Kelompok T-59
Pengertian GLP
GLP atau “Good Laboratory Practice”
adalah suatu cara pengorganisasian
laboratorium dalam proses pelaksanaan
pengujian, fasilitas, tenaga kerja dan kondisi
yang dapat menjamin agar pengujian dapat
dilaksanakan, dimonitor, dicatat dan
dilaporkan sesuai standar
nasional/internasional serta memenuhi
persyaratan keselamatan dan kesehatan.
Tujuan GLP
Penerapan GLP bertujuan untuk meyakinkan
bahwa data hasil uji yang dihasilkan telah
mempertimbangkan perencanaan dan pelaksanaan
yang benar, praktek pengambilan sampel yang
baik, praktek melakukan analisa yang baik, praktek
melakukan pengukuran yang baik, praktek
mendokumentasikan hasil pengujian/data yang
baik, dan praktek menjaga akomodasi dan
lingkungan kerja yang baik.
Premises
a. Fasilitas laboratorium mempunyai ukuran, konstruksi dan lokasi yang
sesuai. Fasilitas ini dirancang untuk menyesuaikan fungsi dan kegiatan
yang dilakukan. Ruang istirahat harus terpisah dari area laboratorium.
Ruang ganti dan toilet harus mudah diakses dan sesuai jumlah personel.
b. Fasilitas laboratorium harus mempunyai peralatan keamanan yang
memadai berada di tempat yang sesuai dan terjangkau, harus ditempatkan
untuk memastikan kerumahtanggaan yang baik. Setiap laboratorium
dilengkapi dengan peralatan meja keja yang cukup, ruang kerja, lemari asam
dan lain-lain, serta instrumentasi / peralatan.
c. Kondisi lingkungan, termasuk pencahayaan, sumber energi, suhu,
kelembaban, tekanan udara dan lain-lain, disesuaikan dengan fungsi dan
kegiatan yang dilakukan. Laboratorium harus memastikan bahwa kondisi
lingkungan dimonitor, dikendalikan dan didokumentasikan serta tidak
menyebabkan hasil yang tidak valid atau mempengaruhi mutu pengukuran.
d. Pengecualian khusus harus diberikan dan jika perlu harus terpisah dan
merupakan unit/peralatan tersendiri (sebagai sampel isolator, lemari
aseptis) untuk menimbang dan menangani senyawa sangat toksik,
termasuk senyawa genotoksik. Prosedur harus tersedia untuk mencegah
Fasilitas Penyimpanan di Laboratorium
a. Semua pereaksi dan bahan kimia, termasuk pelarut dan bahan yang
digunakan dalam pengujian harus sesuai kualitasnya.
b. Dalam penyiapan larutan pereaksi di laboratorium :
1. Tanggung jawab untuk tugas yang telah ditugaskan dan
melaksakannya.
2. Prosedur tertentu yang digunakan harus sesuai dengan farmakope
atau standar lain yang dipublikasikan, jika ada. Rekaman hasil
penyiapan dan standarisasi larutan volumetrik harus disimpan.
c. Label dari semua pereaksi harus mencantumkan secara jelas:
a. isi;
b. pabrik;
c. tanggal diterima dan tanggal pembukaan wadah;
d. konsentrasi, jika ada;
e. kondisi penyimpanan, dan
f. tanggal kedaluwarsa atau tanggal uji ulang, seperti yang ditetapkan.
• Bahan pembanding
: digunakan jika diperlukan untuk kalibrasi dan kualifikasi
peralatan, instrumen atau perangkat lainnya.
PROSEDUR KERJA
Sampel masuk
• Sampel yang diterima oleh laboratorium dapat dibagi
menjadi dua yaitu untuk pengujian kesesuaian dan untuk
pengujian investigasi.