Anda di halaman 1dari 5

Definisi Autisme adalah gejala menutup diri secara total,dan tidak mau berhubungan lagi dengan Dunia luar

keasyikan ekstrim dengan pikiran dan fantasi sendiri. Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang (anak) sejak lahir atau balita,yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang tidak normal.

emba ngan moto rik kasar dan halus

Etiologi Genetis . Penyakit genetik yang sering dihubungkan dengan autisme adalah tuberous sclerosis (17-58%) dan sindrom fragile X (20-30%). Disebut fragile-X karena secara sitogenetik penyakit ini ditandai oleh adanya kerapuhan (fragile) yang tampak seperti patahan diujung akhir lengan panjang kromosom X 4. Sindrome fragile X merupakan penyakit yang diwariskan secara X-linked (X terangkai) yaitu melalui kromosome X. Pola penurunannya tidak umum, yaitu tidak seperti penyakit dengan pewarisan X-linked lainnya, karena tidak bisa digolingkan sebagai dominan atau resesi, laki-laki dan perempuan dapat menjadi penderita maupun pembawa sifat (carrier Keracunan logam seperti mercury yang banyak terdapat dalam vaksin imunisasi atau pada makanan yang dikomsumsi yang sedang ibu hamil ,misalnya ikan dengan kandungan logam berat yang tinggi.sehingga para peneliti membuktikan bahwa didalam tubuh anak atisme terkandung timah hitam dan mercury dalam kadar yang relative tinggi. Terjadi kegagalan pertumbuhan otak karena nutrisi yang diperlukan dalam pertumbuhan otak tidak diserap oleh tubuh, ini terjadi karena adanya jamur dalam lambung dan juga nutrisi tidak terpenuhi karena factor ekonomi. Terjadi autoimun pada tubuh penderita yang merugikan perkembangan tubuhnya sendiri. Kelainan kromosom (sindrom x yang mudah pecah atau fragil). Lingkungan terutama sikap orang tua, dan kepribadian anak. berkurangnya sel purkinye di otak kecil pada autisme. Berkurangnya sel purkinye diduga dapat merangsang pertumbuhan akson, glia dan myelin sehingga terjadi pertumbuhan otak yang abnormal, atau sebaliknya pertumbuhan akson yang abnormal dapat menimbulkan sel purkinye mati.

Manifestasi Klinis Usia o-6 bulan Usia 6-12 bulan Bayi tampa k terlalu tenan g Terlal u sensiti ve Sulit di gendo ng Tidak ditem ukan senyu m sosial Meng gigit tanga n dan badan orang lain secara berleb ihan Usia 1-2 tahun Kaku bila di gend ong Tida k mau berm ain perm ainan seder hana (cilu k ba,da ...da) Tida k men gelua rkan kata Tida k tertar ik pada bone ka Terd apat keter lamb atan dala m perk Usia 2-3 tahun Tidak bisa bicara Tidak tertari k untuk berso sialisa si denga n orang lain (tema n sebay a) Hiper aktif Konta k mata kuran g Usia 3-5 tahun Sering didapatk an ekolalia (membeo ) Mengelu arkan suara yang aneh(nad a tinggi ataupun datar) Marah bila rutinitasy ang seharus berubah Menyaki ti diri sendiri (memben tur kepala)

bayi tampak terlalu tenang (jarang menangis ) Terlalu sensitive, cepat tergangg u/terusik Tidak ditemuka n senyum social diatas 10 minggu Tidak ada kontak mata diatas umur 3 bulan Perkemb angan motorik kasar/hal us sering tampak normal

lingkungan. Namun, obat- obat lamapun seperti haloperidol, imipramin (trofanil), dan thioridazine (melleril) masih bisa dipakai.

B.PENATALKSANAAN KEPERAWATAN: Terapi wicara: membantu anak melancarkan otot-otot mulut sehingga membantu anak berbicara yang lebih baik. Terapi okupasi: untuk melatih motorik halus anak Terapi perilaku:anak autis sringkali merasa frustasi.teman-temannya sringkali tidak memahami mereka.mereka merasa sulit mengekspresikan kebutuhannya,mereka banyak yang hipersensitif terhadap suara,cahaya dan sentuhan.Maka tak heran mereka sering mengamuk.Seorang terapis perilaku terlatih untuk mencari latarbelakang dari perilaku negative tersebut dan mencari solusinya dengan merekomendasikan perubahan lingkungan dan rutin anak tersebut untuk memperbaiki perilakunya.

PEMERIKSAAN PENUNJANG Neutrologis Test neupsikologis Test pendengaran MRI(Magnetic resonance imaging) EEG(elektro encepalogram) Pemeriksaan darah Pemeriksaan urine. Beberapa test diagnostik yang dapat digunakan untuk mendiagnosa gangguan autisme; 1) Autism Diagnosis InterviewRevised (ADIR) 2) Autism Diagnostic Observation Schedule-Generic (ADOSG) 3) Childhood Autism Rating Scale (CARS) 4) The Gilliam Autism Rating Scale (GARS) 5) Autism Spectrum Screening Questionnaire (ASSQ) Penatalaksanaan A.Penatalaksanaan medis Kimia otak yang kadarnya abnormal pada penyandang autis adalah serotonin 5-Hydroxytryptamine(5HT) yaitu neurotransmitter atau penghantar singnal ke sel-sel saraf.Sekitar 30-50% penyandang autis mempunyai kadar serotonin dalam darah. Kadar norepinefrin,dopamin,dan serotonin 5-HT pada anak normal dalam keadaan stabil dan saling berhubungan.Akan tetapi,tidak demikian pada penyandang autis.Terapi psikofarmakologi tidak mengubah riwayat keadaan atau perjalanan autis tetapi efektif mengurangi perilaku autistic seperti hiperaktivitas,penarikan diri,stereotipik,menyakiti diri sendiri,agresifsifitas dan gangguan tidur. Risperidone bias digunakan sebagai antagonis reseptor dopamine D2 dan seroton 5-HT untuk mengurangi agresifitas,hiperaktivitas,dan tingkalaku yang menyakiti diri sendiri. Obat- obat yang ada di indonesia adalah dari jenis anti depresan SSRI (Selectiv Serotonim Reuptake Inhibator) dan benzodiazepin seperti misalnya fluexetine (prozae), sertralin (zoloft) dan risperidon (risperdal). Risperdal menunjukkan efek yang sangat baik, dimana dalam dosis kecilpun ia bisa secara efektif memperbaiki respon anak terhadap

1.

Diet tanpa gluten dan tanpa kasein Makanan yang mengandung gluten, yaitu semua

makanan dan minuman yang dibuat dari terigu, havermuth, dan oat misalnya roti, mie, kuekue, cake, biscuit, kue kering, pizza, macaroni, spageti, tepung bumbu, dan sebagainya. Produkproduk lain seperti soda kue, baking soda, kaldu instant, saus tomat dan saus lainnya, serta lada bubuk, mungkin juga menggunakan tepung terigu sebagai bahan campuran. Jadi, perlu hatihati pemakaiannya. Cermati/baca label pada kemasannya. Makanan sumber kasein, yaitu susu dan hasil olahnya misalnya, es krim, keju, mentega, yogurt, dan makanan yang menggunakan campuran susu. Daging, ikan, atau ayam yang diawetkan dan diolah seperti sosis, kornet, nugget, hotdog, sarden, daging asap, ikan asap, dan sebagainya. Tempe juga tidak dianjurkan terutama bagi anak yang alergi terhadap jamur karena pembuatan tempe menggunakan fermentasi ragi. Buah dan sayur yang diawetkan seperti buah dan sayur dalam kaleng. Makanan tepung beras, sumber karbohidrat maizena, dipilih bihun, yang soun, tidak dan mengandung gluten, misalnya beras, singkong, ubi, talas, jagung, tapioca, ararut,

sebagainya.

Makanan

sumber

protein

dipilih

yang

tidak

mengandung kasein, misalnya susu kedelai, daging, dan ikan segar (tidak diawetkan), unggas, telur, udang, kerang, cumi, tahu, kacang hijau, kacang merah, kacang tolo, kacang mede, kacang kapri dan kacangkacangan lainnya. 2. Diet antiyeast/ragi/jamur Diet ini diberikan kepada anak dengan gangguan infeksi jamur/yeast. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pertumbuhan jamur erat kaitannya dengan gula, maka makanan yang diberikan tanpa menggunakan gula, yeast, dan jamur. Makanan yang perlu dihindari adalah : o Roti, pastry, biscuit, kuekue dan makanan sejenis roti, yang menggunakan gula dan yeast. o Semua jenis keju. o Daging, ikan atau ayam olahan seperti daging asap, sosis, hotdog, kornet, dan lainlain. o Macammacam saus (saus tomat, saus cabai), bumbu/rempah, mustard, monosodium glutamate, macammacam kecap, macammacam acar (timun, bawang, zaitun) atau makanan yang menggunakan cuka, mayonnaise, atau salad dressing. o Semua jenis jamur segar maupun kering misalnya jamur kuping, jamur merang, dan lainlain. o Buah yang dikeringkan misalnya kismis, aprokot, kurma, pisang, prune, dan lainlain. o Fruit juice/sari buah yang diawetkan, minuman beralkohol, dan semua minuman yang manis. o Sisa makanan juga tidak boleh diberikan karena jamur dapat tumbuh dengan cepat pada sisa makanan tersebut, kecuali disimpan dalam lemari es. Pengertian Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masingmasing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1997). Perkembangan Menurut Denver II Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver Development Screening Test (DDST) dan Revisied Denver Developmental Screening Test (DDST-R). Adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit. a. Aspek Perkembangan yang dinilai Terdiri dari 125 tugas perkembangan. Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30 tugas Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai: 18-24 bulan

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. 3) Language (bahasa) Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan 4) Gross motor (gerakan motorik kasar) Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. b. Alat yang digunakan -manik, Peralatan makan, peralatan gosok gigi, kartu/ permainan ular tangga, pakaian, buku gambar/ kertas, pensil, kubus warna merahkuning-hijau-biru, kertas warna (tergantung usia kronologis anak saat diperiksa).

-cara melakukan tes dan cara penilaiannya. c. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu: 1) Tahap pertama: secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia: 3-6 bulan 9-12 bulan

3 tahun 4 tahun 5 tahun 2) Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap. d. Penilaian Jika Lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (No Opportunity = NO). CARA PEMERIKSAAN DDST II

diperiksa. Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun.

jika sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.

horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST. 1) Personal Social (perilaku sosial) -masing sektor, berapa yang P dan Aspek yang berhubungan dengan kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. 2) Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus) mandiri, berapa yang F. es diklasifikasikan dalam: Normal, Abnormal, Meragukan dan tidak dapat dites.

1) Abnormal a) Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih b) Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan Plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia . 2) Meragukan a) Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih b) Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia. 3) Tidak dapat dites Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan. 4) Normal Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas. Pada anak-anak yang lahir prematur, usia disesuaikan hanya sampai anak usia 2 tahun: Contoh perhitungan anak dengan prematur: An. Lula lahir prematur pada kehamilan 32 minggu, lahir pada tanggal 5 Agustus 2006. Diperiksa perkembangannya dengan DDST II pada tanggal 1 April 2008. Hitung usia kronologis An. Lula! Diketahui: Tanggal lahir An. Lula : 5-8-2006 Tanggal periksa : 1-4-2008 Prematur : 32 minggu Ditanyakan:

Atau 1 tahun 7 bulan atau 19 bulan Interpretasi dari nilai Denver II nced Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia kronologis (dilewati pada kurang dari 25% anak pada usia lebih besar dari anak tersebut)

Melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia antara persentil ke-25 dan ke-75

Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia kronologis di atas atau diantara persentil ke-75 dan ke-90

Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia kronologis; penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagai kelambatan, karena alasan untuk menolak mungkin adalah ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu Interpretasi tes

Tidak ada kelambatan dan maksimum dari satu kewaspadaan

Satu atau lebih kelambatan dan/ atau dua atau lebih banyak kewaspadaan

Penolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis usia atau pada lebih dari satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada area 75% sampai 90% Rekomendasi untuk rujukan tes Suspect dan Untestable:

Berapa usia kronologis An. Lula? Jawab: 2008 4 1 An. Lula prematur 32 minggu 2006 8 5 Aterm = 37 minggu _________ - Maka 37 32 = 5 minggu 1 7 -26 Skrining ulang pada 1 sampai 2 minggu untuk mengesampingkan faktor temporer

bulan 26 hari atau 1 tahun 8 bulan atau 20 bulan Usia tersebut dikurangi usia keprematurannya yaitu 5 minggu X 7 hari = 35 hari, sehingga usia kronologis An. Lula untuk pemeriksaan DDST II adalah: 35 hari = 1 tahun 6 bulan 21 hari

Anda mungkin juga menyukai