Anda di halaman 1dari 74

METODE PENAMBANGAN MINERBA

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral


BPSDM Energi dan Sumber Daya Mineral
PPSDM Geologi, Mineral, dan Batubara
2018
GOOD MINING
• Nama : Nendi Rohaendi
• Jabatan : Widyaiswara Madya
• TTL : Sumedang, 6 Juni 1977
• Pendidikan : S1 - Teknik Geologi – UNPAD
: S2 - Double Degree ITB – ITC Faculty, Twente
University, Research Student – Gifu University,
Jepang
• Kursus : Production Management UG, Japan, 2009 dan
Regional Development and Mining, Perth, Australia,
2013 Research Student, Gifu University, 2005
• Hp: 0817201536 email: nendis@gmail.com
• Alamat : Komp MDL No. 6, Cisaranteun Kulon,
Bandung.
• Others:
• Assesor
• Ahli K3 Muda
• NLP
Materi Sistem
Penambangan

Materi Sistem
Penambangan

PPSDM GEOMINERBA
BPSDM - KESDM
1. Pendahuluan
Metode dan Sistem
Metode berasal dari kata Yunani, yaitu “Methodos”, sedangkan bangsa Arab
menerjemahkannya dengan kata  “tharikat dan Manhaj”. 
Metode merupakan sebuah cara yang teratur, dan cara befikir  yang baik untuk
mencapai sebuah maksud dalam Ilmu pengetahuan dan sebagainya, atau bisa juga
diartikan sebagai sebuah cara yang bersistem guna untuk memudahkan pelaksanaan
suatu kegiatan untuk mendapatkan sesuatu yang ditentukan.

Kata Sistem awalnya berasal dari bahasa Yunani (sustēma) dan bahasa Latin (systēma).
1. Pengertian dan definisi sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen
atau elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung
membentuk keseluruhan yang kompleks.
2. Kesatuan gagasan yang terorganisir dan saling terikat satu sama lain.
3. Kumpulan dari objek atau fenomena yang disatukan bersama untuk tujuan
klasifikasi atau analisis.
4. Adanya suatu kondisi harmonis dan interaksi yang teratur.
Mining products are used for:
• Building Materials • Electronic, Household
Equipment, Jewellery
Sand, Limestone, clay
Quartz Sand,
Aluminium, Gold,
Nickel, zinc, Copper,
Steel

Brick, Cement, Roof


• Cosmetic Products • Electricity

Kaolin,
Sulphur,
Limestone
COAL
UU
• Unsur-unsur kimia, mineral- mineral,
bijih- bijih dan segala macam batuan,
termasuk batu-batu mulia yang

No.11
merupakan endapan-endapan alam
1. Bahan galian strategis (Gol. A)
2. Bahan galian vital (Gol. B)

Tahun 3. Bahan galian non strategis–non vital


(Gol. C)

1967

• Mineral dan Batubara


UU No. 4 1.Mineral Radioaktif
2.Mineral Logam
TAHUN 3.Mineral Bukan Logam
2009 4.Batuan
Mining Sector Contribution
USA Indonesia
The value of finished products: ± 2.7 % of GDP in 2003
$400 billion a year • 2005 : Rp 17,6 Billion
(U.S. Bureau of The Cencus • 2006 : Rp 29,7 Billion
2001, 704) • 2007 : Rp 32,3 Billion
• 2008 : Rp 40,0 Billion

Mining Potency Ada 10660 IUP di Indonesia


USA
(Irwandi Arif, 2009)
More than 100,000 active
metal and non-metal mines.
(Daniels and Daniels, 2003)
DEFINISI
PERTAMBANGAN
Adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka
penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara
yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan,
konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang. (UU
no.4 th. 2009)

PENAMBANGAN
Kegiatan yang meliputi penggalian, pemberaian, pemuatan dan
pengangkutan bahan galian yang dilakukan baik secara manual
maupun mekanis
STRIPING RATIO DAN BESR
Stripping Ratio
Perbandingan antara endapan bahan galian yang akan ditambang (ton) dengan
lapisan tanah penutup (overburden) yang harus dikupas (m3)
Break Even Stripping Ratio
Dalam menentukan suatu tambang akan ditambang secara terbuka atau bawah
tanah, dikenal istilah Break Even Stripping Ratio
BESR = (A – B) / C
A = nilai endapan bahan galian
B = ongkos endapan bahan galian per ton bahan galian
C = ongkos stripping per ton bahan galian
Untuk nilai BESR lebih besar atau sama dengan 1 dapat diterapkan sistem
Tambang Terbuka
Penentuan Batas Penambangan
Cut Of Grade (COG)
Dalam menentukan suatu batas penambangan, selain dari batas
Wilayah Izin Usaha Pertambangan serta aturan-aturan yang berlaku,
juga ditentukan oleh yaitu COG.
Kadar endapan bahan galian terendah yang masih memberikan
keuntungan apabila ditambang, atau Kadar rata-rata terendah bahan
galian yang masih memberikan keuntungan apabila ditambang.
COG ini sangat menentukan batas-batas atau besarnya cadangan,
serta menentukan perlu tidaknya mixing/blending.
Kegiatan Pertambangan Secara Umum

Investasi bersifat
Laba Operasi
spekulatif
Revenue

Rehabilitasi Lahan

Mine Closure
Explorasi Explorasi Studi Produksi, pengolahan/pemurnian
Pendahuluan Detail Kelayakan Distribusi, penjualan,konsumen Pasca Tambang

+
$

Rata-rata waktu
yang 1-8 thn 1-4 thn 2-5 thn 5 - 20 thn 5 - 40 thn
dibutuhkan

BEP
Bagan Alir Kegiatan Pertambangan

PROSPEKSI

EKSPLORASI

Rugi STUDI KELAYAKAN Untung

ARSIP PERENCANAAN TAMBANG

PERSIAPAN PENAMBANGAN

PENAMBANGAN

PENGOLAHAN

PEMASARAN
Paradigma Pengelolaan Pertambangan
yang Baik dan Benar
Penerapan Teknik Pertambangan yang Tepat:
 Penetapan cadangan
P  Studi Kelayakan
E  Development
R  Penambangan, pengolahan, pengangkutan S
A
 Penutupan tambang T
T
U  Paska tambang A
R N
A PEDULI PEDULI
N LINGKUNGAN K3
D
A
P R
E PENGELOLAAN D
R PERTAMBANGAN YANG
U I
BAIK S
N
DAN BENAR
D A
A S
N PUNYA NILAI
G PENERAPAN I
PRINSIP TAMBAH
A
N
KONSERVASI Pengembangan
Masyarakat

OPTIMALISASI PEMANFAATAN
LOGAM DAN MINERAL BAGI
ROI MASYARAKAT KEMANDIRIAN
MASYARAKAT
Pembangunan Berkelanjutan
(Good Mining Practices, Suyartono)
Good Mining Practice

• Merupakan suatu pengelolaan


kegiatan pertambangan yang
memenuhi ketentuan, kriteria,
kaidah, dan norma-norma yang
tepat, sehingga pemanfaatan
sumber daya mineral memberikan
hasil yang optimal dan dampak
negatif yang seminimal mungkin
SISTEM PENAMBANGAN
Sistem Penambangan

Sistem penambangan yang ada saat ini adalah :


1. Tambang Terbuka
2. Tambang Bawah Tanah
3. Tambang Bawah Air
SISTEM TAMBANG TERBUKA
Tahapan Kegiatan Penambangan
Pembabatan

Pengupasan Tanah Humus

Pengupasan Overburden

Penggalian Endapan
Bahan Galian

Persiapan Reklamasi

Reklamasi

Monitoring
Tambang Terbuka
Suatu sistem penambangan di mana aktivitas kerjanya
berhubungan langsung dengan udara luar.

Jenis-jenis endapan yang cocok untuk tambang terbuka adalah :


 Endapan Eluvial
 Endapan Aluvial
 Endapan mendatar yang luas, misalnya batubara dengan overburden yang tidak
terlalu tebal
 Urat bijih yang tebal dan dekat permukaan bumi
 Outcroping
Macam-macam Tambang Terbuka

 Open Pit atau Open Cut/Open Cast/Open Mine


 Quarry
 Strip Mine
 Aluvial Mining
- Tambang semprot
- Kapal keruk
- Manual
Pemilihan Lokasi

Lokasi Sarana dan Lokasi Lokasi Disposal atau Lokasi Washing


Lokasi Stockpile
Prasarana Penambangan Waste Dump Plant
• Biasanya • Dalam penentuan • waste dump adalah • Stockpile adalah Bahan galian yang
ditentukan dengan lokasi daerah yang kira- penimbunan
perhitungan lokasi penambangan, kira tidak akan di material hasil
telah masuk ke
yang paling dekat untuk awalnya adakan penggalian penambangan Washing Plant dan
dengan jalan dicari yang terdekat kelak di kemudian sementara sebelum preparation adalah
umum. pada daerah hari, dan lokasinya diangkut ke tempat material yang siap
cadangan bahan tidak terlalu jauh tujuan selanjutnya. dikirim ke tempat
galian dengan dari front Pada prinsipnya
tujuan lain, sehingga
kontur yang penambangan sama yaitu
tertinggi, sehingga diusahakan diusahakan tidak
penambangan akan jaraknya sedekat terlalu jauh dengan
di mulai dari atas mungkin. jalan umum.
ke bawah (Top to
Bottom)
Pemilihan Alat

• Dalam pemilihan alat ini erat hubungannya dengan target produksi yang telah
ditentukan.
• Jadi pada prinsipnya kapasitas atau jumlah alat yang ada menyesuaikan dengan
target produksi, atau sebaliknya.
• Sedangkan target produksi sendiri tergantung dengan jumlah cadangan, umur
tambang serta kalkulasi dari biaya yang dikeluarkan dengan keuntungan yang
diperoleh.
• Untuk jenis alat yang digunakan tergantung dari kondisi lapangan (front kerja) yang
dihadapi.
• Misal untuk daerah yang kondisi tanahnya lembek/becek sebaiknya tidak
menggunakan alat yang menggunakan ban karet tetapi dipilih yang menggunakan
track.
• Pada daerah aliran sungai atau laut kadang-kadang lebih dipilih jalur transportasi
melalui air, misalnya tambang batu gamping di Cilacap, juga tambang-tambang di
Kalimantan.
• Sedangkan untuk batubara di Sumatera Selatan menggunakan kereta api
Monitoring PerencanaanTambang

 Dalam pelaksanaan sehari-hari, suatu penambangan harus


selalu dimonitor, apakah sudah sesuai dengan perencanaan
yang telah disusun.
 Setiap kemajuan harus selalu diukur oleh tim Survey,
sehingga operasi penambangan akan berjalan sesuai dengan
perencanaan.
 Hal ini juga untuk memantau apakah perlu dilakukan suatu
perubahan-perubahan sejalan dengan penambangan.
 Data statistik produksi, kerusakan alat, hari hujan dan lain
sebagainya selalu dicatat. Sebab sangat berguna untuk
perhitungan perencanaan tambang selanjutnya.
Rencana Reklamasi dan Penutupan Tambang

• Usaha pertambangan adalah perusak lingkungan?


Rencana Reklamasi dan Penutupan Tambang

• Solusi:
1. Perencanaan Reklamasi Tambang juga harus dibuat sejak awal.
2. Usaha Pertambangan harus menjadi usaha yang paling sanggup
bertanggung jawab terhadap lingkungan.
3. ?????
Land Reclamation of Coal Mining Area for aquaculture
in Kab. Pasir Prov. Kalimantan Timur 1997

2004
Keuntungan dan Kerugian Tambang Terbuka

Keuntungan : Kerugian :

1.Ongkos operasi penambangan 1.Kondisi kerja dipengaruhi


lebih rendah langsung oleh keadaan cuaca
2.Pengawasan dan pengamatan 2.Dalamnya penggalian Terbatas
relatif lebih mudah 3.Karena sering melakukan
3.Kondisi kerja lebih baik, karena blendinmg maka alat-alat
langsung berhubungan dengan mekanis tempatnya tersebar
udara luar 4.Kesulitan pembuangan
4.Pergerakan alat-alat mekanis Overburden
yang besar relatip lebih leluasa
5.Mining recovery lebih besar
karena batas endapan bijih
mudah dilihat
6.Relatif lebih aman
SISTEM PENAMBANGAN BAWAH TANAH
ISTILAH PERTAMBANGAN
2
“Ore” adalah endapan dari kumpulan mineral yang
daripadanya dapat diambil satu atau lebih logamnya
dengan menguntungkan berdasarkan keadaan
teknologi dan ekonomi pada saat ini.
“Vein” adalah suatu daerah mineralisasi yang yang memiliki
bentuk menyerupai pipa atau urat dan umumnya
miring terhadap bidang datar.
“Out Crop” adalah bagian dari suatu lapisan batuan atau
endapan bijih yang tersingkap di permukaan bumi,
seringkali tertutup oleh tumbuh2an atau tanah tipis
sehingga sulit terlihat.
“Overburden” adalah semua material atau batuan yang
menutup suatu endapan bijih.
“Dip” (kemiringan) adalah sudut terbesar yang dibentuk
oleh suatu endapan bijih atau lapisan batuan dengan
bidang datar.
“Strike” (jurus) adalah arah mendatar dari suatu endapan
atau suatu batuan yang tegak lurus “dip”.
“Shaft” adalah suatu lubang bukaan yang menghubungkan
tambang bawah tanah dengan permukaan bumi.
“Tunnel” adalah suatu lubang bukaan relatif mendatar yang
menembus kedua belah kaki bukit.
“Adit” adalah suatu lubang bukaan relatif mendatar yang
hanya menembus di sebelah kaki bukit.
“Drift” adalah suatu lubang bukaan mendatar yang dibuat
dekat atau pada endapan bijih dan arahnya sejajar
dengan jurus.
“Cross Cut” adalah suatu lubang bukaan yang menyilang
atau memotong endapan bijih.
“Level” adalah “drift” atau “cross cut” atau “Adit” yang
dibuat dengan jarak-jarak yang teratur ke arah
vertikal.
“Raise” adalah suatu lubang bukaan vertikal yang dibuat dari
“level” bawah ke “level” di atasnya.
“Winze” adalah suatu lubang bukaan vertikal yang dibuat
dari “level” atas ke “level” di bawahnya.
“Stope” adalah suatu tempat atau ruangan pada tambang
bawah tanah di mana endapan bijih sedang
ditambang.
“Sump” adalah suatu sumuran dangkal untuk menampung
air, dari mana kemudian air dipompakan ke
permukaan bumi.
Pemilihan Metode Penambangan Bawah Tanah

1. Sifat fisik bijih dan batuan samping


- Kekerasan, kuat tekan, kuat tarik, berat jenis
2. Struktur geologi (fault, crack, dll.)
3. Jarak endapan
4. Kadar
5. Besar produksi yang direncanakan
6. Kondisi aliran air bawah tanah
7. Sistem ventilasi tambang
8. Bangunan penting di permukaan tanah
9. Peralatan yang dipakai
Arah Penggalian
1. Overhand Stopping -> arah penggalian ke atas
2. Underhand Stopping -> arah penggalian ke bawah
3. Breast Stopping -> arah penggalian horizontal
4. Slabbing -> arah penggalian agak miring
Metode Penambangan bawah Tanah
Karakter Bijih & Batuan Sifat
No. Aplikasi Metode Penambangan
Samping Produksi
1. - bijih kuat - tidak memerlukan - Gophering - kecil
- batuan samping kuat penyangga buatan - Underground Glory Hole - sedang
- Kadar bijih rendah-sedang - Sublevel Stopping - sedang

2. - bijih mudah retak - penyanggaan kayu - Square Set Stopping - sedang


- Stull Stopping - sedang
- batuan samping tidak kuat - penyanggaan dg - Cut and Fill - sedang
material pengisi - Shrinkage Stopping - kecil
- kadar sedang-tinggi - Resuing - kecil

3. - bijih mudah retak & runtuh - bijih diruntuhkan - Top Slicing


- batuan samping tidak kuat dg memberi undercut - Sub Level Stopping
- Block Caving

Khusus untuk batubara ada dua macam metode, yaitu :


- Room & Pillar
- Longwall Mining
1. STOPE DENGAN PENYANGGAAN ALAMIAH

 Gophering adalah metode penambangan yang tidak sistematis,


umumnya dilakukan secara tradisional / manual.
 Dipakai untuk endapan tersebar dengan nilai sedang-tinggi
 Bijih dan batuan samping cukup kuat, sehingga tidak diperlukan
penyangga.
 Ventilasi udara alami
 Biaya investasi & operasi rendah
 Produksinya kecil
Glory Hole atau Mill Hole
 Penambangan mirip open pit tapi dilakukan di bawah tanah
 Penggalian bijih diawali dengan membuat “raise”, kemudian penggalian
dimulai bagian perbagian dari bagian atas raise (underhand).
 Penambangan dilakukan secara mekanis
 Produksinya besar
 Digunakan untuk pada bijih dan batuan samping kuat, tebal vein minimal 6 ft
(2 meter), kadar bijih sedang-tinggi.
Sub Level Stoping
• Penambangan bawah tanah
yang dimulai dari sub level
• Produksi tambang lebih besar
dibanding open stope lainnya
• Penambangan dilakukan
berurutan dimulai dari sub level
terbawah ke atas
• Digunakan untuk pada bijih dan
batuan samping kuat, tebal vein
minimal 10 ft (3 meter), kadar
bijih sedang-tinggi.
• Dipakai untuk produksi
penambangan yang besar
2. OPEN STOPE DENGAN PENYANGGAAN BUATAN

Shrinkage Stoping
Adalah penambangan yang dilakukan dengan menyimpan
“broken ore” di dalam stope yang berfungsi sebagai
penyangga dinding dan tempat berpijak pekerja.
Persyaratan :
Sifat bijih kuat tetapi batuan samping rapuh
Lebar vein 1-3 meter
Penambangan secara overhand
Tidak dipakai untuk endapan bijih sulfida (Pyrit, Galena,
Chalcopyrit, Cuprit, dll.)
Produksinya tidak besar
Resuing (Resue Mining)

Adalah penambangan yang dilakukan dengan menyimpan “broken rock” di dalam stope
yang berfungsi sebagai penyangga dinding dan tempat berpijak pekerja.
Persyaratan :
 Sifat bijih kuat tetapi batuan samping rapuh
 Lebar vein <1meter
 Penambangan secara overhand
 Dapat untuk semua bijih
 Produksinya tidak besar
Cut & Fill Stoping

Penambangan bawah tanah dengan memasukkan material isian pada stope yang
telah ditinggalkan.
Persyaratan :
 Endapan bijih mendatar atau vein kemiringan 45o
 Lebar vein 1-6 meter
 Nilai bijih tinggi
 Produksi lebih besar dibanding shrinkage
LAY OUT SISTEM PENAMBANGAN

Tambang Manual Tambang Mekanis

el 7 00 CURB 1
Lev
RC 1

RC III

0 ck
v el 60 th Bl o
Le No r
RC IV RC VII

e ntral
C k
Bloc
RC IIA
RC II
Bl ock
utVh
SoRC ock
B l
th
Sou 0
ev el 5 0
L
Square Set Stoping
Adalah penambangan secara overhand stoping dengan memakai penyangga kayu
berbentuk segiempat. Setiap kemajuan stope selalu diikuti dengan penyanggaan.
Digunakan untuk :
 Endapan bijih berbentuk vein
 Bijih dan batuan samping lemah (mudah retak)
 Nilai bijih tinggi, karena biaya mahal
 Lebar bijih minimal 3 meter
Stull Stoping

Adalah penambangan yang biasa dilakukan baik secara overhand maupun underhand.
Penyanggaan memakai balok kayu yang dipasang melintang menghubungkan footwall
dan hanging wall. Setiap kemajuan selalu diikuti dengan penyanggaan.
Persyaratan :
 Untuk endapan bijih berbentuk vein
 Bijih dan batuan samping lemah (mudah retak)
 Nilai bijih tinggi, karena biaya mahal
 Lebar bijih 1-2 meter, atau sampai batas panjang balok penyangga
CAVING METHODE
• Metode penambangan yang dilakukan dengan meruntuhkan
bijih dan batuan penutupnya
• Runtuhnya batuan tersebut dibantu dengan undercut, berupa
lubang memanjang yang dibuat dibawah blok batuan
• Metode ini diaplikasikan untuk endapan bijih dan batuan
penutup yang mudah retak dan lemah.
• Produksi relatif besar
Sublevel Caving
• Ideal untuk badan bijih besar
yang cukup kompeten, yang
tidak cocok untuk sublevel
stoping ataupun tidak cocok
untuk block caving (karena
tidak cukup baik
menghasilkan caving).
• Pemahaman sublevel caving
yang semakin baik,
memungkinkan metode ini
bisa menggantikan metode
cut and fill
• Cocok untuk badan bijih
segala kedalaman di mana
tidak tergantung pada
• dinding yang kompeten
• Metode ini masih baru, dan
belum secara menyeluruh
dimengerti
Block Caving
 Di-aplikasikan pada urat (vein) yang
lebar dan lapisan yang tebal,
cebakan massif yang homogen
 Batuan penutup mempunyai sifat
runtuh (caving)
 Bijih bersifat cukup kuat (tidak
runtuh) saat berlangsung
development (pembuatan
undercut), dan segera runtuh bila
undercut diledakkan.
 Daerah penambangan relative
kering
 Diperlukan kadar yang seragam
 Kondisi ideal block caving adalah
cebakan porphyry copper yang
mempunyai bijih dan capping yang
lemah
TAMBANG BATUBARA BAWAH TANAH
TAMBANG BAWAH TANAH
TAHAPAN PEKERJAAN PENAMBANGAN BATUBARA BAWAH TANAH

PEMOTONGAN BATUBARA

PEMUATAN

PEMASANGAN PENYANGGA

PENANGANAN GOB (AMBRUKAN)

TRANSPORTASI PERMUKAAN KERJA SERTA GATEAWAY

PENANGANAN GAS SERTA DEBU BATUBARA


PERALATAN PENAMBANGAN BAWAH TANAH
SIDE DUMP LOADER DRUM SEARER

ROAD HEADER

Powered Roof Support


METODE PENAMBANGAN BATUBARA SISTEM LONGWALL

Pada umumnya pengaturan kerja sistem lorong panjang diatur menjadi


dua blok penambangan yang dilingkupi dua buah dan permuka kerja
Dari kedua butt level tersebut , yang ada pada sisi dangkal disebut tail
gate dan yang ada pada sisi yang dalam disebut head gate/main gate
Head gate digunakan untuk intake airway dan terowongan transportasi
batubara, sedangkan tail gate digunakan untuk return airway dan
transportasi mesin serta bahan
METODE PENAMBANGAN BATUBARA SISTEM LONGWALL
METODE PENAMBANGAN BATUBARA SISTEM LONGWALL
METODE PENAMBANGAN SISTEM ROOM DAN PILLAR

Metode penambangan batubara yang menerapkan suatu


plane/blok penambangan tertentu, kemudian menggali
maju 2 sistem (jalur) terowongan, masing-masing
melintang dan memanjang untuk melakukan penambangan
batubara dengan pembagian pillar batubara
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM RUANG DAN PILLAR

Kelebihan Kelemahan

• Lingkup penyesuaian • Sering terjadi kecelakan


terhadap kondisi alam (atap ambruk)
penambangan lebih luas
• Kedalaman penambangan
• Dapat menyesuaikan maksimum terbatas
terhadap variasi kemiringan
• Banyak batubara yang
• Mampu menambang blok tersisa sehingga bisa
yang tersisa oleh sistem menimbulkan swabakar
lorong panjang
METODE PENAMBANGAN BATUBARA SISTEM MAJU DAN MUNDUR

Penambangan batubara yang dimulai


dari mulut masuk suatu blok
penambangan batubara dan
diteruskan penambangan maju
mengarah kedalam sampai ujung
panel penambangan, yang dilakukan
secara bersamaan untuk terowongan
dan permuka sambil
mempertahankan terowongan di gob.

Metode penambangan batubara setelah


mulut masuk tambang dan permuka kerja
dibuat.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENAMBANGAN BATUBARA

Sistem Maju Sistem Mundur

• Bisa langsung melakukan • Waktu untuk persiapan


penambangan pada saat pembuatan terowongan lama
pembuatan permuka kerja • Pada tahap penggalian maju
• Sulit melakukan eksplorasi pada dapat mengetahui kondisi
daerah yang ada Patahan dan lapisan batubara
perubahan lapisan batubara • Pemeliharan terowongan mudah
• Biaya perawatan yang tinggi, • Resiko terhadap swabakar kecil
karena harus mempertahankan
tail gate dan main gate, selama
pengambilan batubara
• Mudah terjadi swabakar
PENAMBANGAN HIDROLIK

Prinsip penambangannya adalah menyemprotkan air bertekanan tinggi 30 -


100 kg/cm kedinding batubara dengan monitor dari jarak 10 - 15 m, untuk
meruntuhkan lapisan batubara dengan tenaga tersebut

PENERAPAN :
Kondisi atap dan lantai baik
Tidak terjadi pemuaian permukaan lantai terowongan akibat air
Gas yang timbul sedikit dan tidak ada swabakar

Keuntungan : Kerugian :

• Produkstivitasnya tinggi • Recoveri rendah


• Investasi awal rendah • Sulit dilakukan pemusatan dan
• Dapat menghemat tenaga biaya listrik tinggi karena
kerja harus membangkitkan air
• Unggul dalam ledakan debu bertekanan tinggi
batubara • Perlu banyak membuat
terowongan sub level,
sehingga kemampuan
penggalian maju harus tinggi
TAMBANG BAWAH LAUT
IKESHIMA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai