Anda di halaman 1dari 15

Mata Kuliah

Pendidikan Agama Buddha


FK UNAND

CIRI & CARA HIDUP


UMAT BUDDHA SEJATI

01 Dwi Supriyono, S.Ag. M.Kom


PENGIKUT BUDDHA SEJATI?

Yang penting beriman terhadap Buddha?

Yang penting banyak amal?

Yang penting tidak mengganggu orang lain?

Yang penting rajin sembahyang?


CIRI PENGIKUT BUDDHA SEJATI:

Datang dan Membuktikan Sendiri


Mewujudkan pengalaman bagi diri sendiri merupakan
TUJUAN penting dalam hidup,
mengikuti (tidak hanya mengagumi)
JALAN HIDUP yang telah diteladankan oleh Buddha.
EHIPASSIKO

JANGAN PERCAYA BEGITU SAJA


akan apa yang engkau dengar;
akan tradisi, desas-desus, atau banyaknya omongan;
hanya karena hal itu tertulis di dalam kitab agamamu;
pada kewenangan guru-gurumu;

Namun melalui pengamatan dan analisis,


jika engkau temukan bahwa suatu hal sesuai dengan nalar
dan mendatangkan kebaikan dan manfaat
bagi diri sendiri dan semua,
maka terimalah dan hiduplah sesuai dengan hal tersebut.
(Kalama Sutta, Anguttara Nikaya)
Jangan percaya begitu saja kalau gurumu
berkata bahwa buah ini manis dan lezat.
CICIPILAH OLEH LIDAHMU SENDIRI
dan semua keraguanmu akan sirna!
- Ajahn Chah -
CARA HIDUP
PENGIKUT BUDDHA SEJATI

DANA – SILA – BHAVANA

Antidot dari:
LOBHA – DOSA – MOHA
1. DANA
(Kedermawanan)

- Motif: hanya memberi tak harap kembali.

- Mengembangkan sikap: ”sayalah yang perlu berbuat baik”.

- Memberi derma secara rutin

(materi, kehidupan, nasihat kebenaran)


2. SILA
(Moralitas)

- Lima Sila, Delapan Sila


- Penghidupan Benar (Samma Ajiva):
- sebisa mungkin tidak mengakibatkan kerugian bagi makhluk lain;
- tidak berpotensi membangkitkan rasa bersalah dalam diri kita.

- Menjaga indra setiap saat


- Membedakan need & want:
Buddha: “Contentment is the greatest wealth.”
- Hidup sederhana:
pemenuhan kebutuhan & kelayakan normatif
Manfaat Hidup Sederhana

(1) lebih tak terbebani dengan hal-hal yang tidak esensial;


(2) lebih tidak takut menderita;
(3) lebih tidak takut kehilangan;
(4) lebih berani melakoni hidup sesuai moralitas;
(5) lebih bisa berempati terhadap penderitaan pihak lain;
(6) lebih bernyali dalam membantu pihak lain.

Hidup sederhana menciptakan landasan kondusif untuk lebih


mudah melepaskan kemelekatan.
Waspada: "Agama Baru"

= Konsumtivisme!
Tempat ibadah: shopping mall.

Konsumtivisme: suatu pandangan yang


memberhalakan daya konsumsi dan
kepemilikan materi sebagai tolok ukur
kebahagiaan.

Konsumtivisme = penjelmaan tanha.

What’s wrong with consumtivism?


- menjauhkan dari nilai moral-spiritual;
- tidak membawa pada Kebahagiaan Sejati.
3. BHAVANA
(Pengembangan Batin)

- Bagian terpenting dari JALAN menuju Kebahagiaan Sejati.


- Membimbing menuju pemahaman tentang diri sendiri
dan pihak lain guna membangkitkan:

COMPASSION
Belas Kasih
Mahakaruna
& WISDOM
Kebijaksanaan
Upaya-kosalla

BAJIK BIJAK
Kiat Bhavana untuk mencapai Panna:

1. Suta maya panna (pembelajaran)


Baca, Dengar, Bahas

2. Cinta maya panna (perenungan)


Kebaktian Pribadi, Kontemplasi

3. Bhavana maya panna (penembusan)


Retret Meditasi
Meditasi Rutin
Sati Setiap Saat
5 ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA
Fisik/Materi
kesehatan, keuangan
Intelektual
pembelajaran
Emosional
reaksi psikologis & fisiologis
Spiritual
kesadaran batin
Sosial
keluarga, kawan, masyarakat, lingkungan hidup

JALAN TENGAH:
Keseimbangan Semua Aspek Kehidupan
DANA – SILA – BHAVANA
Lakukan secara sinambung!
Sampai menjadi kebiasaan!
Sampai membentuk watak!

Jalan & Hasil:


???

Be Good
Be Happy
Be Mindful

Anda mungkin juga menyukai