Anda di halaman 1dari 40

PENGELOLAAN TEKNIS

PEMBANGUNAN
BANGUNAN GEDUNG
NEGARA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DAN PERUMAHAN RAKYAT
Direktorat Jenderal Cipta Karya
KETENTUAN UMUM (perpres no 73 thn 2011)

1. Bangunan gedung negara adalah


bangunan gedung untuk keperluan
dinas yang menjadi barang milik
negara/daerah dan diadakan
dengan sumber pembiayaan yang
berasal dari dana APBN, dan/atau
APBD, atau perolehan lainnya yang
sah.
KETENTUAN UMUM (perpres no 73 thn 2011)

2. PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG


NEGARA adalah kegiatan mendirikan bangunan
gedung negara yang diselenggarakan melalui
tahap perencanaan teknis, pelaksanaan
konstruksi, dan pengawasannya, baik
merupakan pembangunan baru, perawatan
bangunan gedung, maupun perluasan bangunan
gedung yang sudah ada, dan/atau lanjutan
pembangunan bangunan gedung.
KETENTUAN UMUM (perpres no 73 thn 2011)
3. PENGELOLAAN TEKNIS
PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG
NAGARA adalah pemberian bantuan teknis
oleh Menteri Pekerjaan Umum kepada
kementerian/lembaga/SKPD dalam
pembangunan bangunan gedung negara

Setiap pembangunan bangunan gedung


negara yang dilaksanakan oleh kementerian/
lembaga/SKPD harus mendapat bantuan
teknis dalam bentuk pengelolaan teknis
KETENTUAN UMUM (perpres no 73 thn 2011)
4. TENAGA PENGELOLA TEKNIS adalah
tenaga teknis kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang pekerjaan umum/SKPD yang
bertanggung jawab dalam pembinaan
bangunan gedung negara, yang ditugaskan
untuk membantu
kementerian/lembaga/SKPD dalam
pembangunan bangunan gedung negara
KETENTUAN UMUM (perpres no 73 thn 2011)

5. SATUAN KERJA PERANGKAT


DAERAH, selanjutnya disebut SKPD,
adalah perangkat daerah pada pemerintah
daerah provinsi dan kabupaten/kota selaku
pengguna anggaran/barang.
PENGELOLAAN TEKNIS PBGN (perpres 73)
1. Setiap pembangunan bangunan gedung
negara yang dilaksanakan oleh
kementerian/ lembaga/SKPD harus
mendapat bantuan teknis dalam bentuk
pengelola teknis

2. Pengelolaan teknis sebagaimana dimaksud


dilakukan oleh tenaga pengelola teknis
yang bersertifikat
PENGELOLAAN TEKNIS PBGN (perpres 73)

3. Tenaga pengelola teknis bertugas


membantu dalam pengelolaan kegiatan
pembangunan bangunan gedung negara
dibidang teknis administratif.
BANTUAN PENGELOLAAN TEKNIS PBGN KEM PU
PRA PEMBANGUNAN BGN
1 (PENYUSUNAN RENCANA PENDANAAN)

• REKOMENDASI TEKNIS

DIPA/RKA K/L

PEMBANGUNAN BGN (PERENCANAAN TEKNIS,


2 KONSTRUKSI, DAN PENGAWASAN)

• PEMBERIAN TENAGA PENGELOLA TEKNIS

• BGN

• DOK PEMBNGNAN

3 PASKA PEMBANGUNAN
• PENDAFTARAN SBG BGN
PENGELOLAAN TEKNIS
Pengelolaan Teknis diterapkan pada seluruh
tahapan pembangunan bangunan gedung negara
dengan pengaturan sebagai berikut :

1.Pemberian Rekomendasi pada tahapan


penyusunan rencana pendanaan oleh
kementerian/lembaga/SKPD dan diberikan oleh :
a.Menteri Pekerjaan Umum untuk
pembangunan bangunan gedung negara yang
pendanaanya bersumber dari APBN.
PENGELOLAAN TEKNIS
Rekomendasi……..

b.Menteri yang menyelenggarakan urusan


pemerintahan bidang dalam negeri untuk
pembangunan bangunan gedung negara
yang pendanaannya bersumber dari APBD
Provinsi; atau
c. Gubernur untuk pembangunan bangunan
gedung negara yang pendanaannya
bersumber dari APBD Kabupaten/Kota;
PENGELOLAAN TEKNIS

2. Pemberian Tenaga Pengelola Teknis pada


tahap perencanaan teknis, pelaksanaan
konstruksi dan pengawasan teknis oleh
kementerian/lembaga/ SKPD, dan tenaga
pengelola teknis diberikan oleh :
a.Menteri Pekerjaan Umum untuk
pembangunan bangunan gedung negara
yang pendanaanya bersumber dari APBN.
PENGELOLAAN TEKNIS
Tenaga Pengelola Teknis……….……..
b. SKPD Provinsi yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang pekerjaan umum/yang bertanggung
jawab dalam pembinaan bangunan gedung negara/daerah
yang ditugaskan oleh Gubernur untuk membantu SKPD
Provinsi dalam pembangunan bangunan gedung negara,
yang pendanaannya bersumber dari APBD Provinsi;
c. SKPD Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang pekerjaan umum/yang bertanggung
jawab dalam pembinaan bangunan gedung negara
ditugaskan oleh Bupati/Walikota untuk membantu SKPD
Kabupaten/Kota dalam pembangunan bangunan gedung
negara/daerah, yang pendanaannya bersumber dari APBD
Kabupaten/Kota.
PENGELOLAAN TEKNIS
3. Pada Tahapan Pasca Konstruksi yang meliputi kegiatan
persiapan untuk mendapatkan status barang negara dari
pengelola barang, sertifikat laik fungsi, dan pendaftaran
sebagai bangunan gedung negara, dan untuk
pendaftaran sebagai bangunan gedung negara dilakukan
pelaporan atas pembangunan bangunan gedung negara
yang telah selesai dilaksanakan oleh
kementerian/lembaga/SKPD kepada :
a.Menteri Pekerjaan Umum/Unit Karja yang
bertanggung jawab dalam pembinaan bangunan
gedung negara untuk pembangunan bangunan gedung
negara yang dilakukan oleh kementerian/lembaga.
PENGELOLAAN TEKNIS
Pasca Konstruksi ….……..
b. Gubernur/SKPD Provinsi yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang pekerjaan umum/yang bertanggung
jawab dalam pembinaan bangunan gedung negara yang
ditugaskan oleh Gubernur untuk pembangunan gedung
negara/daerah yang dibangun oleh SKPD Povinsi.
c. Bupati/Walikota/SKPD Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan
umum/yang bertanggung jawab dalam pembinaan
bangunan gedung negara/daerah ditugaskan oleh
Bupati/Walikota untuk pembangunan bangunan gedung
negara/daerah, yang dilakukan oleh SKPD
Kabupaten/Kota.
UNIT KERJA KEMENTERIAN PU

Unit kerja Kementerian Pekerjaan Umum yang bertugas,


berfungsi dan bertanggung jawab atas kegiatan
Pengelolaan Teknis sesuai Peraturan Menteri PU Nomor
08/PRT/M/2010 tentang Organisasai dan Tata Kerja
Kemnterian Pekerjaan Umum, ditetapkan sebagai berikut
:
1. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian
Pekerjaan Umum untuk pembagunan bangunan
gedung negara yang dilakukan oleh
kementerian/lembaga yang berkedudukan di Provinsi
DKI Jakarta atau perwakilan RI di luar negeri.
UNIT KERJA KEMENTERIAN PU

2. Dinas Pekerjaan Umum/SKPD Provinsi yang


menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
pekerjaan umum/yang bertanggung jawab dalam
pembinaan bangunan gedung negara/daerah yang
ditugaskan oleh Gubernur sebagai tugas pembantuan
Kementerian Pekerjaan Umum, untuk pembagunan
bangunan gedung negara yang dilakukan oleh
kementerian/lembaga yang berkedudukan di luar
Provinsi DKI Jakarta.
K/L YANG MENDAPAT BANTUAN TEKNIS
Lingkup pembangunan gedung negara yang dilaksanakan
kementerian/ lembaga/SKPD yang harus mendapat bantuan
teknis
1. Dalam nota keuangan APBN 2012 terdapat 94
kementerian/lembaga secara nasional
Berdasarkan peraturan perundang undangan ada lima
tugas pemerintahan yang bersifat dekonsentrasi atau tugas
dan fungsi kemeterian/lembaga ditangani langsung oleh
unit kerja vertikal pemerintah pusat di daerah dalam
bentuk kantor wilayah.
Kelima tugas yang bersifat dekonsentrasi meliputi bidang
pertahanan/ keamanan, keuangan, hukum, agama dan
urusan hubungan luar negeri.
K/L YANG MENDAPAT BANTUAN TEKNIS

2. Seluruh kementerian/lembaga sebagaimana


tersebut diatas, apabila mendapat alokasi
APBN untuk pembangunan bangunan gedung
negara, harus mendapat bantuan teknis dalam
bentuk pengelolaan teknis dari Menteri
Pekerjaan Umum.
TENAGA PENGELOLA TEKNIS

Pengelolaan Teknis dilakukan oleh


Tenaga Pengelola Teknis yang
bersertifikat.
Tenaga Pengelola Teknis bertugas
membantu dalam pengelolaan kegiatan
pembangunan bangunan gedung
negara di bidang teknis administratif.
TENAGA PENGELOLA TEKNIS

Tenaga Pengelola Teknis bersertifikat


1. Tenaga pengelola teknis bersertifikat adalah pegawai
negeri sipil bidang teknik (sarjana teknik arsitektur,
teknik sipil, teknik lingkungan, teknik elektro, teknik
mesin dan lainnya yang berkaitan dengan bangunan
gedung) atau pejabat fungsional tata bangunan dan
perumahan jenjang ahli Kementerian Pekerjaan
Umum/Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/SKPD
Provinsi yang bertanggung jawab dalam bidang
pembinaan gedung negara yang bersertifikat
pengelola teknis
TENAGA PENGELOLA TEKNIS
2. Sertifikat pengelola tenis diterbikan setelah melalui
pendidikan dan pelatihan fungsional pengelola teknis
pembangunan bangunan gedung negara, yang diadakan
oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian
Pekerjaan Umum.
3. Pendidikan dan pelatihan fungsional pengelola teknis
pembangunan bangunan gedung negara mencakup materi
persyaratan bangunan gedung negara, Pengelolaan teknis
bangunan gedung negara, tahapan pembangunan
bangunan gedung negara, Pembiayaan bangunan gedung
negara, perawatan dan pemeliharaan bangunan gedung
negara, pembinaan pembangunan bangunan gedung
negara.
TENAGA PENGELOLA TEKNIS
Tenaga pengelola teknis bertugas mambantu Kuasa
Pengguna Anggaran kementerian/ lembaga dalam
pengelolaan kegiatan pembangunan gedung negara di
bidang TEKNIS ADMINISTRATIF.
Yang dimaksud bidang Teknis Administratif adalah :
1. Memastikan bahwa DIPA alokasi untuk pembangunan
bangunan gedung yang bersangkutan tidak dibintangi.
2. Memastikan bahwa alokasi komponen biaya
pembangunan (meliputi komponen biaya pelaksanaan
konstruksi, biaya perencanaan teknis, biaya
pengawasan teknis dan biaya pengelolaan kagiatan)
tersedia dan telah sesuai ketentuan yang berlaku.
TENAGA PENGELOLA TEKNIS

3. Memastikan bahwa waktu pelaksanaan


pembangunan bangunan gedung negara sesui
dengan waktu berlakunya DIPA/RKA-K/L.
4. Memastikan bahwa produk perencanaan teknis,
pelaksanaan konstruksi, dan pengawasan teknis
telah dilaksanakan berdasarkan dokumen kontrak
secara profesional dan dapat dipertanggung
jawabkan secara fisik dan keuangan, sesuai
peraturan perundang undangan yang berlaku.
TENAGA PENGELOLA TEKNIS

5. Memastikan bahwa sebagai tenaga


pengelola teknis telah mendapat
penugasan dan penetapan sesuai peraturan
perundang undangan yang berlaku.
6. Keseluruhan kegiatan tersebut merupakan
nilai indeks kinerja/key performance
index/KPI dari tenaga pengelola teknis.
TENAGA PENGELOLA TEKNIS
Bidang TEKNIS TEKNOLOGIS
bidang teknis teknologis mempunyai pengertian yang
terkait dengan kualitas, kuantitas, waktu, biaya, dan
kesesuaian sasaran fungsional bangunan gedung
negara atas perencanaan teknis dan dokumen
perencanaan, pelaksanaan konstruksi dan dokumen
pelaksanaan, dan pengawasan teknis dan dokumen
pengawasan merupakan TANGGUNG JAWAB
PROFESIONAL konsultan perencana, pelaksana
konstruksi dan konsultan pengawas/konsultan
manajemen konstruksi sesuai kontrak yang disepakati
dan menghindarkan terjadinya kegagalan bangunan
gedung.
STRUKTUR PEMBINA

ORGANISASI TIM MENTERI PEKERJAAN UMUM

PELAKSANA
PENGARAH
KOORDINASI BANTUAN
DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA
TEKNIS
TIM PELAKSANA
KETUA TIM PELAKSANA
/DIREKTUR PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI/INSTANSI TEKNIS PROVINSI


YANG BERTANGGUNG JAWAB DALAM PEMBINAAN BANGUNAN GEDUNG

KOORDINATOR BANTUAN TENAGA TEKNIS


/KASUBDIT PENGELOLAAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA

KEPALA SUB DINAS INSTANSI PEKERJAAN UMUM PROVINSI YANG


BERTANGGUNG JAWAB DALAM PEMBINAAN BANGUNAN GEDUNG

SEKRETARIAT

TENAGA AHLI ADMINISTRASI TENAGA AHLI TEKNIS


PENGADAAN, HUKUM,( TENAGA PENGELOLA ARSITEKTUR, STRUKTUR, (
PENDAFTARAN BGN, PENILAI MEKANIKAL/ELEKTRIKAL,
)KEUANGAN TEKNIS )LINGKUNGAN

TENAGA PEMBANTU PENGELOLA TEKNIS


PENGELOLA TEKNIS
Tugas
 Pengelola Teknis bertugas membantu dlm
pengelolaan kegiatan pembangunan bangunan
gedung negara dibidang teknis administrasi.

Fungsi

 Pengelola Teknis Kegiatan berfungsi membantu Ka


Satker/ Pejabat Pembuat Komitmen dalam
mengelola kegiatan dibidang teknis administrasi
selama pembangunan bangunan gedung negara
pada setiap tahap, baik ditingkat program maupun
ditingkat operasional.
PENGELOLA TEKNIS
Tanggung Jawab:

 Secara struktural tenaga pengelola teknis bertanggung


jawab kepada:

a. Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan, Ditjen


Cipta Karya Kementerian PU untuk penyelenggaraan
pembangunan bangunan gedung negara oleh
kementerian/lembaga ditingkat pusat dan diwilayah DKI
Jakarta

b. Kepala dinas PU provinsi/instansi teknis provinsi yang


bertanggung jawab dalam pembinaan gedung negara
sebagai pelaksanaan tugas pembantuan untuk
penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung
negara kementerian/lembaga
1 diluar DKI Jakarta 29
PENGELOLA TEKNIS
Tanggung Jawab:

 Secara operasional/fungsional tenaga pengelola

teknis bertanggung jawab kepada Pengguna


Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Kepala Satuan
Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen
Kementerian/Lembaga yang menyelenggarakan
pembangunan bangunan gedung negara.
Pengelola Teknis
Kegiatan Pengelola teknis
pada setiap tahap pembangunan bangunan
gedung negara meliputi:

• Tahap Persiapan dan Perencanaan


• Tahap Pelaksanaan Konstruksi
• Tahap Pasca Konstruksi
Pada tahap Persiapan dan Perencanaan
Konstruksi, MEMBANTU:
• menyiapkan dan menetapkan organisasi
kegiatan;
• menyiapkan bahan, menetapkan waktu, dan
strategi penyelesaian kegiatan;
• melakukan penyiapan pengadaan penyedia
jasa manajemen konstruksi termasuk
menyusun Ke-rangka Acuan Kerja (KAK);
• melakukan penyiapan pengadaan penyedia
jasa perencanaan termasuk menyusun
Kerangka Acuan Kerja (KAK);
Pada tahap Persiapan dan Perencanaan
Konstruksi, MEMBANTU:
• menyusun Surat Penetapan Penyedia Barang
dan Jasa (SPPBJ), Surat Perjanjian Kerja, dan
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK);
• mengendalikan kegiatan manajemen konstruksi
dan kegiatan perencanaan;
• menyusun berita acara persetujuan kemajuan
pekerjaan untuk pembayaran angsuran dan
berita acara lainnya yang berkaitan dengan
kegiatan manajemen konstruksi dan kegiatan
perencanaan; serta
Pada tahap Pelaksanaan Konstruksi,
MEMBANTU:
• melakukan penyiapan pengadaan penyedia jasa
pengawasan termasuk menyusun Kerangka Acuan
Kerja (KAK);
• melakukan penyiapan pengadaan penyedia jasa
pelaksana konstruksi;
• menyusun Surat Penetapan Penyedia Barang dan
Jasa (SPPBJ), Surat Perjanjian Kerja, dan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK);
• mengendalikan kegiatan pengawasan pelak-sanaan
konstruksi;
Pada tahap Pelaksanaan Konstruksi,
MEMBANTU:
• mengendalikan kegiatan pelaksanaan konstruksi
dan penilaian atas kemajuan tahap pelaksanaan
konstruksi;
• menyusun berita acara persetujuan kemajuan
pekerjaan untuk pembayaran angsuran dan berita
acara lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan
konstruksi;
• menyusun berita acara serah terima dan
menerima bangunan yang telah selesai dari
pelaksana konstruksi.
Pada tahap Pasca-Konstruksi
yaitu kegiatan persiapan untuk mendapatkan status dari pengelola
anggaran, Sertifikat Laik Fungsi (SLF), dan pendaftaran sebagai
bangunan gedung negara untuk mendapatkan HDNo dari
Departemen Pekerjaan Umum, pengelola kegiatan membantu
Pengguna Anggaran untuk:
• menyiapkan dokumen pembangunan;
• menyiapkan dokumen pendaftaran Bangunan Gedung
Negara;
• menyerahkan bangunan gedung negara yang telah selesai
dari Pengelola kegiatan kepada Pengguna Anggaran,
melalui Kuasa Pengguna Anggaran/Eselon I.
BIAYA PENGELOLAAN KEGIATAN
 Besarnya biaya maksimum yang dapat
digunakan untuk membiayai pengelolaan
kegiatan mengikuti Permen PU No: 45/PRT/M/2007

 Biaya Pengelolaan Kegiatan terdiri atas biaya


operasional unsur Pengguna Anggaran
sebesar 65%, untuk unsur Pengelola Teknis 35%
BIAYA PENGELOLAAN KEGIATAN
 Biaya Pengelolaan Kegiatan unsur Pengguna
Anggaran sebesar 65%, dipergunakan utk keperluan :
 honorarium satker/ppk, staf, panitia lelang, perjalanan dinas,
rapat-rapat, proses lelang, penggandaan dok. Lelang,
dokumen lainnya, bahan dan alat yang berkaitan dengan
pengelolaan kegiatan sesuai pentahapannya, serta proses
pendafataran sebagai BGN
 Biaya Pengelolaan Kegiatan unsur Pengelola Teknis sebesar
35%, dipergunakan utk keperluan :
 honorarium PT, tenaga ahli/nara sumber ,
perjalanan dinas, transpor lokal, biaya rapat,
penggandaan dok. Lelang, dokumen lainnya,
bahan dan alat yang berkaitan dengan
pengelolaan kegiatan sesuai pentahapannya
RESUME
1.Pengelolaan teknis pembangunan bangunan gedung negara
merupakan bentuk pembinaan Kementerian Pekerjaan Umum di
bidang bangunan gedung negara secara nasional untuk
meningkatkan pemenuhan persyaratan dan tertib penyelenggaraan
pembangunan bangunan gedung negara.
2.Pengelolaan teknis meliputi tahap penyusunan program
pendanaan dalam bentuk rekomendasi, tahap perencanaan,
pelaksanaan konstruksi dan pengawasan dalam bentuk pemberian
tenaga pengelola teknis kepada kementerian/lembaga, dan menerima
pelaporan kementrian/lembaga atas bangunan gedung negara yang
akan didaftarkan sebagai bangunan gedung negara.
3.Ketentuan tentang penelolaan teknis diamanatkan oleh Peraturan
Presiden RI Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai