Anda di halaman 1dari 21

GANGGUAN

TIC
Malawati
DSM IV-TR
1. Gangguan Tourette (Sindrom de la Tourette)

2. Gangguan Tic Motor dan Vokal Kronik

3. Gangguan Tic sementara

4. Gangguan Tic NOS

TS Kondisi neuropsikiatri yg ditandai dengan tic


motorik & vokal yg muncul pd masa kanak &
remaja, & dapat persisten seumur hidup.
Tic : gerakan motorik atau vokalisasi yg timbul
tiba-tiba, cepat, berulang, tidak ritmik dan
stereotipik.
Tic motorik :
Sederhana tiba2, singkat, repetitif &
stereotipik, cth : mengedipkan mata,
menyeringai, twiching hidung, gerakan bibir,
punggung, lengan, leher, gerakan gigi,
mengerat.
Tic motorik kompleks lebih lambat & terjadi serial gerakan
tampak bertujuan, cth :

Kopropraksia (gerakan agresif, tdk tepat &kurang sopan spt


mengacungkan jari).

Ekopraksia (gerakan meniru orang lain)

Tic vokal:

Sederhana suara tdk bermakna : batuk, membersihkan


tenggorok, bersiul, uh..uh.. Eh..eh..

Kompleks : kata2 utuh/frase, terjadi interupsi bicara, perubahan


mendadak intonasi & volume suara.
Koprolalia (kata2 & frase agresif yang < dapat diterima secara
sosial)

Ekolalia (pengeluaran kata2 orang lain)

Palilalia (pengeluaran kata2 sendiri)

Secara umum tic berkurang & berhenti selama fase tidur, kdg2
beberapa orang mendadak terbangun/terjaga saat tic
muncul.

Meningkat ketika mengalami stres (dibawah tekanan


pekerjaan berat & saat ujian)
GANGGUAN TOURETTE
(SINDROM De La TOURETTE)

Prevalensi : 1/100 sd 1/1000, laki-laki 3-4 kali >


tinggi.
Tic sementara : 18 % dari anak usia sekolah
mengalami hal tsb.
Tic kronik : 1-10 % tergantung populasi
penelitian.
ETIOLOGI
Sistem neurokimia dopamin, Noradrenalin &
Serotonin.

Dopamin respon agen blokade dopamin :


haloperidol, pimozide & flupenazin.

Noradrenalin respon obat yang menginhibisi


noradenergik : clonidin & guanfasin

Serotonin respon SSRI terhadap gejala OC,


Kecemasan & Ggn Mood yang menyertai Tic
Sindrome
Non genetik

Faktor perkembangan & lingkungan


Kondisi stres sejak masa prenatal, perinatal & masa
kehidupan awal cth : kerusakan otak melalui
mekanisme hipoksia.
DERAJAT KEPARAHAN TIC
- Frekuensi
- Derajat dorongan timbulnya tic
- Kompleksitas
- Derajat beratnya gangguan aktivitas sehari2.
Kriteria Menurut DSM IV-TR
(Gangguan Tic)
Ggn Tourette Ggn Tic motorik atau Tic vokal kronik
A Tic motorik & satu/> tic vokal muncul Tic motorik tunggal/multipel atau tic
dlm suatu wkt perjlnan penyakit vokal, tetapi tidak keduanya, dan
meskipun tdk hrs bersamaan. onset sebelum usia 18 tahun &
menetap > 1 tahun.

B Tic terjd bbrp kali dlm sehari, hampir Tic terjd bbrp kali dlm sehari, hampir
setiap hari atau intermiten dlm periode setiap hari atau intermiten dlm
> 1 thn, & selama periode tsb tdk terdpt periode > 1 thn, & selama periode tsb
masa bebas tic selama lebih dari 3 bln tdk terdpt masa bebas tic selama lebih
yg berurutan dari 3 bln yg berurutan

C Onset gejala sebelum usia 18 thn Onset gejala sebelum usia 18 thn
D Tdk disebabkan o/ efek fisiologis dr zat Tdk disebabkan o/ efek fisiologis dr zat
(misal stimulansia) atau kondisi medis (misal stimulansia) atau kondisi medis
umum (Hutingtons/paska ensefalitis umum (Hutingtons/paska ensefalitis
viral) viral)

E Tidak memenuhi kriteria ggn Tourette


KRITERIA MENURUT PPDGJ-III
Ggn Campuran Tic Motorik & Vokal Ggn Tic Motorik & Vokal
Multipel (Sindrom de la Tourette) Kronik
Tic motorik multipel dgn satu atau Memenuhi kriteria utk ggn tic
beberapa tic vokal, yg tdk hrs timbul motorik atau vokal (namun
secara serentak & dlm riwayatnya bukan kedua-duanya) &
hilang timbul berlangsung lbh dari 1 tahun.
Onset pd masa kanak & remaja Tic dpt tunggal/multipel (tp lbh
Lazimnya riwayat tic motorik sblm tic sering bersifat multipel).
vokal.
Lazim memburuk pd remaja & dpt
menetap sampai dewasa.
Tic vokal dpt multipel dgn letupan
vokalisasi yg berulang2
(mendehem, ngorok, ucapan
kata2/kalimat cabul)
Ekoppraksia, copropraxia).
Bertambah parah saat stres &
berhenti saat tidur.
Tidak ada tes laboratorium yang dapat
digunakan untuk menegakan diagnosis TS.
Tools untuk menilai Tic :
Tic Symptom Self Report
Yale Global Tic Severity Scale.
KELAINAN Yang MENYERTAI Tic
Sindrome
1. GPPH : 50 % anak dg TS mengalami GPPH
30 % anak dgn TS mengalami
ggn prestasi sekolah
2. Gangguan Belajar ggn menulis &
pendengaran, untuk mengontrol tic
perlu konsentrasi keras.
3. OCD
4. Gangguan Kecemasan
5. Ggn Afektif

6. Perilaku agresif Beberapa anak TS memiliki


emosi yang labil, impulsivitas & agresivitas.

7. Disfungsi Sensorik dan Integrasi (ggn proses


sensorik meskipun memiliki fungsi sensorik yg
normal (penglihatan, pendengaran, penciuman,
pengecapan & perabaan) serta informasi ttg
posisi tubuh & koordinasi.
Penilaian Klinis
Penanganan TS membutuhkan penilaian klinis yg
komprehensif : kondisi2 yang menyertai TS &
riwayat pengobatan sebelumnya.
Ketepatan dosis obat, monitoring yg baik,
perubahan perilaku & ES.
Memerlukan pertimbangan klinis saat obat
dinaikan, diturunkan atau diberhentikan.
Modalitas : EEG, MRI, CT & laboratorium utk
menyingkirkan penyebab ggn gerakan lainnya.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan tic selama decade 10 tahun
ini terapi yang ideal belum tersedia.
Keputusan untuk memulai terapi didasari pd
beratnya gejala & bukti bhw tic merupakan
sumber bermakna menyebabkan gangguan
dalam kehidupan sehari-hari termasuk citra diri,
hubungan interpersonal (anggota keluarga,
teman sebaya dan guru) dan memungkinkan
untuk melakukan kegiatan di lingungan sekolah
(King dkk 2003; Swain dan Leckman, 2003).
PENATALAKSANAAN
Medikasi mengurangi gejala tetapi hampir tidak
pernah dapat menyembuhkan.
Psikoedukasi gejala, perjalanan penyakit,
prognosis & penatalaksanaannya.
Terapi Perilaku
HRT (Habit Reversal Training) identifikasi situasi
kapan tic muncul.
CBT jika muncul penghindaran & cemas di
tempat umum.
Family terapi fokus pada peran pasien TS
dalam keluarga.
Konseling Genetik

TERAPI FARMAKOLOGI
Obat-obatan
Obat2an yg dianjurkanKisaran dosis
Dukungan Empiris Dosis Awal (mg)
(mg/day)
Antipsikotik
Haloperidol A 0,25 0,5 1-4
Pimozide A 0,5-1 2-8
Risperidon A 0,25-0,5 1-3
Fluphenazine B 0,5-1 1,5-10
Tiapride B 50-150 150-500
Ziprasidone B 10-20 20-100
Olanzapin C 2,5- 5 2,5-12,5
Sulpiride C 100-200 200-1000
Quetiapin C 25-50 75-150
Aripriprazol C 2,5-5 10-20
Nonantipsikotik
Clonidin B 0,25-0,05 0,2-0,4
Guanfacin B 0,5-1 2-4
Terapi TS dengan komorbiditas disesuaikan
dengan komorbiditasnya.
Farmakoterapi untuk ADHD pada anak-anak dan remaja dengan
TS:
Stimulan dpt memperberat tic.
Penelitian pdabinatang juga mendukung bhw stimulan dpt
menginduksi perilaku stereotipik
Dengan adanya tambahan disabilitas pd ADHD anak & remaja
dgn TS, terapi terhadap agresivitas diperlukan.
Setelah menelaah berbagai alternatif & pilihan keluarga,
terapi dpt dimulai dengan alfa-2 agonis (guanfacine atau
clondine) atau medikasi stimulan.
Terapi kombinasi dengan alfa-2 agonis dan stimulan dapat
memberikan hasil yang lebih baik daripada memilih salah satu
saja.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai