2. Fardhu Kifayah
Pengurusan jenazahi disepakati sebagai kewajiban kifayah yang bisa gugur dengan
adanya orang yang sudah melakukannya, namun bisa saja tidak ada seorangpun
yang melakukannya karena tidak mengetahui akan ilmunya.
7. Menyelesaikan Tanggungan
Jiwa seorang mukmin menggantung karena hutangnya. Bahkan seorang yang
syahid pun tapi punya hutang juga sama. Makanya Nabi SAW tidak mau
menshalati jenazah yang masih punya hutang. Namun bukan berarti orang yang
punya hutang tidak boleh dishalati. Pihak ahli warisnya harus bersedia untuk
menyelesaikannya dan disampaikan pada saat sebelum shalati.
9. MenginformasikanJenazah
Membutuhkan sejumlah orang untuk menshalatinya. Membutuhkan banyak
pahala, agar banyak yang mau berderma doa, wafatnya almarhum harus
diinformasikan. Keluarga almarhum juga butuh dihibur, butuh dibantu, agar segera
banyak yang bertakziyah, maka harus segera diinformasikan. Itulah tujuannya
mengumumkan wafatnya seseorang.
ّلِل تَعَالَى
ِت ِهِ ِِّض ْو َء ِل ٰهذَا ا ْل َمي
ُ نَ َويْتُ ا ْل ُو
• Nawaitul wudhu-a li hadzal mayyiti lillahi ta’ala.
• Artinya: “Saya niat wudhu untuk mayit (laki-laki) ini karena Allah
Ta’ala
ِ ض ْو َء ِل ٰه ِذ ِه ا ْل َم ِيِّتِ ِة ِ ه
ّلِل تَعَالَى ُ نَ َويْتُ ا ْل ُو
▪ Cara selanjutnya ialah, siram menggunakan air bersih seraya berniat sesuai
jenis kelamin mayit itu sendiri.
▪ Membaca niat memandikan jenazah laki-laki atau perempuan. seperti yang
telah tertera diatas.
▪ Niat memandikan jenazah
هلل تَعَالَى
ِ ِتِ ِِّس َل اَدَا ًء ع َْن هذَاا ْل َمي
ْ ُنَ َويْتُ ا ْلغ
• Nawaitul gusla adaa-an 'an haadzal mayyiti lillahi ta'aalaa.
• Artinya: “Saya niat memandikan untuk memenunhi kewajiban dari
mayit (laki-laki) ini karena Allah Ta'ala."
➢ Jenazah Perempuan
▪ Kain kafan untuk jenazah perempuan terdiri dari 5 (lima) lembar kain,
urutannya sebagai berikut.
✓ Lembar 1 untuk menutupi seluruh badan.
✓ Lembar 2 sebagai kerudung kepala.
✓ Lembar 3 sebagai baju kurung.
✓ Lembar 4 menutup pinggang hingga kaki.
✓ Lembar 5 menutup pinggul dan paha.
▪ Adapun tata cara mengafani jenazah perempuan adalah sebagai berikut:
✓ Susun kain kafan yang sudah dipotong-potong untuk masing-masing
bagian dengan tertib. Lalu,
✓ Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan di
atas kain kafan sejajar, serta taburi dengan wangi-wangian atau dengan
kapur barus.
✓ Tutuplah lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran
dengan kapas.
✓ Tutupkan kain pembungkus pada kedua pahanya.
✓ Pakaikan sarung, juga baju kurungnya.
✓ Rapikan rambutnya, lalu julurkan ke belakang.
✓ Pakaikan kerudung.
✓ Membungkus dengan lembar kain terakhir dengan cara menemukan kedua
ujung kain kiri dan kanan lalu digulungkan ke dalam. ✓ Ikat dengan tali
pengikat yang telah disiapkan.
✓
12. Menshalati Jenazah
13.Menguburkan Jenazah
▪ Jenazah harus diperlakukan dengan baik
▪ Kapanpun prosesi ini dilakukan hukumnya boleh saja.
▪ Ada syariat mengecualikan beberapa waktu yang terlarang untuk melakukan
penguburan jenazah. Yaitu pada saat matahari terbit tunggu sampai meninggi,
matahari terbenam tunggu sampai terbenam sempurna, dan matahari tepat
berada diatas kita tunggu sampai condong ke barat.
▪ Disunnahkan membawa jenazah dengan tarbi’ (dibawa empat orang lakilaki).
▪ Menyegerakan mengusung jenazah ke pemakaman, tanpa harus tergesagesa,
Pengiring boleh berada di depan atau dibelakangnya.
▪ Pengiring tidak dibenarkan duduk, sebelum jenazah diletakkan.
▪ Pada waktu masuk ke area pekuburan/pemakaman, ucapkan salam dan do’akan
penghuni kubur,
▪ Doa’ dibaca pada waktu mengantar jenazah, perbanyak istigfar, baca tahlil,
tahmid, takbir, dan do’akan agar jenazah mendapat ampunan dan anugarh Allah
▪ Disunnahkan menggali kubur secara dalam, luas agar jenazah terjaga dari
jangkauan binatang buas, atau agar baunya tidak merebak keluar.
▪ Lubang kubur yang dilengkapi liang lahat (jenazah muslim), bukan syaq
(jenazah non muslim). Syaq adalah liang yang dibuat khusus di dasar kubur
pada bagian tengahnya.
▪ Disunnahkan memasukkan jenazah ke liang lahat dari arah kaki kuburan, lalu
diturunkan ke dalam liang kubur secara perlahan.
▪ Waktu menurunkan jenazah ke liang lahat, hendaknya membaca doa sebagai
berikut, Do’a menurunkan jenazah
▪ Setelah selesai penguburan diakhiri dengan doa yang isinya, antara lain
memohon: ampunan, rahmat, keselamatan, dan keteguhan (dalam menjawab
beberapa pertanyaan dari malaikat Munkar dan Nakir). ▪ Do’a selesai
penguburan / pemakaman.
➢ Semoga menjadikan sebagai ibrah (pelajaran) bersama, muhasabah diri
(introspeksi diri), bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati (Q.S.
Ali Imrān/3: 185).