Anda di halaman 1dari 54

19 Desember 2021

Trainer Of Trainer
‫ الـجـنـائـز‬menurut pendapat banyak
Ulama yang artinya “Menutupi atau lebih
dikenal dengan pemulasaran jenazah

Dalam Buku buku Ulama pembahasan


Janaiz, selalu di awali dengan tema
mendampingi orang yang sakit sebelum
meninggal atau TALQIN /Membimbing
ketika menghadapi sakaratul maut sampai
tata cara menguburkan dan adab adabnya
secara Sunnah.
Layanan Utama Jenazah

1. Memandikan
2. Mengkafani
3. Menyolatkan
4. Menguburkan
Bentuk Pelayanan

# Memandikan Jenazah dan Mengkafani


Bentuk Pelayanan

# Menyolatkan dan Membantu Menguburkan


Bentuk Pelayanan
Janaiz.com

# Ambulance
Paket Perlengkapan Janaiz.com

# Paket Janaiz
SOP Memandikan Jenazah

# Menggunakan Sarung Tangan


# Menggunakan Masker
# Menggunakan Apron
# Menggunakan Kaca Mata Bening
# Menggunakan Penutup Kepala
Peralatan Pemandian Jenazah
Peralatan Persiapan Pelayanan
Janaiz.com
Peralatan Persiapan Pelayanan
RENUNGAN

Tentang

KEMATIAN
(HR Muslim)
Ingatlah!
Tuntunan

Tentang

SAKIT
Hal-Hal Yang Harus Dikerjakan Oleh
Orang yang Sakit

• Bersikap ridho, sabar dan berbaik sangka kepada


Allah
• Senantiasa dalam keadaan takut dan berharap kepada
Allah
• Jangan mengharap kematian
• Segera tunaikan kewajiban yang masih tertunda
• Segera menulis wasiat
• Berwasiat agar pengurusan jenazahnya sesuai sunnah
Detik-Detik Seorang Muslim Menjelang Kematian
• Mentalqin (Menuntunnya supaya mengucapkan kalimat
syahadat)
‫لقنوا موتا كم ال إله إال هللا‬
“Tuntunlah seseorang yang akan meninggal dunia untuk
mengucapkan kalimat: ‘Laa ilaaha illa Allah’” 
Dalam riwayat yang lain:
• ‫من كان آخر كالمه ال إله إال هللا دخل الجنة‬
“Barangsiapa yang ucapan terakhirnya adalah “Laa ilaaha
illa Allah” maka akan masuk surga”
Tanda-Tanda Kematian Seorang Manusia
• Pandangannya terangkat (terbelalak matanya)
• Turun kedua pelipisnya
• Mengerutnya rahang bawah disertai anggota badan
pada umumnya
• Miringnya hidung ke kanan atau ke kiri
• Lemasnya kedua telapak tangan
• Lunglai kedua kaki
• Melemas dan terbujur setelah keluarnya ruh
• Diam nya jantung dan denyutnya benar-benar berhenti
diikuti melebarnya kulit wajah
• Dan lainnya.
Hal-Hal yang awal Dilakukan Saat Seorang Muslim
Meninggal

• Memejamkan kedua matanya dan mendoakannya


• Merapatkan mulutnya dan mengikat tulang dagu nya
• Melemaskan ruas-ruas persendian
• Menutupi seluruh Jenazah dengan Kain (dibuka seluruh
pakaiannya)
• Jenazah diletakkan di atas pembaringan (Dipan)
• Diberi wewangian dan kapur barus agar terhindar dari
serangga
• Menyiapkan kain kafan dan pemulasarannya
Hal-Hal yang awal Dilakukan Saat Seorang Muslim
Meninggal
• Segera mengurus jenazahnya
• Memakamkan jenazah di tempat ia meninggal
• Segera melunasi hutang-hutangnya
• Mengucapkan kalimat istirja ‫ِإنَّا هَّلِل ِ َوِإنَّآ ِإ َلْي ِهـ ٰ َر ِجعـُ و َن‬
• “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kepada-Nya kami
kembali”
َ َ‫ ِإاَّل َأ ْخل‬،‫ف ِلي َخ ْي ًرا ِم ْنهَا‬
‫ف هَّللا ُ لَهُ َخ ْي ًرا ِم ْنهَا‬ ْ ُ‫صيبَتِي َوَأ ْخل‬
ِ ‫اللَّهُ َّم َأ ِجرْ نِي فِي ُم‬
ya Allah berikanlah pahala untukku pada musibahku dan gantilah
untukku dengan sesuatu yang lebih baik darinya, kecuali Allah pasti
ganti untuknya dengan yang lebih baik darinya”. [Hr. Muslim 918]
Perkara-Perkara yang Dilarang Disaat Seorang
Muslim Meninggal Dunia

• Meratap
• Memukul-mukul dan merobek baju
• Mencukur rambut disebabkan kematian
seseorang
• Mengacak-acak rambut
• An-na’yu (Mengumumkan kematian seseorang)
yang disertai tanwih (memuji-muji berlebihan)
terhadap mayit dan tafkhim (membesar-besarkan
nama si mayit)
TUNTUNAN

Memandikan
Jenazah
Apabila seorang muslim yg meninggal dunia, maka sebagian orang
berkewajiban untuk segera memandikan berdasarkan hadist nabi:
‫ا ْغ ِسلُ ْو هُ بِ َما ٍء َو ِس ْد ٍر‬
"Madikanlah ia dengan air dan sidr (daun bidara)”
• ‫ضعُونَهُ َع ْن‬ ُ َ‫صالِ َحةً فَ َخ ْي ٌر تُقَ ِّد ُمونَهَا َوِإ ْن ي‬
َ ِ‫ك ِس َوى َذل‬
َ َ‫ك فَ َش ٌّر ت‬ ُ َ‫ْر ُعوا بِ ْال ِجنَا َز ِة فَِإ ْن ت‬
َ ‫ك‬ ِ ‫َأس‬
‫ِرقَابِ ُك ْم‬
"Segeralah mengurus jenazah. Karena jika jenazah itu adalah
orang shalih, berarti kalian telah mempercepat kebaikan
untuknya. Dan jika jenazah tersebut selain orang shalih, berarti
kalian telah meletakkan kejelekan di pundak kalian" (HR. Bukhari
no. 1315 dan Muslim no. 944).
Alat-Alat yang Dipersiapkan untuk
Memandikan Jenazah
• Air
• Daun bidara/sabun bidara
• Kafur barus/wewangian
• Ember
• Tempat pemandian jenazah
• Tandu
SOP Memandikan Jenazah
Janaiz.com

# Menggunakan Sarung Tangan


# Menggunakan Masker
# Menggunakan Apron
# Menggunakan Kaca Mata Bening
# Menggunakan Penutup Kepala
Langkah-Langkah Memandikan
1. Jenazah di letakan di atas tempat pemandian pada suatu ruangan yg tertutup
dari pandangan semua orang
2. Proses memandikan jenazah hanya dihadiri oleh orang yang langsung terlibat
dalam proses tersebut
3. Melemaskan ruas persendian tulang nya, persendian kedua tangan dan kaki
4. Aurat jenazah laki-laki ditutupi kain yang disarungkan, mulai dari pusar hingga
lutut nya
5. Menanggalkan pakaiannya setelah aurat tertutup
6. Memotong kuku dan mencukur kumis jenazah
7. Membungkukkan jenazah secara perlahan
8. Orang yg memandikan jenazah harus memakai sarung tangan
9. Menggunakan sarung tangan ketika menggosok jenazah
10. Mewudhukan jenazah
11. Membasuh kepala jenazah
12. Memandikan jenazah dimulai dari anggota tubuh bagian kanan
KAIFIYAT (TATACARA) MEMANDIKAN
 Mulai dengan membaca basmalah.
 Mengistinjakan (membersihkan kubul dan dzubur).
 Angkat badan dan tekan bagian perutnya pelan-pelan.
 Membersihkan mulut, hidung, telinga dan kuku tangan/kaki.
 Memulai dari bagian kanan tubuh jenazah.
 Membasuh bagian anggota wudhu seperti mewudhukan.
 Menyiram seluruh tubuh dengan air yang telah disiapkan.
 Gosok dengan sabun sampai bersih.
 Menyiram seluruh tubuh dengan air sampai bersih.
 Miringkan tubuh jenazah kekanan/kiri dan bersihkan.
 Siram dengan air biasa, air daun bidara, dan air kapur barus
(terakhir)di atas kain basahan.
 Dilap dengan handuk yang telah disiapkan.
Hal yang Dilakukan Setelah
Memandikan Jenazah

• Disunnahkan untuk mandi


‫َم ْن َغ َس َل َميِتًا فَ ْليَ ْغتَ ِس ْل‬
"Barang siapa telah selesai memandikan
jenazah maka hendaklah ia mandi"
• Menjaga rahasia aib jenazah.
TUNTUNAN

Mengafani
Jenazah
Tuntunan Dalam Mengkafani
Jenazah
• Keutamaan bagi yg mengkafani
‫ق ال َجنَ ِة‬
ِ ‫س واست ْب َر‬ ْ ُ‫كفن ميتًا كساهُ هللا‬
ٍ ‫من سند‬ َ ‫ومن‬
"Dan barang siapa yg mengkafani jenazah, niscaya Allah
memakainya sutra tipis
Dan sutra tebal di Surga"
• Kain kafan dibeli dari harta pribadi orang yang meninggal.
• Kafan yg digunakan harus bisa menutupi seluruh tubuh
jenazah.
• Solusi jika kafan yang tersedia tidak mencukupi.
'Jika kain kafan terlalu sempit maka yg lebih dulu di tutupi
adalah kepalanya dan bagian yg bisa ditutupi, adapun bagian yg
masih terbuka dapat di tutupi dengan rumput sejenis lainnya'.
Tuntunan Dalam Mengkafani
Jenazah
• Orang yg mati syahid di kafani bersama pakaiannya.
• Disunnahkan mengkafani orang yg mati syahid
dengan satu kain atau lebih.
• Mengkafani orang yg meninggal saat berihram
dengan dua helai pakaian yg dikenakan.
• Beberapa ketentuan mengenai kain kafan:
- Berwarna putih
- Berjumlah 3 lapis
• Tidak boleh berlebihan dalam mengkafani.
• Aturan jenazah wanita sama dengan jenazah laki-
laki.
Ringkasan Tata cara mengkafani
Jenazah
• Persiapkan tali yang akan di gunakan untuk mengikat jenazah.
• Mengharumkan kain kafan
• Jenazah laki-laki dikafani 3 lapis dan jenazah wanita
diperbolehkan lebih dari 3 lapis
• Lapisan kain pertama di bentangkan di atas keranda atau di
atas ‘dipan’ untuk mengkafani jenazah
• Kemudian Di atas kain lapis pertama di bentangkan lapis
kedua dan letakan hannuth(cairan wewangian)
• Kemudian di lapis kedua di bentangkan lapisan ketiga dan di
atasnya di letakan hannuuth tetapi bagian luar kafan paling
bawah tidak diletakkan hannuth karena abu bakar r.a berkata
"jangalah kalian meletakkan hanuuth di atas kain kafan ku"
Ringkasan Tata cara mengkafani Jenazah

• Memindahkan jenazah ke susunan kain dengan


mengenakan penutup aurat
• Kedua tangan jenazah di letakan sejajar dengan
kedua pinggang nya atau bersedekap
• Mengikat kain kafan dengan menarik ujung sisi
kanan ke sisi kiri
• Mengikat tubuh jenazah.
• Mengikat tali tersebut pada sisi kiri tubuh
jenazah.
TUNTUNAN

Menyolatkan
Jenazah
Sholat Jenazah
Hukum sholat jenazah adalah fardu kifayah
‫ص ِّل َعلَى اَ َح ٍد ِم ْنهُ ْم ما تَبعه اَبِ ًد‬
َ ُ‫والَ ت‬
"Dan janganlah engkau Muhammad mensholatkan orang yg
mati di antara mereka orang-orang munafik selama lamanya"
(Q.S.at taubah :84)
Tata-Tata Cara Menyolatkan Jenazah
Bertakbir Sebanyak Empat kali:
• Takbir Pertama membaca surat Al-fatihah
• Takbir Kedua membaca salawat nabi
• Takbir ketiga membaca doa
ُ&‫&عْف َع ْنه‬
ُ ‫ار َح ْمهُ& َو َعافِ& ِه& َوا‬ ْ ‫ا&&لَّ ُه َّم& ا ْ&غ ِف ْر لَ&هُ& َو‬
 ”Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu”
• Takbir Keempat
ُ‫اللـهُ َّم اَل تَحْ ِر ْمنَا اَجْ َرهُ َوالَ تَ ْفتِنَّا بَ ْع َدهُ َواـ ْغفِرْ لَنَا َولَه‬
"Allahumma La Tahrimna Ajrahu wala Taftinna Ba\'dahu
waghfirlana wa Lahu."
Artinya: "Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami
(janganlah engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah engkau
memberi kami fitnah sepeninggalnya dan ampunilah kami dan dia."
TUNTUNAN

Menguburkan
Jenazah
Mengantar dan Mengiringi Jenazah ke
Kuburan
• Kaum wanita dilarang turut serta mengiringi Jenazah.
• Tidak boleh mengiringi Jenazah dengan perkara-perkara yang melanggar syari’at.
• Tidak boleh mengeraskan suara di hadapan Jenazah.
• Boleh berjalan disetiap sisi Jenazah.
• Berjalan kaki lebih utama dibanding menaiki kendaran.
• Berdiri untuk menghormati Jenazah.
• Cepat dalam mengusung Jenazah.
• Disunnahkan memanggul Jenazah di atas pundak, hindari mengusung jenazah
memakai mobil jenazah.
• Disunnahkan berwudhu sesudah mengusung Jenazah.
• Meletakkan mukibbah (tutup keranda berbentuk cekung seperti kubah) di ataz
keranda perempuan lalu ditutupi dengan kain supaya jenazah perempuan tertutup
dari pandangan manusia.
Memakamkan Jenazah
• Mengucapkan salam.
َ ُ‫إن شا َء هَّللا ُ بِ ُك ْم الحق‬
‫ون‬ َ ُ‫ون َغداً ُمَؤ َّجل‬
ْ ‫ون َوإنَّا‬ َ ‫نين َوأتا ُك ْم ما تُو َع ُد‬ َ ‫السَّال ُم َعلَ ْي ُك ْم َد‬
َ ‫ار قَ ْو ٍم ُمْؤ ِم‬

Assalâmu‘alaikum dâra qaumin mu’minîn wa atâkum mâ tû‘adûn ghadan mu’ajjalûn,


wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn
“Assalamu’alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur.
Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang
akan menyusul kalian dan [yang telah mendahului dan akan menyusul] kami.
Sesungguhnya kami insyaallah akan menyusul kalian.”
• Disunnahkan membuka alas kaki.
• Turut andil dalam prosesi pemakaman.
- Mengepalkan tanah
- Membantu meletakkan
Contoh Meletakkan Jenazah Ke Liang Lahat
Contoh Meletakkan Jenazah Ke Lianglahat
Prosesi Pemakaman Jenazah
• Diutamakan keluarga yang turun ke Lianglahat
• Orang dalam keadaan junub dilarang turun ke Lianglahat
• Membaca doa sesuai sunnah
ِ ‫ُول هَّللا‬
ِ ‫بِس ِْم هَّللا ِ َو َعلَى ِملَّ ِة َرس‬
Bismillāh wa ‘alā millati rasūlillāh.
Artinya: “Dengan nama Allah dan atas agama Rasul-Nya.”
• Dihadapkan ke kiblat
• Mendoakan jenazah dan sohibul musibah
‫ فَِإنَّهُ اآْل َن يُ ْسَأ ُل‬،‫ت‬ِ ‫ َو َسلُوا لَهُ بِالتَّ ْثبِي‬،‫ا ْستَ ْغفِرُوا َأِل ِخي ُك ْم‬
”Mintakanlah ampunan untuk saudara kalian, dan mintalah keteguhan
untuknya. Karena saat ini dia sedang diuji.” (HR. Abu Daud 3221, al-Hakim
1372, al-Baghawi dalam Syarhus Sunah 1523, dan sanadnya dishahihkan ad-
Dzahabi).
Hal-Hal Seputar Pemakaman Jenazah
• Dilarang memakamkan jenazah diwaktu-waktu yang terlarang.

َ ‫صلِّ َى فِي ِه َّن َأ ْو َأ ْن نَ ْقبُ َر فِي ِه َّن َم ْوتَانَا ِح‬


‫ين‬ َ ُ‫ يَ ْنهَانَا َأ ْن ن‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫ان َرسُو ُل هَّللا‬ َ ‫ت َك‬
ٍ ‫ث َسا َعا‬ ُ َ‫ثَال‬
َّ ‫َّف ال‬
ُ‫ش ْمس‬ ُ ‫ضي‬ َ َ‫ين ت‬ َ ‫ش ْمسُ َو ِح‬ َ ‫ين يَقُو ُم قَاِئ ُم الظَّ ِه‬
َّ ‫ير ِة َحتَّى تَ ِمي َل ال‬ َ ‫از َغةً َحتَّى تَرْ تَفِ َع َو ِح‬
ِ َ‫ش ْمسُ ب‬ ْ َ‫ت‬
َّ ‫طلُ ُع ال‬
َ ‫ب َحتَّى تَ ْغر‬
‫ُب‬ ِ ‫لِ ْل ُغرُو‬
Ada tiga waktu, di mana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang
kita untuk melakukan shalat sunah mutlak dan menguburkan jenazah kaum
muslimin, yaitu ketika matahari baru terbit hingga sudah naik ke atas, ketika
matahari tepat berada di atas kepada hingga dia condong sedikit dan ketika
matahari hampir terbenam, sampai tenggelam. (HR. Ahmad 17841, Muslim
1966, Abu Daud 3194 dan yang lainnya).

• Larangan menguburkan dimalam hari kecuali dalam keadaan darurat


• Tidak dianjurkan menyiapkan liang lahat sebelum datangnya kematian.

Anda mungkin juga menyukai