Anda di halaman 1dari 24

MEMAHAMI

TATA KELOLA
KOLABORATIF
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

OLEH :TIM AGENDA III


BIODATA

Dr. Tati Iriani,.SH.,MM


Widyaiswara Ahli Utama

ALAMAT RUMAH : NOMOR KONTAK :


JL. Subang Raya no 18 Phone : 022-7301440 /
ANTAPANI - BANDUNG 7301471
KANTOR : Jl. Kol. HP : 087824888802
Masturi No. 11 Km. 3,5 e-mail : irianitati@gmail.com
Cipageran Cimahi
PENDIDIKAN

S1 S2 S3

Fak. HUKUM MM Administrasi Negara


Universitas padjadjaran Universitas Indo Nusa Universitas
Esa Unggul Padjadjaran
RIWAYAT PEKERJAAN

1985 - 2001 Staf & Eselon IV di Bappeda Prov. Jabar

2001-2004 Kepala Bagian Kerjasama di Setda Prov.


Jabar

2004-2008
Kepala Sub Dinas di DinasPendapatan
Daerah Prov. Jawa Barat
RIWAYAT PEKERJAAN

2009-2010 Kepala Bidang PPE di Bappeda Prov.


Jabar

2010-2011 Kepala Biro Pengembangan Sosial di


Setda Prov. Jabar

2011-2014
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat
RIWAYAT PEKERJAAN

2014 Staf Ahli Pada Setda Prov. Jawa Barat

2014-2015 Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip


Daerah Provinsi Jawa barat

2016
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Provinsi Jawa barat
RIWAYAT PEKERJAAN

2017 Kepala Dinas Perpustakaan dan


Kearsipan Daerah Prov. Jabar

Agt 2017- skr Widyaiswara Ahli Utama pada BPSDM


Prov. Jabar
Tempat
No Nama Diklat Penyelenggara Tahun   8
Penyelenggaraan
1. Innotech Training Program on Asean Secretary Manila, Phillipines 1988
Educational Develompment Through  
Research and Evaluation (2 months)
2. Seminar ”Information Technology” (6 Asia andI Pacific Islamabad, Pakistan 1991
days) Development Cooperation  
(APDC)
3. 9th conference of the International Soil   Bonn, Germany 1996 (Augst 26-
 
Conservation Organizaton 30)
4. Fiscal Desentralization Training Georgia State University Atalanta, USA 2001
 
Programe (2 weeks)
5. Sertifikat International Course on INTAN, Malaysia Kualalumpur 2004
Leadership and Organization  
Management” (2 weeks)

 6. World Library and Information IFLA – WLIC Cape Town, South 2015 (August)
Congress : 81st IFLA General Africa
Conference and Assembly (IFLA WLIC
2015);
7.  Representative of West Java on Guest Frankfurt Bookfair Commitee Frankfurt West 2015 (October)
of Honour/Frankfurter Buchmesse Germany
(Frankfurt Book Fair) Tahun 2015.
 8 Pameran UMKM dan Business Meeting Kedutaan Besar RI Kanada Ottawa and Montreal 2016
(1 minggu) Canada
 9. Internship Programe at the State Library State Library of South Adelaide-Australia 2017
of South Australia australia
FUNGSI PEMERINTAHAN
 REGULASI/PENGATURAN

 PEMBERDAYAAN

 MELINDUNGI

 MELAYANIP (YAN PUBLIK & SIPIL)


No. Dimensi Pelayanan Publik Pelayanan Civil

1 Dasar Pasal 33 (2) UUD 45 Pilihan Masyarakat Humas Rights, Civil Rights, Constitutional Right,
(Public Choice) Conventions
2 Tujuan Meningkatkan Kesejahteraan, terutama Mengakui, Melindungi, Menyelamatkan dan
ekonomi-sosial Memenuhi HAM dan Lingkungannya
3 Status Kewenangan Pemerintah Kewajiban Negara
4 Yang Lapisan/Kelompok Masyarakat sebagai Individu Pribadi sebagai Pelanggan, konsumen,
Dilayani pelanggan Korban dan Mangsa
(YD)
5 Sikap Pihak YD menyesuaikan diri dengan Kondisi Pihak YM Menyesuaikan diri dengan Pihak YD
YM/YD Pihak YM
6 Prospek Semakin berkurang seiring dengan semakin Semakin Meningkat, Baik Kualitas maupun
majunya masyarakat Kuantitas dan Ketersebarannya
7 Harga/ Diusahakan serendah-rendahnya, dapat Tidak Dibebankan Langsung kepada Pihak YD:
Biaya dibebankan kepada pihak YD “No Price”
8 Pelaku (YM) Aktor Pemerintah Artis Pemerintahan
9 Sifat a. Monopoli Pemerintah tetapi dapat a. Monopoli Pemerintah tidak dapat
diprivatisasikan diprivatisasikan
b. Lebih normative b. Lebih conscientious dan artistic, kreatif
10 Faktor Bergantung pada Kemampuan dan Bergantung pada acting dan action sang artis
Kesempatan Pelanggan menggunakan Public pemerintahan
Goods (output) terkait
11 Kualitas Kepercayaan dalam kekecewaan Pengharapan dalam ketidakberdayaan
12 Masalah : Membuat Masyarakat Percaya sementara Menumbuhkan harapan dalam jiwa manusia
Bagaiman mereka kecewa? sementara ia sama sekali tak berdaya?
PERKEMBANGAN PARADIGMA
ADMINISTRASI PUBLIK

 AP TRADISIONAL (….SD 1979)


 NEW PUBLIC MANAGEMENT/NPM (1980
SD SEKARANG/TAHAP KOREKSI)
 NEW PUBLIC GOVERNANCE/NPG (2006)
 NEW PUBLIC SERVICE (NPS) (2010)
P E R G E S E R A N PA R A D I G M A
ADMINISTRASI PUBLIK
Government
Governance
Publicness
State

NPS: Masyarakat
NPGsebagai
: Masyarakat
Aktor Pembangunan
diberdayakan

OPA: Masayarakat
NPA:sebagai
Masyarakat
Obyek
NPM:
sebagai
Masyarakat
Obyek yang
sebagai
didengar
Customer
MENGAPA HARUS TATA KELOLA
KOLABORATIF ?????
 sistem kebijakan yang terfragmentasi atau terkotak-kotak
(Feiock, 2013; Thomas, 2003) dan
 masalah yang kompleks, "jahat" Wicked problems
(Weber & Khademian, 2008).
 Masalah atau Potensi tidak bisa
dipecahkan/dikembangkan oleh organisasi tunggal
 Kemampuan sumberdaya Pemerintah terbatas
KEMISKINAN
APA ??? PERUBAHAN IKLIM PENGANGGURAN
KORUPSI
SASARAN????
WHOLE of GOVERNMENT WICKED IPM & DAYA
(WoG) PROBLEMS SAING
RENDAH
MODEL PENDEKATAN Tkt PENDIDIKAN RENDAH
INTEGRATIF FUNGSIONAL
SATU ATAP KERUSAKAN
PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN
BURUK
Karakteristik
• Cara pandang holistik thd masalah
• Koordinasi – kolaborasi vertikal Karakteristik

& horisontal • Sulit didefinisikan dengan jelas


• People centered • Multi sebab yang saling terkait è kompleks/rumit
• Integrasi fungsi-fungsi dlm satu atap • Solusi pd satu sektor bisa menimbulkan masalah di
• Restrukturissasi & reorganisasi sektor lain
• Heterarchy bukan hierarchy • Multi dimensi, multi perspektif dan multi responsibility
• Tdk bisa diselesaikan oleh 1 atau 2 instansi
• Tidak stabil atau selalu berubah
• Tidak ada solusi yang benar-benar tepat/jelas
• Selalu menyangkut perubahan perilaku

Sumber: Lilin Budiati, 2017


APA ITU KOLABORASI?
> Kerja sama/Kooperasi berarti bahwa kita setuju untuk mencoba dan membantu
satu sama lain untuk keuntungan bersama sementara kita mempertahankan
tujuan kita masing-masing. Ini dapat berkisar dari berbagi informasi atau layanan
hingga perjanjian yang dirancang untuk menghindari duplikasi.
> Koordinasi berjalan lebih jauh di mana mitra dapat setuju untuk menggunakan
sumber daya yang bertentangan dengan rencana bersama, tetapi di mana
kepemimpinan masih otonom.
> Kolaborasi berjalan lebih jauh lagi di mana mitra setuju dan mengakui
kepemimpinan dan sumber daya bersama yang berkomitmen untuk mencapai
tujuan bersama.
Agenda holistik sebagai penggerak kolaborasi :
• Pendekatan kolaboratif untuk melengkapi perspektif sectoral dengan
visi lintas sektor dan merumuskan kebijakan dan program yang
terintegrasi.
• Keterampilan kolaboratif : untuk semua pemangku kepentingan utama
untuk mengatasi silo dan terlibat secara konstruktif dengan satu sama lain
untuk membantu mengubah tujuan Agenda 2030 menjadi kenyataan.
HOGUE (1994) MENYOROTI LIMA MODEL KOLABORASI, MULAI
DARI JARINGAN YANG RELATIF RINGAN, HINGGA KOLABORASI
YANG LEBIH INTENS. (LIHAT TABEL 1)
L e v e ls o f c o lla b o ra tio n Purpose Structure Process

Networking D ialo g u e a n d c o m m o n u n d ers ta nd in g Non-hierarchical Low key leadership


Clearinghouse for information Loose/flexible links Minimal decision making
Create base of support Roles loosely defined Little conflict
C o m m unica tion is p rim ary link am on g Informal communication
members

M atc h ne eds an d provide coo rdinatio n C e ntral bo d y of p e o ple a s com m u nic atio n Facilitative leaders
C ooperation or A lliance Limit duplication of services hub Complex decision making
Ensure tasks are done Semi-formal links Some conflict
Roles somewhat defined F orm al c om m unic atio n w ith th e c e ntral
Links are advisory group
Little or no new financial resources

S hare resources to address com m on C en tral bo dy of pe ople co n sists of d e cisio n A uton om o us leaders hip but foc us is on
Coordination or issues makers issue
Partnership M erg e res ource bas e to cre a te so m ethin g Roles defined G ro up decision m aking in c en tral an d
new Links formalized subgroups
Group leverages/raises money C o m m un ication is fre q ue nt an d cle a r

Share ideas and be willing to pull A ll m em bers involved in decision m a king Shared leadership
Coalition resources from existing systems Roles and time defined D e cisio n m a king fo rm al w ith all m e m b e rs
D evelop com m itm ent for a m inim um of Link formal with written agreement C om m unication is com m on and prioritized
three years G rou p develo ps new resource s and joint
budget

A cc om plish shared vision and im pact Consensus used in shared decision Leadership high, trust level high,
Collaboration benchmarks making productivity high
B uild inte rd epe nde nt system to addres s R oles , tim e a nd evaluatio n form alize d Ideas and decisions equally shared
issues and opportunities Links are formal and written in work H igh ly dev elo ped co m m unications syste m s
assignments
R esources an d joint budgets a re d evelo ped
Tingkat Maksud Struktur Proses
Kolaborasi
Jejaring : - Dialog & - Non- hierarkis - Kepemimpinan kunci
pemahamanbersama - Tautan longgar / rendah.
- Clearinghouse fleksibel. - Pengambilan
untuk dukungan - Peran didefinisikan keputusan minimal.
basis informasi dengan longgar - Konflik kecil dan
- Komunikasi adalah - Komunikasi informal
penghubung utama di
antara anggota.

Kooperasi Menyesuaikan - Terpusat pada orang - Pemimpin fasilitatif.


atau Aliansi kebutuhan dan sebagai penghubung - Pengambilan keputusan
koordinasi untuk komunikasi. yang rumit.
membatasi duplikasi - Tautan semi formal. - Beberapa konflik.
layanan untuk - Peran didefinisikan. - Komunikasi formal
memastikan tugas - Tautan bersifat dengan terpusat pada
selesai dilaksanakan memberi nasihat. kelompok
- Sedikit atau tidak ada
sumber keuangan
baru
baru

Koordinasi - Berbagi sumber - Terpusat pada orang - Kepemimpinan


atau daya untuk yang terdiri dari bersifat otonom tetapi
Kemitraan mengatasi masalah pembuat keputusan. fokus pada isu.
umum. - Peran2 ditentukan. - Pengambilankeputusan
- Menggabungkan - Tautan2 diformalkan. di pusat dankelompok
basis sumber daya - Kelompokmengungkit/ di pusat dan di
untuk membuat mengumpulkan uang/ subkelompok.
sesuatu yg baru sumberdaya - Komunikasi sering dan
jelas

Koalisi - Membagikan ide- - Semua anggotaterlibat - Kepemimpinan


ide dan bermaksus dlm pengambilan bersama.
untuk menarik keputusan - Pengambilankeputusan
sumber daya dari - Peran dan waktu formal dengan semua
sistem yang ada. ditentukan anggota.
- Mengembangkan - Tautan secara formal - Komunikasi adalah hal
komitmen minimal dengan perjanjian biasa & diprioritaskan
3 thn tertulis.
- Grupmengembangkan
sumber daya baru dan
anggaran bersama
Kolaborasi Menyelesaikan visi - Konsensus digunakan - TingktKepemimpinan
dan dampak bersama dalam membuat tinggi, tingkat
tolok ukur keputusan bersama. kepercayaan tinggi,
Membangun sistem - Peran, waktu dan produktivitas tinggi
yang saling evaluasidiformalkan. - Ide dan keputusan
dibagi secara merata
Hogue (1994) : tiga tingkat kolaborasi terkelola
koordinasi/kemitraan, koalisi, dan kolaborasi
masing-masing jenis kolaborasi ini membutuhkan:
1. Pendirian Lembaga Tata Kelola dengan Kepemimpinan yang Diakui.
2. Pengembangan Strategi dan Rencana Bersama.
3. Identifikasi Peran dan Tanggung Jawab.
4. Perjanjian Formal.
5. Pengambilan Keputusan Inklusif.
6. Komunikasi yang Efektif
7. Pemantauan dan pelaporan yang rutin
* Dasar interaksi adalah komitmen diri secara sukarela
oleh setiap organisasi, hasilnya adalah serangkaian
proses yang sangat kompleks yang membutuhkan
keterampilan kepemimpinan yang berbeda, dan
dukungan yang signifikan.
 
* Kolaborasi yang efektif itu sulit dan memakan
waktu. Kolaborasi tidak boleh digunakan jika model
interaksi yang lebih ringan dapat mencapai hasil
yang sama.
KEUNTUNGAN & BIAYA KOLABORASI

◦ Alasan Individu dan organisasi berkolaborasi : ada hal yang hanya dapat
mereka capai jika bekerja sama.
◦ Politisi dan manajer publik : menawarkan biaya yang lebih rendah dan dampak
yang lebih besar dalam skala ekonomi
◦ Kolaborasi dapat mempercepat adopsi teknologi baru, karena institusi dapat
dengan cepat belajar dari pengalaman orang lain.
◦ Kolaborasi memungkinkan organisasi dengan kekuatan yang sangat berbeda,
saling melengkapi untuk mencapai hasil yang tidak dapat dicapai oleh salah satu
organisasi, melalui penerapan gabungan sumber daya.
◦ Kegagalan berkolaborasi secara efektif berarti kehilangan peluang
dengan biaya yang sangat tinggi bagi organisasi..

Anda mungkin juga menyukai