1. SK Ka Pusk Ttg Kebijakan Pengkajian. ----- Kajian pasien merupakan proses yg
oleh tenaga yang kompeten untuk 2. SOP Pengkajian berkesinambungan dan dinamis, (utk pasien
mengidentifikasi kebutuhan pelayanan sesuai rawat jalan/rawat inap), utk memperoleh data
panduan praktik klinis, termasuk penangan
nyeri dan dicatat dalam rekam medik (R, D, O,
S-O-A-P .
W) Proses kajian pasien tdd :
Kajian Awal ;
• hanya dapat dilakukan oleh nakes sesuai
2. Dalam keadaan tertentu jika tidak tersedia 1. SK Ka Pusk Ttg Kebijakan Pelimpahan (Pada keadaan tertentu) wewenang klinis.
tenaga medis, dapat dilakukan pelimpahan Wewenang Klinis. Bukti : • dilakukan saat pasien pertama kali diterima
wewenang tertulis kepada perawat dan/ atau 2. SOP Pelimpahan Wewenang Klinis. Dilakukan pelimpahan wewenang klinis tertulis (dilakukan 1 kali),
bidan yang telah mengikuti pelatihan, untuk kepada perawat dan/atau bidan yang telah • dilakukan secara paripurna, meliputi : status
melakukan kajian awal medis dan pemberian mengikuti pelatihan, untuk melakukan kajian fisis/neurologi /mental, psikososiospiritual,
asuhan medis sesuai kewenangan delegatif awal medis dan pemberian asuhan medis ekonomi, riwayat kesehatan, riwayat alergi,
yang diberikan. (R,D) sesuai kewenangan delegative asesmen nyeri, asesmen risiko jatuh, asesmen
fungsional (gangg fungsi tubh), asesmen
risiko gizi, kebutuhan edukasi, dan renc
pemulangan (discharge planning)
Kajian Ulang ;
• dilakukan tiap X pasien datang,
• berkesinambungan, dinamis.
BAB 3 : UKPP
3.2.1. …..lanjutan…..

ELEMEN DOKUMEN DOKUMEN POKOK PIKIRAN dan


PENILAIAN REGULASI BUKTI PELAKSANAAN DOKUMEN EKSTERNAL
3. Dilakukan asuhan pasien termasuk jika ----- Telaah RM : Asuhan Pasien/Klinis, tdd :
diperlukan asuhan secara kolaboratif sesuai Bukti dilakukan asuhan pasien sesuai rencana, 1. Asuhan Medis (Dr 7 Drg)
rencana asuhan dan panduan praktik klinis PPK, dan SOP. 2. Asuhan Ceridian
dan/atau prosedur-prosedur asuhan klinis, agar (S-O-A-P-E) 3. Asuhan Keperawatan
tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu dan - Tdk ada pengulangan yg tdk perlu 4. Asuhan Nutrisi/gizi
tercatat di rekam medis. (D, W) 5. Asuhan Kefarmasian
S : Subjective 6. Asuhan Terpadu
O : Objective
A : Assesment
P : Planning
E : Excecution

4. Dilakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan ----- Telaah RM :


dan evaluasi serta tindaklanjut bagi pasien dan • Bukti dilakukan penyuluhan/ pendidikan
keluarga dengan metode yang dapat dipahami kesehatan bagi pasien dan keluarga dgn
oleh pasien dan keluarga. (D,O) metode yg dpt dipahami oleh pasien dan
kelg.
• Bukti dilakukan tindak lanjut thd hasil
penyuluhan/pendidikan.
BAB 3 : UKPP
STANDAR : 3.3. : Pelayanan Kegawatdaruratan.
KRITERIA : 3.3.1. : Pasien gawat darurat diberikan prioritas untu asesmen dan pelayanan sesegera mungkin
sebagai bentuk pelaksanaan triase.
Prosedur penanganan pasien gawat darurat disusun berdasrkan panduan praktik klinis dengan referensi yang dapat
dipertanggungjawabkan.

ELEMEN DOKUMEN DOKUMEN POKOK PIKIRAN dan


PENILAIAN REGULASI BUKTI PELAKSANAAN DOKUMEN EKSTERNAL
1. Pasien diprioritaskan atas dasar ----- ----- Dokumen Regulasi Eksternal :
kegawatdaruratan sebagai tahap triase sesuai PMK 47/2019 Ttg Pelayanan Kegawatdaruratan
dengan kebijakan, pedoman dan prosedur
yang ditetapkan. (W,O,S)

2. Pasien gawat darurat yang perlu dirujuk ke 1. SK Ka Pusk Ttg Kebijakan Pelayanan Telaah RM Pasien Gawat Darurat :
FKRTL, diperiksa dan dilakukan stabilisasi Kegawatdaruratan. Bukti :
terlebih dahulu sesuai kemampuan Puskesmas 2. SOP Pelayanan Kegawatdaruratan. Seblm dirujuk ke FKRTL , dilakukan :
dan dipastikan dapat diterima di FKRTL sesuai - stabilisasi,
dengan kebijakan, pedoman dan prosedur yang - hubungi FKRTL, utk pastikan dapat diterima.
ditetapkan. (D,O)
TE
RI
M
A
KA
SI
H

Anda mungkin juga menyukai