Anda di halaman 1dari 22

TOLERANSI DALAM KEBERAGAMAN

OLEH :H. HARUN, S.Ag, M.Pd


KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

TEMBILAHAN, RABU, 17 November 2021

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA


KAB. INHIL TAHUN 2021
1. Penguatan Moderasi Beragama
7 Program Prioritas
2. Transformasi Digital Kementerian Agama
RI
3. Revitalisasi KUA
4. Cyber Islamic University

5. Kemandirian Pesantren

6. Religiousity Index (RELIX)

7. Pencanangan Toleransi Tahun 2022


AKTUALISASI NILAI-NILAI TOLERANSI
Terget
DALAM PROSES PEMBELAJARAN/PEMBIMBINGAN kompetensi
guru

Membuat perencanaan
Melaksanakan
pembelajaran/
pembelajaran/
pembimbingan dengan Melaksanakan penilaian
pembimbingan yang
menyesuaikan pembelajaran/
mendorong
karakteristik peserta pembimbingan yang
pengembangan potensi
didik yang beragam objektif dan
peserta didik secara
komprehensif
adil dan proporsional
TARGET KOMPETENSI SISWA

Memahami Konsep Toleransi dalam Keberagaman


di lingkungan Madrasah

Memahami prinsip-prinsip toleransi keberagaman


di lingkungan Madrasah

Memahami aktualisasi nilai-nilai toleransi di


lingkungan Madrasah
TUJUAN
1.Meningkatkan kompetensi pedagogis dan kompetensi
profesional guru melalui kegiatan PKB di MGMP/MGBK

2. Meningkatkan hasil Asesmen Kompetensi Guru (AKG)

3. Memfasilitasi sumber belajar bagi guru dalam penyelenggaraan


PKB

4. Meningkatkan hasil pembelajaran/pembimbingan peserta


didik
A pa sih itu
BRAINSTORMING
 Adalah sebuah metoe
yang bias dilakukan untuk
memeccahkan berbagai
masalah dan
menghasilkan beragam ide
baru sebanyak mungkin
dengan cepat
Brainstorming

Apa yang saudara Persoalan apa saja Mengapa toleransi Bagaimana strategi yang
ketahui tentang yang saudara temukan perlu ditanamkan di saudara terapkan dalam
toleransi? sikap intoleran di madrasah? proses pembelajaran/
madrasah? pembimbingan untuk
menumbuhkan sikap
toleran di madrasah?
TOLERANSI DALAM KEBERAGAMAN

APA PENGERTIAN TOLERANSI?


PENGENAL
AN
APA SAJA KEBERAGAMAN DI INDONESIA?

MENGAPA TOLERANSI PERLU DIAKTUALISASIKAN


DI MADRASAH?
TOLERANSI DAN MODERASI BERAGAMA MODERASI BERAGAMA
Tawazun (berimbang)
TOLERANSI Cara pandang, sikap dan seimbang
perilaku selalu mengambil
Menghargai, membolehkan, posisi di tengah-tengah, selalu Tasamuh (toleran)
membiarkan pendirian, pendapat, bertindak adil, berimbang, dan
menghormati perbedaan

pandangan, kepercayaan, kebiasaan, tidak ekstrem dalam praktik Musawah (kesetaraan)

kelakuan, dan sebagainya yang lain atau beragama


Syura
QS. Al-Baqarah : 143, (Al Anfal: 61)
yang bertentangan dengan pendirian bermusyawarah
sendiri (KBBI) KMA 184 Tahun 2019 Islah (perdamaian)
Semua guru WAJIB menanamkan menghilangkan permusuhan

Menghormati dan menghargai antar nilai moderasi (bersifat hidden Tawasut (tidak terjebak)
kelompok atau antar individu dalam curriculum): tidak harus tertuang pada ekstrimisme
dalam RPP, materi terintegrasi pada
masyarakat atau dalam lingkup Aulawiyah (skala priopritas)
semua mapel, bisa terintegrasi pada dalam segi kehidupan
lainnya (MUI) pendekatan-strategi-model
I’tidal (Adil)
Dari Anas bin Malik, beliau berkata: pembelajaran, pembiasaan, dan dalam bersikap
Rasulullah bersabda “Janganlah kalian lain-lain
Tahadhur (Keadaban) Muwathanah (Kebangsaan)
saling membenci, menghasut, atau Sebaga i Qudwah (teladan) Cinta Tanah Air
memusuhi. Jadilah hamba-hamba Allah
dalam ikatan persaudaraan .... (HR. Abu Tatawwur wal ibtikar (dinamis & inovatif)
selalu terbuka untuk melakukan perubahan-perubahan
.Daud)
BATASAN – BATASAN TOLERANSI
1. Tidak menyangkut masalah aqidah dan ibadah
ushuliyah antar umat seiman dan antar umat tidak
seiman. (Al-Kafirun & Al-An’am: 108) (Nilai
Tawassuth)
2. Tidak menyalahi konsensus bersama dalam
berbangsa dan bernegara (Pancasila, Bhinneka
Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945,) (Nilai Muwathonah)
3. Tidak melanggar nilai-nilai kemanusiaan. (Al-Maidah:
32, An-Nisa: 29) (Nilai Musawah)
4. Tidak mengganggu ketertiban umum. (Al-Anbiya’:107)
(Nilai Tasamuh)
KEBERAGAMAN BANGSA INDONESIA

‫آٰي َهُّي َا النَّ ُاس ِااَّن َخلَ ْق ٰنمُك ْ ِّم ْن َذ َك ٍر َّو ُانْىٰث َو َج َعلْ ٰنمُك ْ ُش ُع ْواًب‬
ٌ ‫َّوقَ َب ۤاى َل ِل َت َع َارفُ ْوا ۚ ِا َّن اَ ْك َر َممُك ْ ِع ْندَ اهّٰلل ِ َاتْ ٰقىمُك ْ ۗ ِا َّن اهّٰلل َ عَ ِلمْي‬
ِٕ
)al Hujurat: 13( ٌ ‫َخ ِبرْي‬
‫َ ا تَ َباغَضُ وا َواَل حَت َ َاسدُ وا َواَل تَدَ ابَ ُروا َو ُكونُوا‬
‫ِع َبا َد اهَّلل ِ ْخ َوااًن‬
Dari Anas bin Malik, beliau ‫ ِإ‬berkata: Rasulullah bersabda
“Janganlah kalian saling membenci, menghasut, atau
memusuhi. Jadilah hamba-hamba Allah dalam ikatan
persaudaraan .... (HR. Abu Daud).
KERAGAMAN BANGSA INDONESIA
RAGAM TAFSIR
KEBENARAN
Pergeseran tatanan nilai sosial
bangsa,
Kekeringan nilai spiritual,
Segresi / Pemisahan,
individu yang ekstreme
KERAGAMAN INDONESIA: PERLU PEREKAT:
Agama, Budaya, Etnis, 3 DIMENSI UKHUWAH:
dan lain-lain 1. UKHUWAH BASYARIAH
“Persaudaraan atas dasar kemanusiaan” POTENSI
2. UKHUWAH ISLAMIYAH
“Persaudaraan atas dasar seagama Islam” KONFLIK
3. UKHUWAH WATHONIYAH Harus dihindari dan atau
“Persaudaraan atas dasar kebangsaan” diselesaikan

MELALUI MODERASI BERAGAMA


1. Setiap kita harus tumbuhkan kesadaran bahwa
keragaman, keyakinan, agama, bahasa, budaya dan
etnis bukanlah dalih untuk konflik tetapi kekayaan
bagi seluruh umat manusia.

2. Keragaman/diversity adalah kekuatan bagi kita untuk


saling mengenal dan berkoloborasi dalam kebaikan
untuk mewujudkan kemashalatan bersama.

3. Bagi mereka yang bukan seiman adalah saudara


dalam kemanusiaan
PENTINGNYA MODERASI DI
MADRASAH
Tantangan Agama di Era Global
BANJIR INFORMASI (SCREEN TIME)
menyebabkan dan kurang
FENOMENA “HIJRAH”
1 2 terampil menyaring informasi
Hijrah kemudian menjadi tren baru mana yang shahih (valid) dan
yang menyempit pada pakaian, mana yang tidak shahih
tubuh dan kelompok pengajian
PANDANGAN EKSLUSIVISME
Konten dakwah online banyak
POPULARITAS VS KEILMUAN didominasi oleh kelompok yang
Guru atau kiai yang mumpuni cenderung eksklusif terhadap
kalah tenar dengan Muslim lain yang tidak sepaham
ustadz/ustadzah baru dari 3
kalangan artis
5
JEBAKAN ALGORITMA KATA KUNCI
Pencarian di internet dengan kata kunci tertentu berakibat
menjadi sempitnya pemahaman terhadap agama
4
GURU MADRASAH HARUS MAMPU
MENERAPKAN PEMBELAJARAN BERBASIS 4 C

CRITICAL THINKING COLLABORATION


Kemampuan berpikir kritis Kerjasama
Memisahkan fakta dan hoax Interdisipliner
Kemampuan memilah informasi C1 Teamwork
yang valid dan terpercaya

C2 C3

COMMUNICATION CREATIVITY & INOVATION


Kemampuan berkomunikasi efektif C4 Kreatif dan inovatif
Kemampuan negosiasi
Penguasaan teknologi komunikasi
Mampu melihat ”out of the box”
Contoh: SIKAP TOLERAN DI MADRASAH
1. Tidak membuat atau menyebarkan isu SARA baik dalam kegiatan
internal madrasah (pemilihan jabatan) maupun internal peserta didik
(pemilihan OSIM dan lainnya);
2. Menghormati antar teman walaupun berbeda etnis, ras, suku, budaya,
adat istiadat dan lainnya;
3. Menghormati sesama walaupun berbeda madzhab;
4. Menghormati posisi setiap orang yang ada di lingkungan madrasah
(kamad, satpam, pendidik, penjaga madrasah, dan sebagainya) sesuai
peran dan fungsinya;
5. Bagi Pendidik PAI, memperkenalkan pentingnya menghormati
perbedaan madzhab dalam praktik beribadah.
“PIKIRAN & HATI MEREKA HARUS
DIKENALKAN TENTANG KEBERAGAMAN
SEJAK DINI”
4 Indikator Nilai Utama
KOMITMEN KEBANGSAAN TOLERANSI
Penerimaan terhadap prinsip-­prinsip Sikap untuk memberi ruang dan tidak
berbangsa yang tertuang dalam mengganggu hak orang lain untuk
Konstitusi UUD 1945 dan regulasi di berkeyakinan, mengekspresikan
bawahnya. Indikator inilah yang sering keyakinannya, dan menyampaikan pendapat,
juga dipergunakan sebagai indikator meskipun hal tersebut berbeda dengan apa
ekstremisme yang biasanya memiliki yang kita yakini. Jadi toleransi mengacu pada
pandangan ingin mengubah sistem sosial sikap terbuka, lapang dada, sukarela, dan
dan politik yang sudah ada dan lembut dalam menerima perbedaan
menghujat Pancasila sebagai thaghut Moderasi Beragama
MUWATONAH, I’TIDAL, MUSAWA, TAWASUTH, TASAMUH, MUSAWA, MUWATHANAH, ISLAH
TAWAZUN, TASAMUH, AULAWIYAH, TATHAWWUR
WAL IBTIKAR, TAHADHUR, SYURA, ISLAH
ADAPTIF THD KEBUDAYAAN
ANTI KEKERASAN LOKAL (LOCAL WISDOM)
Menolak cara-cara kekerasan dalam
menyelesaikan masalah, misalnya Orang-­orang yang moderat memiliki
dalam melakukan perubahan yang kecenderungan lebih ramah dalam
diinginkan penerimaan tradisi dan budaya lokal dalam
ISHLAH, SYURA, MUSAWA perilaku keagamaannya, sejauh tidak
bertentangan dengan pokok ajaran agama.
TATHAWWUR WAL IBTIKAR, TAHADHUR, ISLAH

Teraktualisasikan
OUTCOME MODERASI BERAGAMA DI MADRASAH
TOLERANSI INTERNAL (DI MADRASAH)
(Sikap Toleran Antar warga Madrasah)

MENGAPRESIASIKAN UNSUR MENGGABUNGKAN ANTARA


RABBANIYYAH-INSANIYYAH WAHYU - AKAL
AL JAMAIYYAH – AL FARDIYYAH
(Ketuhanan- Kemanusiaan) (Maslahah Ammah – Individu)
MENGKOMBINASI ANTARA
MADDIYYAH - RUHIYYAH
(Materialisme - Spiritualisme)

TOLERANSI EKSTERNAL (MASYARAKAT)


(Memiliki Sikap Religius Sosial)

Menyadari bahwa perbedaan adalah sunnatullah


Keanekaragaman adalah fitrah bangsa
Pancasila adalah cermin nilai asli masyarakat
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama
INTERNASIONAL DAY OF
TOLERANCE
Umum dan Humas Kemenag Inhil

Anda mungkin juga menyukai