TATA KELOLA
KOLABORATIF
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
S1 S2 S3
2004-2008
Kepala Sub Dinas di DinasPendapatan
Daerah Prov. Jawa Barat
RIWAYAT PEKERJAAN
2011-2014
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat
RIWAYAT PEKERJAAN
2016
Kepala Badan Ketahanan Pangan
Provinsi Jawa barat
RIWAYAT PEKERJAAN
6. World Library and Information IFLA – WLIC Cape Town, South 2015 (August)
Congress : 81st IFLA General Africa
Conference and Assembly (IFLA WLIC
2015);
7. Representative of West Java on Guest Frankfurt Bookfair Commitee Frankfurt West 2015 (October)
of Honour/Frankfurter Buchmesse Germany
(Frankfurt Book Fair) Tahun 2015.
8 Pameran UMKM dan Business Meeting Kedutaan Besar RI Kanada Ottawa and Montreal 2016
(1 minggu) Canada
9. Internship Programe at the State Library State Library of South Adelaide-Australia 2017
of South Australia australia
FUNGSI PEMERINTAHAN
REGULASI/PENGATURAN
PEMBERDAYAAN
MELINDUNGI
1 Dasar Pasal 33 (2) UUD 45 Pilihan Masyarakat Humas Rights, Civil Rights, Constitutional Right,
(Public Choice) Conventions
2 Tujuan Meningkatkan Kesejahteraan, terutama Mengakui, Melindungi, Menyelamatkan dan
ekonomi-sosial Memenuhi HAM dan Lingkungannya
3 Status Kewenangan Pemerintah Kewajiban Negara
4 Yang Lapisan/Kelompok Masyarakat sebagai Individu Pribadi sebagai Pelanggan, konsumen,
Dilayani pelanggan Korban dan Mangsa
(YD)
5 Sikap Pihak YD menyesuaikan diri dengan Kondisi Pihak YM Menyesuaikan diri dengan Pihak YD
YM/YD Pihak YM
6 Prospek Semakin berkurang seiring dengan semakin Semakin Meningkat, Baik Kualitas maupun
majunya masyarakat Kuantitas dan Ketersebarannya
7 Harga/ Diusahakan serendah-rendahnya, dapat Tidak Dibebankan Langsung kepada Pihak YD:
Biaya dibebankan kepada pihak YD “No Price”
8 Pelaku (YM) Aktor Pemerintah Artis Pemerintahan
9 Sifat a. Monopoli Pemerintah tetapi dapat a. Monopoli Pemerintah tidak dapat
diprivatisasikan diprivatisasikan
b. Lebih normative b. Lebih conscientious dan artistic, kreatif
10 Faktor Bergantung pada Kemampuan dan Bergantung pada acting dan action sang artis
Kesempatan Pelanggan menggunakan Public pemerintahan
Goods (output) terkait
11 Kualitas Kepercayaan dalam kekecewaan Pengharapan dalam ketidakberdayaan
12 Masalah : Membuat Masyarakat Percaya sementara Menumbuhkan harapan dalam jiwa manusia
Bagaiman mereka kecewa? sementara ia sama sekali tak berdaya?
PERKEMBANGAN PARADIGMA
ADMINISTRASI PUBLIK
NPS: Masyarakat
NPGsebagai
: Masyarakat
Aktor Pembangunan
diberdayakan
OPA: Masayarakat
NPA:sebagai
Masyarakat
Obyek
NPM:
sebagai
Masyarakat
Obyek yang
sebagai
didengar
Customer
MENGAPA HARUS TATA KELOLA
KOLABORATIF ?????
sistem kebijakan yang terfragmentasi atau terkotak-kotak
(Feiock, 2013; Thomas, 2003) dan
masalah yang kompleks, "jahat" Wicked problems
(Weber & Khademian, 2008).
Masalah atau Potensi tidak bisa
dipecahkan/dikembangkan oleh organisasi tunggal
Kemampuan sumberdaya Pemerintah terbatas
KEMISKINAN
APA ??? PERUBAHAN IKLIM PENGANGGURAN
KORUPSI
SASARAN????
WHOLE of GOVERNMENT WICKED IPM & DAYA
(WoG) PROBLEMS SAING
RENDAH
MODEL PENDEKATAN Tkt PENDIDIKAN RENDAH
INTEGRATIF FUNGSIONAL
SATU ATAP KERUSAKAN
PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN
BURUK
Karakteristik
• Cara pandang holistik thd masalah
• Koordinasi – kolaborasi vertikal Karakteristik
M atc h ne eds an d provide coo rdinatio n C e ntral bo d y of p e o ple a s com m u nic atio n Facilitative leaders
C ooperation or A lliance Limit duplication of services hub Complex decision making
Ensure tasks are done Semi-formal links Some conflict
Roles somewhat defined F orm al c om m unic atio n w ith th e c e ntral
Links are advisory group
Little or no new financial resources
S hare resources to address com m on C en tral bo dy of pe ople co n sists of d e cisio n A uton om o us leaders hip but foc us is on
Coordination or issues makers issue
Partnership M erg e res ource bas e to cre a te so m ethin g Roles defined G ro up decision m aking in c en tral an d
new Links formalized subgroups
Group leverages/raises money C o m m un ication is fre q ue nt an d cle a r
Share ideas and be willing to pull A ll m em bers involved in decision m a king Shared leadership
Coalition resources from existing systems Roles and time defined D e cisio n m a king fo rm al w ith all m e m b e rs
D evelop com m itm ent for a m inim um of Link formal with written agreement C om m unication is com m on and prioritized
three years G rou p develo ps new resource s and joint
budget
A cc om plish shared vision and im pact Consensus used in shared decision Leadership high, trust level high,
Collaboration benchmarks making productivity high
B uild inte rd epe nde nt system to addres s R oles , tim e a nd evaluatio n form alize d Ideas and decisions equally shared
issues and opportunities Links are formal and written in work H igh ly dev elo ped co m m unications syste m s
assignments
R esources an d joint budgets a re d evelo ped
Tingkat Maksud Struktur Proses
Kolaborasi
Jejaring : - Dialog & - Non- hierarkis - Kepemimpinan kunci
pemahamanbersama - Tautan longgar / rendah.
- Clearinghouse fleksibel. - Pengambilan
untuk dukungan - Peran didefinisikan keputusan minimal.
basis informasi dengan longgar - Konflik kecil dan
- Komunikasi adalah - Komunikasi informal
penghubung utama di
antara anggota.
◦ Alasan Individu dan organisasi berkolaborasi : ada hal yang hanya dapat
mereka capai jika bekerja sama.
◦ Politisi dan manajer publik : menawarkan biaya yang lebih rendah dan dampak
yang lebih besar dalam skala ekonomi
◦ Kolaborasi dapat mempercepat adopsi teknologi baru, karena institusi dapat
dengan cepat belajar dari pengalaman orang lain.
◦ Kolaborasi memungkinkan organisasi dengan kekuatan yang sangat berbeda,
saling melengkapi untuk mencapai hasil yang tidak dapat dicapai oleh salah satu
organisasi, melalui penerapan gabungan sumber daya.
◦ Kegagalan berkolaborasi secara efektif berarti kehilangan peluang
dengan biaya yang sangat tinggi bagi organisasi..