Anda di halaman 1dari 52

PERSIAPAN AKREDITASI FKTP

Puskesmas : Bab 3.UKPP : PENYELENGGARAAN


UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN DAN PENUNJANG,

Materi KMKP
No 04-UKP
dr. Della Sarah Distrianda
ASN/Surveyor FKTP
087878724409
mumzhafa@yahoo.com
IG@DellaSarah
Pokok Bahasan :

Metoda Isu2 Pokok Elemen


Struktur Esensi
Penilaian Penting Pikiran Penilaian
SIAP SIAP Bab 3
Bab 3 Bab 3 Bab 3
SK.Ka.Puskesmas
Tentang
POKOK BAHASAN 1.Jenis-jenis Pelayanan
UKPP
Upaya Kesehatan 2.PJ.UKPP
Perseorangan Penunjang 3.Program kerja
adalah, disingkat UKPP UKPP,dimulai dari
Identifikasi issue
 Adalah suatu kegiatan
strategis UKPP,dan
pelayanan kesehatan yg
Target sasaran
diselenggarakan untuk
3.Indikator Tiap
peningkatan,pencegahan,pen
unit ,Indikator
yembuhan
Prioritas
penyakit,pengurangan
Puskesmas,Indikator
penderitaan akibat penyakit
Mutu Nasional
dan memulihkan kesehatan
perseorangan (PMK 43/2019 4.Pelaksanaan dan
tentang Puskesmas) Pemantauan
Pengendalian dan
 Dari Pasien masuk sampai Penilaian Pencapaian
keluar dari Puskesmas Produknya : Layanan /Asuhan Klinis
Esensi
Bab 3 01
ASUHAN KLINIS
TERINTEGRASI, ANTAR
02
PROFESI MERUPAKAN
 Asuhan Klinis harus JENIS PELAYANAN UKP
terstandar, bermutu, dan SEBAGAI PRODUK
03
berkeadilan sesuai Regulasi UNGGULAN
 KMK 514/2015 jo KMK Asuhan Klinis harus Asuhan Klinis dilakukan secara paripurna
1186/2022: Ttg Panduan diselenggarakan oleh dan berkesinambungan, melalui tahapan
klinis bagi Dokter di FKTP tenaga kesehatan yang 1.Pendaftaran (3.1)
professional dan 2.Pengkajian (3.2.1.)
 Ada 144 Diagnostik, MOU
kompeten sesuai 3.Rencana Asuhan Klinis (3.2.2)
BPJS Kesehatan (Kapitasi) kewenangan klinis, S
4.Pelaksanaan Asuhan Klinis (3.2.3)
 1. TBC dengan menggunakan 5.IGD,Pasien berisiko (3.3)
 79. Gangguan Gizi (Stunting) peralatan, serta sarana 6.Anestesi,sedasi,Bedah minor (3.4)
 ISPA Tidak ada yg ada dan prasarana yang 7.Terapi gizi (Dapur) (3.5) O
Tonsilitis,Pharingitis,Comon memadai. 8.Pemulangan ,Perawatan Pasein (3.6) A
Cold 9.Rujukan (3.7) P
10.Rekam Medis terintegrasi (3.8) E
 Protokol Kesehatan
Prinsip dasar Asuhan FAKTA
 Alur Pelayanan KRITIS
klinis
 (untuk Pasien dan Petugas)
 Asuhan Klinis harus  Triase/Skrining Kegawatdaruratan
terstandar, bermutu, dan  Telemedicine
berkeadilan sesuai  Hak & Kewajiban Pasien dan Petugas
peraturan-perundangan  Informed Consent
yang berlaku.  Kajian Awal & Kajian Ulang
 KMK 514/2015 jo KMK  Pelimpahan Wewenang Klinis
1186/2022: Ttg Panduan  Audit Klinis
klinis bagi Dokter di FKTP  Keluhan & Kepuasan Pelanggan
 Ada 144 Diagnostik, dasar  Kewaspadaan Isolasi
MOU BPJS Kesehatan  Risiko Pelayanan Klinis
system Kapitasi  Keselamatan Pasien
 PPI
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan dan Penunjang (UKPP)
(Direktorat Mutu, SIAF uji coba 2022) 3.1 sd 3.10
3.6 Pemulangan
3.2 Pengkajian, 3.4 Pelayanan 3.10 Penyelenggaraan
dan tindak
Rencana anastesi Pelayanan
lanjut pasien
Asuhan, dan lokal dan kefarmasian
dilakukan
Pemberian tindakan di dilaksanakan sesuai
sesuai 3.8
Asuhan Puskesmas dengan ketentuan
dengan Penyelengga
dilaksanakan dilaksanakan peraturan
prosedur raan Rekam
secara sesuai perundang-
yang Medis
paripurna. standar. undangan.
ditetapkan

3.1 3.3 3.5 3.6 3.8 3.10

3.2 3.4 3.7 3.9


3.1 Penyelenggaraan 3.5 Terapi gizi 3.7 Rujukan 3.9 Penyelenggaraan
3.3 Pelayanan
pelayanan klinis dilakukan Pelayanan
gawat
mulai dari proses sesuai dengan laboratorium
darurat PENUHI STANDAR UKPP PUSKESMAS dilaksanakan
penerimaan pasien dilaksanakan kebutuhan 1. Bangunan/Sarana
sampai dengan pasien dan sesuai dengan
dengan 2. Alat,Mebeluer,Alkes/Prasarana
pemulangan ketentuan ketentuan
segera 3. Tenaga kesehatan sesuai kompetensi
dilaksanakan dengan peraturan peraturan
sebagai
memperhatikan perundang- 4. SOP,Pedoman kerja perundang-
prioritas
kebutuhan mutu undangan 5. Indikator mutu,sebagai alat Wasdal undangan.
pelayanan.
pelayanan.
Standar 3.9
Penyelenggaraan Pelayanan laboratorium dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3.9.1 Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan.
• Regulasi pelayanan laboratorium perlu disusun sebagai acuan, yang meliputi kebijakan dan pedoman, serta prosedur-prosedur
pelayanan laboratorium yang mengatur tentang:
a. jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kemampuan Puskesmas
b. waktu penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium
c. pemeriksaan laboratorium yang berisiko tinggi
d. proses permintaan pemeriksaan, penerimaan specimen, pengambilan, dan penyimpanan specimen
e. pelayanan pemeriksaan di luar jam kerja pada Puskesmas rawat inap atau puskesmas yang menyediakan pelayanan di luar
jam kerja
f. proses pemeriksaan laboratorium
g. kesehatan dan keselamatan kerja dalam pelayanan laboratorium
h. penggunaan alat pelindung diri
i. pengelolaan reagen
3.9.1 Elemen Penilaian:
1. Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan untuk
setiap jenis pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis pemeriksaan
laboratorium. (R)
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis pelayanan yang
ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, termasuk proses untuk
menyatakan jika reagen tidak tersedia. (D, W)
3. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a sampai
dengan i, dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan. (D, O, W)
4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal
terhadap pelayanan laboratorium sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan dan dilakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan (D,O,W)
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu pelaporan hasil pemeriksaan
laboratorium.
• (D,W)
No Kriteria Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang
Penilaian dibutuhkan

1 3.9.1 1 -SK Pelayanan Laboratorium yang mengatur jenis-jenis Form hasil


pelayanan laboratorium yang disediakan sesuai dengan pemeriksaan
kebutuhan masyarakat dan kemampuan Puskesmas, waktu laboratorium
penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan mencantumkan nilai
laboratorium yang berisiko tinggi, proses permintaan normal dan nilai
pemeriksaan, penerimaan specimen, pengambilan, dan rentang rujukan
penyimpanan specimen,pelayanan pemeriksaan di luar jam
kerja pada Puskesmas rawat inap atau puskesmas yang
menyediakan pelayanan di luar jam kerja, proses pemeriksaan
laboratorium kesehatan dan keselamatan kerja dalam pelayanan
laboratorium, penggunaan alat pelindung diri, pengelolaan
reagen dan terutama menetapkan nilai normal, rentang nilai
rujukan dan nilai kritis
- Pedoman pelayanan laboratorium
- SOP pelayanan laboratorium seperti permintaan,
penerimaaan, pengambilan dan penyimpanan spesimen,
pengelolaan reagen, pelaksanaan pemeriksaan, dan
penyampaian hasil pemeriksaan kepada pihak yang
membutuhkan, serta pengelolaan limbah medis dan bahan
berbahaya dan beracun (B3).
Contoh Jenis pemeriksaan lab yang
ditetapkan dalam SK
3.9.1 Elemen Penilaian:

1. Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan untuk setiap
jenis pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis pemeriksaan laboratorium. (R)
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis pelayanan yang
ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, termasuk proses untuk menyatakan
jika reagen tidak tersedia. (D, W)
3. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a sampai dengan i,
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D, O,
W)
4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal
terhadap pelayanan laboratorium sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan dan dilakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan (D,O,W)
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu pelaporan hasil pemeriksaan
laboratorium.
• (D,W)
No Kriteria Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang dibutuhkan
Penilaian

2 Bukti penyimpanan dan pelabelan


reagensia sesuai dengan regulasi
(check list), bukti perhitungan
kebutuhan reagensia termasuk
buffer stock, bukti pemesanan
reagensia, check list monev
ketersediaan reagensia
Yang perlu diperhatikan di
Laboratorium
• Simbol dan pelabelan reagensia
B3
• Penyimpanan Reagensia B3
• Ketersediaan MSDS untuk tiap
reagensia B3
• Yang dilakukan jika terjadi
tumpahan
• Yang dilakukan jika terjadi
pajanan
Label
B3
Nama B3/Nama dagang
Nama B3 (Komposisi,
No.CAS/No.UN)

Kata Peringatan

Informasi tindakan penanganan

Pernyataan bahaya:
Keterangan tambahan -Klasifikasi B3
- Fisik, kesehatan dan lingkungan
Identitas pemasok
Contoh Material Safety Data Sheet (MSDS)
3.9.1 Elemen Penilaian:

1. Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan untuk setiap
jenis pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis pemeriksaan laboratorium. (R)
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis pelayanan yang
ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, termasuk proses untuk menyatakan
jika reagen tidak tersedia. (D, W)
3. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a sampai dengan i,
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D, O,
W)
4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal
terhadap pelayanan laboratorium sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan dan dilakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan (D,O,W)
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu pelaporan hasil pemeriksaan
laboratorium.
• (D,W)
No Kriteria Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang dibutuhkan
Penilaian

3 Hasil monev kepatuhan terhadap


prosedur pelayanan lab dan TL,
bukti monitoring penggunaan APD
dan TL
No Hasil Monitoring Hasil Evaluasi Tindak Lanjut Pelaksanaan Hasil Keterangan

1. Terdapat reagen Tidak dilakukan Sosialisasi 10 Mei 2021 Dilakukan Evaluasi hasil
KOH 10% dan kit FIFO ulang sosialisasi oleh monitoring
kolesterol yang pengelolaan PJ Lab terhadap pengelolaan
expired dan seluruh tenaga reagen
penyimpanan teknis lab
reagen

2. Petugas lab tidak


melepaskan sarung
tangan selama satu
hari penuh

3. Petugas masih
melakukan
recapping
3.9.1 Elemen Penilaian:

1. Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan untuk setiap
jenis pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis pemeriksaan laboratorium. (R)
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis pelayanan yang
ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, termasuk proses untuk menyatakan
jika reagen tidak tersedia. (D, W)
3. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a sampai dengan i,
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D, O,
W)
4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal
terhadap pelayanan laboratorium sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan dan dilakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan (D,O,W)
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu pelaporan hasil pemeriksaan
laboratorium.
• (D,W)
No Kriteri a Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang dibutuhkan
Penilaian

4 Bukti pelaksanaan PMI dan PME


Bukti pelaksanaan perbaikan bila
terjadi penyimpangan
Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan
mutu eksternal terhadap pelayanan laboratorium sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan dan dilakukan
perbaikan jika terjadi penyimpangan
3.9.1 Elemen Penilaian:

1. Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan untuk


pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis pemeriksaan laboratorium
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis pelayana
ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, termasuk proses untuk me
reagen tidak tersedia. (D, W)
3. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a sampai denga
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D
4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal t
pelayanan laboratorium sesuai ketentuan peraturan perundang-undang
No Kriteria Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang dibutuhkan
Penilaian

5 Form hasil pemeriksaan laboratorium


Hasil pemantauan pelaporan hasil
pemeriksaan
laboratorium
Standar
3.10
Penyelenggaraan Pelayanan kefarmasian dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
1. Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
Pelayanan farmasi di Puskesmas terdiri dari:
a. Pengkajian resep dan penyerahan obat
b. Pemberian informasi obat (PIO)
c. Konseling
d. Visite pasien (khusus Puskesmas rawat
inap)
e. Rekonsiliasi obat
f. Pemantauan terapi obat (PTO)
g. Evaluasi penggunaan obat
Standar
3.10
Penyelenggaraan Pelayanan kefarmasian dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3.10.1 Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
Pengelolaan sediaan farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP) terdiri dari:
Perencanaan kebutuhan
Permintaan
Penerimaan
Penyimpanan
Pendistribusian
Pengendalian
Pencatatan, pelaporan dan pengarsiapan
Pemantauan dan evaluasi pengelolaan
3.10.1 Elemen Penilaian:

1. Tersedia daftar formularium obat puskesmas. (D)


2. Dilakukan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai oleh tenaga
kefarmasian sesuai dengan pedoman dan prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W)
3. Dilakukan rekonsiliasi obat, dan pelayanan farmasi klinik oleh tenaga kefarmasian sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W)
4. Dilakukan kajian resep dan pemberian obat dengan benar pada setiap pelayanan
pemberian obat (D, O, W)
5. Dilakukan edukasi pada setiap pasien tentang indikasi dan cara penggunaan
obat. (D,O,W)
6. Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana diperlukan, dan dapat diakses untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau dan diganti tepat waktu setelah
digunakan atau bila kadaluarsa. (O, D, W)
7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan obat, kesesuaian peresepan dengan
formularium. (D,W)
No Kriteria Elem Regulasi yang disusun Dokumen yang
en dibutuhkan
Penil
aian

3.10.1 1 SK, Pedoman dan SOP Pelayanan kefarmasian yang Formularium


minimal mengatur pengelolaan sediaan farmasi dan Puskesmas
BMHP, pelayanan farmasi, peresepan obat termasuk
psikotropika dan narkotika, obat kadaluarsa,
formularium obat, obat yang perlu diwaspadai, obat
emergensi

Formularium obat yang merupakan daftar obat terpilih yang dibutuhkan dan
harus tersedia di Puskesmas perlu disusun sebagai acuan dalam pemberian
pelayanan pada pasien, mengacu pada formularium nasional dan pemilihan
jenis obat melalui proses kolaboratif antar pemberi asuhan, dengan
mempertimbangkan kebutuhan pasien, keamanan, dan efisiensi.
3.10.1 Elemen Penilaian:

1. Tersedia daftar formularium obat puskesmas. (D)


2. Dilakukan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai oleh tenaga
kefarmasian sesuai dengan pedoman dan prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W)
3. Dilakukan rekonsiliasi obat, dan pelayanan farmasi klinik oleh tenaga kefarmasian sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W)
4. Dilakukan kajian resep dan pemberian obat dengan benar pada setiap pelayanan
pemberian obat (D, O, W)
5. Dilakukan edukasi pada setiap pasien tentang indikasi dan cara penggunaan
obat. (D,O,W)
6. Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana diperlukan, dan dapat diakses untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau dan diganti tepat waktu setelah
digunakan atau bila kadaluarsa. (O, D, W)
7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan obat, kesesuaian peresepan dengan
formularium. (D,W)
No Kriteria Elem en Regulasi yang disusun Dokumen yang dibutuhkan
Penil aian

2 LPLPO serta bukti pengawasan pengelolaan dan


penggunaan obat oleh Dinas Kesehatan, kartu
stok, bukti penanganan obat kadaluarsa,
3.10.1 Elemen Penilaian:

1. Tersedia daftar formularium obat puskesmas. (D)


2. Dilakukan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai oleh tenaga
kefarmasian sesuai dengan pedoman dan prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W)
3. Dilakukan rekonsiliasi obat, dan pelayanan farmasi klinik oleh tenaga kefarmasian sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W)
4. Dilakukan kajian resep dan pemberian obat dengan benar pada setiap pelayanan
pemberian obat (D, O, W)
5. Dilakukan edukasi pada setiap pasien tentang indikasi dan cara penggunaan
obat. (D,O,W)
6. Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana diperlukan, dan dapat diakses untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau dan diganti tepat waktu setelah
digunakan atau bila kadaluarsa. (O, D, W)
7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan obat, kesesuaian peresepan dengan
formularium. (D,W)
No Kriteria Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang dibutuhkan
Penilaian

3 Form rekonsiliasi obat, bukti asuhan


farmasi dalam rekam medis

Rekonsiliasi Obat merupakan proses membandingkan instruksi pengobatan dengan Obat


yang telah didapat pasien.
Tahap proses rekonsiliasi Obat yaitu pengumpulan data, komparasi, konfirmasi dan
komunikasi
3.10.1 Elemen Penilaian:

1. Tersedia daftar formularium obat puskesmas. (D)


2. Dilakukan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai oleh tenaga
kefarmasian sesuai dengan pedoman dan prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W)
3. Dilakukan rekonsiliasi obat, dan pelayanan farmasi klinik oleh tenaga kefarmasian sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W)
4. Dilakukan kajian resep dan pemberian obat dengan benar pada setiap pelayanan
pemberian obat (D, O, W)
5. Dilakukan edukasi pada setiap pasien tentang indikasi dan cara penggunaan
obat. (D,O,W)
6. Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana diperlukan, dan dapat diakses untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau dan diganti tepat waktu setelah
digunakan atau bila kadaluarsa. (O, D, W)
7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan obat, kesesuaian peresepan dengan
formularium. (D,W)
No Kriteria Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang dibutuhkan
Penilaian

3.10.1 4 Bukti kajian/telaah resep

5 Bukti pelaksaaan PIO


3.10.1 Elemen Penilaian:

1. Tersedia daftar formularium obat puskesmas. (D)


2. Dilakukan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai oleh tenaga
kefarmasian sesuai dengan pedoman dan prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W)
3. Dilakukan rekonsiliasi obat, dan pelayanan farmasi klinik oleh tenaga kefarmasian sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W)
4. Dilakukan kajian resep dan pemberian obat dengan benar pada setiap pelayanan
pemberian obat (D, O, W)
5. Dilakukan edukasi pada setiap pasien tentang indikasi dan cara penggunaan
obat. (D,O,W)
6. Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana diperlukan, dan dapat diakses untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau dan diganti tepat waktu setelah
digunakan atau bila kadaluarsa. (O, D, W)
7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan obat, kesesuaian peresepan dengan
formularium. (D,W)
No Kriteria Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang dibutuhkan
Penilaian

6 Bukti penyediaan obat emergensi


serta monitoringnya

Bila terjadi kegawatdaruratan pasien, akses cepat terhadap obat emergensi yang tepat adalah
sangat penting. Perlu ditetapkan lokasi penyimpanan obat emergensi di tempat pelayanan
dan obat-obat emergensi yang harus disuplai ke lokasi tersebut.

Untuk memastikan akses ke obat emergensi bilamana diperlukan, perlu tersedia prosedur
untuk mencegah penyalahgunaan, pencurian atau kehilangan terhadap obat dimaksud.
Prosedur ini memastikan bahwa obat diganti bilamana digunakan, rusak atau kedaluarsa.
Keseimbangan antara akses, kesiapan, dan keamanan dari tempat penyimpanan obat
emergensi perlu dipenuhi.
3.10.1 Elemen Penilaian:

1. Tersedia daftar formularium obat puskesmas. (D)


2. Dilakukan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai oleh tenaga
kefarmasian sesuai dengan pedoman dan prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W)
3. Dilakukan rekonsiliasi obat, dan pelayanan farmasi klinik oleh tenaga kefarmasian sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W)
4. Dilakukan kajian resep dan pemberian obat dengan benar pada setiap pelayanan
pemberian obat (D, O, W)
5. Dilakukan edukasi pada setiap pasien tentang indikasi dan cara penggunaan
obat. (D,O,W)
6. Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana diperlukan, dan dapat diakses untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau dan diganti tepat waktu setelah
digunakan atau bila kadaluarsa. (O, D, W)
7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan obat, kesesuaian peresepan dengan
formularium. (D,W)
No Kriteria Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang dibutuhkan
Penilaian

7 Hasil evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan


obat terhadap formularium
Hasil evaluasi dan tindak lanjut kesesuaian
resep dengan formularium
Contoh form monitoring kesesuaian obat dengan formularium
BAB 3 : UKPP
STANDAR : 3.9. : Pelayanan Laboratorium.
KRITERIA : 3.9.1. : Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.

ELEMEN DOKUMEN DOKUMEN POKOK PIKIRAN dan


PENILAIAN REGULASI BUKTI PELAKSANAAN DOKUMEN EKSTERNAL
1. Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, 1. SK Ka Pusk Ttg Kebijakan Pelayanan ----- Regulasi pelayanan laboratorium mengatur
rentang nilai rujukan untuk setiap jenis Laboratorium. tentang :
pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis 2. SK Penetapan Jenis2 Pemeriksaan a. jenis2 pelayanan laboratorium yang
pemeriksaan laboratorium. (R) Laboratorium, Nilai Normal dan Rentang disediakan sesuai dengan kebutuhan
Nilai Rujukan, serta Nilai Kritis Untuk masyarakat dan kemampuan Puskesmas
Setiap Jenis Pemeriksaan Laboratorium. b. waktu penyerahan hasil pemeriksaan
3. SOP Pemeriksaan Laboratorium. laboratorium
c. pemeriksaan laboratorium yang berisiko
tinggi
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia 4. SK Ka Pusk Ttg Proses Untuk Menyatakan Daftar Reagens dan Bahan Lain Yang Harus d. proses permintaan, pemeriksaan,
sesuai dengan jenis pelayanan yang Jika Reagens Tidak Tersedia. Tersedia Di Laboratorium. penerimaan specimen, pengambilan, dan
ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, penyimpanan specimen
termasuk proses untuk menyatakan jika e. pelayanan pemeriksaan di luar jam kerja
reagen tidak tersedia. (D, W) pada Puskesmas rawat inap atau
puskesmas yang menyediakan pelayanan di
luar jam kerja
3. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium 5. SOP Pemeriksaan Laboratorium Rujukan. Bukti : f. proses pemeriksaan laboratorium
yang meliputi a sampai dengan i, Penyelenggaraan RM ( a – I ), g. kesehatan dan keselamatan kerja dalam
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan dilakukan sesuai kebijakan dan prosedur. pelayanan laboratorium
prosedur yang ditetapkan. (D, O, W) Bukti : h. penggunaan alat pelindung diri
Hasil PMI & PME dan Tindak Lanjut (jika ada i. pengelolaan reagen
penyimpangan)
BAB 3 : UKPP
3.9.1. …..lanjutan…..
ELEMEN DOKUMEN DOKUMEN POKOK PIKIRAN dan
PENILAIAN REGULASI BUKTI PELAKSANAAN DOKUMEN EKSTERNAL
4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan ----- Bukti : Pelayanan laboratorium mulai dari permintaan,
pemantapan mutu eksternal terhadap Hasil PMI & PME dan Tindak Lanjut (jika ada penerimaaan, pengambilan dan penyimpanan
pelayanan laboratorium sesuai ketentuan penyimpangan) spesimen, pengelolaan reagen, pelaksanaan
peraturan perundang-undangan dan dilakukan pemeriksaan, dan penyampaian hasil
perbaikan jika terjadi penyimpangan (D,O,W) pemeriksaan kpd pihak yg membutuhkan, serta
pengelolaan limbah medis dan bahan
berbahaya dan beracun (B3).
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu ----- Bukti :
pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium. Dilakukan Evaluasi dan indak lanjut waktu Perlu dilakukan PMI & PME sesuai jenis dan
(D,W) pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium. ketersediaan peralatan laboratorium dan sesuai
dengan peraturan per-UU yang berlaku.
PME wajib dilakukan scra periodik dan
diselenggarakan oleh institusi yang ditetapkan
oleh pemerintah

Uji silang : kegiatan utk mnilai mutu dan


kesesuaian hasil pemeriksaan scr periodik dan
berkesinambungan dgn mengirimkan sampel yg
sama ke laboratorium lain/rujukan.

Dokumen Regulasi Eksternal :


1. PMK 37/2012 Ttg Yan Lab Pusk
2. PMK 25/2015 Ttg Lab Bumil, dll.
BAB 3 : UKPP
STANDAR : 3.10. : Pelayanan Kefarmasian.
KRITERIA : 3.10.1. : Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.

ELEMEN DOKUMEN DOKUMEN POKOK PIKIRAN dan


PENILAIAN REGULASI BUKTI PELAKSANAAN DOKUMEN EKSTERNAL
1. Tersedia daftar formularium obat puskesmas. 1. SK Ka Pusk Ttg Kebijakan Pelayanan Formularium Obat Puskesmas Formularium obat yang merupakan daftar obat
(D) Farmasi. terpilih yg dibutuhkan dan harus tersedia di
2. Pedoman Pelayanan Farmasi Puskesmas perlu disusun sebagai acuan dalam
3. SOP Pelayanan Farmasi. pemberian pelayanan pada pasien, mengacu
pd ForNas dan pemilihan jenis obat melalui
2. Dilakukan pengelolaan sediaan farmasi dan 1. SK Ka Pusk Ttg Kebijakan Pengelolaan 1. Data Perencanaan Kebutuhan. proses kolaborasi antar pemberi asuhan,
bahan medis habis pakai oleh tenaga Sediaan Farmasi dan BHP. 2. Data Penerimaan/Pengadaan. dengan mempertimbangkan kebutuhan pasien,
kefarmasian sesuai dengan pedoman dan 2. SOP Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BHP. 3. Data Penyimpanan keamanan, dan efisiensi.
prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W) 4. Data Distribusi
5. Penggunaan. Jika Puskes belum dapat melakukan pelayanan
6. Data Pemusnahan farmasi untuk PRB, maka dpt dilakukan
Sediaan Farmasi dan BHP. kerjasama dg apotek yg bekerja sama dg BPJS
Kesehatan.

Obat yang disediakan harus dapat dijamin


keaslian dan keamanan, oleh karena itu perlu
3. Dilakukan rekonsiliasi obat, dan pelayanan 1. SK Ka Pusk Ttg Kebijakan Rekonsiliasi Obat. Data Rekonsiliasi Obat. dilakukan Pengelolaan Rantai Pengadaan :
farmasi klinik oleh tenaga kefarmasian sesuai 2. SOP Rekonsiliasi Obat. - Perencanaan dan Pemilihan,
dengan prosedur yang telah ditetapkan. - Pengadaan,
(D,O,W) - Penerimaan,
- Penyimpanan,
4. Dilakukan kajian resep dan pemberian obat ----- Bukti : - Pendistribusian, dan
dengan benar pada setiap pelayanan Dilakukan kajian resep dan pemberian obat - Penggunaan Obat.
pemberian obat (D, O, W) dengan benar pada setiap pelayanan
pemberian obat
BAB 3 : UKPP
3.10.1. …..lanjutan…..
ELEMEN DOKUMEN DOKUMEN POKOK PIKIRAN dan
PENILAIAN REGULASI BUKTI PELAKSANAAN DOKUMEN EKSTERNAL
5. Dilakukan edukasi pada setiap pasien ----- Data PIO
tentang indikasi dan cara penggunaan obat.
(D,O,W)

6. Obat emergensi tersedia pada unit-unit ----- Daftar Persediaan dan Penggunaan Obat
dimana diperlukan, dan dapat diakses untuk Emergensi Di Unit Tertentu.
memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi,
dipantau dan diganti tepat waktu setelah
digunakan atau bila kadaluarsa. (O, D, W)

7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut ----- Bukti :


ketersediaan obat, kesesuaian peresepan Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
dengan ketersediaan obat, kesesuaian peresepan dgn
formularium. (D,W) Formularium.
TERIMA
KASIH
Outline: Setelah paparan Ini peserta paham tentang

1. Apa yang harus dilakukan Puskesmas menghadapi Akreditasi puskesmas.


2. Mampu Menyusun profile kinerja puskesmas dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di
puskesmas.
3. Mampu melaksanakan standar akreditasi Puskesmas SIAF 2022, sesuai PMK 43/2019 tentang puskesmas
dan PMK 14 tahun 2021 tentang perijinan dan standar Usaha berisiko dan PMK 46/2016 Tentang
Akreditasi
4. Mampu menyelenggarakan Program kegiatan Puskesmas dari mulai perencanakan,pelaksanakan dan
pemantauan ,pengawasan dan evaluasi serta tindak lanjut sesuai PMK 46/2016 tentang manajemen
Puskesmas :
5. Menyiapkan semua dokumen
• AKREDITASI PUSKESMAS MELIPUTI :
• Kepemimpinan Manajemen Puskesmas
• Upaya kesehatan Masyarakat
• Upaya Penyelenggaraan Kesehatan Perseorangan dan Penujang
• Melaksanakan Program Priorit as Nasional
• Menyelenggarakan sistem Peningkatan mutu ,manajemen risiko, sasaran keselamatan Pasien, Pelaporan Insiden Keselamatan pasien dan
Penerapan PPI di Puskesmas
• 6.Transformasi Kesehatan,PMK 13/2022, menjadi Pedoman Penyelenggaraan Kemkes

Anda mungkin juga menyukai