Anda di halaman 1dari 62

KULIAH

GERIATRI
peNDAHULUAN
Permasalahan yg mungkin
muncul
GERIATRI

Umur sangat tua (very-


Umur lanjut (elderly): Umur tua (old):
old):
60-74 tahun 75-90 tahun
> 90 tahun

Sumber: World Health Organisation (WHO)


LANJUT USIA

Usia >60 tahun, di dunia: 1.2 M


• 11%-nya berusia >80 tahun

Wanita lansia > pria lansia,


karena UHH wanita 6-8 tahun
lebih panjang

58% ada di Asia

Di daerah perdesaan banyak


lansia terisolasi
TUJUAN

yaitu agar para usia lanjut dapat


Tujuan upaya pelayanan kesehatan
dalam keadaan sehat, mandiri selama
usia lanjut (WHO)
mungkin di rumah
DEFINISI

•MENUA ADALAH PROSES YG


MENGUBAH SESEORANG
DEWASA SEHAT MENJADI
SEORANG YG FRAIL DG
BERKURANGNYA SEBAGIAN
BESAR CADANGAN SISTEM
FISIOLOGIS DAN
MENINGKATNYA
KERENTANAN TERHADAP
BERBAGAI PENYAKIT DAN
KEMATIAN
PROSES PENUAAN

K
u
R
O
li
ta
ti
m
o
p
tb
is
u
a
trd
ra
o
n
fo
i,n
stm
o
e
n
lk
,g
o
e
tm
ri
e
o
n
tm
g
u
m
ti,
e
t
h
n
,a
g
k
u
re
rie
a
l
n
a
g
sti

O
s
t
e
o
p
o
r
o
s
i
s
,

P
r
o
d
u
k
s
i

h
o
r
m
o
n

s
e
k
s

m
e
n
u
r
u
n
Beberapa Perubahan yang terjadi pada
berbagai Sistem Tubuh pada Proses Menua

 Sistem endokrin
Toleransi glukosa terganggu ( gula darah puasa
meningkat 1 mg/dl/dekade;gula darah postprandial
meningkat 10 mg/dl/dekade
Insulin serum meningkat,HbA1C meningkat ,IGF-1
berkurang
 Kardiovaskular
Tidak ada perubahan frekuensi jantung maksimum
Berkurangnya pengisian ventrikel kiri
Berkurangnya sel pacu jantung ( Pacemaker ) nodus SA
Hipertrofi atrium kiri
 Tekanan Darah
Peningkatan tekanan darah sistolik, tekanan darah
diastolik tidak berubah
 Paru – Paru
Penurunan FEV1 dan FVC
Meningkatnya volume residual
Berkurangnya efektivitas batuk
 Hematologi
Berkurangnya cadangan sumsum tulang akibat
kebutuhan yang meningkat attenuated retikulosis
terhadap pemberian eritropoietin
 Ginjal
Menurunnya bersihkan kreatinin ( Creatinin clearance )
dan laju fitrasi glomerulus ( GFR ) 10 ml/dekade
Penurunan massa ginjal sebanyak 25%, teruma dari
korteks dengan peningkatan relatif perfusi nefron
yukstamedular

 Regulasi Suhu Tubuh


Berkurangnya vasokonstriksi dan vasodilatasi
pembuluh darah kutaneus
Berkurangnya produksi keringat
Meningkatnya temperatur inti untuk mulai berkeringat
 Otot
Massa otot berkurang secara bermakna (sarkopenia)
karena berkurangnya serat otot
Efek penuaan paling kecil pada otot diafragma, lebih
pada otot tungkai dibandingkan lengan

 Tulang
Melambatnya penyembuhan fraktur
Berkurangnya massa tulang pada pria dan perempuan,
baik pada tulang trabekular maupun kortikal
Berkurangnya formasi osteoblas tulang
 Sistem Saraf Perifer
Hilangnya neuron motor spinal
Berkurangnya sensasi getar, terutama di kaki
 Sistem saraf pusat
Berkurangya Sedikit massa otak
Berkurangnya aliran darah otak dan terganggunya
autoregulasi perfusi
 Gastrointestinal
Berkurangnya ukuran dan aliran darah hati
terganggunya clearance obat oleh hati sehingga
membuthkan metabolisme fase I yang lebih ekstensif
 Penglihatan
Terganggunya adaptasi gelap
Pengeruhan pada lensa
 Penghidu
Deteksi penghidu berkurang 50%
 Haus
Berkurangnya rasa haus
Tengganggu nya kontrol haus oleh endorfin
 Keseimbangan
Meningkatnya respons ambang vestibuler
Berkurangnya jumlah sel rambut pada organ Corti
 Pendengaran
Hilangnya nada berfrekuensi tinggi secara bilateral
Defisit pada proses sentral
 Jaringan Adiposa
Meningkatnya aktivitas aromatase
Peningkatan kemungkinan lipolisis
 Sistem Imun
Berkurangnya imunitas yang dimediasi sel
Rendahnya afinitas produksi antibodi
 Fungsi Kognitif
Kemampuan meningkatkan fungsi intelektual
berkurang
Berkurangnya efisiensi transmisi saraf di otak,
menyebabkan proses informasi melambat dan
banyak informasi hilang selama transmisi
KESEHATAN LANSIA

Angka
kesakitan Anemia >55 th: Gangguan Gangguan kes.
pada >55 degeneratif: reproduksi:
tahun:

prostat,
osteoporo
sis,
1980-86- kardiovask gangguan
95: 25.7%- 51.5% - uler, hormonal,
15.1%- 57.9% stroke, patah
11.6% diabetes tulang
pinggul,
neoplasm
a, dll
10 PENYakit UTAMA LANSIA

 Arthritis/rheumatism 49.0 %
 Gangguan aktivitas 29.3 %
 Kardiovaskuler-hipertensi 15.2 %
 Bronchitis 7.4 %
 Diabetes mellitus 3.3 %
 Jatuh 2.5 %
 Stroke, paralysis 2.1 %
 Tuberkulosis 1.8 %
 Fraktur, patah tulang 1.0 %
 Neoplasma 0.7 %
BAGAIMANA MENCAPAI MENUA YANG
SUKSES ?
1. Upayakan fisik dan mental selalu sehat

2. Upayakan nutrisi yang baik

3. Perhatikan keinginan hati (heart’s desire)

4. Tingkatkan kesejahteraan material

5. Hubungan sosial yang sehat

6. Sikap yang positif

7. Tingkatkan vitalitas spiritual


BAGAIMANA MERAWAT ORANG
USIA LANJUT

D
i
d

S
a
s
a
r
k
a

I
D
n
A
rP
A
a
sT
a
D

A
ciI
P
n
tE
L
a
,A
sJ

P
A
a
R
b
I
a
r&
d
D
a
I
n

A
L
A
k
e
tT
I
H
u
l

?
u
s
a
n

h
a
ti

M
e
l
a
l
u
i

p
e
n
d
e
k
a
t
a
n

i
n
d
i
v
i
d
u
,

d
a
n

m
e
n
c
a
k
u
p

a
s
p
e
k

f
i
s
i
k
,

m
e
n
t
a
l
,

s
o
s
i
a
l
,

s
p
i
r
i
t
u
a
l
PERAWATAN PADA
USIA LANJUT

Kebersihan perorangan
secara terus menerus
mencakup :

Perawatan kulit, rambut,


gigi, mata, telinga, kuku,
kaki dan alat kelamin
KARAKTERISTIK
PASIEN GERIATRI

1. Usia > 60 tahun


2. Multipatologi
3. Tampilan klinis tidak
khas
4. Polifarmasi
5. Fungsi organ menurun
6. Gangguan status
fungsional
7. Gangguan nutrisi
Beberapa Penyakit / Gangguan yang Terjadi
pada Usia Lanjut
1. Regulasi Suhu pada Usia Lanjut

2. Dehidrasi dan Gangguan Elektolit

3. Gangguan Tidur pada Usia Lanjut

4. Gangguan Keseimbangan Jatuh dan


Fraktur

5. Dizzines pada Lanjut Usia

6. Demensia
7. Depresi pada pasien Usia Lanjut

8. Penyakit Parkinson

9. Imobilisasi pada Usia Lanjut

10. Inkontinensia Urin dan Kandung


Kemih Hiperaktif

11. Konstipasi dan Inkontinensia


Alvi

12. Infeksi pada Usia Lanjut


SINDROM GERIATRI
 Immobility
 Instability
 Incontinence urine
 Intellectual impairment --- DEMENSIA
 Infection --- PNEUMONIA
 Impairment of hearing & vision
 Isolation (depression)
 Inanition (malnutrition)
 Impecunity
 Iatrogenic
 Insomnia
 Immune deficiency
 Impotence
 Irritable colon
POLIFARMASI
DEFINISI :

1 •Meresepkan obat melebihi indikasi klinis

2 •Pengobatan yang mencakup paling tidak satu obat yang tidak perlu

3 •Penggunaan empirik lima obat atau lebih


JENIS INTERAKSI DAN AKIBATNYA

Obat - makanan

Obat - penyakit

Obat - obat
MENGAPA POLIFARMASI SUKAR DIHINDARI ?
Berbagai alasan dikemukakan :

* Penyakit yang diderita banyak dan biasanya kronis

* Obat diresepkan oleh beberapa dokter

* Kurang Koordinasi dalam pengelolaan

* Gejala yang dirasakan pasien tidak jelas

* Pasien meminta resep

* Untuk menghilangkan efek samping obat justru ditambah obat luar


Prinsip pemberian obat yang benar untuk
pasien usia lanjut
* Riwayat pengobatan lengkap

* Jangan memberikan obat sebelum waktunya

* Jangan menggunakan obat terlalu lama

* Kenali obat yang digunakan

* Mulai dengan dosis rendah naikkan perlahan –


lahan

* Obat sesuai patokan

* Beri dorongan supaya patuh berobat

* Hati – hati menggunakan obat baru


immobility
Definisi
•ketidak mampuan utk bergerak secara aktif akibat
berbagai penyakit/impairment yang bersifat fisik
atau mental

Faktor resiko
•Gang muskuloskeletal, gang. Neurologis, penyakit
kardiovaskular, penyakit paru obstruktif berat,
faktor sensorik seperti gangguan penglihatan,,
serta penyakit sistemik berat.

Terapi
•Edukasi bahayanya tirah baring terlalu lama
•Tatalaksana faktor resiko
•Segera lakukan remobilisasi segera dan bertahap.
PENYEBAB A.L :

R
G
ae
u
n
m
g
a
g
tP
u
aiStren
koke,yakitja
n
/parkint
u
n
p
sn
eaong
t,gda
n
agnn
g
lh
sarfp
terp
n
iiafs
n
t
h
au
tl
a
n
g

M
a
s
a

p
e
n
y
e
m
b
u
h
a
n

p
a
s
k
a

o
p
r
a
s
i
/
p
e
n
y
a
k
i
t

b
e
r
a
t
AKIBAT IMOBILISASI

Infeksi
saluran kemih Semb

Infeksi paru

Gangguan
aliran darah
Dekub
Complications of immobilization

 Ulcus decubitus (pressure ulcer)


 Muscle atrophy & joint contracture
 Baroreseptor desensitization
 Orthostatic hypotension
 Atelectasis & Pneumonia
 Decrease bone density, Hypercalcemia, Osteoporosis
 Constipation
Deep vein thrombosis & Pulmonary embolism
Resnick NM, Dosa D. Geriatric Medicine. Harrison’s Principles of Internal
Medicine. Ed.16. 2005: 43-53
UPAYA
PENCEGAHAN
MASALAH GIGI DAN
MULUT

rasa tdk nyaman dimulut,


Kesulitan mengunyah mulut kering, stomatitis,
Merupakan masalah yg
perlu perhatian dan keengganan makan gigi goyang, hilang gigi
a.l akibat : geligi, higiene mulut yang
buruk
GIZI PADA USIA
LANJUT
KEHILANGAN NAPSU
MAKAN

Dipengaruhi a.l : Gigi geligi

Penyakit yang diderita

obat-obatan yang Daya kecap & pilihan


diminum makanan
Fisiologi yang mempengaruhi gizi
lansia
Perubahan Penurunan indera
pengecapan,
komposisi penciuman, dan
tubuh nafsu makan

Gastropa Gangguan
Mengunyah
resis dan Menelan
Perubahan Komposisi Tubuh

Usia Bertambah

Redistributif lemak dari


BB cenderung menurun
perifer ke sentral tubuh

Kehilangan progresif Lean Body Mass

Peningkatan prevalensi penyakit kronik pada lansia


Perubahan indera pengecap, penciuman, dan nafsu
makan
Rasa, aroma, penglihatan, serta tekstur dan bentuk makanan

Mempengaruhi penilaian kenikmatan makanan

Lansia mengalami :
• Kesulitan mengenal berbagai rasa,
• Peningkatan persepsi rasa tidak nyaman,
• Menurunnya cita rasa

Penurunan indera pengecapan dan penghidu

Penurunan nafsu makan


Gastroparesis
Lansia

Kerusakan relaksasi Hormon Cholecystokinin (CCK)


fundus gaster

Cepat kenyang dan memperlambat


Makanan cepat mengisi pengosongan gaster
antrum gaster dan
bertahan lama disana
Jika ingin makan, Makan
dengan porsi kecil

Malnutrisi
Gangguan mengunyah dan menelan
Lansia

Kondisi mulut, gigi yang buruk, gigi tidak lengkap (ompong),


atau gigi palsu yang tidak pas

Proses mengunyah sulit

Membatasi pilihan makanannya

Penurunan asupan energi

Malnutrisi
Penggunaan obat-obatan

Obat hipertensi, nyeri, hiperkolesterolemia, dan masalah gangguan


pernapasan

Mulut kering, mual, muntah, sembelit, dan diare

Menghambat nafsu makan


Menyendiri dan Depresi
Kesepian & Depresi

Lansia Depresi

Makan bersama
Makan sendiri Dewasa muda Lansia
kerabat

Disporia Perasaan senang


Nafsu makan
meningkat
Tidak nafsu makan Nafsu makan Nafsu makan
meningkat menurun

Malnutrisi
PATOFISIOLOGI

Morley JE. Pathophysiology of anorexia. Clin Geriatr Med, 2002; 18(4): 661-73
MENGOMPOL PADA
USILA

Apakah benar
Apakah boleh menahan
Wajar terjadi Apakah dapat
menahan minum utk Perlu dirawat?
pada usila? diobati?
kencing? mengurangi
ngompol?
DEFINISI

Menurut International Incontinence Society


(ICS) inkontinensia urin adalah keluarnya
urin secara involunter, dapat ditunjukkan
secara objektif dan menimbulkan masalah
sosial atau higienitas.
Klasifikasi
Inkontinensia desakan (Urgency Incontinence)

Inkontinensia stress (Stress incontinence)

LANSIA
Inkontinensia luapan/ overflow (paradoksal)

Inkontinensia Fungsional

Inkontinensia kontinua/true
SEBAB MENGOMPOL
PADA USILA

Infeksi

Obat-obatan dan Kelemahan otot


minuman dasar panggul

BPH Sembelit

Immobilisasi dan
kepikunan
PATOFISIOLOGI

menyebabkan VU relaksasi
Pusat saraf sehingga dapat mengisi
VU terisi urin subkortikal
tanpa menyebabkan
seseorang mengalami
desakan untuk berkemih.

Saraf pelvis dan


medulla Pusat Bekerja menghambat
spinalis kortikal pengeluaran urin.
PENGELOLAAN

Latihan otot dasar panggul

Mengatur jadwal berkemih

Jangan berkemih hanya krn ingin berkemih

Hindari minuman/obat2an yg
merangsang berkemih

Makanan hrs tinggi serat


Macam Pelayanan rawat
Jalan

One • Poliklinik langsung


menyediakan fasilitas

Stop pendaftaran, periksa,


pengobatan, pembayaran,
pelayanan Askes, laboratorium,
Servic apotek, klinik rawat siang,
konsultasi gizi, imunisasi,

e
konsultasi dokter spesialis
(sesuai jadwal)
PELAYANAN DAN PROSEDUR- PROSEDUR
PELAYANAN DI INSTALASI GERIATRI
Pemecahan masalah
Melaksanakan upaya-upaya
kesehatan
1.Promotif  penkes
1 dan 2 dapat
dilaksanakan diluar RS
peran keluarga dan
2.Preventif  pencegahan masayarakat sangat
penting dan membantu

3.Kuratif  pengobatan

4.Rehabilitatif pemulihan
Contoh

saat pertemuan
(arisan,pengajian,dll)di
Promotif  masyarakat dengan
memanfaatkan
sumberdaya yg ada

mencegah terjadinya
penyakit terhadap
individu, keluarga,
Preventif  masyarakat dengan
meningkatkan kwalitas
kesehatannya
Kuratif  puskesmas,RS

Rehabilitatif  di RS

MENCEGAH LEBIH BAIK DARI PADA


MENGOBATI dengan cara Promosi
masalah kesehatan
Pelayanan kesehatan usia lanjut berbasis masyarakat
(“community based geriatric services”), yaitu pelayanan dari
masyarakat untuk masyarakat, sehingga masyarakat sendiri
diikutsertakan dalam pelayanan kesehatan usia lanjut.

Ketiga sistem pelayanan diatas harus


berkesinambungan serta saling
mendukung
SKEMA PELAYANAN GERIATRI KOMPREHENSIF
1. Layanan berbasis rumah sakit
TIM GERIATRI PSIKOGERIATRI
a. POLIKLINIK RS :
• Asesmen/pengkajian & konsultasi
berbagai penyakit
• Kuratif (sederhana) Cojoint care psikologi :
• Rehabilitasi Perawatan • depresi berat
b. BANGSAL AKUT : terpadu • dementia dll.
• Pemeriksaan & konsultasi
• Kuratif (akut)
• Rehabilitasi

c. DAY HOSPITAL / SIANG KLINIK :


• Terapi terencana/terpadu (preventif, kuratif, rehabilitatif)
• Rekreasi

d. BANGSAL KRONIS :
• Asesmen/pengkajian dan konsultasi
• Kuratif (kronis)
• Rehabilitasi

e. PENDIDIKAN – LATIHAN - PENELITIAN


2. Layanan masyarakat berbasis rumah sakit

Asesmen geriatrik Oleh :


Bimbingan & konsultasi • Dokter
Pembinaan (“transfer of knowledge”) • Psikolog
Penempatan (“placement”) • Terapis
Rujukan

RUMAH SAKIT

Layanan masyarakat

Dr praktek swasta Puskesmas Dinas Sosial

Mental Fisik Sosial

Posyandu lansia Day club/sport/rekreasi/hobi dll

POPULASI USIA LANJUT


TERIMA KASIH
...

Anda mungkin juga menyukai