Anda di halaman 1dari 28

EVIDENCE

BASED
MEDICINE
CRITICAL APPRISAL
EBM

Pendahuluan

Pengertian & Tujuan

Alasan EBM penting

Langkah-langkah EBM

Jens Martensson
Pendahuluan

Seorang klinisi atau dokter dalam menjalankan


profesinya tidak hanya menentukan diagnosis dan
terapi saja, tetapi yang lebih penting adalah
membantu pasien dan keluarganya dalam
mengatasi masalah penyakit yang diderita dan
kematian.

Jens Martensson
Pendahuluan
• Evaluasi kemajuan terapi pada masa lalu
menunjukan hasil yang kurang efisien dan
terkadang memerlukan proses yang
membahayakan karena tidak berdasarkan
evidence base medicine (EBM).
• Profesi dokter dan kesehatan tidaklah cukup
hanya berpedoman pada kemampuan klinik dan
pengalaman 🡪 tanpa bukti penelitian terbaru
seorang dokter akan ketinggalan (out of date).

Jens Martensson
PENGERTIAN

Integrasi hasil-hasil penelitian


terbaru yang merupakan integrasi
EBM antara pengalaman atau kejadian
klinik, dan pengetahuan patofisiologi
dalam membuat keputusan terhadap
kesehatan pasien

Jens Martensson
Tujuan
EBM

Menentukan Memilih terapi


diagnosis yang terbaru
tepat, Memilih metode
Memilih rencana pencegahan
pemeriksaan penyakit terbaru.
terbaru,

Jens Martensson
TUJUAN

Bukti klinis terbaik


yang tersedia
Keadaan klinis
Keterampilan klinis pasien yang lebih
baik
Nilai-nilai dan ekspektasi
pasien

Jens Martensson
MENGAPA PERLU EBM ???

EBM???

Jumlah
publikasi medis Melunturnya
tumbuh pesat, kepercayaan
sehingga para masyarakat
dokter terhadap
kewalahan untuk integritas pel.
mengidentifikasi Kedokteran dan
bukti yang praktisi yang
relevan dan memberikan pel.
dapat dipercaya medis

Jens Martensson
SUMBER EBM

Sistematic reviews dari


literatur kedokteran.
Large Randomised
SUM controlled trials
BER
EBM Large prospective studies
penelitian test
diagnostik
dan terapi.
Jens Martensson
CONTOH EBM

1 2 3
  Pengobatan Efek Samping 
Pengelolaan kanker  Kemoterapi S
dan pencega melalui meto ecara Fisik Pa
han diabetes sien Penderita
de gen terap  
melitus tipe i (Farmaka, Kanker Servik
2 di Indonesi
a 2017) (Unimus,
2014)
(PERKENI,
2015)

Jens Martensson
LANGKAH EBM

Merumuskan
Mencari bukti
pertanyaan klinis

Menilai kritis Menerapkan


bukti bukti

Mengevaluasi
penerapan EBM

Jens Martensson
LANGKAH 1
Pertanyan digunakan untuk membantu kita
memperjelas apa yang hendak kita cari dan
sebagai alat bantu untuk menentukan kata kunci
yang dipakai saat searching journal di
internet. Pertanyaan yang baik harus memuat 4
hal PICO (pasien, intervensi , comparison,
outcome)

Jens Martensson
LANGKAH 1

Jens Martensson
LANGKAH 1

Jens Martensson
Jens Martensson
LANGKAH 1
Manakah yang lebih Apakah vaksin MMR
akurat, magnetic
resonance imaging menyebabkan
(MRI) atau computed autisme pada anak ?
tomoghrapy (CT)
scan, untuk
mengidentifikasi
stroke kecil di otak ?

? Bagaimana cara
Bagaimana cara hiperkolesterolemia
mendiagnosis meningkatkan risiko
tuberkulosis paru ? pasien mengalami
infark otot jantung ?
Jens Martensson
LANGKAH 2

• Dokter membutuhkan akses cepat terhadap bukti tentang


diagnosis, terapi dan pencegahan penyakit atau masalah
kesehatan pasien. Idealnya bukti tersebut sesuai dengan
karakteristik dan konteks individu pasien.
• Buku teks bukan sumber bukti yang baik
• Sumber yang baik berupa artikel riset yang dipublikasikan,
valid dan aktual.

Jens Martensson
LANGKAH 3

• Dokter dituntut untuk berpikir kritis dan menilai kritis


bukti (critical appraisal). Nilai bukti ditentukan oleh
dua hal : 1. desain riset ; 2. kualitas pelaksanaan
riset
• Penilaian kritis kualitas bukti meliputi
validitas/validity, importance/kepentingan dan
kemampuan penerapan/applicability

Jens Martensson
LANGKAH 4

• Memperhatikan kesesuian antara alternatif yang


digunakan oleh peneliti dan alternatif yang dihadapi
dokter pada pasien di tempat praktik
• Membandingkan manfaat dan kerugian dari
melakukan intervensi
• Menentukan pilihan dari berbagai alternatif
intervensi.

Jens Martensson
LANGKAH 5

• Mengevaluasi efisiensi penerapan langkah-langkah


EBM
• Melakukan audit keberhasilan dalam menggunakan
bukti terbaik sebagai dasar praktik klinis
• Mengidentifikasi area riset di masa mendatang

Jens Martensson
EVALUASI EBM

• Hasil evaluasi kinerja EBM berguna untuk


memperbaiki penerapan EBM agar di masa
mendatang menjadi lebih baik, efektif dan efisien.
• Langkah-langkah EBM merupakan fondasi bagi
program perbaikan kualitas pelayanan kesehatan
yang berkelanjutan.

Jens Martensson
CRITICAL APPRAISAL

22
CRITICAL APPRAISAL

Telaah kritis adalah proses yang adalah proses


mengevaluasi suatu artikel ilmiah atau penelitian
secara cermat dan sistematis untuk menilai validitas,
nilai, dan relevansinya dalam konteks tertentu.
(Burls, 2009)

Jens Martensson
Mengapa harus critical appraisal ???

• Banyaknya artikel yang dipublikasi di berbagai jurnal ( 3%/tahun). (Chi, 2013)


• Mahasiswa kedokteran perlu mencari sumber pembelajaran.
• Perlu menentukan apakah hasil studi valid dan dapat diterapkan pada populasi sendiri.
• Mempraktikkan ilmu kedokteran berbasis bukti-bukti ilmiah
• Perlu evaluasi untuk menghindari pemahaman kesimpulan yang tidak akurat

Jens Martensson 24
Deskripsi umum dalam critical appraisal

⮚ Tujuan penelitian
⮚ Desain apa yang digunakan
⮚ Populasi dan sampel
⮚ Cara pemilihan sampel
⮚ Variabel penelitian
⮚ Hasil utama penelitian
⮚ Kesimpulan

Jens Martensson 25
Situs Pencarian Jurnal Nasional dan Internasional

•  E-resources.perpusnas.go.id
•  Lipi.go.id
•  Ijern.com
•  Doaj.org
•  Sciencedirect.com
• Academia.edu
• Google Scholar

Jens Martensson
TUGAS KELOMPOK

• BUAT KELOMPOK TERDIRI DARI 2 ORANG


• TENTUKAN SATU TOPIK MASALAH KESEHATAN
• CARI JURNAL TERKAIT (2 JURNAL)
• KERJAKAN SESUAI LANGKAH2 EBM
• LAKUKAN TELAAH KRITIS PADA KEDUA JURNAL TERSEBUT (sesuai poin deskripsi)
• BUAT DALAM PPT
• DIPRESENTASIKAN HARI INI
• TIAP KELOMPOK MEMILIKI TOPIK BERBEDA
• SETELAH PERKULIAHAN SELESAI, SETIAP KELOMPOK MENGUPLOAD HASIL
KERJANYA DALAM SATU FOLDER DI GOOGLE DRIVE

Jens Martensson

Anda mungkin juga menyukai