Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 4 XIA5

Menguburkan Jenazah
Materi

• 1. Hukum menguburkan • 5. Tata Cara


jenazah • 6. Perbedaan budaya
• 2. Adab menguburkan pada jaman nabi dan
jenazah sekarang
• 3. Dalil atau hadist
• 4. Doa
Hukum Menguburkan Jenazah

• Setiap Muslim yang meninggal dunia wajib


dikuburkan sesuai syariat Islam. Hukum
melaksanakannya adalah Fardhu Kifayah,
artinya umat Muslim wajib menunaikan,
namun bila sudah ditunaikan oleh Muslim
yang lain, maka kewajibannya menjadi
gugur. Jumhur ulama telah menyepakati
beberapa rukun, syarat, dan tata cara
pelaksanaan yang disesuaikan dengan
Alquran dan sunnah. Prosesi pemakaman
tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Adab Menguburkan Jenazah

• Adab Mengiringi Jenazah


• Ketika mengiringi jenazah ke pemakaman, sebaiknya dilakukan dengan khusyuk dan
khidmat tidak diselingi dengan bercanda.
• Sebagai hari terakhir bagi keluarga, kerabat, tetangga, serta teman mendampingi jenazah
menuju peristirahatan terakhirnya. Selain menjaga ucapan duniawi yang kurang penting,
sebaiknya memperbanyak salawat Nabi dan memikirkan tentang kematian.

• Adab Pengiring JenazahApabila diiringi dengan berjalan kaki, maka berjalanlah di sekitar
keranda. Sementara ketika mengiringi jenazah dengan kendaraan, tentunya mobil
jenazah berada paling depan diikuti rombongan yang lain. Ketika ada kendaraan lain yang
hendak lewat, sebaiknya mendahulukan iringan jenazah untuk lewat terlebih dahulu.
Adab Menguburkan Jenazah

• Adab Masuk Pemakaman


• Para pelayat dan pengiring jenazah tidak dianjurkan untuk duduk sebelum jenazah
diturunkan dari para pembawanya. Adab selanjutnya, membaca salam seperti
yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW :
• Assalamu Alaikum Ya Ahlad Diyar Minal Mukminin Wa Muslimin,Wa Inna Insya
Allahu Bikum La Hiqun, Nasalullahi Lana Walakumul 'Afyah.
• Artinya: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari
(golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam. Kami insya Allah akan
menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian."
Dalil Menguburkan Jenazah

• Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits


riwayat Abu Hurairah RA: ‫عنا لنَّ ِب ِّيص لىهللا عليه‬ ْ َ ‫يه َر ْي َرةَ رضيهللا عنه‬ ُ ِ‫عنَأب‬
َْ
َ ‫ْر ُعوا بِ ا ْل ِجنَا َز ِة فَ ِإ ْنتَ ُك‬
‫ص ا ِل َح ًة فَ َخ ْي ٌر تُ قَ ِّد ُمونَهَ ا َوِإ ْنيَ ُك ِس َوى َذلِ َك‬ ِ ‫لَأس‬: َ ‫وسلم قَ ا‬
‫عن ِرقَا ِب ُك ْم‬ َ َ‫"فَ َش ٌّر ت‬
ْ َ ُ‫ض ُع ونَه‬
• Artinya : "Segeralah mengurus jenazah. Karena jika jenazah itu
adalah orang shalih, berarti kalian telah mempercepat kebaikan
untuknya. Dan jika jenazah tersebut selain orang shalih, berarti
kalian telah meletakkan kejelekan di pundak kalian." (HR Bukhari
no 1315 dan Muslim no 944).
Doa Menguburkan Jenazah

• ُ‫ُوح ِه َوَأ ْك ِر ْم نُ ُزلَهُ َو َو ِّس ْع َم ْد َخلَه‬ َ ‫ اللَّهُ َّم ا ْفتَحْ َأ ْب َو‬، ‫هللا‬
ِ ‫اب ال َّس َما ِء لِر‬ ِ ‫ُول‬ِ ‫ ُسنَّ ِة َرس‬/‫هللا َو َعلَى ِملَّ ِة‬
ِ ‫ِبس ِْم‬
‫َو َو ِّس ْع لَهُ فِي قَب ِْر ِه‬

Latin: Bismillāh wa 'alā millati/sunnati rasūlillāh. Allāhummaftah


abwābas samā'I li rūhihī, wa akrim nuzulahū, wa wassi' madkhalahū,
wa wassi' lahū fī qabrihī.

Artinya: Dengan nama Allah dan atas agama rasul-Nya. Ya Allah,


bukalah pintu-pintu langit untuk roh jenazah, muliakanlah tempatnya,
luaskanlah tempat masuknya, dan lapangkanlah alam kuburnya.
Tata Cara Menguburkan Jenazah

• 1. Mempersiapkan Lubang KuburSebelum jenazah dikuburkan,


tentunya harus mempersiapkan lubang kuburnya. Dalam Islam, ada
beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat
lubang kubur, antara lain:

• a. Lubang Harus Dalam


• Kedalaman lubang kubur harus setinggi orang yang berdiri di dalam
dengan tangan melambai ke atas. Sedangkan untuk lebarnya harus
berukuran satu hasta lebih satu jengkal, setara dengan 50 cm.

• Lubang kubur yang dalam mencegah bau tidak sedap dari jenazah
yang akan tercium saat proses pembusukan terjadi. Selain itu juga
aman dari longsor akibat aliran air hujan.
Tata Cara Menguburkan Jenazah

• b. Bentuk Lubang
• Panjang lubang harus cukup untuk jenazah yang pastinya
melebihi tinggi badannya. Jika tanahnya keras,
disunahkan untuk membuat liang lahat dalam lubang
kubur.

• Maksud liang lahat yaitu lubang yang dibuat di dinding


kubur sebelah kiblat, ukurannya cukup untuk meletakkan
jenazah. Jenazah ditaruh di liang lahat tersebut dan
ditutup menggunakan batu pipih, namun di Indonesia
masyarakat lebih sering menggunakan papan kayu
sebagai gantinya.
Tata Cara Menguburkan Jenazah

• 2. Menguburkan di Pemakaman Muslim

• Jika seorang muslim meninggal dunia,


alangkah baiknya jika ia dikuburkan di
pemakaman khusus bagi muslim. Namun, jika
tidak ada dan mengingat waktu yang singkat
untuk menguburkan jenazah, maka dianggap
tidak masalah.
Tata Cara Menguburkan Jenazah

• 3. Waktu Menguburkan Jenazah


• Terkait waktu menguburkan jenazah ada beberapa
hal yang perlu diketahui. Hal ini dikarenakan akan
berdampak pada proses pemakaman dan
ketersediaan warga yang membantu menguburkan.

• Waktu yang disarankan dihindari saat menguburkan


jenazah yaitu saat matahari terbit hingga naik, saat
matahari berada di tengah tengah dan saat matahari
hampir terbenam atau benar benar terbenam.
Tata Cara Menguburkan Jenazah

• 4. Tata Cara Menguburkan Jenazah


• a. Meletakkan jenazah di tepi lubang atau
liang kubur sebelah kiblat, lalu ditaruh papan
kayu dengan posisi agak miring. Tujuannya
agar jenazah tidak langsung tertimpa tanah.

• b. Letakkan jenazah dengan memasukkan


kepalanya dari arah kaki kubur, atau dari
posisi selatan.
Tata Cara Menguburkan Jenazah

• c. Posisi jenazah yakni miring ke kanan,


menghadap kiblat dengan tubuh yang
ditopang dengan batu pipih atau papan kayu.
Tujuannya agar jenazah tidak telentang.

• d. Para ulama menyarankan untuk meletakan


tanah di bawah pipi jenazah sebelah kanan
setelah kain kafan dan semua tali di buka.
Tata Cara Menguburkan Jenazah

• e. Saat jenazah dimasukkan ke liang kubur, dianjurkan


membaca doa berikut: َّ‫ ا لَّهُم‬، ِ‫ُول هللا‬ ِ ‫ ُس نَّ ِة َرس‬/‫ىملَّ ِة‬
ِ َ‫بِ س ِْم هللاِ َو َعل‬
‫اب ل َّس َما ِء لِ رُو ِح ِه َوَأ ْك ِر ْم نُ ُزلَهُ َو َو ِّس ْع َم ْد َخلَهُ َو َو ِّس ْع لَ هُ فِ ي‬
‫ا ْفتَحْ َأ ْب َو َ ا‬
ِ ‫قَ ب ِْره‬
• Latin: Bismillāh wa 'alā millati/sunnati rasūlillāh.
Allāhummaftah abwābas samā'I li rūhihī, wa akrim
nuzulahū, wa wassi' madkhalahū, wa wassi' lahū fī
qabrihī.
• Artinya: Dengan nama Allah dan atas agama rasul-Nya.
Ya Allah, bukalah pintu-pintu langit untuk roh jenazah,
muliakanlah tempatnya, luaskanlah tempat masuknya,
dan lapangkanlah alam kuburnya.
Tata Cara Menguburkan Jenazah

• f. Khusus jenazah perempuan disarankan


untuk membentangkan kain di atas kuburnya
pada waktu dimasukkan ke liang kubur.
Sedangkan bagi jenazah laki laki tidak
dianjurkan.

• g. Jenazah perempuan sebaiknya yang


mengurus adalah laki laki yang tidak dalam
keadaan junub atau tidak menyetubuhi istri
mereka pada malam sebelumnya.
Tata Cara Menguburkan Jenazah

• h. Setelah jenazah diletakkan di lubang kubur, disarankan


untuk menaburkan tanah tiga kali dari arah kepala mayit,
baru kemudian ditimbuni tanah.

• i. Membaca doa setelah selesai menguburkan jenazah. Doa


tersebut dibaca sebanyak 3 kali, bacaan doanya antara lain
• :ُ ‫اغـفِـرْ لَ ــه‬ ْ ‫ا لَّه َُّم‬
• Latin: Allahum-maghfir lahuu.
• Artinya: Ya Allah, ampunilah dia
• ُ‫اللَّهُ َّم ثَـــبـِّـــ ْته‬
• Latin: Allahum tsabbit huu.
• Artinya: Ya Allah, berilah keteguhan kepadanya
Perbedaan Budaya Pada Zaman Nabi dan Sekarang
• Hukum mengumandangkan adzan kepa
da jenazah.

Jenazah yang hendak dikuburkan


sesungguhnya tidaklah ada kesunnahan
baginya, kecuali ada fadhilah yang
menyatakan bahwa mayat yang dikubur
bersamaan dengan suara adzan akan
mendapatkan keringanan siksa
(sebagaimana termaktub dalam
Hasyiyah Ibrahim al-Bajuri)
Perbedaan Budaya Pada Zaman Nabi dan Sekarang
• Masyarakat Indonesia, khususnya suku Jawa masih
menjunjung tinggi nilai-nilai adat peninggalan
nenek moyang. Salah satu mengenai kembar
mayang yang selalu dilibatkan di setiap acara sakral
seperti pada saat prosesi pemakaman hingga
pekawinan.

• Seperti pada prosesi pemakaman korban jatuhnya


pesawat Sriwijaya Air SJ182 asal Surabaya, Fadly
Satrianto, misalnya. Keluarga almarhum sengaja
membawa dekorasi unik berbahan janur kuning
dengan sumbu batang pisang (gedebok, jawa)
sebagai pegangan. Hiasan ini kemudian ditaruh
pada kanan kiri nisan makam korban.
Perbedaan Budaya Pada Zaman Nabi dan Sekarang
• Apa sebenarnya makna dari hiasan dekoratif tersebut? Becki
Sakuri, selaku ahli spiritual Surabaya yang biasa disapa Gus
Becki menjelaskan. Kembar mayang atau terkadang disebut
kembang mayang merupakan simbol tanda bahwa ditempat
itu makam seorang perawan atau bujangan.
• “Itu hanya sebagai simbol atau menandai bahwa si almarhum
ini masih bujangan atau belum pernah menikah,” jelas Gus
Becki melalui sambungan telepon, Sabtu (16/1/2021).
TERIMAKASIH
SLIDE TITLE

Anda mungkin juga menyukai