Promotor Dukungan Webinar Kesehatan Mental Psikososial PMI Forpis Kota Yogyakarta APAKAH KITA SEHAT MENTAL? “Kesehatan mental diartikan sebagai kondisi individu yang berada dalam keadaan sejahtera, mampu mengenal potensi dirinya, mampu menghadapi tekanan sehari-hari, produktif dan bermanfaat serta mampu berkontribusi di Tahukah Kamu??? lingkungan sosialnya.” Menurut WHO<2018>, kalangan remaja dan dewasa muda – WHO (World Health paling rawan mengalami gangguan kesehatan mental. Organization, 2015) Karena banyak perubahan dalam hidup mereka yg memicu stress atau tekanan mental. FAKTA KUNCI 1 diantara 6 anak usia 10–19 tahun . 16% global burden of disease and injury terjadi pada usia 10–19 tahun.
REMAJA Separuh dari kondisi kesehatan jiwa dimulai
pada usia 14 tahun tapi sebagaian besar kasus tidak terdeteksi dan tidak mendapatkan pengobatan Secara global, Depresi adalah satu dari penyebab penyakit dan disabilitas pada remaja. Bunuh diri merupakan penyebab ketiga terbesar kematian pada usia 15–19 tahun. Dampak bila kondisi keswa remaja berlanjut pada dewasa muda dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental serta terbatasnya kesempatan untuk mengisi kehidupan yang lebih baik pada usia dewasa Menjaga kesehatan mental di usia remaja kunci membantu remaja berkembang Emotional Disorder : Gangguan Cemas, Phobia, Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), Depresi
Conduct Disorder : Oppositional Defiant
Disorder
Hyperkinetic Disorder : Gangguan
Pemusatan perhatian/hiperaktifitas
Less Common Disorder : Gangguan Makan,
Gangguan Tidur CARA MENGENDALIKAN GEJALA MENTAL ILLNESS Gejala gangguan mental dapat dikendalikan dengan beberapa cara berikut.
TIPS AGAR Kenali dan pahami kondisi emosi diri sendiri
SEHAT serta belajar menenangkan pikiran
SECARA Belajar mengomunikasikan apa yang
kamu rasakan EMOSIONAL Menyadari bahwa hidup ini tidak sempurna dan meyakini semua terjadi karena suatu alasan
Latih rasa syukur. Mencintai diri sendiri bahkan
saat di posisi terendah. Rangkul dan peluk diri. Fokus pada hal-hal yang berada dalam kendalimu dan berhenti membandingkan diri Melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang. Buat catatan validasi diri. Di Luar Kendaliku Di Dalam Kendaliku Pikiranku Apa yang orang lain Pendapatku pikirkan Perkataanku Perilaku orang lain Caraku memperlakukan orang kepadaku lain Apa yang orang lain Responku pada suatu katakan keadaan/peristiwa Perasaan orang lain Caraku mengelola perasaanku Opini/pendapat orang lain Caraku menyayangi diri sendiri Hal-hal yang terjadi di masa lalu Physical Self Care Jaga dan Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Tidur yang cukup, menjadi cara tubuh untuk meregulasi sistem imun tetap terjaga Konsumsi makanan sehat gizi seimbang, multivitamin, herbal Olahraga ringan dan berjemur, dapat membantu proses regenerasi sel imun, disesuaikan dengan kemampuan masing- masing Berhenti merokok dan minum alkohol Emotional Self Care Mengelola stress, karena stress merupakan hal yang wajar dan normal Menyadari hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan dan Fokus dengan hal-hal yang dapat kita kontrol Afirmasi positif, Belajar menerima situasi yang saat ini terjadi. Melakukan hal yang kita senangi atau membuat kita bahagia, dan berbagi kebaikan kepada sesama. Misalnya Gratitude Journaling, menggambar, bernyanyi Social Self Care Support System, Manusia memiliki kebutuhan emosional dasar, dicintai, dipahami, dihargai, bernilai dan aman Positive Social Media. Cari Informasi Yang Terpercaya. Hindari berita yang "toxic". Berkomunikasi secara positif dapat membantu memenuhi kebutuhan emosional. Membuat Batasan Diri (Boundaries) Bersikap Asertif Komunikasi terbuka untuk hubungan yang sehat Personal Self Care Lakukan Hobi : musik, masak, podcast, youtube, olahraga, berkebun Merancang tujuan Hidup (Goal Setting) Membangun kreatifitas atau menggali kemampuan baru Menjadi diri yang autentik (tidak bertopeng) : Be Your Self Time Management Gaya Hidup Seimbang untuk Generasi Milenial Spritual Self Care Beribadah Meditasi, dzikir Mendekatkan diri pada Sang Pencipta
Yang utama dan tidak terputus
selalu berdoa Bersikap tenang dan penuh syukur School Self Care Time Management Istirahat Sejenak Menyusun Skala Prioritas Mengikuti Aktivitas Positif Seperti Forpis SELF CARE
Physical Self Care Emotional Self Care Social Self Care
Personal Self Care Spritual Self Care School Self Care
Tidak ada Kesehatan, tanpa Kesehatan Mental - David Satcher-