DEFINISI, FUNGSI, SIFAT, TUJUAN DAN

SUMBER HUKUM AGRARIA

Yasar Abdur Rosyid Devi Aprilia Wulandari Tegar Ahmad Mujahid

 Definisi Hukum Agraria
Pada dasarnya istilah agraria berasal dari kata akker (Bahasa Belanda), agros (Bahasa
Yunani) yang berarti tanah pertanian. Soebekti dan R. Thitrosoedibio mendefinisikan
agraria sebagai suatu maslah atau urusan tanah dan semua segala sesuatu yang ada di
dalam dan di atasnya.

Hukum Agraria adalah keseluruhan kaidah-kaidah hukum yang berupa perintah dan
larangan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur tentang hubungan antara
manusia atau orang dengan agraria (bumi, tanah, air, dan ruang angkasa).
Fungsi Hukum Agraria

• Menghapuskan dualisme hukum tanah yang

lama dan menciptakan unifikasi serta kodifikasi
Hukum Agraria Nasional yang didasarkan pada
Hukum Adat.
• Mengadakan unifikasi hak-hak atas tanah dan
hak-hak jaminan atas tanah melalui ketentuan-
ketentuan konversi.
• Meletakkan landasan hukum untuk
pembangunan Hukum Agraria Nasional
Sifat Hukum Agraria

• Sederhana

• Menjamin kepastian hukum

• Sesuai dengan kepentingan rakyat Indonesia

• Memberikan kemungikan supaya bumi, air dan

ruang angkasa dapat mencaapi membangun

masyarakat adil dan makmur.

• Tidak mengabaikan unsur-unsur yang berdasarkan

kepada hukum agama.

Tujuan Hukum Agraria

• Meletakkan dasar-dasar bagi penyusunan hukum agraria

nasional, yang akan merupakan alat untuk membawa
kemakmuran, kebahagiaan dan keadilan bagi negara dan
rakyat, terutama rakyat tani dalam rangka masyarakat
yang adil dan makmur
• Meletakkan dasar-dasar untuk mengadakan kesatuan
dan kesederhanaan dalam hukum pertanahan
• Meletakkan dasar-dasar untuk memberikan kepastian
hukum mengenai hak-hak atas tanah bagi rakyat
seluruhnya.
Sumber Hukum Agraria

• Pancasila

• Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia tahun 1945 (UUD 1945)

• Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang

Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA)

• Peraturan Pelaksana Undang-Undang Pokok

Agraria (UUPA)
TERIMA KASIH