Anda di halaman 1dari 10

“Penerapan prinsip keseimbangan,

pengulangan, dan penekanan”

Kelompok : 5
Kalyana tantri a dali (551421002)
arni ulaika (551421027)
dea yusmita ahmad (551421058)
rahmat gias isa (551421036)
sulis pakaya (551421014)
Keseimbangan (balance)

Keseimbangan adalah suatu tatanan seimbang bentuk maupun ruang yang setara pada sisi berlawanan
berdasarkan satu titik acuan baik berupa garis, bidang maupun ruang.

Keseimbangan itu sendiri ada 2 macam, yaitu Simetris dan asimetris.

1. Keseimbangan simetris

Keseimbangan simetris adalah elemen desain yang bentuknya sama


persis antara sisi kiri dan sisi kanannya.

Contohnya pada bangunan taj mahal. Jika dilihat dari depan, kita
bisa membayangkan sebuah garis sumbu yang membelah kedua sisi
bangunan secara simetris.
2. keseimbangan asimetris

keseimbangan asimetris adalah elemen desain yang bentuknya tidak sama persis namun secara
bobot visual tetap terlihat seimbang.

Contohnya dapat dilihat pada bangunan walt disney Concert


hall. massa bangunannya di rancang dengan keseimbangan
asimetris sehingga menciptakan bangunan yang unik dan
dinamis.

desain asimetris ini terbilang cukup beresiko karena


membutuhkan sense of art yang tinggi agar dapat membuat
komposisi desain asimetris yang terlihat baik dan estetis.
Pada koridor ini, elemen kayu di sebelah dalam interior kamar tidur ini, elemen kisi-kisi
kanan diseimbangkan dengan elemen natural kayu di belakang kasur cukup terasa berat secara
dari tanaman gantung di sepanjang koridor. visual, maka dapat diseimbangkan dengan
dengan mengaplikasikan dua elemen ini, treatment cat warna yang senada , lemari
koridor ini tak hanya terasa seimbang namun penyimpanan material kayu, serta beberapa
juga dinamis. elemen dekorasi.
3. keseimbangan radial

Keseimbangan memanca hampir sama dengan


keseimbangan simetris namun kesamaan polanya
bukan hanya di antara sisi sebelah kiri dan ruang
sebelah kanan saja, melainkan juga antara ruang
sebelah atas dan ruang sebelah bawah.

Contoh keseimbangan radial ini juga dapat kita lihat


pada denah taj mahal. dengan 2 garis sumbu yang
membelah keempat sisi bangunan yang saling
mencerminkan satu sama lain.
Pengulangan (repetition)

Pengulangan digunakan untuk memperkuat tampilan keseluruhan desain


dengan menghubungkan elemen-elemen berbeda agar mereka tetap teratur  dan
lebih konsisten.

Contohnya seperti peletakkan kolom dengan jarak setiap 3 meter secara


konsisten, dekorasi hiasan dinding seperti bingkai foto yang di tata dengan
posisi dan jarak yang sama secara konsisten, serta penataan perabot seperti
kursi – meja – kursi – kursi – meja – kursi hingga seterusnya.
Pengulangan juga bisa didefinisikan sebagai pola yang
dapat dikenal dan diingat dengan mudah. contohnya pada
bangunan jam gadang di bukittinggi dimana pada
puncaknya diletakkan sebuah jam besar seperti Jam Big
Ben yang berada di london. Pola ini dapat dilihat pada
lingkaran merah dari bawah hingga atas  A-A-A ,B-B-B,C-
C.
Penekanan (emphasis)

pEnekanan adalah bagian dari objek arsitektur yang pertama kali ditangkap oleh pandangan mata
atau menarik perhatian. hal ini dapat berupa ukuran, bentuk, warna, tekstur, ornamen, maupun
lokasi yang mencolok. Penekanan pada bangunan arsitektur digunakan dengan tujuan sebagai
identitas, seperti pada sebuah bangunan masjid dengan ciri khas Kubah akan menarik orang untuk
langsung bisa mengidentifikasi bahwa bangunan tersebut adalah masjid.

Contoh penerapan penekanan visual lainnya juga dapat


dilihat pada desain monumen nasional (monas). Pada
monumen ini, puncak berlapis emas digunakan
sebagai focal point. melambangkan perjuangan rakyat
Indonesia yang berkobar penuh semangat ketika
melawan penjajah.
kesimpulan

Tiga prinsip desain yang sudah dibahas tadi yakni keseimbangan, pengulangan serta penekanan
dapat mengajari kita cara menciptakan ruang yang estetis, lingkungan yang fungsional dan
berkelanjutan. dengan demikian penerapan akan ketiga prinsip tersebut sangatlah penting untuk
menunjang kesuksesan sebuah desain.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai